1,509 research outputs found

    PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK (The Effect of Immersion Time and Temperature condition in operation on the Rate Drying of Unhulled Rice on Rotary Dryer Firebrick )

    Get PDF
    Drying is a process-water discharge of materials using thermal energy so that the level of the water content of the material menurun.Proses drying is usually accompanied by the evaporation of water contained in the material. In this lab used a rotary kiln dryer to dry the grain. Rotary dryer consists of a horizontal cylindrical shell mounted on a roller bearing, so the cylinder can rotate and tilt angle position a little shaping. Feed entered at the high end of the cylinder, and will come out as a dry product on the other end. As the heater can be used hot air or exhaust gases of combustion are still having a high temperature. On grain drying using the rotary dryer can be concluded that the greater the temperature used for drying the evaporative H2O will further increase. The greater the temperature used to dry the less time for drying. The higher the temperature the higher the rate of drying is used and the more material used, the lower the rate of drying pengeringannya.Laju will decrease if the water layer that covers the material has a thin, water in uapkan the less, so it needs a bit of heat as well. On grain drying with variable temperature 55oC, 60 oC, 65 oC, 70 oC, 75 oC obtained% H2O evaporated with 6.67% of data, 7.74%, 8.91%, 9.76%, 10.65% and Data obtained for the drying rate 0.098 lb.ft2 / h, 0.187 lb.ft2 / h, 0.197 lb.ft2 / h, 0.212 lb.ft2 / h, 0.237 lb.ft2 / h. Optimum temperature is 65 ° C, not too low and not too high for the heating temperature. At the time variable immersion 24 hours, 27 hours, 30 hours, 33 hours, 36 hours obtained obtained with the data teruapkan% H2O 4.26%, 9.46%, 10.92%, 11.49%, 16.63% and Data obtained for the drying rate of 0.049 lb.ft2 / h, 0.101 lb.ft2 / h, 0.132 lb.ft2 / h, 0.142 lb.ft2 / h, 0.196 lb.ft2 / h. From the experiment it can be concluded that the longer the immersion time, the greater the drying rate

    Pengaruh Filtrat Umbi Gadung, Daun Sirsak dan Herba Anting-Anting terhadap Mortalitas Larva Spodoptera litura

    Get PDF
    Spodoptera litura has polifagous quality, or a wide hoste range, which can potentially become pest in various types of food corps, vegetables, and fruits. The use of botanical pesticide environmentally can be used as one way of controlling pest S. litura. This research aimed to know the effect of filtrate Dioscorea hispida, Annona muricata, and Acalypha indica on the mortality of S. litura. This research method used one way analysis of variance (ANOVA), that is the combination of botanical pesticides filtrate. Such as the combination of the filtrate 150 grams Dioscorea hispida; 150 grams of Annona muricata; 150 grams of Acalypha indica; 75 grams of Dioscorea hispida + 75 grams of Annona muricata; 75 grams of Dioscorea hispida + 75 grams of Acalypha indica; 75 grams Annona muricata + 75 grams of Acalypha indica; 50 grams of Dioscorea hispida + 50 grams of Annona muricata + 50 gram of Acalypha indica. This research was conducted in three replications, each replication used 10 Instar larvae 2 from S. litura. The parameter which was observed was the mortality of larvae S. litura, then analyzed by ANOVA. The research result could be seen that the use of combination botanical pesticide was more influential than the giving of single botanical pesticide

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapongan (PPL) adalah suatu bentuk pendidikan yang memberikan pengalaman mengajar bagi mahasiswa di lapangan. SMK Muhammadiyah 1 Moyudan sebagai salah satu lokasi PPL tahun ajaran 2013/2014. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka PPL di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan antara lain: observasi lingkungan pembelajaran dan lingkungan fisik sekolah, persiapan mengajar, pembuatan rencana pembelajaran, kegiatan praktik mengajar di kelas, pembuatan media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, analisis hasil evaluasi, dan pembuatan laporan sebagai kegiatan akhir dalam rangkaian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan. Dengan PPL ini praktikan memperoleh kesempatan untuk menghadapi kondisi nyata dalam proses belajar mengajar. Selain itu juga memperoleh pengalaman yang sangat berguna dalam penguasaan kompetensi keilmuan dan keterampilan bidang studi, keterampilan pengembangan profesi, dan kompetensi dalam pembentukan kepribadian sebagai pendidik yang profesional. Mengingat besarnya manfaat dan hasil yang diperoleh dalam PPL ini, kiranya perlu untuk terus ditingkatkan kerjasama yang harmonis antara UNY sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga akademis dengan pihak sekolah. Selain itu juga perlu untuk mengoptimalkan program- program PPL yang telah disusun dalam rancangan kegiatan sebagai salah satu upaya pencapaian Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Mengenai mata pelajaran yang diajarkan sesuai dengan mata pelajaran yang dikuasai, yaitu Pendidikan Teknik Boga. Kegiatan PPL meliputi mengajar di kelas, pembuatan Rencana Pembelajaran, Pembuatan Media Pengajaran, Pelaksanaan penilaian, serta pembuatan minggu efektif, Rencana Pembelajaran dan Silabus satu semester. Dalam pelaksanaan PPL melaksanakan mengajar secara resmi sebanyak 9 kali dalam 5 minggu, yaitu mengajar di kelas XI, dalam 1 minggu mengajar selama 2 kali tatap muka sebanyak 6 jam pelajaran (6 x 45 menit). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bagi kelas XI masih mengikuti kurikulum KTSP. Kegiatan praktikan berakhir ditandai dengan penarikan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta secara serempak. Kegiatan PPL ini dapat memberikan pengelaman secara nyata bagi praktikan. Pengalaman ini dijadikan proses pembelajaran bagi mahasiswa sebagai calon guru dan dapat meningkatkan serta mengembangkan diri. Semoga dengan adanya kegiatan PPL ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjadikan dirinya sebagai guru atau pendidik yang profesional yaitu guru yang mempunyai nilai, sikap, kemampuan dan keterampilan yang memadai sesuai dengan bidang masing- masing

