52,372 research outputs found
PENGARUH PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH, PERHATIAN ORANG TUA, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA ELEKTRONIKA KELAS X DAN XI DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian tugas pekerjaan rumah terhadap prestasi belajar siswa Elektronika SMK PIRI 1 Yogyakarta; 2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa Elektronika SMK PIRI 1 Yogyakarta; 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa Elektronika SMK PIRI 1 Yogyakarta; dan 4) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian tugas pekerjaan rumah, perhatian orang tua, dan status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa Elektronika SMK PIRI 1 Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah Ex-post Facto, dengan mengambil sampel siswa Jurusan Elektronika kelas X dan XI SMK PIRI 1 Yogyakarta. Populasi penelitian adalah seluruh siswa Jurusan Elektronika kelas X dan XI SMK PIRI 1 Yogyakarta dan sampel yang diambil sebanyak 30 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan empat hasil analisis, antara lain 1) Terdapat pengaruh pemberian tugas pekerjaan rumah terhadap prestasi belajar siswa SMK PIRI 1 Yogyakarta; 2) Terdapat pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMK PIRI 1 Yogyakrta; 3) Terdapat pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMK PIRI 1 Yogyakrta; dan 4) Terdapat pengaruh pemberian tugas pekerjaan rumah, perhatian orang tua, dan status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMK PIRI 1 Yogyakarta.
Kata kunci: Tugas, Perhatian, ekonomi, dan Prestasi Belaja
PENGARUH MUATAN LOKAL ELEKTRONIKA DI JENJANG PENDIDIKAN SMP TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS X DI SMK BIDANG KEAHLIAN ELEKTRONIKA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI KOTA YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Seberapa tinggi tingkat kecenderungan
prestasi siswa pada mata pelajaran muatan lokal elektronika di jenjang pendidikan SMP, (2)
Seberapa tinggi tingkat kecenderungan pretasi siswa yang mendapat muatan lokal elektronika
dijenjang pendidikan SMP pada mata pelajaran teknik elektronika dasar ketika berada dikelas
X SMK bidang keahlian elektronika di kota Yogyakarta, (3) Adakah pengaruh muatan lokal
elektronika di jenjang pendidikan SMP terhadap prestasi siswa kelas X SMK bidang keahlian
elektronika pada mata pelajaran teknik elektronika dasar di kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian ex post facto. Penelitian ini dilaksakan
pada siswa kelas X SMK N 2 Yogyakarta, SMK N 3 Yogyakarta dan SMK Piri 1 Yogyakarta
yang mendapatkan muatan lokal elektronika di jenjang pendidikan SMP. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran muatan lokal
elektronika di SMP. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi siswa di SMK bidang
keahlian elektronika pada mata pelajaran teknik elektronika dasar. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dokumentasi nilai siswa. Analisis data yang digunakan adalah
statistik kuantitatif dengan pengujian hipotesisi menggunakan regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi siswa dalam muatan lokal elektronika di
SMP berpengaruh signifikan terhadap prestasi siswa di SMK bidang keahlian elektronika. Hal
ini ditunjukkan dengan rhitung = 0,334. (1) Kecenderungan prestasi siswa pada muatan lokal
elektronika di SMP termasuk dalam kategori sangat tinggi, hal ini ditunjukan dengan 26 siswa
(61,90 %) yang masuk dalam kategori tersebut (2) Kecenderungan perstasi siswa dalam mata
pelajaran teknik elektronika dasar di SMK dalam kategori tinggi, hal ini ditunjukan dengan 37
siswa (88,09 %), yang masuk dalam kategori tersebut (3) Besar pengaruh muatan lokal
elektronika di jenjang pendidikan SMP prestasi siswa kelas X SMK bidang keahlian
elektronika di Yogyakarta pada mata pelajaran teknik elektronika dasar 11,4%.
