8 research outputs found

    STUDI SOCIOPRENEURSHIP BUMDES DI KABUPATEN KUNINGAN

    Get PDF
    Pada abad 21 masyarakat dan siswa di sekolah harus memiliki kompetensi sociopreneurship dalam menyikapi perilaku ekonomi yang termasuk ruang lingkup bahan pembelajaran IPS. Hanya saja fakta memperlihatkan sociopreneurship di masyarakat terlihat masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menyelidiki: 1) pengaruh pelatihan, norma subyektif, sikap kewirausahaan terhadap efikasi diri wirausaha, 2) pengaruh pelatihan, norma subyektif, sikap kewirausahaan, efikasi diri terhadap motivasi wirausaha. 3) pengaruh pelatihan, norma subyektif, sikap kewirausahaan, efikasi diri dan motivasi wirausaha terhadap sociopreneurship. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif dengan metode penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah pengurus/wirausaha sosial bumdes di Kabupaten Kuningan. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan Partial Least Square-Structural Equationn Modeling (PLS-SEM) Gambaran deskriptif variabel sociopreneurship dari jawaban responden termasuk pada kategori rendah dengan rerata skor item 2.5 (mean) dengan rentang 1.8-2.6. Pelatihan termasuk pada kategori tinggi dari jawaban responden rerata skor item 3.46 (mean) dengan rentang 3.4-4.2. Norma subjektif termasuk pada kategori tinggi rerata skor item 3.43 (mean) dengan rentang 3.4-4.2. Sikap kewirausahaan termasuk pada kategori tinggi rerata skor item 3,57 (mean) dengan rentang 3.4-4.2. Efikasi diri termasuk pada kategori tinggi rerata skor item 3.57 (mean) dengan rentang 3.4-4.2. Selanjutnya motivasi wirausaha termasuk pada kategori kuat rerata skor item 3.60 (mean) dengan rentang 3.4-4.2. Hasil penelitian Model Pemdes menunjukkan sociopreneurship dapat ditingkatkan melalui pengalaman hasil interaksi sumber-sumber belajar disertai pandangan mematuhi harapan orang lain/lingkungannya (aspek sosial) sehingga memediasi efikasi diri dan motivasi dalam meningkatkan sociopreneurship. Hal tersebut sesuai dengan pengembangan kompetensi Pendidikan IPS pada dimensi personal, sosial, dan intelektual agar masyarakat dan siswa di sekolah mampu memahami, menganalisis, dan ikut memecahkan masalah sosial. Berdasarkan temuan tersebut, maka peneliti memberikan rekomendasi:1). bagi pengambil kebijakan penting untuk menerapkan Model Pemdes sehingga dapat meningkatkan kompetensi intelektual, personal dan sosial 2). bagi siswa di sekolah mampu meningkatkan wawasan yang dapat berperan aktif dan berpartisipasi dalam memecahkan masalah sosial3). bagi sekolah dapat dijadikan sebagai solusi dalam meningkatkan kompetensi siswa dalam penguatan karakter, nilai serta jiwa kewirausahaan 4). bagi peneliti selanjutnya dapat menggali pendekatan yang berbeda seperti kualitatif dan Research & Development untuk pengembangan bahan ajar IPS. Kata-kata kunci : Sociopreneurship, Pelatihan, Norma Subyektif, Sikap, Efikasi Diri dan Motivasi Wirausaha ABSTRACT Iyan Setiawan, (2021).“Bumdes Sociopreneurship Study in Kuningan Regency” Dissertation, Social Science Education Study Program. School of Postgraduates, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Promotor: Prof. Dr. Disman, MS., Copromotor: Prof. Dr. Sapriya, M.Ed., Member: Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si. In the 21st century, society and students in schools should have sociopreneurship competence in responding to the economic behavior which is included in social studies learning materials. In fact, sociopreneurship in the community is still low. This study aims to explore and investigate: 1) the effect of training, subjective norms, entrepreneurial attitudes on entrepreneurial self-efficacy, 2) the effect of training, subjective norms, entrepreneurial attitudes, self-efficacy on entrepreneurial motivation. 3) the effect of training, subjective norms, entrepreneurial attitudes, self-efficacy, and entrepreneurial motivation on Bumdes ( village-owned enterprises) sociopreneurship. This research was descriptive and verivicative research with a survey method. The population in this study was the social entrepreneur of Bumdes program in Kuningan Regency. The sampling technique used was a total sampling approach. Data was collected using a questionnaire, then the data obtained were analyzed using Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The descriptive variables of sociopreneurship from the respondents' answers were included in the low category with an average item score of 2.5 (mean) with a range of 1.8-2.6. The training variable was in the high category of respondents' answers with an average item score of 3.46 (mean) with a range of 3.4-4.2. Subjective norm variable belonged to the high category with an average score of 3.43 items (mean) with a range of 3.4-4.2. The entrepreneurial attitude was included in the high category with an average item score of 3.57 (mean) with a range of 3.4-4.2. Self-efficacy was included in the high category with an average item score of 3.57 (mean) with a range of 3.4-4.2. Furthermore, entrepreneurial motivation was in the strong category with an average item score of 3.60 (mean) with a range of 3.4-4.2. The results of Pemdes Model research showed that sociopreneurship can be improved through the experience of learning resource interactions accompanied by the perspective of fulfilling the others’ expectation or the environment’s expectation (social aspect). As a result, it mediates self-efficacy and motivation in improving sociopreneurship. This is following the character development/competence of Social Science Education that upholds the dimension of personal, social, and intellectual so that the community and students at schools can understand, analyze, and participate in solving social problems. Based on the research findings, the researchers provide the following recommendations: 1) for policymakers, it is important to apply Pemdes Model so that it can improve intellectual, personal and social competence 2) for students at school, it is expected to increase their insights to participate actively in solving social problems in the community 3). for schools, it can be used as a solution in improving students’ competence in strengthening character, attitudes, values, and entrepreneurial spirit in strengthening social science learning 4). future researchers are expected to explore deeply about sociopreneurship through different approaches, such as qualitative and research & development approaches for the sake of the development of social science teaching materials. Keywords: Sociopreneurship, Training, Subjective Norms, Attitudes, Self-Efficacy, and Entrepreneurial Motivatio

