955,042 research outputs found
Analisis Faktor Pembentuk Motivasi Bermain Game Online it Girl di Facebook pada Emerging Adulthood
Game online Girl adalah salah satu fitur game online di bidang fashion yang ditawarkan dalam jejaring sosial Facebook. Permainan ini dimainkan tentunya dengan tujuan untuk mencari kesenangan, namun ternyata juga terdapat dampak negatif. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk motivasi individu untuk memainkan permainan ini, khususnya individu yang berada pada
masa perkembangan emerging adulthood. Penelitian ini dilakukan terhadap 130 orang subjek yang pernah ataupun masih memainkan game online It Girl di Facebook berusia 18-25 tahun dengan teknik incidental sampling. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis faktor eksploratori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 26 faktor yang dirumuskan berdasarkan elisitasi teori dan wawancara responden, diketahui terdapat 6 faktor baru yang terbentuk. Keenam faktor yang memotivasi individu pada masa perkembangan
emerging adulthood memainkan game online It Girl di Facebook adalah pencapaian dalam permainan (achievement), melarikan diri dari dunia nyata (escaping from reality), relasi sosial (affiliation), kekuasaan (power), self actualization dalam bidang fashion, serta pleasure seeking. Faktor yang tampil dominan sebagai prediktori motivasi bermain game ini pada emerging adulthood adalah kekuasaan dan untuk mendapatkan pengakuan diri, baik itu dari diri sendiri maupun orang lain
HUBUNGAN ANTARA MANFAAT KERJA DAN KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja dapat disebabkan oleh pekerjaan itu sendiri maupun oleh individu yang bekerja. Dalam penelitian ini diajukan hipotesis bahwa kemampuan individu dalam memanfaatkan akses yang ada pada pekerjaannya (dikenal sebagai manfaat kerja) mempengaruhi kepuasan kerja, khususnya pada guru. Data penelitian ini diungkap dengan skala kepuasan kerja yang digunakan oleh Cicero, Pierro dan Knippenberg (2007) dan Latent and Manifest Benefits (LAMB) Scale dari Mueller, et al.(2005) dan dianalisis dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat kerja, khususnya manfaat kerja finansial, berkegiatan dan struktur waktu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja guru. Adanya rasa aman secara finansial, juga kesempatan untuk melakukan kegiatan secara terstruktur dengan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya menjadikan guru dapat merasakan kepuasan dalam bekerja
Faktor individu dan faktor persekitaran yang mempengaruhi pemindahan latihan terhadap pencapaian akademik dalam kalangan pelajar Fakulti Kejuruteraan Elektrik UTeM
Sesebuah proses pemindahan latihan boleh dipengaruhi oleh banyak faktor yang boleh
mempengaruhi ia daripada berlaku. Faktor-faktor ini dapat diklasifikasikan dalam dua
kategori utama, bergantung pada sama ada berkaitan dengan pelatih atau persekitaran.
Tujuan kajian ini adalah untuk mengkaji faktor individu dan faktor persekitaran yang
dikenalpasti mampu mempengaruhi sesebuah proses pemindahan latihan dalam
kalangan pelatih mahupun pelajar. Responden yang terlibat dalam kajian ini adalah
seramai 180 orang pelajar tahun akhir Fakulti Kejuruteraan Elektrik (FKE) Universiti
Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) yang telah menjalani Latihan Industri. Kaedah
tinjauan, persampelan secara rawak dan instrument berbentuk soal selidik telah
digunakan dalam kajian ini. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan
statistik diskriptif dan inferensi. Berdasarkan analisis yang dijalankan, hasil analisis
mendapati 62 orang responden (34.44%) mempunyai persepsi tahap pemindahan di
tahap yang tinggi. Manakala majoriti responden iaitu seramai 117 orang (68%)
mempunyai persepsi tahap pemindahan yang sederhana. Bagi analisis hubungan antara
faktor individu dengan pemindahan latihan secara keseluruhannya, dapatan kajian
menunjukkan nilai korelasi adalah 0.537. Ini menunjukkan hubungan positif yang
sederhana di antara faktor individu dengan pemindahan latihan. Manakala nilai korelasi
faktor persekitaran terhadap pemindahan latihan ialah 0.623. Ini menunjukkan hubungan
positif yang sederhana di antara faktor persekitaran dengan pemindahan latihan. Melalui
hasil analisis ujian regressi, faktor persekitaran merupakan faktor yang dominan dalam
mempengaruhi pemindahan latihan iaitu sebanyak 38.2%. Hasil kajian ini memberi
gambaran mengenai persepsi tahap pemindahan latihan, hubungan di antara faktor yang
