92 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL UNY 2016)

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil dan ditempuh oleh mahasiswa program pendidikan dari setiap jurusan kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mencari pengalaman secara langsung dan menerapkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan. Penyelanggaraan kegiatan PPL ini dilaksanakan di sekolah atau lembaga yang sudah ditentukan untuk meningkatkan produktivitas tenaga pendidik, khususnya mahasiswa dalam segi kualitas. Pada kegiatan PPL UNY kali ini untuk Prodi PG PAUD mengambil Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan di TK PKK Marsudisiwi di Dusun Gunung Kelir, Pleret, Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. PPL dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2016 hingga 15 September 2016. TK PKK Marsudisiwi memiliki 2 kelas yaitu, kelas A dan kelas B dengan 8 siswa di kelas A dan 13 siswa di kelas B. Kegiatan yang dilaksanakan di TK diantaranya adalah: Pembelajaran terbimbing dan mandiri, cooking day, field trip, open house, parenting, kesehatan anak, upacara bendera, perapian administrasi, pendampingan ekstrakurikuler, tamanisasi, lomba kemerdekaan, dan senam. Berdasarkan kegiatan yang telah disusun sebelum penerjunan, 98% program kerja yang telah disusun dapat dilaksanakan dengan hambatan yang sedikit dan dapat teratasi dengan baik

    STRIVING TO GET LOVE REFLECTED IN SUSANNA WHITEā€™S JANE EYRE TELEVISION MINISERIES (2006): AN INDIVIDUAL PSYCHOLOGICAL APPROACH

    Get PDF
    This study investigatesā€ How striving to get love is reflected in Susanna Whiteā€Ÿs Jane Eyre Television Miniseries?ā€ viewed from individual psychological approach. Therefore, this research is aimed at analyzing the structural elements of the Jane Eyre Television Miniseries and describing striving to get love of Jane Eyre in the story based on individual psychological approach. This research paper is qualitative research. The object of the study is Jane Eyre Television Miniseries directed by Susanna White. The primary data source is Jane Eyre television Miniseries itself and the secondary data sources are the other sources related to the movie. The method of data collection is documentation research. The technique of data analysis is descriptive analysis. Based on the analysis, there are two conclusions. First, from the structural analysis it shows that each of the element is interrelated to each other and forms unity. Second, from the individual psychological analysis, it shows that if someone wants to get love for someone, she must fight for her love although she confronts many obstacles in her struggle

    PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM MELALUI BERMAIN, CERITA DAN MENYANYI DI PAUD PERMATA HATI 02 NUSAJATI SAMPANG CILACAP JAWA TENGAH

    Get PDF
    Wiwit Windiastuti, Penerapan Metode Bermain, Cerita dan Menyanyi Dalam Menanamkan Nilai-nilai Agama Islam Di PAUD Permata Hati 02 Nusajati Sampang Cilacap, Jawa Tengah. Fakultas Agama Islam Universitas Alma Ata Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi pada kebutuhan pendidikan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik menjadikan mereka sadar akan pentingnya pendidikan sejak dini. PAUD Permata Hati 02 Nusajati menjadi salah satu lembaga pendidikan anak usia pra sekolah yang menanamkan nilai-nilai agama Islam dengan metode bermain, cerita dan menyanyi untuk meningkatkan kepahaman anak tentang agama sejak dini. Tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah mendeskripsikan metode bermain, cerita dan menyanyi dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam untuk meningkatkan keaktifan anak di PAUD Permata Hati 02 Sampang Cilacap, dan meningkatkan kepahaman anak tentang nilai-nilai agama Islam sejak dini dengan bernyanyi, bercerita dan menyanyi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Adapun subyek penelitiannya adalah guru, siswa dan pengurus. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) Penerapan metode bermain, cerita dan menyanyi dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam pelaksanaanya di dalam kelas dengan tepuk-tepuk tangan, menyajikan materi dengan bercerita, dan memberikan penguatan dengan menyanyi melalui metode bermain, cerita dan menyanyi anak dapat antusias dan gembira. 2) Metode bermain, cerita dan menyanyi dapat meningkatkan anak dilihat dari perhatian anak terhadap materi yang disampaikan, kemudian menjawab pertanyaan serta berani mengajukan pertanyaan tentang suatu hal yang membuatnya bingung. 3) Faktor pendukung yaitu guru yang memiliki kesabaran tinggi, lingkungan yang tenang dan asri sebab berada di daerah pedesaan, metode yang digunakan sesuai dengan dunia dan perkembangan anak, masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap pentingnya pendidikan bagi anak. Faktor penghambat yaitu perbedaan sifat dan perilaku anak didik, fasilitas yang masih standart, intervensi orang tua dalam pembelajaran di kelas

