66 research outputs found
14-Hydroxy-8,14-secogammacera-7-ene-3,21-dione from the bark of Lansium domesticum Corr.
In the title compound (kokosanolide B), C30H48O3, the hexahydro- and octahydronaphthalen-2-one ring systems are connected through an ethylene fragment, with a C—CH2—CH2—C torsion angle of 176.2 (2)°. The cyclohexene ring adopts a half-chair conformation, while the other six-membered rings adopt distorted chair conformations. In the crystal, adjacent molecules are linked into a zigzag chain along the b axis by O—H⋯O hydrogen bonds involving the hydroxy and carbonyl groups
Molecular Docking on Kokosanolide A and C for Anticancer Activity Against Human Breast Cancer Cell MCF-7
Kokosanolide A (1), from the seeds of Lansium domesticum Corr. cv Kokossan, has been shown strong cytotoxic activities (IC50 = 8.62 μg/mL) against MCF-7 breast cancer cells. The aim of this work was to study the molecular interactions of kokosanolide A and kokosanolide C with the Estrogen Receptor α (ERα) using computer-aided drug design approaches. Molecular docking using Autodock Vina (open-source software PyRx 0.8) was employed to explore the modes of binding of kokosanolide A (1) and kokosanolide C (2) with ERα. Compounds 1 and 2 showed strong bond-free energy (-8.8 kcal/mol and -8.7 kcal/mol) to ERα. These two compounds have a molecular mechanism to inhibit ERα in breast cancer cells
Potency of Yeast’s Volatile Compounds to Control Cercospora coffeicola
Penyakit bercak daun cercospora yang disebabkan oleh Cercospora coffeicola merupakan salah satu penyakit utama pada tanaman kopi. Di antara metode alternatif untuk mengendalikan penyakit tanaman ialah dengan memanfaatkan senyawa volatil anticendawan yang dihasilkan oleh agens antagonis. Khamir merupakan salah satu agens yang berperan dan berpotensi menghasilkan senyawa volatil anticendawan. Penelitian ini bertujuan menentukan karakter morfologi khamir dan kemampuannya menghasilkan senyawa volatil yang bersifat anticendawan terhadap C. coffeicola. Isolasi khamir dilakukan dari tanaman kopi di beberapa lokasi di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung dan Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Tahapan penelitian yang dilakukan terdiri atas isolasi khamir dari daun dan buah kopi, karakterisasi koloni dan sel khamir secara morfologi, dan uji kemampuan anticendawan senyawa volatil khamir secara in vitro dengan metode double dish system. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 52 isolat khamir. Karakteristik koloni isolat khamir yang didapatkan didominasi oleh warna putih, krem, dan oranye, memiliki tepian yang rata, bergerigi hingga berfilamen serta memiliki bentuk koloni bulat hingga tidak beraturan. Karakteristik mikroskopis dari isolat khamir yang didapatkan menunjukkan bentuk yang bervariasi, yaitu bulat, bundar telur, jorong, bulat telur, serta memanjang dengan ukuran berkisar 2.59-18.13 × 1.23-7.77 µm. Seluruh isolat khamir yang didapatkan mampu menghambat pertumbuhan C. coffeicola melalui aktivitas senyawa volatil anticendawan dengan tingkat penghambatan berkisar antara 11.85% dan 79.26%.
SENYAWA STEROID DARI KULIT BATANG Dysoxylum alliaceum DAN AKTIVITASNYA TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7
Dysoxylum merupakan salah satu genus yang memiliki metabolit sekunder dan aktivitas yang beragam, salah satu aktivitas yang menarik adalah mampu bertindak sebagai agen P-gp pada sel kanker payudara MCF-7. Kulit batang D.alliaceum dimaserasi berturut–turut dengan n-heksana, etil asetat dan metanol. Ekstrak n-heksan dipisahkan dan dimurnikan dengan berbagai teknik kromatografi dipandu dengan analisis kromatografi lapis tipis diperoleh dua senyawa stigmast-5-en-3β-ol (1), stigmasterol (2). Struktur kimia senyawa tersebut telah ditetapkan berdasarkan intrepretasi data-data spektroskopi dan dibandingkan dengan data spektra dari penelitian sebelumnya. Semua isolat senyawa dievaluasi aktivitas sitotoksiknya terhadap sel kanker payudara MCF-7. Senyawa 1 dan 2 dirujuk dari literatur menunjukkan aktivitas kuat dengan IC50 8,65 μg/mL
Isolation and Structure Determination of Stigmaterol from the Stem Bark of Lansium domesticum Corr. Cv. Kokossan
Indonesia is a tropical country with biodiversity and a source of natural compounds such as terpenoids, phenolic, flavonoids, and alkaloid groups. The steroid is one of the large groups of terpenoid compounds with various structures and bioactivities. The steroid was also commonly found in the Meliaceae family. One species of this family is Lansium domesticum Corr. which has been studied to have various activities from isolated compounds (limonoids, sesquiterpenoids, onoceranoids, cycloartanoids, and steroids) as well as from their extracts such as antidiarrheal, antimalarial, antimicrobial, antiinsecticide, antifeedant and were used as traditional medicine such as eye drops and scorpion stings. The n-hexane fraction from the bark of L. domesticum Cor. cv. Kokosan produced steroid compounds whose structure is determined by IR, 1H-NMR, 13C-NMR, and DEPT spectroscopy methods and compared with the literature. It was concluded that the steroid isolated was (22E)-stigmasta-5,22-dien-3ol and was first isolated from this genus. This compound was inactive against MCF-7 breast cancer cells with an IC50 value of 832.14 µM
8,14-Secogammacera-7,14(27)-diene-3,21-dione–8,14-secogammacera-7,14-diene-3,21-dione (1.5/0.5) from the bark of Lansium domesticum Corr.