mempengaruhi dengan pemindahan latihan dan faktor yang dominan dalam
mempengaruhi sesebuah pemindahan latiha
CERPEN INDONESIA DEKADE 2018: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mengungkapkan perjalanan sastra Indonesia, khususnya dunia cerpen dari aspek pertumbuhan dan perkembangannya selama dekade 2018. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu menafsirkan data dengan cara mendeskripsikan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumen, yaitu teks cerpen yang terbit selama tahun 2018. Sementara teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis isi, yaitu analisis aspek pertumbuhan dan perkembangan cerpen yang terjadi selama tahun 2018. Baik dari aspek pertumbuhan cerpenis yang lahir dan pertumbuhan variasi judul cerpen, maupun perkembangan tema-tema cerpen yang terjadi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah cerpen Indonesia decade 2018 mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat. Dari aspek pertumbuhan, selama decade 2018 telah lahir beberapa cerpenis muda yang karya-karyanya menghiasi halaman surat kabar Kompas Minggu. Dari aspek pertumbuhan juga, selama decade 2018 judul-judul cerpen yang lahir sangat bervariasi. Hal ini sejalan dengan kehidupan masyarakat Indonesia yang semakin kompleks. Dari aspek perkembangan, cerpen Indonesia selama decade 2018, telah melahirkan tema-tema yang berbau sosial masyarakat
PENGALAMAN MENJALANI KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI INDIVIDU YANG MENIKAH DI USIA REMAJA
ABSTRAK
Pengalaman pernikahan pada usia remaja difokuskan pada pengalaman lahiriah dan batiniah yang berkaitan dengan peran remaja pria maupun remaja wanita dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan pengalaman menjalani kehidupan berkeluarga bagi individu yang menikah di usia remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam pada subjek. Data dianalisis menggunakan metode eksplikasi data. Subjek penelitian berjumlah dua orang yaitu satu orang wanita dan satu orang pria yang dipilih menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman menjalani kehidupan berkeluarga bagi kedua subjek yang menikah di usia remaja hampir sama, yaitu: 1) Proses menikah di usia remaja yang dilakukan oleh kedua subjek tidak dipersiapkan dengan matang; 2) Kedua subjek menghadapi konflik hidup berkeluarga yang sulit dipecahkan; 3) Perceraian merupakan pilihan yang ditempuh oleh kedua subjek untuk keluar dari konflik keluarga; 4) Kedua subjek melakukan reorientasi menjalani kehidupan pasca perceraian dengan cara berbeda, yaitu subjek DPJ memilih untuk menunda pernikahan berikutnya apabila sudah siap segalanya. Subjek DAP menikah kembali.
Kata kunci: Menikah Di Usia Remaja, Pengalaman, Remaja, Fenomenologi Deskripti
PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM DAN INDIVIDU TERHADAP PENERIMAAN SISTEM ANGGARAN UNIVERSITAS SURABAYA
Nowadays, role of information technology in any aspect of human being has grown rapidly. Peoples need to quickly adapt with these situation. In fact, main factor causing failure in implementation of an information technology is the human resources associated with these technologies. This study examines the influence of system characteristics and individual characteristics in acceptance of University Budgeting System through the technology acceptance model. Using data collected by a quiestionaire conducted in 26 sub-systems in Surabaya University that used internet-based Budgeting system, this study finds that perceived usefulness and perceived ease of use significantly have a positive impact on attitude toward using a technology. Individual characteristics such as computer self efficacy, age, gender, educational level and experience influence user acceptance of technology but system characteristics such as relevant, screen design, complexity has no impact at all
LAPORAN PLT INDIVIDU
Pelaksanaan Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) merupakan salah
satu mata kuliah praktek lapangan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta dengan bobot 3 SKS. Visi dari PLT adalah
wahana pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang
profesional. Salah satu misi dari PLT adalah penyiapan dan menghasilkan
calon guru atau tenaga kependidikan yang memiliki nilai, sikap,
pengetahuan, dan keterampilan profesional.
Pelaksanaan kegiatan PLT dilaksanakan di SMK Negeri 1 Seyegan
yang beralamat di Jalan Kebonagung Jamblangan Margomulyo Sleman.
