Faculty of Agriculture, Universitas Sebelas Maret (Publishing Systems)
Not a member yet
    653 research outputs found

    [Ashitaba, potensi pemanfaatan sebagai obat tradisional di Indonesia] : Review

    Get PDF
    Ashitaba merupakan tanaman berkhasiat obat yang ditanam di Trawas, Mojokerto dan lereng gunung Rinjani, Nusa Tenggara Timur sejak tahun 2000. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman sayur dan komoditas ekspor yang digunakan oleh industri obat dunia. Pengkajian terkait beragam khasiat tanaman Ashitaba dilakukan untuk melihat potensi pemanfaatan Ashitaba sebagai bahan baku obat di Indonesia. Proses review artikel dilakukan  dengan metode systematic review. Sumber data primer berupa jurnal nasional, jurnal internasional, prosiding nasional dan prosiding internasional. Sumber data hasil penelusuran diskrining dengan menggunakan kriteria inklusi yaitu terbit dalam waktu 10 tahun terakhir. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa Ashitaba memiliki kandungan senyawa berupa kalkon (chalcone) yang memiliki beragam aktivitas meliputi antibakteri, antioksidan, anti alergi, anti-aging, kebugaran, anti kanker dan tumor, pengatur gula darah, antiobesitas, antimalarial, anti hiperpigmentasi, protease sistein inhibitor, antitubercolosis, antiinflamasi dan antihipertensi. Ashitaba berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku obat, akan tetapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait tingkat keamanan dan formulasi yang tepat

    Tanggap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max (l) merill) terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik Cair

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pertumbuhan tanaman kedelai dengan aplikasi pupuk kandang ayam dan pupuk organik cair serta mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan kedelai varietas dega 1. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Oktober. 2021 di Desa Salamrejo, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung dengan ketinggian 670 m dpl dan jenis tanah latosol. Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap dengan 2 faktor perlakuan dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian kotoran ayam dengan dosis 0, 90, dan 180 g/polybag. Faktor kedua adalah pupuk organik cair dengan konsentrasi 0 ml/l, 3 ml/l, 6 ml/l, dan 9 ml/l. Data dianalisis dengan varians dan dilanjutkan dengan Uji Polinomial Orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk kandang ayam meningkatkan jumlah bintil akar, berat segar brangkasan, dan berat kering brangkasan. Konsentrasi pupuk organik cair NASA 6.038 ml/l memberikan jumlah bintil akar paling banyak. Dosis pupuk kandang ayam 180 g/polybag dan pupuk organik cair konsentrasi 9 ml/l memberikan peningkatan jumlah bintil akar, sedangkan dosis pupuk kandang ayam 180 g/polybag dan konsentrasi 3 ml/l memberikan peningkatan berat segar tanaman dan berat kering brangkasan

    Penggunaan Pupuk Hayati BiO2 dan Berbagai Macam Pupuk Organik untuk Kedelai Edamame pada Tanah Alfisol

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk hayati BiO2 dan berbagai macam pupuk organic terhadap hasil kedelai Edaname pada tanah Alfisol Jumantono. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca dan analisis tanah di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu dosis pupuk hayati BiO2 (tanpa BiO2; dengan BiO2) dan macam pupuk organik (tanpa pupuk organik, pupuk organik GreenGold, Kascing SerbukCurah, Rajakaya, FreshGreen, FreshGreen+ Biofertilizer, Kascing Granule dan pupuk NPK sesuai anjuran sebagai pembanding). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk hayati BiO2 dan pupuk organik vermikompos dalam bentuk granul memberikan hasil kedelai Edaname tertinggi dibanding perlakuan yang lain

    Pengaruh Nisbah Pupuk ZA : KNO3 dan Macam Tiang Panjat terhadap Kadar NPK Jaringan Tanaman Lada Belum Menghasilkan