    PENERAPAN METODE BERMAIN, CERITA DAN MENYANYI DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DI PAUD PERMATA HATI 02 NUSAJATI SAMPANG CILACAP JAWA TENGAH

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi pada kebutuhan pendidikan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik menjadikan mereka sadar akan pentingnya pendidikan sejak dini. PAUD Permata Hati 02 Nusajati menjadi salah satu lembaga pendidikan anak usia pra sekolah yang menanamkan nilai-nilai agama Islam dengan metode bermain, cerita dan menyanyi untuk meningkatkan kepahaman anak tentang agama sejak dini. Tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah mendeskripsikan metode bermain, cerita dan menyanyi dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam untuk meningkatkan keaktifan anak di PAUD Permata Hati 02 Sampang Cilacap, dan meningkatkan kepahaman anak tentang nilai-nilai agama Islam sejak dini dengan bernyanyi, bercerita dan menyanyi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Adapun subyek penelitiannya adalah guru, siswa dan pengurus. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) Penerapan metode bermain, cerita dan menyanyi dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam pelaksanaanya di dalam kelas dengan tepuk-tepuk tangan, menyajikan materi dengan bercerita, dan memberikan penguatan dengan menyanyi melalui metode bermain, cerita dan menyanyi anak dapat antusias dan gembira. 2) Metode bermain, cerita dan menyanyi dapat meningkatkan anak dilihat dari perhatian anak terhadap materi yang disampaikan, kemudian menjawab pertanyaan serta berani mengajukan pertanyaan tentang suatu hal yang membuatnya bingung. 3) Faktor pendukung yaitu guru yang memiliki kesabaran tinggi, lingkungan yang tenang dan asri sebab berada di daerah pedesaan, metode yang digunakan sesuai dengan dunia dan perkembangan anak, masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap pentingnya pendidikan bagi anak. Faktor penghambat yaitu perbedaan sifat dan perilaku anak didik, fasilitas yang masih standart, intervensi orang tua dalam pembelajaran di kelas

