700 research outputs found

    The Urgency of Design on Indigenous Community Law Based On The Conflict of Torakat Indigenous People in North Sulawesi

    Get PDF
    This study aims to find out and analyze the urgency of the Indigenous Peoples Bill in terms of the Toruakat Indigenous People's conflict in North Sulawesi. The method used in this study is a normative juridical method, with secondary data sources as the primary data, and then the collected data is analyzed qualitatively. After conducting research, it was found that the conflict occurred between the Indigenous Peoples of Touakat and PT. Bulawan Daya Lestari, in Bolaang Mongondow, North Sulawesi, resulted in the death of one indigenous person and the injury of four other indigenous people, arguably revealing that the Government cannot be present to protect indigenous peoples. The protection, fulfilment, and recognition of indigenous peoples should be related to the substance of human rights contained in the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. This means that the existence of confirmation in the Constitution is not only limited to recognizing the constitutional rights of indigenous peoples but also must guarantee the fulfilment of the rights of indigenous peoples. -the constitutional rights. The occurrence of the conflict can ultimately show that there is an urgency for the Indigenous Peoples Bill.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa urgensi RancanganUndang-Undang Masyarakat Adat ditinjau dari konflik Warga Adat Toruakat di Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif, dengan sumber data sekunder sebagai data utama, selanjutnya data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Setelah dilakukan penelitian ditemukan sebuah kesimpulan bahwa Konflik yang terjadiantara Masyarakat Adat Toruakat dengan PT. Bulawan Daya Lestari, di Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, yang mengakibatkan satu orang warga adat tewas dan empat orang warga adat lainnya luka-luka, dapat dikatakan menguak fakta bahwa Pemerintah tidak dapat hadir untuk melindungi masyarakat adat. Perlindungan, pemenuhan, dan pengakuan terhadap masyarakat adat seharusnya bertalian dengan substansi hak asasi manusia yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Artinya, adanya pengukuhan dalam konstitusi tidak hanya sebatas pengakuan hak konstitusional masyarakat adat, melainkan juga harus menjamin terpenuhinya hak-hak konstitusional tersebut. Terjadinya konflik tersebut pada akhirnya dapat menunjukan bahwa terdapat urgensi Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat

    Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi Demografi Rumah Tangga terhadap Kesehatan Reproduksi di Provinsi Jambi (Analysis Data Sdki Tahun 2007)

    Full text link
    Tujuan penelitian adalah mengkaji keterkaitan status sosial ekonomi demografi dengan kesehatan reproduksi, dengan rincian: (1) Mempelajari dan mendeskripsikan status sosial ekonomi demografi rumahtangga, dan kesehatan reproduksi di Provinsi Jambi, dan (2) Mengkaji dan menganalisis pengaruh status sosial ekonomi, dan kondisi demografi rumahtangga baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan reproduksi. Desain penelitian adalah dokumentasi (Data SDKI tahun 2007). Pelaksanaan penelitian difokuskan pada Provinsi Jambi. Variabel Penelitian dikelompokkan kedalam empat bagian, yakni aspek demografi (umur responden, dan jumlah anak masih hidup), status sosial ekonomi rumahtangga (jenjang pendidikan, indeks kekayaan, status pekerjaan ibu, dan pengambilan keputusan), pelayanan KB (akses informasi KB, dan biaya KB), dan aspek Kesehatan Reproduksi (pemeriksaan kehamilan, umur kawin pertama, umur melahirkan pertama, dan penggunaan kontrasepsi). Pelaksanaan penelitian ini membutuhkan waktu selama 3 (tiga) bulan kalender. Untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi, dan demografi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan reproduksi di analisis melalui model Structural Equation Model (SEM) dengan program Linear Structural Releationship (LISREL) versi 8.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status sosial ekonomi dan demografi wanita kawin di Provinsi Jambi kaitannya dengan pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi tergolong relatif rendah namun memiliki sumberdaya potensial atau produktif dan didukung pola pengambilan keputusan terhadap kesehatan reproduksi yang baik dan demokratis. Wanita kawin di Provinsi Jambi sebagian besar sedang menggunakan metode/cara KB modern (68,6 %), dan alat/cara KB yang dominan adalah terfokus pada alat/cara KB jangka pendek dengan akses informasi dan biaya cukup mudah dan murah. Hasil penelitian lainnya ditemukan bahwa rata-rata usia kawin pertama responden di bawah umur 25 tahun, dan selama kehamilan diperiksa sesuai dengan standar Depkes yaitu diatas enam kali. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel demografi, dan status sosial ekonomi rumahtangga baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh positif sangat nyata dan signifikan terhadap pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (Reproductive Health)

