26 research outputs found

    VALIDITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN INKUIRI MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA SECARA BLENDED LEARNING BERBANTUAN GOOGLE CLASSROOM

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan validitas perangkat pembelajaran inkuiri materi sistem reproduksi manusia secara blended learning berbantuan google classroom untuk melatihkan high order thinking skills (HOTS) peserta didik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa silabus, RPP, LKS dan instrumen tes menggunakan model pembelajaran inkuiri. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan Four-D Models yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Namun, penelitian ini terbatas sampai pada tahap develop (pengembangan). Tahap define terdiri atas analisis awal, analisis tugas, analisis peserta didik, analisis konsep dan analisis tujuan pembelajaran.  Tahap design terdiri atas perancangan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS) dan instrumen tes. Tahap develop terdiri atas uji validasi oleh validator yang terdiri dari ahli materi, ahli media dan pengguna lapangan (guru) dengan menggunakan instrumen lembar validasi perangkat pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil validasi silabus, RPP, LKS dan instrumen tes memperoleh nilai modus rata-rata 3,6 dengan kategori sangat valid untuk masing-masing perangkat pembelajaran. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran inkuiri materi sistem reproduksi manusia secara blended learning berbantuan google classroom yang dikembangkan untuk melatihkan HOTS peserta didik dinyatakan valid dan layak digunakan berdasarkan hasil validasi para ahli. The research aimed to describe the validity of the inquiry learning tools for the human reproductive system material using blended learning assisted by google classroom to train students' high order thinking skills (HOTS). The developed learning tools were syllabus, lesson plans, worksheets, and test instruments using an inquiry learning model. This research was a development research using Four-D Models which consisted of the stages of defining, designing, developing, disseminating. However, this research was limited to the development stage. The definition stage consisted of the initial analysis, task analysis, student analysis, concept analysis and learning objectives analysis. The design stage consisted of designing the syllabus, lesson plans, worksheets and test instruments. The development stage consisted of the validation test by the validators consisting of material experts, media experts and field users (teachers) using a learning tool validation sheet. The research data were analyzed descriptively quantitatively. The validation results of the syllabus, lesson plans, worksheets and test instruments obtained an average mode score of 3.6 with very valid category for each learning tool. From this research results, it can be concluded that the inquiry learning tool for the human reproductive system material using blended learning assisted by google classroom which was developed to train students' HOTS was declared valid and suitable for use based on the experts’ validation results

    PENGEMBANGAN MODEL E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM PENCERNAAN DALAM MELATIH KEMAMPUAN LITERASI VISUAL SISWA SMA DI ERA INDUSTRI 4.0

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kelayakan Model E-learning Berbasis Schoology Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pencernaan dalam Melatih Kemampuan Literasi Visual Siswa SMA di Era Industri 4.0. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Tehnik pengumpulan data menggunakan teknik validasi telaah dokumen meliputi (Silabus, RPP, Bahan ajar, LKS, dan Lembar tes). Teknik analisis data secara deskriptif dengan interpretasi hasil dikelompokkan ke dalam 5 kategori, yaitu: sangat kurang baik, kurang baik, cukup cukup baik, baik, dan sangat baik. Hasil penelitian diperoleh nilai validasi sebesar 89% berada pada kategori “Sangat Baik”. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Model E-learning Berbasis Schoology Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pencernaan dalam Melatih Kemampuan Literasi Visual Siswa SMA di Era Industri 4.0 layak digunakan

    The Effect of the Jigsaw Learning Model in Animal Tissue and Body Structure Courses on Student Problem Solving Ability

    Get PDF
    This study aims to find out how students' problem-solving skills in the subject of animal body tissue and structure use the Jigsaw learning model. This type of research is quantitative research with a sample size of 70 students of the biology education study program. The research sample was taken from students who were normally distributed, had the same characteristics (homogeneous), and had the same average value. The data analysis technique uses simple linear regression. The results showed that there was a significant influence between the Jigsaw cooperative learning model in the animal tissue and body structure course on the problem-solving abilities of students in the biology education study program with a significance value of 0.000 <0.05, so that the jigsaw learning model can help students improve problem-solving skill

    MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM MENANAMKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN, KETERAMPILAN PROSES SAINS, DAN KETRAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam menanamkan karakter kewirausahaan, keterampilan proses sains, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada mahasiswa program studi pendidikan biologi FKIP UMSurabaya. Penelitian telah dilakukan menggunakan metode pra-eksperimen desain one-shot case study pada perkuliahan biokimia pangan dan gizi pada semester genap Tahun Akademik 2016/2017. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan tes. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) karakter kewirausahaan mencapai nilai 3,12 termasuk kedalam kategori mulai berkembang (MB), (2) keterampilan proses sain mencapai nilai 3,00 termasuk kedalam kategori baik, dan (3) keterampilan berpikir tingkt tinggi mencapai nilai 66,24 termasuk kedalam kategori lebih dari cukup. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran berbasis proyek cukup efektif dalam menanamkan karakterkewirausahaan, keterampilan proses sains, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada mahasiswa program studi pendidikan biologi FKIP UMSurabaya.Kata kunci: Pembelajaran, berbasis proyek, karakter, kewirausahaan, keterampilan, proses sains, berpikir, tingkat tinggi, pendidikan biolog