Pelaksanaan kegiatan PLT selama 2 (dua) bulan dimulai dari tanggal 15
September 2017 sampai dengan 15 November 2017 yang ditandai dengan
penerjunan langsung ke sekolah oleh UPPL LPPMP melalui DPL PLT
masing-masing. PLT merupakan praktik belajar mengajar secara
terbimbing di sekolah melalui pembagian kelas mengajar dan didampingi
oleh guru pembimbing. Guru Pembimbing penyusun adalah Bapak
Wirawan Yogiyatno,S.Kom.,M.Pd. Kegiatan pelaksanaan PLT dibagi
menjadi 3 (tiga) bagian pokok yaitu: 1)Perencanaan Pembelajaran, 2)
Pelaksanaan Pembelajaran, dan 3) Evaluasi Pembelajaran. Dalam
perencanaan pembelajaran diantaranya persiapan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Persiapan Jadwal Mengajar, Persiapan Modul ajar,
Bahan Evaluasi dan Media Pembelajaran. Dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas yang dilakukan seminggu sekali sesuai jadwal
merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dibuat. Hal-hal
yang diperhatikan seperti penguasaan materi bahan ajar, media
pembelajaran yang dipakai yaitu model, penguasaan kelas, dan
keteraturan dalam pelaksanaan praktikum yang memerlukan kedisiplinan
dan profesionalitas. Evaluasi pembelajaran dalam pelaksanaannya
melibatkan seluruh peserta didik untuk mengetahui tingkat pemahaman
peserta didik dan keberhasilan dalam sistem pembelajaran
Hasil kegiatan PLT ini mahasiswa praktikan memperoleh
pengalaman yang belum pernah diperoleh di perkuliahan, terutama dalam
mengajar di kelas dan penguasaan kelas. Kegiatan PLT ini sangat
bermanfaat dan membantu mahasiswa dalam pengembangan bakat
menjadi seorang jiwa pendidik, selain itu mahasiswa mendapat
pengalaman langsung membuat RPP dan mengaplikasikannya di kelas
yang diampu sehingga rangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi dilalui sebagai pengalaman yang berharga. Pada pelaksanaan
PLT ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan, namun hambatan tersebut
dapat teratasi dengan manajemen yang baik
Pengalaman menjadi Gay
Beren (2013) menyatakan bahwa homoseksualitas terjadi di seluruh lapisan masyarakat
dunia dengan perkiraan 21% pria di dunia adalah kaum gay. Pandangan pro dan kontra
yang terjadi di masyarakat menyebabkan kaum gay melakukan penyesuaian sosial
setelah kaum gay melakukan coming out. Penyesuaian diri pada kaum gay bukanlah
hal yang mudah karena kaum gay menghadapi tekanan-tekanan dari dalam dirinya
sendiri maupun tekanan dari lingkungan. Peneliti menggunakan pendekatan
fenomenologis dengan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA).
Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Partisipan dalam
penelitian ini memiliki karakteristik utama pria homoseksual yang sudah
mengungkapkan diri sebagai sebagai gay pada keluarga dan lingkungan. Hasil
penelitian menunjukan faktor pendukung individu menjadi gay adalah pola asuh yang
salah, tidak adanya role model laki-laki yang terdapat pada figur ayah sehingga
individu mengidentifikasi diri sebagai gay dan memutuskan untuk coming out. Persepsi
lingkungan yang menerima atau menolak serta stressor yang dialami oleh gay
mengakibatkan ketiga subjek untuk melakukan coping stress berupa sikap menghindar,
mengalihkan perhatian, menyembunyikan identitas, dan membatasi pergaulan sebagai
usaha untuk berinteraksi dengan masyarakat.
Kata kunci: gay, coming out, coping stres
Pengalaman Menjadi Gay (Studi Fenomenologi pada Pria Homoseksual menuju Coming Out)
Beren (2013) menyatakan bahwa homoseksualitas terjadi di seluruh lapisan masyarakat dunia dengan perkiraan 21% pria di dunia adalah kaum gay. Pandangan pro dan kontra yang terjadi di masyarakat menyebabkan kaum gay melakukan penyesuaian sosial setelah kaum gay melakukan coming out. Penyesuaian diri pada kaum gay bukanlah hal yang mudah karena kaum gay menghadapi tekanan-tekanan dari dalam dirinya sendiri maupun tekanan dari lingkungan. Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis dengan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Partisipan dalam penelitian ini memiliki karakteristik utama pria homoseksual yang sudah mengungkapkan diri sebagai sebagai gay pada keluarga dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukan faktor pendukung individu menjadi gay adalah pola asuh yang salah, tidak adanya role model laki-laki yang terdapat pada figur ayah sehingga individu mengidentifikasi diri sebagai gay dan memutuskan untuk coming out. Persepsi lingkungan yang menerima atau menolak serta stressor yang dialami oleh gay mengakibatkan ketiga subjek untuk melakukan coping stress berupa sikap menghindar, mengalihkan perhatian, menyembunyikan identitas, dan membatasi pergaulan sebagai usaha untuk berinteraksi dengan masyarakat
- …