    Hubungan Modal Sosial dengan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga di Daerah Perdesaan Jambi

    Full text link
    Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh modal sosial terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga di daerah perdesaan Kabupaten Kerinci. Desain penelitian adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kerinci dengan memilih dua kecamatan, yaitu: Kecamatan Keliling Danau, dan Kecamatan Batang Merangin. Waktu penelitian secara keseluruhan dilakukan dari bulan Juni sampai dengan bulan Nopember 2012. Sampel penelitian sebanyak 132 keluarga atau 10 persen dari populasi (1.316 keluarga) yang diambil secara berturut-turut dengan cara cluster, purposive, dan simple random sampling. Variabel penelitian: (1) kesejahteraan ekonomi keluarga (kesejahteraan objektif, dan kesejahteraan subjektif, dan (2) Modal sosial (asosiasi lokal dan karakter masyarakat). Analisis data menggunakan model Structural Equation Modelling (SEM) melalui program LISREL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial (asosiasi lokal dan karakter masyarakat) responden tergolong kuat. Mengacu kepada alokasi pengeluaran, tingkat ekonomi petani di daerah penelitian tergolong relatif kaya dengan distribusi keluarga yang tergolong pada kelompok sejahtera mencapai 78,8 persen, sedangkan kelompok miskin hanya 21,2 persen. Modal sosial (asosiasi lokal dan karakter masyarakat) baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh positif sangat nyata terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga. The objectives of this study is to analyze the effect of social capital on family economic well-being in rural areas of Kerinci regency. The research design is cross sectional and was carried out in Batang Merangin and Keliling Danau districts from June to Nopember 2012. Variables used are social capital (local associations and community character), and family economic well-being both objective and subjective economic well-being. 132 household samples are chosen using cluster, purposive and random sampling methods. Data were collected using survay, indepth interview, and Focus Group Discussion (FGD). Descriptive, and Structural Equation Modeling (SEM) models were used for data analyzed. The results show that social capital (local associations and community character) contained in the study area as strong. Referring to the allocation of family expenditure, the economic level of family in the study area are relatively wealthy families with distributions belonging to the prosperous group reached 78.8 percent, while only the poor families as much as 21.2 percent. Social capital (local associations and community character) both directly and indirectly has a significant effect on family economic well-being