Kata kunci : Muatan lokal elektronika, Prestasi sisw
Perhitungan Komponen Elektronika Dasar Berbasis Android
Pengetahuan akan ilmu elektronika dasar sangat penting dan berguna, baik untuk masyarakat umum ,pelajar SMK jurusan elektronika, pelajar SMA fisika dan SMP, Mahasiswa jurusan elektronika, jurusan teknik komputer, bahkan sampai teknisi reparasi TV serta teknisi yang berhubungan dengan perangkat elektronika. Dengan berkembangnya ilmu teknologi di bidang software terutama sistem operasi maka masyarakat umum beralih dari mengakses informasi data secara manual menjadi mengakses informasi data secara digital. Bahkan kegiatan belajar mengajar di sekolah saat in icenderung lebih banyak belajar melalui media berupakomputer, laptop, dan gadget dari pada buku. Salah satu gadget yang menjamur saat ini digunakan masyarakat adalah handphone berbasis android, maka dengan ini penulis ingin mengedukasikan pengetahuan tentang elektronika dasar kepada masyarakat umum serta mempermudah cara belajar bagi pelajar SMK elektronika, SMA fisika, SMP, serta mahasiswa jurusan elektronika dan teknik komputer bahkan dengan aplikasi yang penulis buat memudahkan teknisi di bidang elektronika dalam hal pengecekan komponen elektronika. Tentunya aplikasi yang dibuat penulis berbasis android.Aplikasi pengetahuan dan perhitungan komponen elektronika dasar ini berbasis android dengan menggunakan program bahasa java dan software eclipse indigo. Adapun perancangan desain sistem software yang digunakan adalah UML (Unified Modelling Language) yang terdiridari activity diagram, usecase diagram, sequence diagram, dan Deployment diagram
PENGARUH KONSEP DIRI, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ELEKTRONIKA DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO (TAV) DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap prestasi belajar, lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar, lingkungan teman sebaya terhadap prestasi belajar, dan konsep diri, lingkungan sekolah, dan lingkungan teman sebaya secara bersama-sama terhadap prestasi belajar.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video SMK Muhammadiyah 1 Bantul, teknik pengambilan sampel simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 siswa, teknik pengambilan data menggunakan angket, dan untuk teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, dengan taraf signikiansi 5% menunjukkan bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan antakra variabel konsep diri dengan prestasi belajar elektronika dasar yang ditunjukkan oleh nilai sebesar 2.332 dengan koefisien signikiansi sebesar 0.022 dan koefisien regresi (b1) sebesar 0,684. Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar elektronika dasar siswa, hal ini dibuktikan dengan adanya perhitungan bahwa sebesar 2.500 dengan koefisien signikiansi sebesar 0.014 dan koefisien regresi (b1) sebesar 0,710.terdapat pengaruh negatif dan signifikan variabel lingkungan teman sebaya terhadap prestasi belajar elektronika dasar siswa, hal ini dibuktikan dengan adanya perhitungan bahwa sebesar -2.784 dengan koefisien signikiansi sebesar 0.007 dan koefisien regresi (b1) sebesar -0,424. Terdapat pengaruh konsep diri, lingkungan sekolah, dan lingkungan teman sebaya secara bersama-sama terhadap prestasi belajar elektronika dasar. Hal ini didasarkan atas pengujian analisis regresi ganda diperoleh sebesar 5,047, nilai signifikansi sebesar 0,003, nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,161 yang berarti bahwa perubahan dalam prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh perubahan dari konsep diri, lingkungan sekolah, dan lingkungan teman sebaya sebanyak 16,1%. Sedangkan sisanya 83,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: konsep diri, lingkungan sekolah, lingkungan teman sebaya, prestasi belaja
MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER ELEKTRONIKA DASAR UNTUK MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja, dan kelayakan Media Pembelajaran Trainer Elektronika Dasar sebagai media pembelajaran mata pelajaran Elektronika Dasar pada jurusan Teknik Elektronika di SMK Negeri 3 Wonosari.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development. Objek penelitian ini adalah Media Pembelajaran Trainer Elektronika Dasar yang dilengkapi modul pembelajaran. Tahap pengembangan produk meliputi 1). Analisis, 2). Desain, 3). Implementasi, 4). Pengujian, 5). Validasi, dan 6). Ujicoba pemakaian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi 1). Pengujian dan pengamatan unjuk kerja, 2). Angket penelitian. Adapun uji kelayakan media pembelajaran melibatkan dua ahli materi pembelajaran dan dua ahli media pembelajaran dan ujicoba pemakaian dilakukan oleh 33 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unjuk kerja Media Pembelajaran Modul dan Trainer Elektronika Dasar sudah sesuai dengan tujuannya sebagai media pembelajaran Elektronika Dasar. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui unjuk kerja dari Modul dan Trainer elektronika dasar yang secara keseluruhan, kinerja alat telah menunjukkan hasil sesuai dengan rancangan, yaitu berbagai macam komponen elektronika sebagai pengenalan komponen elektronika sudah sesuai dengan kebutuhan di mata pelajaran elektronika dasar, dan untuk blok rangkaian juga sudah sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran khususnya di mata pelajaran elektronika dasar. Skor uji kelayakan isi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat kelayakan dengan persentase 89,58% dengan kategori sangat layak. Sedangkan Uji konstrak oleh ahli media pembelajaran memperoleh tingkat kelayakan dengan persentase 87,08% dengan kategori sangat layak. Sedangkan dalam uji pemakaian oleh siswa di SMK N 3 Wonosari mendapatkan skor kelayakan sebesar 83,04% dengan kategori sangat layak.
Kata kunci: media, pembelajaran, Trainer, elektronika dasa
Analisis Kinerja Ekspor Elektronika Indonesia ke Amerika Latin
Integrasi perdagangan Internasional seperti FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation) dan SSEC (South-South Economic Cooperation) merupakan peluang bagi Indonesia untuk masuk ke pasar kawasan Amerika Latin, salah satunya ekspor elektronika. Elektronika merupakan sepuluh komoditi unggulan ekspor Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis daya saing ekspor elektronika Indonesia, mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ekspor elektronika ke Amerika Latin dan dinamika pasar ekspor elektronika Indonesia ke Amerika Latin. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari ITC, WITS, CEPII, World Bank, dan UNCTAD. Metode analisis menggunakan RCA dan Porter\u27s Diamond untuk mengetahui daya saing, gravity model untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor, dan EPD untuk memberikan gambaran dinamika ekspor elektronika Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditi elektroniia Indonesia memiliki daya saing komparatif yang ditunjukkan dengan nilai RCA lebih dari satu. Analisis Porter\u27s Diamond menunjukkan bahwa daya saing kompetitif elektronika Indonesia masih lemah. Hasil estimasi EPD elektronika Indonesia rata-rata menunjukkan pangsa pasar dan permintaan ekspor komoditi elektronika yang bertumbuh. Hasil estimasi gravity model menunjukkan bahwa variabel yang signifikan adalah GDP perkapita Indonesia, jarak ekonomi, harga ekspor, GDP perkapita negara tujuan, dan populasi, sedangkan variabel REER (Real Effective Exchange Rate) tidak berpengaruh
MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER ELEKTRONIKA DASAR UNTUK MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja, dan kelayakan Media Pembelajaran Trainer Elektronika Dasar sebagai media pembelajaran mata pelajaran Elektronika Dasar pada jurusan Teknik Elektronika di SMK Negeri 3 Wonosari.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development. Objek penelitian ini adalah Media Pembelajaran Trainer Elektronika Dasar yang dilengkapi modul pembelajaran. Tahap pengembangan produk meliputi 1). Analisis, 2). Desain, 3). Implementasi, 4). Pengujian, 5). Validasi, dan 6). Ujicoba pemakaian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi 1). Pengujian dan pengamatan unjuk kerja, 2). Angket penelitian. Adapun uji kelayakan media pembelajaran melibatkan dua ahli materi pembelajaran dan dua ahli media pembelajaran dan ujicoba pemakaian dilakukan oleh 33 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unjuk kerja Media Pembelajaran Modul dan Trainer Elektronika Dasar sudah sesuai dengan tujuannya sebagai media pembelajaran Elektronika Dasar. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui unjuk kerja dari Modul dan Trainer elektronika dasar yang secara keseluruhan, kinerja alat telah menunjukkan hasil sesuai dengan rancangan, yaitu berbagai macam komponen elektronika sebagai pengenalan komponen elektronika sudah sesuai dengan kebutuhan di mata pelajaran elektronika dasar, dan untuk blok rangkaian juga sudah sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran khususnya di mata pelajaran elektronika dasar. Skor uji kelayakan isi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat kelayakan dengan persentase 89,58% dengan kategori sangat layak. Sedangkan Uji konstrak oleh ahli media pembelajaran memperoleh tingkat kelayakan dengan persentase 87,08% dengan kategori sangat layak. Sedangkan dalam uji pemakaian oleh siswa di SMK N 3 Wonosari mendapatkan skor kelayakan sebesar 83,04% dengan kategori sangat layak.
Kata kunci: media, pembelajaran, Trainer, elektronika dasa
PERANCANGAN ALAT BANTU PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memaksa setiap
orang untuk mengikuti setiap perkembangannya. Tidak terkecuali dunia
pendidikan, beragam media dan alat-alat belajar canggih yang didesain
sedemikian rupa memaksa dunia pendidikan untuk beradaptasi dengan kemajuan
tersebut. Salah satu bentuknya adalah penggunaan media pembelajaran untuk
membantu aktivitas proses pembelajaran (Munadi, 2008).
Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta memiliki
beberapa fasilitas laboratorium praktikum untuk menunjang kegiatan
pembelajaran, salah satunya Laboratorium Sistem Produksi yang melaksanakan
kegiatan Praktikum Elektronika Industri. Praktikum Elektronika Industri ini
memberikan pengetahuan kepada praktikan tentang rangkaian listrik dan
elektronika dasar. Pelaksanaan Praktikum Elektronika Industri di Jurusan Teknik
Industri UNS dibantu oleh sejumlah asisten praktikum. Dosen pengampu
praktikum dan atau kepala laboratorium, selain turut serta sebagai penyelenggara
praktikum juga sebagai pengawas pelaksanaan praktikum. Media praktikum yang
digunakan dalam Praktikum Elektronika Industri berupa protoboard untuk
membuat rangkaian elektronika.
Praktikum Elektronika Industri selama ini masih terdapat permasalahanpermasalahan
dalam pelaksanaannya. Permasalahan yang muncul berhubungan
dengan waktu atas aktivitas Praktikum Elektronika Industri. Waktu untuk
melakukan praktikum yang terbatas, sehingga menuntut semua modul praktikum
dapat diselesaikan dengan waktu yang tersedia tanpa memperhatikan tingkat
pemahaman praktikan. Waktu untuk menyelesaikan satu modul praktikum adalah 100 menit. Waktu ini sudah termasuk waktu untuk tes pendahuluan selama 15
menit dan waktu untuk penjelasan materi selama 15 menit, sehingga waktu efektif
untuk melakukan percobaan dan analisis hasil hanya 70 menit. Pengalaman
praktikan untuk melakukan percobaan dan analisis hasil percobaan untuk semua
modul praktikum yang dicobakan adalah 700 menit atau sekitar 12 jam atau 70 %
dari waktu praktikum Elektronika Industri seluruhnya.
