2,144 research outputs found

    Aplikasi Irigasi Kapiler pada Budidaya Sayuran dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Pangan

    Get PDF
    Dampak dari pandemik covid 19 sangat dirasakan oleh kelompok wanita tani Sauyunan dan kelompok tani Sabilulungan, kelurahan Sumelap, kecamatan Tamansari kota Tasikmalaya Jawa Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat: Aplikasi Irigasi Kapiler pada Budidaya Sayuran, merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialami pada saat pandemi oleh mitra kegiatan. Permasalahan tersebut ialah : ketahanan pangan yang masih rendah karena masih lemahnya terhadap keterjangkauan pangan baik secara kuantitas maupun kualitas, pengetahuan dan ketrampilan tentang penerapan teknik irigasi kapiler yang sangat efisien dalam penggunaan air, waktu dan tenaga penyiraman untuk budidaya sayuran yang belum mereka miliki. Selain itu, mereka sangat terbatas pengetahuannya tentang potensi lahan pekarangan sebagai sumber pendapatan keluarga. Program pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang teknik irigasi kapiler pada budidaya sayuran, juga memotivasi mereka untuk menerapkannya di lahan pekarangan sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan. Lebih jauh juga dapat meningkatkan kesempatan kerja yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga. Manfaat kegiatan ini ialah penerapan teknik irigasi kapiler di lahan pekarangan pada tanaman kangkung, tomat ,cabe, dll. Metode pelaksanaan melalui metode penyuluhan, ceramah, diskusi, praktek dan evaluasi. Materi pelatihan aplikasi irigasi kapiler pada budidaya sayuran, baik secara teori maupun praktek di lapangan dapat dipahami oleh para peserta. Pengetahuan dan ketrampilan peserta kegiatan tentang teknik irigasi kapiler meningkat. Para peserta mempunyai respon yang baik terhadap kegiatan pelatihan. Penerapan teknik irigasi kapiler pada sayuran di pekarangan menarik minat masyarakat umum untuk mencontoh dan menerapkannya

    TAHLILAN DI DESA SINDANGBARANG KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

