76 research outputs found

    Hubungan Paritas dengan kejadian Hipertensi pada Kehamilan

    Get PDF
    Tujuan Studi : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian tekanan darah tinggi (hipertensi) yang terjadi pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di lingkungan kerja puskesmas Air Putih. Hal ini didasari dari data Profil Kesehatan Nasional tahun 2015 bahwa sebanyak 27,1% ibu hamil mengalami hipertensi dan mengalami kematian. Paritas merupakan jumlah kehamilan dan melahirkan ibu hamil, baik lahir hidup maupun lahir mati. Metodologi :  Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional study. Dalam penelitian ini, subjek yang digunakan adalah 197 orang ibu hamil dari 691 populasi. Hasil diperoleh dengan menggunakan uji chi square dengan 5% taraf signifikansi. Hasil : Hasil uji bivariat dengan uji statistik menggunakan uji korelasi Chi Square menunjukkan nilai p.value sebesar 0,025 sehingga 0,025 lebih kecil dari 0,05. Dari hasil tersebut dinyatakan bahwa ada hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi pada kehamilan. Ada hubungan paritas dengan kejadian hipertensi pada kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Air Putih kota Samarinda dikarenakan ibu hamil tidak mendapat informasi tentang paritas yang dapat menyebabkan hipertensi pada kehamilan. Manfaat : Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan referensi dan menjadi bahan pengambilan keputusan bagi para pemangku kebijakan agar diupayakan berdampak pada kehidupan hajat hidup masyarakat

    PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING DAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPA biologi di SMP Negeri 2 Tangen, Kabupaten Sragen. Pembelajaran yang cenderung bersifat deklaratif, menyebabkan pembelajaran menjadi tidak menarik dan membosankan sehingga peserta didik menjadi pasif. Kondisi ini kurang sesuai dengan hakikat IPA dimana pembelajaran IPA seharusnya tidak hanya menekankan pada pemahaman konsep sebagai produk sains, tetapi juga dapat memberi kesempatan pada peserta didik agar dapat berinteraksi aktif melakukan keterampilan proses sains serta mengembangkan sikap ilmiah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan tipe NHT terhadap hasil belajar biologi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dan tipe NHT. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Tangen, Kabupaten Sragen, semester gasal tahun pelajaran 2010/2011 pada materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup. Data berupa nilai hasil belajar yang dijaring dengan menggunakan teknik tes serta sikap kooperatif yang diperoleh melalui penilaian ranah afektif yang dilengkapi dengan rubrik penilaian. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Secara umum penggunaan model pembelajaran kooperatif baik tipe Bamboo Dancing maupun tipe NHT dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik; 2) Hasil belajar peserta didik model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipe NHT (75,32) lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing (68,38); 3) Penggunaan model pembelajaran kooperatif baik tipe Bamboo Dancing maupun tipe NHT dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup mendapat respon positif dari peserta didik. Kata kunci : Pembelajaran kooperatif, Bamboo Dancing, NHT, Hasil belaja

    Formulasi Natrium Ascorbyl Phosphate dalam Mikroemulsi A/M VCO

    Get PDF
    Dilakukan pengembangan formulasi mikroemulsi A/M untuk menghasikan permeasi tertinggi dari Natrium Ascorbyl Phosphate (NAP) sebagai turunan vitamin C yang stabil. Mikroemulsi dibuat dengan menggunakan VCO sebagai basis minyak, gliserin sebagai kosurfaktan, dan kombinasi Tween 80 "“ Span 80 sebagai surfaktan. Hasil mikroemulsi diperoleh pada konsentrasi surfaktan 27,5% dengan rasio Tween 80-Span 80 3:1, konsentrasi kosurfaktan gliserin 30%, dan fasa dalam 15%. Pada pengamatan organoleptik, sediaan mikroemulsi memiliki penampilan jernih kuning tanpa pemisahan fasa setelah dilakukan uji sentrifuga, freeze-thaw, danpenyimpanan 28 hari di suhu ruang dan 40°C. Sediaan memiliki viskositas rata-rata 375 cps dan pH rata-rata 6,80±0,21dengan jumlah rata-rata NAP terdifusi 850,56 μg/cm2 atau sebanyak 75,75% selama 8 jam penentuan in vitro dengan membran kulit ular. Mikroemulsi A/M berpotensi untuk dikembangkan sebagai pembawa NAP dalam kosmetik antikerut.Kata kunci: mikroemulsi, NAP, vitamin C, VCO. Optimization of formulation was done to develop a W/O microemulsion formulation to yield highest diffusion of Natrium Ascorbyl Phosphate (NAP) as the stable form of vitamin C. Microemulsions were made using using VCO as the oil phase, options of ethanol or glycerin as cosurfactant, and combination of Tween 80 and Span 80 as surfactants. Microemulsion was obtained at surfactant concentration of 27.5% with a 3:1 ratio of Tween80-Span80, 30% of glycerin as cosurfactant, and 15% of the inner phase. The organoleptic of preparations had a clear, transparent yellowish appearance without phase separation after centrifugation test, freeze-thaw test, and 28 days of storage at room temperature and 40°C. Preparations had 375 cps of average viscosity and 6.80±0.2 pH with 850.56μg/cm2 or 75.75% of NAP diffused after 8 hoursin vitro testing using snake's skin as the membrane. Microemulsion W/O is potential to be developed as a carrier for NAP in anti-wrinkle cosmetics.Keywords: microemulsion, NAP, vitamin C, VCO