The components of the title cocrystal, 1.5C30H40O2·0.5C30H40O2, each have two tetrahydrodecalin-type fused rings connected through an ethylene fragment [R—CH2—CH2—R′ torsion angles: 158.1 (7) ° in the major component and 157.5 (6)° in the minor component]. The structure is a non-merohedral twin, with a minor twin component of 26%. The exocyclic double-bonded C atom of the major component of the cocrystal is disordered over two sites of equal occupancy
Depsidon Dari Buah Tumbuhan Asam Kandis (Garcinia cowa)
Suatu senyawa kelompok depsidon (1) telah berhasil diisolasi dan dielusidasi struktur kimia dari ekstrak etil asetat Garcinia cowa.Roxb. asal Indonesia. Isolasi dan pemurnian dilakukan dengan teknik kromatografi vakum cair dan kromatografi kolom gravitasi, menggunakan adsorben silika gel, dengan sistem elusi bergradien: n-heksan, CH2Cl2, EtOAc, dan MeOH. Penentuan struktur molekul ditetapkan dengan metode spektroskopi meliputi spektroskopi UV, IR, NMR 1 D dan 2 D. Senyawa hasil isolasi ditetapkan sebagai 1,3-dihidroksi-7-metoksi 2,8-(3-metilbutenil) depsidon (1). Senyawa ini untuk pertama kalinya dilaporkan sebagai komponen kimia dari buah G. cowa.
Morelloflavone and Molecular Docking from Stembark of Chisocheton lasiocarpus and Its Cytotoxic Activity Against Breast Cancer Mcf-7 Cell Lines
Chisocheton is a plant of the Meliaceae family which has been known as a source of limonoids, triterpenoids, steroids, alkaloids and phenolics. This plant is the second largest in the Meliaceae, with 53 species widely distributed in tropical and subtropical regions including Indonesia. From this genus, compounds that have interesting activities have been found, including anti-inflammatory, antimalarial, cytotoxic, antitumor and anticancer. One of the species that has the potential to find new compounds is Chisocheton lasiocarpus because there are still few phytochemical studies. This study aims to inform the structural elucidation of one of the compounds from the stem bark of C. lasiocarpus, namely morelloflavone and its cytotoxic potential against breast cancer cells using the in silico method against ER-α receptors (PDB code: 3ERD), ER-β (PDB code: 1QKM). ) and HER-2 (GDP code: 3PP0)
Cytotoxic Steroids From The Stembak of Chisocheton celebicus KOORD
In the course of our continuing search for anticancer compounds from Chisocheton species, three steroids, stigmast-5-en-3β-ol (1), stigmast-5-en-3β-ol-3-O-β-D-glucopyranoside (2) and stigmast-5,22-dien-3β-ol-3-O-β-D-glucopyranoside (3), were obtained from the stembark of Chisocheton celebicus. The structures of compound 1-3 were identified with spectroscopic data including IR, 1D-NMR, 2D-NMR and TOF-MS, as well as by comparing with those spectral data previously. Compounds 1-3, were evaluated for their cytotoxic effects against P-388 murine leukemia cells and displayed the cytotoxicity activity with IC50 values of 12.45 ± 0.050, 52.27 ± 0.031 and 62.52 ± 0.076 µg/mL, respectively
Senyawa Bufadienolida Yang Bersifat Insektisida, Daigremontianin Dari Daun Cocor Bebek (Kalanchoe Daigremontiana)
Dalam penelitian berkelanjutan untuk pencarian senyawa-senyawa yang bersifat insektisida daritanaman Kalanchoe (Cocor bebek) Indonesia, diperoleh hasil bahwa ekstrak metanol daun Cocorbebek (Kalanchoe daigremontiana) memberikan aktivitas insektisida yang kuat terhadap instar ke tigalarva ulat sutera (Bombyx mori). Ekstrak metanol yang diperoleh selanjutnya dipisahkan senyawasenyawanyamenggunakan partisi dengan pelarut organik dan kombinasi kolom kromatografi padasilika gel dan ODS sehingga dihasilkan satu senyawa aktif insektisida. Struktur kimia senyawa yangbersifat insektisida tersebut ditentukan dengan metoda spektroskopi dan perbandingan data spektrasenyawa analog yang telah diperoleh dari penelitian sebelumnya sehingga senyawa aktif insektisidatersebut diidentifikasikan sebagai senyawa turunan bufadienolida, daigremontianin. Daegremontianinmenunjukkan aktivitas insektisidal yang kuat terhadap instar ke tiga ulat sutera (Bombyx mori) denganLD50 0,9 μg/g diet
- …