    Get PDF
    Amonium dan nitrat merupakan bentuk hara nitrogen dalam larutan tanah yang banyak diserap oleh tanaman. Efisiensi serapan N antara kedua bentuk pupuk N tersebut dipengaruhi oleh macam tanaman dan faktor lingkungan.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio pupuk ZA : KNO3 terhadap kadar NPK dan efisiensi penggunaan N oleh tanaman lada yang belum menghasilkan. Penelitian dilaksanakan di desa Kemuja kecamatan Mendobarat kabupaten Bangka pada bulan Pebruari - September 2018. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap sebanyak tiga ulangan. Faktor pertama adalah jenis tiang panjat meliputi tiang panjat mati, gamal, dan kapuk, sedangkan faktor kedua adalah rasio pupuk ZA : KNO3 yaitu 100 % KNO3, 100 % ZA, CaNH4NO3 (50 % NO3- : 50 % NH4+) , 75 % KNO3: 25 % ZA, 25 % KNO3: 75 % ZA. Varietas yang digunakan adalah Nyelungkup.  Hasil penelitian diperoleh bahwa kadar NPK jaringan tanaman, efisiensi penggunaan pupuk N dan efisiensi ekonomi tidak dipengaruhi oleh interaksi antara macam tiang panjat dan rasio pupuk ZA : KNO3. Macam tiang panjat tidak berpengaruh terhadap kadar NPK jaringan tanaman. Tanaman lada menggunakan tiang panjat mati lebih efisien dan ekonomis dalam penggunaan N dibandingkan tanaman menggunakan tiang panjat hidup. Macam rasio bentuk pupuk ZA : KNO3 tidak berpengaruh terhadap kadar N, P dan K jaringan tanaman.  Efisiensi penggunaan N tidak beda nyata antar macam rasio pupuk N namun pemberian ZA pada rasio yang lebih besar dari KNO3 lebih ekonomis. 

    Pola Agroforestri yang Diterapkan oleh Petani Hutan Rakyat di Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola agroforestri yang diterapkan oleh masyarakat Desa Gempolan dan pendapatan yang diperoleh masyarakat dari tanaman keras dalam sistem agroforestri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitik dengan pengambilan sampel melalui Proportionate Random Sampling. Jumlah responden yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah 20% (38 orang) dari total masyarakat Desa Gempolan yang memiliki hutan rakyat dengan sistem agroforestri. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dengan kuesioner, pembuatan petak ukur berukuran 40 × 25 m2 di lahan agroforestri dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua pola agroforestri yang diterapkan oleh masyarakat  Desa Gempolan yaitu pola alternate rows dan random mixture. Sebanyak 37 responden mempraktikkan pola agroforestri random mixture dan 1 responden mempraktikkan pola alternate rows. Tanaman keras yang dibudidayakan antara lain meliputi sengon, jati, mahoni, waru, akasia, mindi, dan suren. Selanjutnya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani memperoleh rerata total penerimaan dari budidaya tanaman keras sebesar Rp.190.349.105/ha dan biaya produksi Rp.4.823.757/ha, sehingga potensi pendapatan adalah Rp.185.525.349/ha

    Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Megono Instan H. Masduki Produksi CV. Anglur Selur Kota Pekalongan

    Get PDF
    Kota Pekalongan merupakan daerah yang memiliki beragam kuliner tradisional salah satunya megono instan. Megono instan adalah megono pertama dan satu-satunya yang ada di Kota Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk megono instan. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penentuan lokasi penelitian dengan metode purposive sampling sedangkan penentuan sampel responden menggunakan metode accidental sampling dengan responden berjumlah 100 orang. Analisis data menggunakan analisis Fishbein. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa sikap konsumen terhadap produk megono instan bernilai positif dengan skor 119,42 yang menunjukkan sikap konsumen terhadap megono instan H. Masduki berada di skala baik

    Tingkat Serangan Hama Penggerek Batang Padi Kuning Terhadap Kehilangan Hasil Varietas Unggul Padi di Bali

    Get PDF
    Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui tingkat serangan hama penggerek batang padi kuning terhadap kehilangan hasil varietas unggul padi yang dibudidayakan di Bali. Pengkajian membudidayakan berbagai varietas unggul padi sebagai perlakuan yaitu Inpari 16; 24; 28; 30; dan Inpari 40, Towuti, Situ Bagendit serta varietas Ciherang sebagai pembanding dengan lima kali ulangan. Penelitian dilakukan dengan mengamati serangan hama penggerek batang padi kuning pada setiap varietas unggul padi yang ditanam di petak percobaan berukuran 6 m2 untuk sistem tanam legowo dan 6,25 m2 untuk cara kebiasaan petani. Parameter yang diamati meliputi ketahanan tanaman terhadap hama penggerek batang padi kuning yang diukur melalui evaluasi kerusakan per tanaman akibat hama penggerek batang padi kuning pada 7 hari sebelum panen dan produktivitasnya. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa semua varietas unggul bereaksi tahan terhadap serangan hama penggerek batang padi kuning yang ditandai dengan kategori tidak ada serangan kecuali varietas Ciherang yang mengalami serangan ringan, serta berproduktivitas lebih tinggi dibanding Ciherang. Diantara 7 varietas unggul tersebut, varietas Inpari 40 adalah yang terbaik diantaranya dari segi intensitas serangan dan produktivitas dan dapat direkomendasikan sebagai pengganti varietas Ciherang

