1,045 research outputs found

    Fungsi Hukum dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

    Full text link
    The role of law is increasingly important, especially in an effort to find a legal basis for health care. According to some experts the function of law divided over some functions. According to Hart the rule of law consists of primary and secondary rules. Meanwhile, according to Joseph Raz, the function of law consists of direct and indirect functions. In health care, national health policy development is a primary rule, while all legal provisions aimed at achieving health development is a secondary rule. Another function of the law is as social control, social engineering and social integration. As a Social control the role of law showed from the governments responsibility for the achievement of optimal health. In terms of the implementation of health, the role of the legal function as social engineering looks at the development of science, knowledge and technology. This development was followed by a change of thinking in society and increasingly education levels in the community. These changes will encourage the public demand of quality in health services and legal certainty both health provider and health receivers of health care services. As the social integration function of law in structuring human relationships in this case the relationship between patient and physician. In conclusion Implementation of the functions of law is very important in the administration of health services. Keywords : law, health service

    Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Rekam Medis di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar

    Full text link
    The quality of medical records at the hospital was one determining factors of the quality of service. The aimed of the research was to analyze the relationship between the employment status, knowledge, motivation, the expertise, and the duration of work of the qphysician with the completeness of the medical record data sheet resume during hospitalization. This research was a quantitative research survey analytic approach, with cross sectional study design. The population was 55 physicians, the sample in this study was the entire population, data analysis was chi-square and multiple logistic regression. The results revealed that there was a relationship between employment status and knowledge with the completeness of the medical record data. There was no relationship between motivation and skills with the completeness of the medical record data. There was a relationship between duration of work with the completeness of the medical record data. This study suggests the development of human resources through education and training, guidance to the physicians on the filling of medical records and documents, provide internal training regarding the determination of the main diagnosis in accordance with the ICD-10, improved knowledge of the completeness of filling medical records. Motivate physicians in filing medical records through career development, promotion and providing feedback with reward and punishmentKeywords: Completeness of Medical Records Filling, Knowledge, Motivatio

    HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN: Relationship Between Motivation and Performance of Health Services of South Sulawesi Province

    Get PDF
    Kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya salah satunya yaitu pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi (tanggung jawab, kondisi kerja, kebijakan organisasi, minat pada pekerjaan dan supervisi) dengan kinerja pegawai Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yakni sebanyak 45 responden yang ditentukan dengan teknik exhaustive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kemudian data diolah menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Data ditampilkan dalam bentuk tabel disertai narasi. Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) menunjukkan tidak ada hubungan antara tanggung jawab dengan kinerja pegawai (p=1.000). Hipotesis kedua (H2) menunjukkan ada hubungan antara kondisi kerja dengan kinerja pegawai (p=0.000). Hipotesis ketiga (H3) menunjukkan tidak ada hubungan antara kebijakan organisasi dengan kinerja pegawai (p=1.000). Hipotesis keempat (H4) menunjukkan ada hubungan antara minat pada pekerjaan dengan kinerja pegawai (p=0.001). Hipotesis kelima (H5) menunjukkan ada hubungan antara supervisi dengan kinerja (p=0.001). Kondisi kerja, minat pada pekerjaan dan supervisi memiliki hubungan dengan kinerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan agar di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dapat memperbaiki sarana dan prasarana kantor, pembagian kerja kepada tiap pegawai dan fungsi pengsupervisoran, karena hal tersebut berdampak terhadap kinerja pegawai

    PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN MANAJEMEN FARMASI TERHADAP KEPUTUSAN BELI ULANG OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

    Get PDF
    This study aims to analyze the influence of quality of pharmaceutical services and management on the decision to repur purchase outpatient medicines at the Pharmaceutical Installation of Labuang Baji Makassar Hospital in 2019. The research was conducted at Labuang Baji Makassar Hospital which began with a survey first until the research in February 2020. The population in the study was patients (Non BPJS / KIS) re-buyers in the Pharmaceutical Installation of RS Labuang Baji Makassar in February 2020 and the sample in this study amounted to 60 0rang Analysis method used in this study is a quantitative descriptive method, with double regression testing preceded by conducting validity and reliability tests of each variable question items as well as assumption tests. The results of this study show that: 1) Officer-friendly attitude has a significant positive influence on the decision to re-buy at the pharmacy Labuang Baji Hospital, 2) The completeness of the prescription has a significant positive influence on the decision to re-buy at the pharmacy Labuang Baji Hospital, 3) The price of the drug has an insignificant negative influence on the decision to re-buy at the pharmacy Labuang Baji Hospital , 4) Drug safety information has a significant positive influence on the decision to re-buy at the pharmacy Labuang Baji Hospital, 5) Drug safety information has a dominant effect on the buyback decision. This finding is in accordance with the results of the study at the Outpatient Installation Pharmacy of Labuang Baji Hospital Makassar. Keywords : Quality of Service, Pharmaceutical Management, Drug Buyback Decisio

    ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS NON PBI PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Poor management and health services bpjs health participation provided by the hospital to patients turned out to cause a lot of losses both hospitals and for patients. The purpose of this study is to determine the factors that affect bpjs patient satisfaction with health services. The design of this study is cross sectional study. The population in this study was all BPJS Non PBI patients in the Inpatient Room of Labuang Baji Hospital. Sampling technique is accidental sampling. The measuring instrument used is a questionnaire sheet. Analysis using multiple linear regression. The results showed that there was an influence between reliability (p = 0.002), empathy (p = 0.000), responsiveness (p = 0.037), assurance (p = 0.000), with the satisfaction of inpatient BPJS Non PBI in Labuang Baji Hospital, Makassar City. While the tangible variable (p = 0.545) had no effect on the satisfaction of BPJS Non PBI patients at Labuang Baji Hospital, Makassar City. Based on the results of the logistic regression test, it shows that the empathy variable is the most dominant variable. Keywords : Patient Satisfaction, Empathy, Hospitalization

    Pelaksanaan Program Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri di Kabupaten Toraja Utara

    Get PDF
    Prevalensi anemia di Indonesia sebesar 21,7% dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% sedangkan yang berumur 15- 24 tahun sebesar 18,4%. Pada tahun 2018 proporsi anemia pada perempuan 27,2% lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki 20,3%. Pemberian tablet tambah darah remaja putri adalah salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dengan tujuan pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri. Program ini ditujukan bagi remaja putri di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persiapan perencanaan kebutuhan, pendistribusian, pencatatan, pelaporan dan evaluasi dengan Pelaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri SMP, SMA/SMK di Kabupaten Toraja Utara.Penelitian ini adalah merupakan analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas di Kabupaten Toraja Utara. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Non ASN dengan metode total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara Persiapan perencanaan kebutuhan, pendistribusian dengan pelaksanaan Program Pemberian Tablet Darah Remaja Putri, sedangkan pencatatan, pelaporan, evaluasi ada hubungan dengan pelaksanaan Program Pemberian Tablet Darah Remaja Putri.Disarankan kepada instansi terkait agar dalam pelaksanaan program pemberian tablet  tambah darah merujuk ke Buku Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri di Sekolah. Kata Kunci : Evaluasi, Tablet Tambah Darah, Remaja Putri

    HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT JALAN PUSKESMAS BIRU BONE: Relationship of Service Quality with Patient Satisfaction of BPJS Outpatient in Biru Public Health Center, Bone Regency

    Get PDF
    Mutu pelayanan pada Puskesmas menjadi salah satu faktor penting untuk menciptakan kepuasan pasien. Pelayanan yang berkualitas adalah memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarganya sesuai standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, sehingga dapat memperoleh kepuasan yang dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarganya terhadap Puskesmas. Penelitian ini bertujuan  mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan Puskesmas Biru Kabupaten Bone. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 100 orang responden yang diambil dari jumlah kunjungan pasien yang datang 3 bulan terakhir di Puskesmas Biru. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Analisis Bivariat antara variabel independen dan dependen ini menunjukkan bahwa variabel Akses terhadap pelayanan p=0,013 (p<0,05) memiliki hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Puskesmas Biru. Variabel kenyamanan p=0,012 (p<0,05) juga memiliki hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Puskesmas Biru. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Puskesmas Biru yaitu variabel hubungan antar manusia p=0,361 (p>0,05) dan ketepatan waktu p= 0,170 (p>0,05). Ada hubungan antara akses terhadap pelayanan, kenyamanan dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan, tidak ada hubungan antara hubungan antar manusia, ketepatan waktu dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan. Hendaknya pihak Puskesmas lebih memperhatikan keluhan yang disampaikan oleh pasien seperti ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pasien karena semua ini sangat berdampak terhadap mutu pelayanan kesehatan