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA MATERI EKOSISTEM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MAN 1 LAMONGAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, motivasi belajar siswa, dan mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan rancangan penelitian menggunakan desain “Nonequivalent control group desain”. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 1 Lamongan. Teknik pengumpulan data secara tes dan non tes (observasi). Data dianalisis secara deskrptif kuantitatif dan statistik uji-T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan nilai rata-rata 83,84% dengan kategori sangat baik dan motivasi belajar siswa dalam kategori tinggi dengan nilai rata-rata 78,4%. Analisis data statistik uji-T pada kemampuan berpikir kritis menunjukkan nilai signifikan 0.00. Hasil keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa MAN 1 Lamongan pada kategori sangat baik

    PENGARUH PENAMBAHAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN PEREBUSAN TERHADAP KADAR RESIDU FORMALIN DAN PROFIL PROTEIN UDANG PUTIH (Letapenaeus vannamei) BERFORMALIN SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN GIZI DAN KEAMANAN PANGAN PADA MASYARAKAT

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan perebusan terhadap kadar residu formalin dan profil protein udang putih (Letapenaeus vannamei) berformalin serta pemanfaatannya sebagai sumber pendidikan gizi dan keamanan pangan pada masyarakat. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok faktorial. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lama perebusan dengan tiga tingkat variasi (0 menit, R0; 30 menit, R1; dan 45 menit, R2) dan konsentrasi perasan buah belimbing wuluh dengan lima tingkat variasi (0%, BW0; 20%, BW1; 40%, BW2; 60%, BW3; dan 80%, BW4). Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa (1) penambahan belimbing wuluh konsentrasi 80% dan lama perebusan 45 menit (R2BW4) dapat menurunkan kadar residu formalin udang putih paling tinggi, yaitu sebesar 99,20% dari kadar formalin asal 1,127 g% menjadi 0,009 g%; (2) penambahan belimbing wuluh konsentrasi 80% dan tanpa perebusan (R0BW4) dapat meningkatkan kembali kadar protein total udang putih dengan tingkat kehilangan paling kecil, yaitu sebesar 0,76% dari kadar protein asal 23,205 g% menjadi 23,028 g%; (3) penambahan belimbing wuluh dan perebusan dapat merubah keberadaan pita berat molekul protein udang putih; (6) penambahan belimbing wuluh dan perebusan dapat menghilangkan sifat imunogenisitas protein BM 37,38 kDa udang segar (US) dan udang berformalin (UF) pada mencit jantan (Mus musculus) galur BALB/C. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan belimbing wuluh dan perebusan berpengaruh secara signifikan terhadap kadar residu formalin dan profil protein udang putuh berformalin. Hasil penelitian ini lebih lanjut telah disusun dalam bentuk buku ilmiah populer sebagai bahan pendidikan gizi dan keamanan pangan pada masyarakat. Kata kunci : residu formalin, profil protein, udang berformalin, belimbing wuluh, gizi dan keamanan panga

    Pengembangan Media Pembelajaran Aplligung (Alat Peraga Lambung Dari Limbah Kulit Jagung) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Ma. Darussalam Al-Faisholiyah Sampang

    Get PDF
    ABSTRACT:The research objectives are: 1). Understanding the physical feasibility of Aplligung as a learning media on the topic of the human digestive system specifically on stomach. 2). Understanding the feasibility of student learning outcomes by using Aplligung as a medium of learning on the topic of the human digestive system specifically on stomach. 3). Understanding the student's response toward the Aplligung as a learning media on gastric human digestion system topic, Research development of 4-D models (Four D Models). The phase of preparation procedure of Aplligung are (1) Needs analysis,(2) Initial product development and revision,(3) Material validation, media feasibility and revision,(4) Limited test, and(5) The final product. Questionnaire is used as the research instrument to know the feasibility of Aplligung. Validation of Aplligung was conducted by biology a teacher, two materials and media experts, and the observer consists of two Biology students and two teachers and responded by 27 students of science grade XI at MA Darussalam Al-Faisholiyah through a limited test. The data of quality valueare obtained in the form of qualitative processed into quantitative data and each aspect of the assessment is analyzed, the final score is converted into qualitative product feasibility level with guidelines by ideal category. The result of the development of learning media Aplligung shows that the validation of the material is very feasibleby 82.29%. Media feasibility assessment is very feasible by 81.25%. The assessment of student response is excellent by 94%. Exhaustiveness of learning results very well by 81.40%. The conclusion of the developed product is very feasible to use.