    Budidaya dan Kandungan Gizi Petai (Parkia speciosa Hassk)

    Get PDF
    Parkia speciosa Hassk termasuk keluarga Fabaceae yang dikenal “petai” di Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh dengan berbagai jenis kesesuaian lahan. Artikel ini bertujuan untuk mereview budidaya petai yaitu perbanyakan petai dengan okulasi dan kandungan gizi petai yang bermafaat untuk kesehatan. Petai diperbanyak melalui penyemaian biji, stek batang dan tunas. Secara vegetatif tanaman ini banyak diperbanyak dengan teknik okulasi. Tanaman hasil okulasi memiliki waktu berbuah lebih cepat, memiliki sifat yang sama dengan induknya dan juga ketinggian tanaman dapat dibuat sesuai keinginan. Pohon induk yang akan diambil mata tunasnya harus berasal dari varietas unggul, produktif, sehat serta terbebas dari serangan hama dan penyakit. Batang bawah yang digunakan untuk okulasi adalah bibit tanaman petai yang berasal dari persemaian biji yang telah berumur sekitar 6 bulan atau ukuran diameter batangnya sudah sebesar pensil. Biji P. speciosa kaya akan karbohidrat (68,3–68,7%), protein (6-27,5%), lemak (1,6-13,3%), serat (1,7-2,0%) dan mineral (0,5-0,8%). P. speciosa mengandung senyawa aktif biologis seperti fenol, favonoid, polisulfida siklik dan fitokimia lainnya. Fitokimia ini bermanfaat dalam hal efek anti-diabetes, anti-mikroba, antioksidan, antihipertensi dan hipoglikemik

    Potensi Dan Tantangan Sumberdaya Perikanan Di Kawasan Pesisir Jawa Timur

    Get PDF
    Pemanfaatan sumberdaya hasil perikanan secara efisien dan terpadu sangat diperlukan. Penanganan hasil perikanan di wilayah pesisir sangat penting dan berpengaruh terhadap pendapatan nelayan baik skala kecil maupun skala besar. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sumberdaya perikanan, faktor penghambat dan pendorong pengembangan sumberdaya perikanan di kawasan pesisir Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pesisir Jawa Timur yaitu Kabupaten Situbondo, Banyuwangi, Malang dan Trenggalek. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan pendekatam Force Field Analysis (FFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi sumberdaya perikanan di Kawasan pesisir beragam dan menghasilkan produk hasil olahan perikanan yang bervariatif. Tantangan sumberdaya perikanan dan strategi pengembangannya juga beragam tergantung pada potensi perikanan. Hasil ikan tangkapan di wilayah pesisir adalah ikan tongkol. Produk hasil olahan perikanan yang dihasilkan sebagian besar diolah menjadi abon ikan

    Karakteristik Mutu Pupuk Organik Cair Urin Kambing dan Responsnya terhadap Pertumbuhan Benih Kelapa Sawit di Pre- Nursery yang Dikombinasikan dengan Volume Irigasi yang Berbeda

    Get PDF
    Salah satu penentu keberhasilan dalam pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit adalah tahapan pesemaian. Pesemaian bertujuan untuk menyiapkan tanaman agar mampu beradaptasi dan tumbuh sesuai dengan lingkungan tumbuhnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik mutu pupuk organik cair (POC) asal urin kambing serta menerangkan respons pertumbuhan benih kelapa sawit, khususnya di pre-nursery pada pemberian volume air irigasi dan dosis pupuk organik cair asal urin kambing yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Faktor pertama adalah volume air irigasi yang terdiri dari lima taraf perlakuan yaitu: kontrol, 100, 200, 300, dan 400 mL/hari. Faktor kedua adalah dosis POC urin kambing yang berbeda yang terdiri dari lima taraf perlakuan, yaitu: kontrol, 5, 10, 15, dan 20 mL/L air. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 75 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi perlakuan antara volume air irigasi dan dosis POC urin kambing yang berbeda memberikan interaksi yang tidak berbeda nyata pada peubah tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang benih kelapa sawit. Secara faktor tunggal, pemberian 10 mL/L air POC urin kambing menghasilkan jumlah daun benih kelapa sawit yang lebih banyak. Hasil analisis kandungan unsur hara urin kambing yaitu: C-organik dan total hara makro tidak memenuhi syarat minimal teknis POC, namun pH telah memenuhi syarat minimal teknis POC berdasarkan Permentan No. 261 Tahun 2019 tentang persyaratan teknis minimal pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.

    567

    full texts

    653

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Faculty of Agriculture, Universitas Sebelas Maret (Publishing Systems)
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