    GAYA KEPEMIMPINAN DALAM PENERAPAN FUNGSI -FUNGSI MANAJEMEN DI PUSKESMAS BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA

    Get PDF
    ABSTRAK\ud Gaya kepemimpinan seorang kepala puskesmas sangat berpengaruh terhadap pengembangan pegawai dan membangun iklim motivasi dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen kepala Puskesmas Baebunta Kabupaten Luwu Utara tahun 2013. Jenis penelitian adalah survei deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai Puskesmas Baebunta Kabupaten Luwu Utara sebanyak 40 orang. Sampel dalam penelitian ini yakni semua pegawai yang masih aktif bekerja di Puskesmas Baebunta Kabupaten Luwu Utara pada saat penelitian dilaksanakan sebanyak 40 orang. Analisis data menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan kepala puskesmas berdasarkan fungsi perencanaan umumnya menerapkan gaya demokratis sebesar 77,5%, fungsi pengorganisasian menerapkan gaya demokratis sebesar 72,5%, fungsi pergerakan menerapkan gaya demokratis sebesar 85,0%, fungsi pengawasan menerapkan gaya demokratis sebesar 82,5%, dan fungsi evaluasi menerapkan gaya demokratis 67,5% \ud Kata kunci : tipe kepemimpinan, fungsi manajeme

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Klinik Engsar Polewali Mandar

    Get PDF
    Klinik merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Keberhasilan instansi kesehatan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari peran tenaga kesehatan. Kemampuan klinik memenuhi kebutuhan pasien dapat diukur dari kepuasan pasien dalam menerima mutu pelayanan kesehahatan. Karena mutu pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan kepada pelanggan dan pelanggan akan memanfaatkan ulang dan merekomendasikan pelayanan kesehatan tersebut. Faktor-faktor yang mengidentifikasi dan berpotensi mempengaruhi seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh fasilitas, kualitas pelayanan dan komunikasi petugas kesehatan. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan Cross Sectional dengan anggota sampelnya berjumlah 96 orang dengan tekhnik pengambilan sampel secara proporsional random sampling. Dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara fasilitas  kesehatan P Value 0,00 (<0,05), ada pengaruh kualitas pelayanan kesehatan P Value 0,00 (<0,05) 0,00 dan ada hubungan komunikasi P Value 0,00 (<0,05) dengan pemanfaatan Klinik Engsar Kecamatan Polewali.  Disarankan  bagi pihak manajemen Klinik Engsar dapat lebih meningkatkan ketersediaan fasilitas/peralatan  yang dapat menunjang pemberian pelayanan kepada pasien, meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien  dan dapat memperbaiki maupun meningkatkan cara berkomunikasi yang baik kepada pasien sehingga pasien merasa petugas memiliki rasa kepedulian terhadap penyakit yang diderita pasien

    PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS ATAS DAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP N 2 SALAMAN MAGELANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara ketepatan servis atas dan servis bawah pada siswa peserta ekstrakurikuler bola voli di SMP N 2 Salaman Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan menggunakan metode survei. Instrumen penelitian dengan teknik tes servis atas dan servis bawah dari AAHPER Serving Accuracy Test yang mempunyai nilai validitas 0,811. Subjek dari penelitian ini adalah peserta ektrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Salaman sebanyak 42 anak. Teknik analisis data menggunakan uji-t independent sampel t test pada taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung sebesar 6,944 > t tabel sebesar 1,671, hal tersebut dapat diartikan ada perbedaan yang signifikan antara ketepatan servis atas dengan ketepatan servis bawah peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 2 salaman. Diketahui dari perbedaan nilai mean (rerata) ketepatan servis bawah (24,68) > ketepatan servis atas (18,28). Hasil tersebut dapat disimpulkan ketepatan servis bawah lebih baik dibandingkan dengan ketepatan servis atas peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMP N 2 Salaman.. Kata kunci : Servis Atas, Servis Bawah, Peserta Ekstrakurikuler Bolavol
    corecore