    Get PDF
    Sekripsi ini berjudul “Tahlilan Di Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis.” Tahlilan adalah upacara ritual seremonial yang biasa dilakukan oleh khususnya sebagian masyarakat Indonesia setelah hari kematian. dan itu berlangsung selama tujuh hari dan akan dilaksanakan lagi setelah empat puluh harinya, seratus harinya, dan seterusnya. Dalam hal ini peneliti hanya mencari dan mengumpulkan data informasi tradisi tahlilan di desa yang biasa melakukan tahlilan yaitu, Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ingin mengetahuinya tradisi tahlilan perspektif masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis, yang meliputi, konsep tahlilan dalam perspektif masyrakat Desa Sindangbarang, Nilai-nilai yang terkandung dalam tahlilan, dan yang terakhir bagaimana implikasi tahlilan terhadap pendidikan Islam perspektif masyarakat Desa Sindangbarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, Dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data, dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen utama. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditemukan, bahwa tahlilan perspektif masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis ada dua pendapat, yang pertama, sebagian besar masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis melaksanakan tahlilan dengan alasan bahwa tahlilan adalah syariat Islam, itu bisa dilihat dari kata tahlil yang diambil dari kata tahlilan, yaitu mengucapkan kalimat lā ilāha illā Allāh, dan juga nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi tahlilan, di antaranya nilai aqidah, nilai ibadah, nilai syadaqah, nilai pendidikan, dan nilai silaturahmi, dan tidak hanya itu dalam tahlilan perspektif masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis ada implikasi tahlilan terhadap pendidikan Islam diantaranya, sebagai ikhtiar bertaubat kepada Allāh Swt (mendoakan orang yang sudah meninggal dunia), birul walidaini, mengingat kematian, sebagai solidaritas terhadap sesama muslim. Dan tahlilan juga mengajarkan untuk senantiasa membaca ayat suci Al-Qur`ān, mempelajarinya, dan tahlilan mengajarkan untuk selalu berdzikir kepada Allāh Swt. Dan yang kedua, hasil dari penelitian tahlilan perspektif masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis adalah sebagian kecil masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis tidak melaksanakan tahlilan dengan alasan, bahwa tahlilan itu adalah masalah yang khilafiah (beda pendapat), dikarenakan tahlilan tidak ada dalam Al-Qur`ān dan tidak pernah di contohkan oleh Rasulullah Saw, Sekripsi ini berjudul “Tahlilan Di Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis.” Tahlilan adalah upacara ritual seremonial yang biasa dilakukan oleh khususnya sebagian masyarakat Indonesia setelah hari kematian. dan itu berlangsung selama tujuh hari dan akan dilaksanakan lagi setelah empat puluh harinya, seratus harinya, dan seterusnya. Dalam hal ini peneliti hanya mencari dan mengumpulkan data informasi tradisi tahlilan di desa yang biasa melakukan tahlilan yaitu, Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ingin mengetahuinya tradisi tahlilan perspektif masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis, yang meliputi, konsep tahlilan dalam perspektif masyrakat Desa Sindangbarang, Nilai-nilai yang terkandung dalam tahlilan, dan yang terakhir bagaimana implikasi tahlilan terhadap pendidikan Islam perspektif masyarakat Desa Sindangbarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, Dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data, dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen utama. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditemukan, bahwa tahlilan perspektif masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis ada dua pendapat, yang pertama, sebagian besar masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis melaksanakan tahlilan dengan alasan bahwa tahlilan adalah syariat Islam, itu bisa dilihat dari kata tahlil yang diambil dari kata tahlilan, yaitu mengucapkan kalimat lā ilāha illā Allāh, dan juga nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi tahlilan, di antaranya nilai aqidah, nilai ibadah, nilai syadaqah, nilai pendidikan, dan nilai silaturahmi, dan tidak hanya itu dalam tahlilan perspektif masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis ada implikasi tahlilan terhadap pendidikan Islam diantaranya, sebagai ikhtiar bertaubat kepada Allāh Swt (mendoakan orang yang sudah meninggal dunia), birul walidaini, mengingat kematian, sebagai solidaritas terhadap sesama muslim. Dan tahlilan juga mengajarkan untuk senantiasa membaca ayat suci Al-Qur`ān, mempelajarinya, dan tahlilan mengajarkan untuk selalu berdzikir kepada Allāh Swt. Dan yang kedua, hasil dari penelitian tahlilan perspektif masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis adalah sebagian kecil masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis tidak melaksanakan tahlilan dengan alasan, bahwa tahlilan itu adalah masalah yang khilafiah (beda pendapat), dikarenakan tahlilan tidak ada dalam Al-Qur`ān dan tidak pernah di contohkan oleh Rasulullah Saw, Namun dengan perbedaan ini tidak menjadikan masyarakat Desa Sindangbarang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis berselisih, justru dengan adanya perbedaan ini hubungan sosial masyrakat lebih erat

    Aplikasi Irigasi Kapiler pada Budidaya Sayuran dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Pangan

    Get PDF
    Dampak dari pandemik covid 19 sangat dirasakan oleh kelompok wanita tani Sauyunan dan kelompok tani Sabilulungan, kelurahan Sumelap, kecamatan Tamansari kota Tasikmalaya Jawa Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat: Aplikasi Irigasi Kapiler pada Budidaya Sayuran, merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialami pada saat pandemi oleh mitra kegiatan. Permasalahan tersebut ialah : ketahanan pangan yang masih rendah karena masih lemahnya terhadap keterjangkauan pangan baik secara kuantitas maupun kualitas, pengetahuan dan ketrampilan tentang penerapan teknik irigasi kapiler yang sangat efisien dalam penggunaan air, waktu dan tenaga penyiraman untuk budidaya sayuran yang belum mereka miliki. Selain itu, mereka sangat terbatas pengetahuannya tentang potensi lahan pekarangan sebagai sumber pendapatan keluarga. Program pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang teknik irigasi kapiler pada budidaya sayuran, juga memotivasi mereka untuk menerapkannya di lahan pekarangan sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan. Lebih jauh juga dapat meningkatkan kesempatan kerja yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga. Manfaat kegiatan ini ialah penerapan teknik irigasi kapiler di lahan pekarangan pada tanaman kangkung, tomat ,cabe, dll. Metode pelaksanaan melalui metode penyuluhan, ceramah, diskusi, praktek dan evaluasi. Materi pelatihan aplikasi irigasi kapiler pada budidaya sayuran, baik secara teori maupun praktek di lapangan dapat dipahami oleh para peserta. Pengetahuan dan ketrampilan peserta kegiatan tentang teknik irigasi kapiler meningkat. Para peserta mempunyai respon yang baik terhadap kegiatan pelatihan. Penerapan teknik irigasi kapiler pada sayuran di pekarangan menarik minat masyarakat umum untuk mencontoh dan menerapkannya