    INFERENSI DALAM WACANA SPANDUK DAN BALIHO BERBAHASA JAWA DI YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud tuturan dalam wacana spanduk dan baliho (WSB) berbahasa Jawa di Yogyakarta, mendeskripsikan fungsi tuturan dalam WSB berbahasa Jawa di Yogyakarta. Selain itu bertujuan untuk mendeskripsikan jenis inferensi dalam WSB berbahasa Jawa di Yogyakarta. Wujud tuturan, fungsi tuturan, dan jenis inferensi perlu dideskripsikan agar menjadi lebih jelas. Data penelitian ini berupa kalimat atau tuturan yang terdapat dalam WSB berbahasa Jawa di Yogyakarta yang diambil pada bulan Januari dan Februari 2011, sedangkan sumber data dalam penelitian ini yaitu WSB berbahasa Jawa di Yogyakarta pada bulan Januari dan Februari 2011. Data diperoleh dengan teknik pengamatan, pemotretan, dan pencatatan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif, yakni mendeskripsikan wujud tuturan, fungsi tuturan, dan jenis inferensi dalam WSB berbahasa Jawa di Yogyakarta. Keabsahan data diperoleh melalui validitas dan reliabilitas. Validitas yang digunakan yaitu validitas semantis kontekstual dan pertimbangan ahli, sedangkan reliabilitas diperoleh dengan cara membaca dan mengkaji berulang-ulang pada obyek kajian, yaitu wujud tuturan, fungsi tuturan, dan jenis inferensi dalam WSB berbahasa Jawa di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud tuturan yang terdapat dalam WSB berbahasa Jawa di Yogyakarta yaitu berupa (a) kalimat berita, (b) kalimat perintah, dan (c) kalimat tanya. Fungsi tuturan yang terdapat dalam WSB berbahasa Jawa di Yogyakarta meliputi (a) fungsi informatif, (b) fungsi direktif, (c) fungsi ekspresif, (d) fungsi komisif, dan (e) fungsi puitik. Jenis inferensi yang terdapat dalam WSB berbahasa Jawa di Yogyakarta dilihat dari jenis tindak tuturnya yaitu (a) inferensi langsung dan (b) inferensi tak langsung

    Prarancangan Pabrik Etil Asetat Dari Asam Asetat Dan Etanol Kapasitas 40.000 Ton Per Tahun

    Get PDF
    Prarancangan pabrik etil asetat didirikan untuk memenuhi kebutuhan etil asetat dalam negeri, bahkan untuk diekspor. Hal tersebut didukung tersedianya bahan baku serta meningkatnya kebutuhan etil asetat di Indonesia. Pada pabrik ini etil asetat diproduksi melalui reaksi esterifikasi asam asetat dan etanol dengan katalis asam sulfat. Proses pembuatan etil asetat dilakukan di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB). Reaksi berlangsung pada fase cair, suhu 70ºC dan tekanan 1 atm. Untuk memurnikan etil asetat dilakukan proses distilasi dan dekantasi sehingga diperoleh produk etil asetat dengan kemurnian 99%. Pabrik etil asetat kapasitas 40.000 ton/tahun ini membutuhkan bahan baku etanol serta asam asetat sebanyak 22.395,85 dan 27.159,37 ton/tahun. Kebutuhan utilitas dalam tiap tahunnya berupa 260.393.884,61 liter air, 180.608.957,25 kg steam, 25.218.718,58 liter bahan bakar, dan 2.423.799,42 kW listrik. Analisis ekonomi menunjukkan besarnya Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 85,91% dan setelah pajak sebesar 60,14%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,04 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 1,43 tahun. Besarnya Break Event Point (BEP), Shut Down Point (SDP), Discounted Cash Flow (DCF) berturut-turut 46,57%, 38,51% dan 43,68%. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka pabrik etil asetat ini layak untuk didirikan