Permasalahan yang berhubungan dengan waktu atas aktivitas tersebut
banyak ditemui pada saat praktikan melaksanakan percobaan, sedangkan untuk
waktu persiapan dan aktivitas setelah praktikum tidak banyak masalah yang
muncul. Pada waktu persiapan yaitu saat tes pendahuluan, praktikan dapat
mengerjakan soal tes pendahuluan dengan lancar. Hasil tes pendahuluan praktikan
angkatan 2008 menunjukkan 100% praktikan lolos tes pendahuluan, hanya saja
kelemahan tes pendahuluan pada saat itu adalah kurangnya pengawasan asisten
kepada praktikan saat tes berlangsung. Selain itu soal tes pendahuluannya dibuat
sama sehingga memungkinkan terjadinya kecurangan saat tes.
Kegiatan praktikum Elektronika Industri selama ini dilakukan secara
berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang anggota sehingga saat
pelaksanaannya hanya 40% praktikan saja yang benar-benar melaksanakan
percobaaan tersebut dan sisanya hanya melihat dan menunggu hasil percobaan.
Media praktikum yang digunakan untuk melakukan percobaan selama ini berupa
protoboard, misalkan setiap praktikan diharuskan untuk melakukan percobaan,
waktu praktikum tidak akan cukup dan habis hanya untuk membuat rangkaian
elektronika. Padahal kompetensi untuk Praktikum Elektronika Industri ini
praktikan tidak hanya mampu membuat rangkaian elektronika, tetapi yang lebih
penting lagi praktikan harus mampu menganalisis rangkaian elektronika.
Pada saat melaksanakan percobaan, praktikan kesulitan dalam membuat
rangkaian elektronika, sebagian besar disebabkan karena praktikan kurang teliti
dalam merangkai rangkaian elektronika dan praktikan kesulitan dalam melakukan
troubleshooting. Percepatan waktu pengerjaan dan tingkat kesulitan praktikan
untuk setiap modulnya juga berbeda-beda. Pada modul praktikum pertama, 90%
percobaan dilakukan sendiri oleh praktikan dan memenuhi estimasi waktu yang
disediakan. Pada modul praktikum kedua, 80% percobaan masih dikerjakan dengan lancar oleh praktikan. Untuk modul praktikum ketiga, 70% percobaan
dapat dikerjakan sendiri oleh praktikan. Sedangkan pada modul praktikum
keempat merupakan modul yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, hanya
50% saja percobaan yang dilakukan oleh praktikan sendiri, selebihnya
troubleshooting dikerjakan oleh asisten praktikum. Secara keseluruhan dari semua
modul praktikum yang dikerjakan, praktikan masih tergantung pada
pendampingan asisten, 40% percobaan masih dikerjakan bersama-sama dengan
asisten. Hal ini mengakibatkan praktikan menjadi kurang kreatif dan kurang
mandiri dalam melaksanakan kegiatan praktikum.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dirancang alat bantu proses
pembelajaran Praktikum Elektronika Industri. Alat bantu yang dapat membantu
praktikan dalam memahami materi yang disampaikan. Alat bantu pada sebagian
literatur lain disebut sebagai media pembelajaran. Anitah (2008) menyatakan alat
bantu proses pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu alat yang digunakan
untuk menunjukkan sesuatu yang nyata sehingga dapat memperjelas pengertian
pembelajar akan materi pembelajaran yang disampaikan.
Rifai (2005) melakukan penelitian mengenai Pembuatan Media
Pembelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Bahasan Karakteristik dan
Penggunaan Transistor Berbasis Multimedia. Namun demikian penelitian tersebut
hanya membahas materi komponen elektronika dan transistor saja yang dikemas
dalam CD pembelajaran tanpa didukung alat bantu praktikum, sedangkan dalam
penelitian ini akan dirancang alat bantu praktikum berupa kit praktikum yang akan
menggantikan fungsi protoboard dalam membuat rangkaian elektronika untuk
setiap modulnya yang terdiri atas modul pengenalan komponen dan instrumentasi
dasar, modul transistor dan op-amp, modul sensor dan digital, modul relay dan
motor serta modul pengenalan mikrokontroler.