    Identifikasi Spesies Cabai Rawit (Capsicum Spp.) Berdasarkan Daya Silang dan Karakter Morfologi

    Full text link
    The chili consists of several species, five of which have been cultivated, namely C. annuum, C. chinense, C. frutescens, C. baccatum, and C. pubescens. The classifications of these species are based on: 1) morphological characters, especially floral morphology, 2) crossability between species, and 3) fertile hybrids between species. Species C. baccatum and C. pubescens can be easily identified and distinguished from one another, because there are obvious differences in the two species. However the species C. annuum, C. chinense, and C. frutescens has many common characteristics, so it is difficult to distinguish morphologically. The purpose of this study was to identify capsicum species based on crossability and morphological characters. The crossability experiment was done in housing area TDP 2 Ciampea Bogor from January to December 2013 and the morphological characteristics at Leuwikopo experimental station, IPB. The morphological characters experiment was arranged in randomized complete block design (RCBD) with three replications. Data were collected on successful crosses, seed viability of successful crosses and morphological characters based on descriptor for capsicum IPGRI. The percentage of successful crosses involving IPBC10 and IPBC145 (C. annuum) as female parents and 20 genotypes as male parents ranged between 0-90%; and using IPBC295 (C. frutescens) as female parent was 40%. Genotypes which had successful results equals 40% were alleged as C. frutescens species (IPBC61, IPBC139, IPBC63, IPBC163, IPBC289, IPBC288, IPBC294 and IPBC285). Principal component and of clusters analysis suggests that there are two species groups, i.e. C. annuum and C. frutescens

    Landasan Metodologis Teologi Pendidikan Islam

    Full text link
    This paper aims to describe that there is a number of conventions/rules that must be considered by the researcher of Islamic education in interpreting the verses of the Qur'an related to education. The conventions/rules can be in the form of methodological and theological. Methodologically, an attempt to interpret the verses of education contained in the Qur'an comes from the Qur'an interpretation methods. In general, the method of interpretation of the Qur'an is not different from the method of interpreting the text/script in general. The most distinguishing thing is the text itself in the form of the holy book. Therefore, there needs to be a certain theological understanding to treat the holy Qurán as an object of study/interpretation/research. The Qur'an is the word of Allah SWT that contains instructions for all humans. As the word of Allah, only God knows all intents contained in each verse of the Qur'an. But as a guide, the word must be understood in order to be carried out. On that basis, efforts to understand the Qur'an should be done, includingto understand the verses of the Qur'an related to education. Variety of these efforts including the basic principles, methods of analysis and research methods are summarized in the concept of theology methodological foundation of Islamic education

    FOLLOW-UP ANALYSIS RESULTS REPORT THE FINANCIAL TRANSACTION REPORTS AND ANALYSIS CENTER IN THE PROCESS OF INVESTIGATION IN MONEY LAUNDERING IN INDONESIA