    Hubungan Antara Pola Asuh Dan Perilaku Kadarzi Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Nguntoronadi I Kabupaten Wonogiri

    Get PDF
    Pendahuluan. Masalah gizi dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah pola asuh dan perilaku keluarga antara lain Perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). Hasil kegiatan Program Perbaikan Gizi Puskesmas Nguntoronadi I tahun 2010 menunjukkan bahwa cakupan balita gizi kurang dan gizi buruk sebesar 8,83% dan 1,1% masih di bawah target SPM serta cakupan Kadarzi 23% merupakan yang terendah di Kabupaten Wonogiri. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada hubungan antara pola asuh dan perilaku Kadarzi dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Nguntoronadi I, Kabupaten Wonogiri. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 66 yang dipilih secara acak (simple random sampling). Data pola asuh dan perilaku Kadarzi diperoleh dengan melakukan wawancara dan observasi pada beberapa pertanyaan dengan kuesioner misalnya data dalam KMS dan kondisi lingkungan. Data berat badan dan tinggi badan balita diperoleh dengan pengukuran secara langsung. Data dianalisis dengan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil Penelitian. Sebanyak 46,97% anak balita mempunyai pola asuh baik, dan 45,45% ibu balita menerapkan perilaku Kadarzi baik. Sebesar 96,8% anak balita yang pola asuhnya baik mempunyai status gizi normal, lebih besar dibanding anak balita yang pola asuhnya kurang hanya 74,3% yang berstatus gizi normal. Sebesar 93,3% anak balita yang ibunya yang menerapkan perilaku Kadarzi baik mempunyai status gizi normal, lebih besar daripada anak balita yang ibunya menerapkan perilaku Kadarzi kurang hanya 77,8% yang status gizinya normal. Hasil uji statistik pola asuh dengan status gizi anak balita menunjukkan nilai p : 0,000. Hasil uji statistik hubungan antara perilaku Kadarzi dengan status gizi anak balita menunjukkan nilai p: 0,000. Kesimpulan. Terdapat hubungan antara pola asuh dengan status gizi anak balita. Terdapat hubungan antara perilaku Kadarzi dengan status gizi anak balita. Kata Kunci : Pola Asuh, Perilaku Kadarzi, Status Gizi Anak Balit

    IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SDN I BLIMBING KARANGNONGKO KLATEN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN I Blimbing Karangnongko Klaten. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tahapan siklus meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN I Blimbing Karangnongko Klaten yang berjumlah 28 siswa. Objek penelitian ini adalah implementasi pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan tahap-tahap STM (Sains Teknologi Masyarakat), lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa dalam penerapan pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat). Hasil penelitian berdasarkan pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa implementasi pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas III SDN I Blimbing, Karangnongko, Klaten. Nilai rata-rata sebelum tindakan adalah 56,42 meningkat sebesar 3,22 menjadi 59,64 pada silkus I. Sedangkan siklus II terjadi peningkatan nilai sebesar 6,78 pada siklus I 59,64 meningkat menjadi 66,42. Kata kunci: Hasil belajar, IPS, Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)

    HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN, PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEBUTUHAN KELUARGA PETANI DENGAN MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK DI DOPLANG KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010

    Get PDF
    Tri Utami. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN, TINGKAT PENDIDIDKAN ORANG TUA DAN KEBUTUHAN KELUARGA PETANI DENGAN MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA DOPLANG KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, September. 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara: (1) Tingkat pendapatan dengan minat orang tua menyekolahkan anak, (2) Tingkat pendidikan orang tua dengan minat orang tua menyekolahkan anak, (3) Kebutuhan keluarga petani dengan minat orang tua menyekolahkan anak, (4) Tingkat pendapatan, tingkat pendidikan orang tua dan kebutuhan keluarga petani dengan minat orang tua menyekolahkan anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskripsi korelasi. Populasi adalah seluruh penduduk Desa Doplang Kecamatan Karangpandan, sampel ini diambil dengan mempergunakan teknik proporsional random sampling. Sampel yang diambil adalah sebanyak 50 orang dari petani di Desa Doplang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan teknik angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah analisis statistik dengan regeresi ganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Tingkat pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat orang tua menyekolahkan anak karena sumbangan efektif hanya sebesar 0,831persen atau 1 persen, (2) Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh terhadap minat orang tua menyekolahkan anak dengan sumbangan efektif yang diberikan sebesar 9,084 persen atau 9 persen, (3) Kebutuhan keluarga petani berpengaruh terhadap minat orang tua menyekolahkan anak dengan sumbangan efektif yang diberikan sebesar 12,546 persen atau 13 persen, (4) Tingkat pendapatan, tingkat pendidikan orang tua dan kebutuhan keluarga petani secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat orang tua menyekolahkan anak dengan sumbangan efektif sebesar 22,461 persen atau 22,5 persen
    corecore