    Efektivitas Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus Mauritiana) Dalam Penyembuhan Luka Iris Pada Mencit Jantan (Mus Musculus)

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun Bidara (Ziziphus mauritiana) efektif dalam penyembuhan luka iris pada mencit jantan (mus musculus). Jenis penelitian adalah eksperimental, dengan desain RAL. Ada 3 perlakuan yang diberikan yaitu pemberian ekstrak daun bidara (P), pemberian betadine (K+) dan kontrol negatif tanpa pemberian ekstrak daun bidara dan betadine, dengan 9 replikasi. Kriteria penyembuhan luka adalah kemerahan (eritema), pertautan kedua tepi luka dan tanda-tanda inveksi. Hasil dari penelitian ini menunjukan nilai rata-rata kriteria penyembuhan luka yaitu pada perlakuan P (pemberian ekstrak daun bidara) memiliki skor sebesar 2,81, perlakuan K+ (peberian betadine) sebsar 2,83 dan perlakuan K- (tanpa pemberian ekstrak daun bidara dan betadine) sebesar 2,65. Perlakuan P dan K+ menunjukkan tidak adanya perbedaan atau keduanya sama efektif dalam penyembuhan luka iris, dengan nilai signifikan sebesar 0,407 dimana p > a (0,05), sedangkan perlakuan P dan K- serta K+ dan K- menunjukkan adanya perbedaan dengan nilai signifikan kedua perbandingan sebesara 0,000 dimana nilai p < a. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Pemberian ekstrak daun bidara (ziziphuz mauritiana) efektif dalam penyembuhan luka iris

    In Vitro Antioxidant Activity of Methanolic Extract of Piper retrofractum Vahl.

    Get PDF
    Cabai jamu (Piper retrofractum Vahl.), which is originally from Indonesia and is extensively cultivated and traditionally used in Sumenep, Madura possess high potential medicinal properties. Therefore, providing scientific rationale of their traditional usage would be necessarily required. This research aimed to investigate the antioxidant activity of methanolic extract of P. retrofractum Vahl. using 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) assay. This research was carried out using methanol concentrations of 0, 5, 15, 30, 45 and 60 ppm. In addition, ascorbic acid was used as the standard antioxidant. Meanwhile, the parameters measured are the extract yield, percentage of inhibition and IC50. The results showed that the DPPH activity of the extracts was increased in a dose dependent manner, which was found in the range of 0-31.53% as compared to ascorbic acid (0-43.19%). The IC50 values of methanol extract in DPPH radical was obtained to be 101. 74 ppm. Meanwhile, the IC50 value of the ascorbic acid was found to be 66.12 ppm. This result indicates that methanol extract of P. retrofractum possess mild antioxidant activity. Therefore, further investigation using other solvent extracts need to be carried out to evaluate the antioxidant compounds present in the plant extract

    Efektifitas Kompos Cair Sabut Kelapa dalam Mempercepat Pertumbuhan Biji Sawi Daging (Brassica juncea)

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian kompos organik cair sabut kelapa dalam mempercepat pertumbuhan biji sawi daging (Brassica juncea).  Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian Posttest-Only Control Group Design. Penelitian ini menggunakan tanaman sawi daging sebagai sampel dari 4 perlakuan yakni (K) tanpa pemberian kompos , (P1) pemberian kompos 100 ml, (P2) pemberian kompos 150 ml, (P3) pemberian kompos 200 ml. Data yang diambil dari penelitian ini Tinggi batang, Jumlah helaian daun dan Berat daun  dengan Rancangan Acak Lengkap 6  kali ulangan. Teknik analisis data dengan metode uji Anova dan Kruskal wallis α = 0,05. Hasil penelitian ini berdasarkan nilai persentase tinggi batang (K0= 1.45), (P1=1.68), (P2=1.7) (P3=2.01), jumlah helaian daun (K0= 6), (P1=6.3), (P2=6.6) (P3=7.3), dan berat daun K0= (0.76), (P1=0.77), (P2=0.80) (P3=0.91), hasil uji statistic Anova untuk tinggi batang dan helaian daun diterima pada α = 0,05 sedangkan untuk berat daun menggunakan uji statistic kruskal wallis. Kesimpulan Ada pengaruh berbagai volume kompos cair sabut kelapa dalam mempercepat pertumbuhan sawi daging (Brassica juncea) dengan perlakuan yang paling efektif pada pemberian kompos cair volume 200 ml (P3).
    corecore