    Get PDF
    Efforts to eradicate the crime of money laundering, Indonesia has an agency that specializes in reporting the possibility of money laundering and will conduct an analysis of suspicious financial transactions, namely the Financial Transaction Analysis Reporting Center. The report on the results of the Financial Transaction Analysis Reporting Center analysis should become a basic material that has value by law enforcers to carry out the process of preventing and eradicating money laundering in Indonesia, just like the Supreme Audit Agency of the Republic of Indonesia, where the Analysis Result Report can be used as the basis for the existence of state financial losses or potential loss to the country's economy. The highlight in this paper is the Follow-up to the Report on the Results of the Financial Transaction Analysis Reporting Center Analysis in the Investigation Process of Money Laundering in Indonesia. The approach method used is juridical normative, namely analytical descriptive legal research which is conducted by examining secondary data in the form of positive law literature in Indonesia and its implementation in practice. The results of the research will be analyzed qualitatively juridically, namely how to analyze the data obtained without using statistical formulas. The result of this research is that not all reports submitted by the PPATK to investigators are followed up by the investigators. The report on the results of the analysis that was not followed up by the investigator was a report on the results of the analysis which was of poor quality because there was no element of money laundering crime as well as the unclear identity of the customer (profile). Keywords: Financial Transaction Analysis Reporting Center, Investigation, Money Launderin

    Study of the Sedimentation Trend in the Prospective Area of Port of Marine Center, Cirebon Based on Remote Sensing Data

    Full text link
    A coastal zone is the interface between the land and water that influenced by both of them. Coastal dynamic is influenced by many factors from land and sea, such as sedimentation and current. In order to support marine facility, Marine Geological Institute of Indonesia (MGI) plan to build a port. The prospective area is behind MGI office at Cirebon. This study use multi temporal remote sensing data in order to observe trend of coastline change around MGI. Based on the interpretation of the data, there are sedimentation around the MGI water and abrasion due to the presence of Kejawanan’s jetty and Kalijaga River. The result also shows that the current in this region is moving from southeast to northwest. The presence of the Kejawanan’s jetty stymies the movement of sediment. The sediment which is normally moving to the north of the jetty is then trapped on the south side of the structure, so that the sediment precipitates in this region and makes it as the active region of sedimentation and accretion. The presence mangrove conduces to support sedimentation speed and accretion at this region, because of his function as the catchment area. Abrasion occurs in the eastern part of MGI office at the Kalijaga river mouth within the bay. The Kalijaga River mouth is predicted to be the primary source of sedimentation in this area. The coastline change caused by sedimentation will be continuing as long as it is supplied by the sediment. The direction of the sedimentation is parallel to the jetty and it forms ellipsoid, with the sedimentation/accretion region is behind MGI office. The abrasion area is found in Kalijaga River mouth and a small area beside Kalijaga River. In order to build a port, we have to consider this sedimentation process. One of the alternatives to build the port is to make a quay pile model which gives way the current to pass through the other side of the port. Another alternative is to build the port as a pond model but it needs accuracy in building the mouth of jetty to minimize the sedimentation process. Keyword : sedimentation, Cirebon, remote sensing Pantai/pesisir merupakan wilayah antara daratan dan lautan yang masih dipengaruhi oleh keduanya. Dinamika pantai dipengaruhi oleh faktor-faktor dari daratan dan lautan seperti sedimentasi dan arus. Untuk menunjang “marine facility center†Puslitbang Geologi Kelautan (P3GL) bermaksud untuk membangun pelabuhan. Daerah yang prospektif adalah di belakang kantor P3GL, Cirebon. Studi ini menggunakan data citra satelit multi temporal, yang berguna untuk melihat arah perkembangan dan Perubahan garis pantai di belakang kantor P3GL dan sekitarnya. Berdasarkan interpretasi data citra, di daerah studi ditemukan adanya daerah akresi/sedimentasi dan daerah abrasi yang disebabkan oleh adanya dermaga Kejawanan dan adanya sungai Kalijaga. Hasil studi juga menunjukkan arah arus umumnya bergerak dari tenggara menuju barat laut. Keberadaan jetty Kejawanan menyebabkan aliran arus dan sedimen terhenti. Sedimen yang seharusnya bergerak ke arah utama menjadi terhalang dan terjebak di bagian selatan jetty, sehingga mengendap di daerah ini. Keadaan ini menyebabkan daerah ini menjadi daerah sedimentasi yang aktif (akresi). Keberadaan mangrove pada daerah ini juga menambah kecepatan sedimentasi di daerah ini, karena berfungsi sebagai daerah tangkapan sedimen. Abrasi terjadi di sebelah timur P3GL, tepatnya pada daerah lengkungan teluk dan di mulut sungai Kalijaga. Daerah mulut sungai Kalijaga diprediksi sebagai sumber sedimen pada daerah ini. Perubahan garis pantai yang disebabkan oleh sedimentasi akan terus berlangsung di daerah ini, selama adanya pasokan sedimen. Sedimentasi ini akan berlangsung sampai arahnya sejajar dengan jetty Kejawanan dan akan membentuk ellipsoid, dengan daerah sedimentasi berada di sekitar jetty dan belakang P3GL sementara daerah abrasi berada di sungai Kalijaga dan daerah sebelahnya. Karena itu, pembangunan pelabuhan P3GL sebaiknya memperhatikan kondisi ini. Salah satu alternatifnya adalah dengan membuat pelabuhan model tiang pancang yang memungkinkan arus dan sedimen untuk bergerak ke sisi sebelahnya. Alternatif lain adalah dalam bentuk kolam pelabuhan, tetapi harus tepat memperhatikan mulut pelabuhan untuk meminimalkan sedimentasi yang terjadi