    Analisis Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat di Kantor Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelayanan Kantor Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur yang diukur menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis Indeks Kepuasan Masyarakat. Penelitian dilakukan di Kantor Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur pada bulan Oktober 2018. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis accidental sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan angket. Uji validitas menggunakan rumus Product Moment Pearson dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach‟s Alpha. Dari hasil penelitian terlihat bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk pelayanan Kantor Kecamatan Belitang adalah 2,88 dengan angka konversi sebesar 71,95. Maka kinerja pelayanan publik berada dalam kategori mutu pelayanan baik. Hasil dari pengukuran terhadap 14 indikator Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai berikut: (a) prosedur pelayanan nilai IKM sebesar 75,08 dengan kategori baik, (b)Persyaratan pelayanan nilai IKM sebesar 71,83 dengan kategori Baik, (c) Kejelasan petugas pelayanan nilai IKM sebesar 69,33 dengan kategori Baik, (d) Kedisiplinan petugas pelayanan nilai IKM sebesar 73,33 dengan kategori Baik, (e) Tanggungjawab petugas nilai IKM sebesar 74,17 dengan kategori Baik,(f) kemampuanpetugas pelayanan dengan nilai IKM sebesar 66,83 dengan kategori baik, (g) Kecepatan pelayanan nilai IKM sebesar 72,17 dengan kategori Baik, (h) Keadilan mendapatkan pelayanan nilai IKM sebesar 74,67 dengan kategori Baik, (i) kesopanan dan keramahan petugas nilai IKM sebesar 75,17 dengan kategori baik, (j) Kewajaran biaya pelayanan nilai IKM sebesar 73,83 dengan kategori Baik, (k) Kepastian biaya pelayanan nilai IKM sebesar 68,50 dengan kategori Baik, (l) Kepastian jadwal pelayanan nilai IKM sebesar 74,33 dengan kategori Baik, (m) Kenyamanan lingkungan nilai IKM sebesar 74,67 dengan kategori Baik, dan(n) Keamanan pelayanan nilai IKM sebesar 69,42 dengan kategori Baik. &nbsp

    Modal Sosial dan Pembangunan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

    Get PDF
    The purpose of the study are (1) Identify the various characteristics of household food security in rural areas, (2) Identify the social capital that developed in rural areas, (3) Identify the various characteristics of sustainable food security in rural areas and (4) Analysis of social capital on development of sustainable food security in various community groups. The study design was cross sectional. The study was conducted in Kerinci regency, by the time the research for 8 (eight) months of the calendar. Research variables: (1) family food security (availability, accessibility, and utilization of food and nutrition, (2) social capital (local associations and public characters), and (3) Sustainable food security (ecology, economic status, and sosio-demographic), with the number of respondents 165 households. The data were analyzed using models of Structural Equation Modelling (SEM) by LISREL program. The results showed: (1) the level of household food security in Kerinci regency good views of availability, accessibility and household utilization of nutrients obtained quite enough and stable. Respondents in the study area has a fairly high level of stability of food consumption (energy and protein consumption), (2) social capital in the study area owned by households is high and good views of the local association level as well as from the aspect of interaction and community character, (3) sustainable food security is enough high, (4) social capital (local associations and public characters) either directly or indirectly have a positive highly significant to the development of food security and sustainable food security. That is, the higher and varied levels of social capital owned by the family, the more stable the level of food security so that the turn can improve the sustainable food security of the family

    Peran Kebijakan Dana Desa dalam Memberdayakan Masyarakat di Desa Tanah Abang Selatan

    Get PDF
    This study aims to determine how the role of village funds in community empowerment and the efforts made by the village government in improving community empowerment. The research method uses descriptive qualitative research with data collection methods free guided interviews, observation and documentation. The results of the study indicate that the empowerment of the people of Tanah Abang Selatan Village before the existence of village funds has not been able to be felt by the community as a whole. However, after the Village fund, the community began to feel a positive impact. The village government has also made efforts to increase community empowerment. Community participation increased after the Village fund program in community development and empowerment. The conclusion of the study shows that the role of the village government in improving community empowerment is good and has a positive impact through village funds in community empowerment.   Keywords: Community Empowerment, Role, Village Fund

    ANALISIS INVESTASI DAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ICOR

    Get PDF
    The research objective: (1) analyzing the investment and economics of Merangin Regency, (2) analyzing the contribution of the agricultural sektor to the economics of Merangin Regency, Jambi Province. The data used are series data from 2010-2014. Data were analyzed through the Incremental Capital Output Ratio (ICOR) approach. The results showed that during the 2011-2014 period, the largest investment was made in the agricultural sektor which reached 37.45 percent, then followed by the trade sektor and the manufacturing sektor, respectively 28.00 and 16.80 percent. The average ICOR rate for the period 2010-2014 was 9.41. The 2015 ICOR score is better than the previous year's ICOR value. The agricultural sektor has the lowest ICOR and is followed by the transportation sektor; construction; finance; and the service sektor so that the agricultural sektor has a positive and efficient impact on investing. The analysis shows that the agricultural sektor has a contribution to the economic of Merangin Regency