Alat bantu tersebut dapat mengurangi waktu praktikan dalam membuat
rangkaian elektronika, sehingga praktikan lebih cepat dalam merangkai rangkaian
elektronika untuk setiap modulnya dan mempunyai waktu lebih untuk melakukan
analisis hasil percobaannya. Selain hal tersebut dirancang juga materi pengantar
praktikum, petunjuk praktikum, tutorial atau instruksi manual praktikum, modul praktikum dan demo video untuk mendukung alat bantu proses pembelajaran
Praktikum Elektronika Industri yang terintegrasi
INTEGRASI APLIKASI ANALOG DAN DIGITAL PADA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLINES
Mata Kuliah Praktikum Elektronika Semester III di Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Polines berisi dua materi utama yaitu elektronika analog dan elektronika digital. Pada akhir semester belum diberikan ujian praktikum dengan soal ujian yang aplikatif. Penelitian ini bertujuan khusus mengintegrasikan muatan aplikatif dalam soal ujian praktikum sehingga mahasiswa mendapatkan nilai tambah yaitu memperkuat kompetensi yang lebih komprehensif dan kompetitif. Oleh karena itu target khusus dari penelitian ini yaitu membuat soal ujian praktikum yang aplikatif sebagai gabungan dari beberapa lembar kerja praktikum, berupa aplikasi lampu jalan otomatis untuk materi elektronika analog, dan aplikasi tampilan otomatis untuk waktu tunggu lampu lalu lintas waran hijau untuk materi elektronika digital. Berdasarkan pada metode studi literatur dan eksperimen, maka penelitian ini menghasilkan luaran berupa prosiding seminar dan artikel jurnal publikasi mengenai integrasi soal ujian praktikum yang aplikatif dalam mata kuliah Praktikum Elektronika Semester III di Program Studi Teknik Listrik dan juga rekomendasi sebagai bahan pertimbangan dalam improvisasi materi kuliah Praktikum Elektronika.Kata Kunci : Aplikasi, Elektronika, Analog, Digital
KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA DIKLAT DASAR PERBAIKAN BENGKEL ELEKTRONIKA PADA KELAS X JURUSAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK MUDA PATRIA KALASAN TA 2013/2014
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui korelasi kecerdasan emosional
terhadap prestasi belajar mata diklat Dasar Perbaikan Bengkel Elektronika (2)
Mengetahui korelasi motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata diklat Dasar
Perbaikan Bengkel Elektronika, (3) Mengetahui korelasi kecerdasan emosional
dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata diklat Dasar
Perbaikan Bengkel Elektronika pada kelas X jurusan Elektronika Industri di SMK
Muda Patria Kalasan TA 2013/2014.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto dengan subjek penelitian
yaitu siswa-siswi kelas X jurusan Elektronika Industri SMK Muda Patria Kalasan
TA 2013/2014 yang berjumlah 44 siswa. Metode pengumpulan data dengan
metode kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik
statistik deskriptif, korelasi tunggal dan uji korelasi ganda.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) ada hubungan yang positif dan
signifikan antara variabel kecerdasan emosional dengan prestasi belajar Dasar
Perbaikan Bengkel Elektronika dengan nilai Rhitung lebih besar dari Rtabel
(0,690>0,297). (2) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara variabel
motivasi belajar dengan prestasi belajar Dasar Perbaikan Bengkel Elektronika
dengan nilai Rhitung lebih besar dari Rtabel (0,712>0,297). (3) ada hubungan yang
positif dan signifikan variabel kecerdasan emosional dan motivasi belajar dengan
prestasi belajar Dasar Perbaikan Bengkel Elektronika dengan nilai Rhitung lebih
besar dari Rtabel (0,742>0,297), Fhitung lebih besar dari Ftabel (25,086>4,07) dengan
N=44 pada taraf signifikansi 5%.
Kata kunci: Kecerdasan Emosional, Motivasi Belajar, Prestasi Belaja
- …