    TINDAK TUTUR IMPERATIF FILM ā€œKARTINIā€ KARYA HANUNG BRAMANTYO DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN TEKS DRAMA KELAS XI SMA.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam tentang penggunaan tindak tutur imperatif dalam film ā€œKartiniā€ karya Hanung Bramantyo yang meliputi bentuk tindak tutur dan wujud makna pragmatik imperatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis isi. Fokus dalam penelitian ini ialah penggunaan bentuk tindak tutur imperatif yang meliputi: bentuk tindak tutur langsung, dan bentuk tindak tutur tidak langsung, dan penggunaan makna pragmatik imperatif yang meliputi: makna perintah, suruhan, permintaan, permohonan, desakan, bujukan, imbauan, persilaan, ajakan, permintaan izin, mengizinkan, larangan, harapan, umpatan, pemberian ucapan selamat, anjuran dan ngelulu. Objek penelitian ini yaitu transkrip film ā€œKartiniā€. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data sebanyak, 221 pasangan tutur yang mengandung tindak tutur imperatif. Hasil Penelitian ini menunjukkan adanya penggunaan tindak tutur imperatif yang mencangkup bentuk dan makna pragmatik imperatif yang terdapat dalam film ā€œKartiniā€. Pada bentuk tindak tutur ditemukan sebanyak 221 data. Bentuk tindak tutur langsung menduduki bentuk tindak tutur tertinggi dengan ditemukan 135 data, sedangkan pada bentuk tindak tutur tidak langsung menduduki bentuk tindak tutur terendah dengan ditemukan 39 data. Pada makna pragmatik imperatif, makna perintah menduduki tingkat kemunculan terbanyak dengan ditemukan 39 data. Makna permintaan izin menduduki tingkat kemunculan menengah dengan ditemukan sebanyak 13 data. Makna anjuran dan imbauan menduduki tingkat kemunculan terendah dengan ditemukan 1 data. Selain itu terdapat makna yang tidak ditemukan kemunculannya sama sekali yaitu makna ngelulu. Hasil penelitian mengenai tindak tutur imperatif ini dapat dikaitkan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menangah Atas (SMA) pada materi teks drama kelas XI sebagai contoh dialog tindak tutur imperatif dapat digunakan dalam memahami isi kaidah kebahasaan dan mendemonstrasikan naskah drama. Kata Kunci: tindak tutur imperatif, makna pragmatik, teks drama This study aims to obtain in-depth information about the use of imperative speech acts in the film ā€œKartiniā€ by Hanung Bramantyo which includes the form of speech acts and the form of imperative pragmatic meaning. The method used in this research is descriptive qualitative research method using content analysis techniques. The focus in this study is the use of imperative speech acts which include: direct speech acts, and indirect speech acts, and the use of imperative pragmatic meanings which include: commands, orders, requests, requests, urges, persuasion, appeals, requests, invitations, requests for permission, permits, prohibitions, hopes, curses, congratulation, suggestions and ngelulu. The object of this research is the transcript of the Kartini film. Based on the results of the study, there were as many as 221 speech pairs containing imperative speech acts. The results of this study indicate the use of imperative speech acts that include the form and meaning of pragmatic imperatives contained in the Kartini film. In the form of speech acts found as many as 221 data. The form of direct speech act occupies the highest form of speech act with 135 data found, while the form of indirect speech act occupies the lowest form of speech act with 39 data found. In the imperative pragmatic meaning, the meaning of the command occupies the highest level of occurrence with 39 data found. The meaning of the request for permission occupies the middle level of occurrence with 13 data found. The meaning of recommendations and appeals occupies the lowest level of occurrence with 1 data found. In addition, there is a meaning that does not appear at all, namely the meaning of ngelulu. The results of this research on imperative speech acts can be related to Indonesian language learning in high school (SMA) in class XI drama text material as an example of imperative speech act dialogue can be used in understanding the content of linguistic rules and demonstrating drama scripts. Keywords: imperative speech act, pragmatic meaning, drama text

    Pola Komunikasi Keluarga Beda Agama Dalam Membangun Keharmonisan (Studi Kasus Keluarga Beda Agama di Getasan, Semarang )

    Get PDF
    Interfaith family is a family formed from marriage of different religions where family members in it embraced a different religion. Interfaith family also has different communication with the another family. Communication pattern will influence in a relationship. Aim of this reser to describe how the communication pattern in interfaith family applied to constructing harmony. Used the qualitative approach, the post-positivisme, and data analysis referring to the case study matching pattern.The subject of the research is three interfaith family in Getasan, Semarang. This research used Family Scheme Theory from Fitzpatrick and Relational Dialectica Theory from Leslie Baxter and Barbara Montgomery. The results showed that the pattern in line with the predicted earlier pluralistic pattern and consensual pattern found in this study. The consensual pattern is found in pairs 1 and 3 each of which is characterized by high conversation orientation and low compliance orientation. High conversation orientation is manifested through the involvement of all family members in communication activities with each other demonstrated through honest and open communication. While a low compliance orientation is characterized by giving decision-making authority to each family member, for example authorizing the child to choose a religion. The plural pattern found in pair 2 is characterized by high conversation orientation and high compliance orientation. Although all members engage in honest, open communication activities, decision-making authority is in the hands of parents. Despite having different communication patterns, the three pairs of different religious families can live a harmonious life that is marked by the fulfillment of harmony elements according to Dadang Hawari include running a good religious life, having time with family, having good communication, being able to respect fellow family members, the quantity of conflict is minimal and has a close bond between family member