    The Effectiveness of Inquiry Based Instructions Module on Excretory System Material to Improve Student Learning Outcomes in 11th Grade Science Senior High School

    Get PDF
    Learning outcomes have three domains that consist of cognitive, affective and psychomotor, important part of a learning process to determine the level of learning objectives. This research aims to determine the effectiveness of inquiry based instructions module on the material excretion system on student learning outcomes consist of cognitive, affective and psychomotor in 11th Grade Science Class of Senior High School. This research uses a learning model that has never been used, namely by using the syntax of the inquiry based instruction model. Researcher used quasi experimental research and pre-test and post-test control group design for the research design in this paper. The samples of this study are 36 students of 11th Grade Science Class 4 as experimental class using module and 36 students of 11th Grade Science Class 6 as control class using lecture method. Data were collected using a 30-item multiple-choice test technique and they were analyzed by t-test using SPSS. The results show that the t-test in the experimental class was obtained by probability (p) 0.00 (p <0.05), so H0 was rejected. The results of the analysis show that there is a significant difference between the pretest and posttest score of the students using a module with gain scoring of 0.45. The learning outcomes in the control class also improved but not as large as the gain scoring in the experimental class of 0.24. It can be concluded that the inquiry based instruction module on the effective excretion system material improves students' learning outcomes in 11th Grade Science Class of Senior High School

    The Correlation Between Limited Range of Movement And Functional Ability of Frozen Shoulder Patient at Medical Rehabilitation Department RSUPDr Mohammad Hoesin Palembang

    Get PDF
    Frozen shoulder is the inflammation of shoulder joint,  marked by a painful, adhesive, atrophic and shortened joint capsule. As a result, movement range of the joint becomes limited. In frozen shoulder patients, the limitation can affect and lessen functional ability. Therefore, this study is aimed to analyze the correlation between the limited range of movement of shoulder joint and the functional ability of frozen shoulder patients in Department of Medical Rehabilitation of RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.  This study is an observational analysis using correlation test with cross-sectional design. Twenty nine frozen shoulder patients in Department of Medical Rehabilitation of RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang in November 2018 that met the inclusion criteria were taken as subjects of this study by using consecutive sampling technique. Functional ability was assessed with quickDASH questionnaire while shoulder joint range of movement with goniometry. Data analysis was conducted subsequent to the assessments. The result of correlation test between functional ability and shoulder joint range of movement is significant. The study findings include active flexion (p=0,000; r=-0,669), active extension (p=0,004; r=-0,520), active abduction (p=0,000; r=-0,663), active adduction (p=0,022; r=-0,423), passive flexion (p=0,001; r=-0,589), extension passive (p=0,002; r=-0,543), passive abduction (p=0,000; r=-0,676) and passive adduction (p=0,038; r=-0,388).There is a significant correlation between limited range of movement and functional ability in frozen shoulder patients from Department of Medical Rehabilitation of RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DISERTAI TEKNIK ROUNDHOUSE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI-IPA III SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012

    Get PDF
    ABSTRACT – The purpose of this research was to improve the motivation and achievement of students in class XI-IPA III of SMA Negeri 1 Teras Boyolali in the academic year 2011/2012 through the implementation of Guided Inquiry learning model with Roundhouse techniques in learning Biology. This reseach was a Classroom Action Research. The reseach was conducted in several cycles, consisiting of planning, action, observation, and reflection to the subjects which were the eleventh grade students of SMA Negeri 1 Teras in the academic year 2011/2012. The data was collected through questionnaires, observation, tests, and interviews. In analyzing the data, the researcher used several methods: the motivational data validation used triangulation observer, and the cognitive learning outcomes used logical validations which were content and construct, while the affective and psychomotor observer used observation sheets. The data was analyzed by descriptive qualitative method. The result of the research showed that according to the data observation sheet, questionnaire ,and test results, the average percentage of motivational aspect increased from 68.91% in pre-cycle to 73.58% in cycle I and had improved to 76.40% in cycle II. In terms of cognitive learning achievement, it increased from 65.22% in pre-cycle to 71.71% in cycle I and had improved to 83.42% in cycle II. In terms of affective learning, it increased from 53.67% in pre-cycle to 72.31% in cycle I and had improved to 82.17% in cycle II. In terms of psychomotor learning, it was 71.19% in cycle I and increased to 78.09% in cycle II. The conclusion of this research is the application of Guided Inquiry learning model with roundhouse technique can improve the motivation and learning outcomes of students in class XI-IPA III of SMA Negeri 1 Teras Boyolali in the academic year 2011/2012. Keywords: Learning motivation, Learning Outcomes, Guided Inquiry with Roundhouse techniqu