    Pendugaan Nilai Heterosis dan Daya Gabung Beberapa Komponen Hasil pada Persilangan Dialel Penuh Enam Genotipe Cabai (Capsicum Annuum L.)

    Full text link
    The objective of this study was to estimate the heterosis and heterobeltiosis of thirty chili hybrids, the general combining ability (GCA), and the specific combining ability (SCA) of six chili (Capsicum annuum L.) inbred lines. The experiment was conducted from October 2005 to March 2006 at IPB Experiment Field, Cikabayan, Darmaga. Randomized Complete Blocked Design was used with three replications. All characters were significantly different for heterosis, heterobeltiosis, general and specific combining ability. Significant differences were noted in reciprocal effect for fruit weight, and yield per plant. Hybrid IPB C-2 x IPC C-3 and IPB C-3 x IPB C-1 had positive heterosis and heterobeltiosis values for all variables observed. IPB C-2 showed the highest GCA for yield per plant and fruit length, IPB C-3 and IPB C-7 showed high GCA for yield per plant, fruit length, fruit width, and fruit weight. Crosses having high SCA for all variables observed were IPB C-1 x IPB C-3 and IPB C-2 x IPB C-3. Cross combination of IPB C-2 x IPB C-3 was the best hybrid

    Seleksi Berbagai Genotipe Jagung Manis, Cabai dan Kacang Panjang Hasil Pemuliaan IPB sebagai Penyedia Benih Unggul

    Get PDF
    Collection and selection are important steps in a breeding activity series. The purpose of this research is to produce new superior varieties of sweet corn, chilli and cowpea, as this research is also a bridge between researchers/lecturers (seed producer) and farmers (seed users). This research was conducted in Gunung Gede experimental garden, IPB Diploma Programs, commenced from August to December 2010. The genetic materials used are 1 (one) genotype of corn, 10 genotypes of cowpea, and 12 genotypes of chilli. The plant materials are strains produced by the Plant Breeding and Genetics Laboratory of Agronomy and Horticulture Department, IPB. The experiment was done in Randomized Block Complete Design, one factor is genotype. The negative and positive selection was applied on sweet corn selection, while the index selection was applied on chilli and cowpea. Selection on corn (with 20% of selection proportion) produced 30 best plants. This step can be used as a startup to get the next population (with upturned genetics) to be better. The 5002046 is the best chilli genotype; meanwhile Cilibende, Kencana, K7 and Majalengka are the best cowpea genotypes. Selected chilli and cowpea genotypes are candidat lines for good seed production.Keywords: corn, cowpea, chili, seed, selection
    corecore