    Strategi Pengembangan Usaha Industri Kecil Nopia di Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Kabupaten Banyumas memiliki berbagai industri kecil yang cukup berpotensi untuk dikembangkan, salah satunya adalah industri kecil nopia. Industri kecil nopia di Kecamatan Banyumas memiliki prospek yang baik, tetapi industri tersebut memiliki beberapa masalah seperti masalah dalam pemasaran, sumber daya manusia, dan modal sehingga pengusaha nopia sulit untuk mengembangkan kapasitas produksi dan pemasaran produk nopia. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)mengetahui keuntungan usaha dan R/C ratio usaha industri kecil nopia di Kecamatan Banyumas, 2)mengidentifikasi kemungkinan yang mempengaruhi pengembangan usaha industri kecil nopia di Kecamatan Banyumas, 3)menentukan alternatif terbaik dalam pengembangan industri kecil nopia di Kecamatan Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi. Penelitian dilakukan di Desa Pakunden dan Desa Kalisube, Kecamatan Banyumas pada bulan Januari sampai dengan Februari 2016. Penentuan responden menggunakan metode sensus terhadap 43 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis biaya, penerimaan dan pendapatan, analisis Return Cost Ratio (R/C), dan analisa keputusan. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan jumlah kapasitas produksi, industri kecil nopia di Kecamatan Banyumas dibagi kedalam lima skala usaha usaha yaitu skala usaha A, B, C, D dan E. Keuntungan usaha industri kecil nopia di Kecamatan Banyumas adalah sebesar Rp3.137,06 per kg nopia yang dihasilkan. R/C rasio industri kecil nopia di Kecamatan Banyumas skala usaha A, B, C, D, E masing-masing adalah 1,10; 1,11; 1,10; 1,18; dan 1,25. Kemungkinan pengembangan usaha industri kecil nopia di Kecamatan Banyumas adalah kemungkinan pengembangan 100%, 50% dan 25% dimana kemungkinan produk terjual 100% adalah 0,85, kemungkinan produk terjual 90% dengan 10% produk dikembalikan dan masih layak jual adalah 0,1, kemungkinan produk terjual 90% dengan 5% produk dikembalikan layak jual dan 5% produk dikembalikan tidak layak jual adalah 0,05. Alternatif terbaik pengembangan usaha industri kecil nopia skala usaha A adalah pengembangan usaha 50%, skala usaha B adalah pengembangan usaha 50%, skala usaha C adalah pengembangan usaha 25%, skala usaha D adalah pengembangan usaha 50%, dan skala usaha E adalah pengembangan usaha 100%, 50%, 25% disesuaikan dengan kemampuan pengusaha dalam menambah modal

    Rabdomiosarkoma Pada Anak: Luaran Klinis Pada Pasien Yang Mendapat Terapi

    Full text link
    Latar belakang. Rabdomiosarkoma (RMS) merupakan keganasan jaringan lunak yang banyak terjadi pada anak umur 1 sampai 5 tahun dan remaja. Sekitar 15 % anak dengan RMS datang dalam keadaan metastasis dan prognosisnya tidak ada perbaikan dalam 15 tahun terakhir.Tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran epidemiologi RMS, hasil penanganannya dan luaran klinis untuk pengembangan selanjutnya.Metode. Penelitian dilakukan secara retrospektif dari data pada catatan medis 44 pasien yang diterapi di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta bulan Juni 2000 sampai Juli 2008. Data dikumpulkan untuk melihat gambaran epidemiologi klinik dan luaran klinis.Hasil. Terdapat 44 pasien RMS di RSCM selama tahun 2000-2008.. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1 .Kebanyakan menyerang anak umur antara 3 bulan sampai 5 tahun (47,7% ) dengan median antara 6 -7 tahun. Gambaran patologi terbanyak yaitu embrional (65,9% ). Lokasi primer terbanyak pada bagian kepala dan leher (47,7% ). Berdasarkan sistem TNM , didapatkan stadium lanjut sebesar 61,4% . Sebagian besar metastasis ditemukan pada sumsum tulang (74%). Hasil luaran klinis didapatkan yang masih dalam terapi 52,3% , meninggal 36,4% dan lost to follow up 11,3% .Kesimpulan. RMS kebanyakan didapatkan pada anak umur 3 bulan sampai 5 tahun. Gambaran histologi tipe embrional dan lokasi primer pada kepala dan leher merupakan yang tersering. Pada umumnya, pasien datang dalam stadium lanjut tetapi jika datang pada stadium awal akan memberikan hasil yang lebih baik.Kata kunci Rabdomiosarkoma, epidemiologi klinik, luaran klini
    • ā€¦
    corecore