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI SMK NEGERI 7 MAJENE

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika di SMK Negeri 7 Majene. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Subjek penelitian dengan teknik sampling purposive terdiri atas kelas X TKJ 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X TKJ 2 sebagai kelas kontrol. Data penelitian dikumpulkan melalui instrumen yaitu angket motivasi belajar. Penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar peserta didik pada kelas kontrol di kelas X TKJ 2 pada mata pelajaran fisika di SMK Negeri 7 Majene sebelum menggunakan pembelajaran konvensional nilai rata-rata pretest adalah 74,58 dan nilai rata-rata motivasi belajar peserta didik posttest  adalah 78,74. Motivasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen di kelas X TKJ 1 pada mata pelajaran fisika di SMK Negeri 7 Majene sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) nilai rata-rata pretest adalah 77,00 dan terjadi peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) nilai rata-rata motivasi belajar peserta didik posttest sebesar 87,90. Berdasarkan nilai rata-rata N-Gain untuk kelas eksperimen adalah sebesar 0,47 berada pada kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol adalah sebesar 0,14 berada pada kategori rendah. Walaupun nilai rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen berada pada kategori sedang, tetapi nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika di SMK Negeri 7 Majene

    ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS KAYU MANIS JAMBI (PENDEKATAN POLICY ANALYSIS MATRIx

    Get PDF
    The purposes of the study are : (1) to tind out general description of cinnamon farming Jambi,(2) to find out the comvetitiveness of cinnamon farming Jambi,(3) to find out impact the government policy toward output, input, input-output of cinnamon farming Jambi. Desaign of research is cross sectional. This research held in Gunung Raya District Kerinci, with total sample as much 82 farmers. Analysis method used approach Policy Analysis Matrix (PAM). The result of research indicate in the cinnamon farming is already in accordance with predetermined standards and intensification is needed on cinnamon farming.The cinnamon farming in the research area has competitive our the value Domestic Resource Cost Ratio (DRCR), and  value of Private Cost Ratio (PCR) are less than one, 0,6735 and 0,6845 consequently. Throught PAM result, the impact of government policy in the output, input, input-output that the producer receives a price less than the price that should be received, subsidy and government protection against foreign input used, where as policy government toward input-output not effectively where is the profits obtained by farmers are smaller social benefits, so that farmers spent production costs greater than social costs used. Keywords: Impact of government policy, The competitiveness of cinnamon,  Policy Analysis Matrix(PAM), Cinnanmon Farming

    MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 1 SAMBAS

    Get PDF
    Sarana prasarana dan kelengkapannya adalah bagian yang sangat penting dari maju tidaknya dunia pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan digunakan secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga sangat mempengaruhi mutu pendidikan yang hendak dicapai. Tersedianya ruang kegiatan belajar dan perlengkapan penunjang yang memadai ikut serta mendukung terlaksananya proses pembelajaran yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan sarana dan prasarana dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Sambas. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk lebih memfokuskan pada topik atau masalah yang sedang diteliti. Sarana dan prasarana SMK Negeri 1 Sambas dikelola dalam beberapa tahapan yaitu inventarisasi, pengadaan dan penghapusan aset. Tujuan dari tahapan-tahapan  tersebut adalah untuk membantu mempersiapkan dan mengatur sebaik mungkin sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan proses pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Sekolah dianggap berkualitas apabila memiliki sarana prasarana yang cukup dan lengkap. Pengelolaan sarana dan prasarana yang baik memiliki dampak yang sangat besar terhadap peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.&nbsp
    • …
    corecore