    Correlation of Stature with Cephalofacial Measurements

    Get PDF
    Tinggi badan merupakan parameter antropometri yang dapat digunakan dalam penentuan status gizi dan identifikasi jenazah. Pada individu dengan kondisi yang tidak memungkinkan dilakukan pengukuran tinggi badan secara konvensional dibutuhkan suatu metode pengukuran tinggi badan alternatif. Salah satu metode pengukuran tinggi badan alternatif yaitu surrogate height measurement. Surrogate height measurement dapatdiukurmenggunakan formula khusus berdasarkan ukuran tulang, misalnya ukuran antropometri cephalofacial. Jenis penelitian ini adalah deskriptifobservasionaldengandesainpotong-lintang. Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran lebar maksimal kepala, lingkar kepala horizontal, lebar minimal dahi, dan tinggi badan pada 110 subjek perempuan dan 57 subjek laki-laki. Data dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, uji korelasi Pearson antara tinggi badan dan parameter antropometri cephalofacial, dan uji regresi linier untuk mendapatkan model prediksi tinggi badan.Hasil uji korelasi Pearson antara lingkar kepala horizontal dan tinggi badan, baik dengan atau tanpa stratifikasi jenis kelamin bermakna signifikan (p0,05). Hasil uji korelasi Pearson antara lebar dahi minimal dan tinggi badan, baik dengan atau tanpa stratifikasi jenis kelamin tidak bermakna signifikan (p>0,05).Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara lebar minimal dahi dan tinggi badan.Terdapat korelasi yang signifikan antara lingkar kepala horizontal danlebarmaksimalkepalaterhadaptinggi badan

    Formulasi dan Karakterisasi Sediaan Mukoadhesif Ekstrak Etanol Centella asiatica (L.) urb.

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi sediaanmikrosfer mukoadhesif dari ekstrak etanol Centella asiatica yang diketahui memiliki aktivitas antitukak lambung. Simplisia C. asiatica diekstraksi dengan metode refluks menggunakan etanol. Formulasi mikrosfer dilakukan dengan metode gelasi ionotropik menggunakan natrium alginat yang diinkorporasi dengan ekstrak etanol kental serta kitosan dalam larutan kalsium klorida. Variasi dilakukan terhadap konsentrasi natrium alginat, rasio bobot ekstrak dan natrium alginat, konsentrasi kitosan, dan konsentrasi kalsium klorida. Evaluasi meliputi ukuran dan distribusinya, karakteristik permukaan, efisiensi penjeratan, profil kapasitas mengembang, serta uji mukoadhesi in vitro. Formula optimum diperoleh dengan komposisi 3% natrium alginat, rasio ekstrak-natrium alginat 1:2, 0,5% kitosan, dan 0,5 M kalsium klorida. Mikrosfer yang dihasilkan memiliki distribusi ukuran terbanyak antara 630-710 μm, efisiensi penjeratan 25,48 ± 1,88%, pertambahan bobot pada uji kapasitas mengembang 40,76 ± 1,51% (t=15 menit), dan kekuatan adhesi 78,67 ± 2,89%

    PENGELOMPOKAN POLIGON UNTUK PERMASALAHAN 2D IRREGULAR STRIP PACKING BERDASARKAN CONVEX HULL DANBOUNDING BOX

    Get PDF
    Strip packing problem (SPP) merupakan permasalahan peletakan sekumpulan objek ke dalam sebuah kontainer persegi dengan panjang minimum. Objek dapat berbentuk regular (persegi, lingkaran, segitiga, dsb) dan irregular (poligon), sedangkan kontainer berbentuk persegi dengan lebar tetap dan panjang tak hingga. Dalam penelitian ini mengusulkan pengelompokkan polygon berdasarkan convex hull dan bounding box untuk menggabungkan beberapa polygon menjadi sebuah polygon baru yang lebih besar. Uji coba menggunakan dataset DAGLI, DIGHE1, FU, JAKOBS2, MAO dan MARQUES menunjukkan bahwa pengelompokan berdasarkan parameter convex hull dan bounding box dapat mengurangi jumlah poligon dengan rata-rata 37%. Kata kunci: 2D Irregular Strip Packing Problem, Pengelompokan Polygon, Convex Hull, Bounding Box
    • …
    corecore