    WORKSHOP METODOLOGI PENELITIAN DAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DI JURNAL BEREPUTASI BAGI MAHASISWA

    Get PDF
    Mahasiswa dalam kapasitasnya sebagai peneliti harus memiliki kemampuan memahami penulisan karya ilmiah sesuai dengan keilmuan metodologi penelitian yang baik. Namun berdasarkan observasi awal menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang belum menguasai metodologi sebagai dasar dalam menulis dan mengolah data. Maka workshop ini dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa memahami urgensi dari penulisan artikel ilmiah. Lebih lanjut setelah workshop ini diharapkan mahasiswa mengetahui bagaimana melaksanakan dan mengolah data penelitian hingga penyusunan laporan sebagai dasar penulisan artikel ilmiah. Workshop dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dengan metode ceramah dan diskusi interaktif, dihadiri oleh mahasiswa dan beberapa guru dan dosen dari dalam dan luar Universitas Kuningan yang diikuti oleh 211 peserta. Sesi pertama membahas topik mengenai penulisan karya tulis ilmiah, pengolahan data dengan menggunakan SPSS, serta penelusuran jurnal sinta dan scopus. Sesi dua membahas mengenai penguatan penelitian kuantitatif. Hasil dari kegiatan workshop menunjukkan adanya peningkatan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya menulis ilmiah sesuai dengan kaidah keilmuan, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa untuk menghindari plagiarisme, serta mengetahui beberapa jurnal ilmiah sebagai wadah referensi dan publikasi

    IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIER BERBASIS LIFE SKILL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA PADA REMAJA

    Get PDF
    Abstrak Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) telah membawa perubahan di  hampir semua aspek kehidupan manusia. Berbagai perubahan yang terjadi saat ini telah membawa manusia ke dalam suatu era persaingan di era global. Hal ini perlu disikapi dengan cepat oleh berbagai pihak dalam upaya mengantisipasi derasnya perubahan zaman terutama pada generasi milenial. Berbagai upaya untuk menyongsong perubahan yang terus terjadi di tengah-tengah kehidupan saat ini terus dilakukan. Upaya ini dilakukan agar tercipta sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang diharapkan berperan aktif dalam menyongsong perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah sebagai upaya dalam memberikan bimbingan dan arahan jenjang karier pada kaum remaja berbasis life skill melalui peningkatan motivasi dalam berwirausaha. Yang menjadi kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah para Remaja kurang lebih 15 anak. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi dimana peserta kegiatan program pengabdian akan dibimbing dalam setiap kegiatan oleh pemateri. Target luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah mempersiapkan dan mengembangkan kreatifitas dalam menata karier para remaja dengan pembekalan dasar-dasar ilmu kewirausahaan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada remaja.   Kata kunci: bimbingan karier,  life skill, motivasi, wirausaha   Abstract The development of science, technology and art (IPTEKS) has brought changes in almost all aspects of human life. Various changes that occur today have brought humans into an era of competition in the global era. This needs to be addressed quickly by various parties in an effort to anticipate the swift changes of the times, especially in the millennial generation. Various efforts to meet the changes that continue to occur in the midst of life today are continuously being carried out. This effort is made in order to create quality human resources (HR) who are expected to play an active role in welcoming changes that occur in the community. The purpose of this service is as an effort to provide guidance and direction for career paths for youth based on life skills through increasing motivation in entrepreneurship. The target group in this activity are teenagers, approximately 15 children. The method used is the lecture and discussion method where participants in the service program activities will be guided in each activity by the speaker. The output target resulting from this activity is to prepare and develop creativity in managing youth careers by providing the basics of entrepreneurship to foster an entrepreneurial spirit in adolescents.   Keywords: career guidance, life skills, motivation, entrepreneu

    PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN LITERASI EKONOMI TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA: EFIKASI DIRI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

    Get PDF
    Abstract. Intention has an important role in entrepreneurship. Although entrepreneurial intention is a variable that has been widely studied, only a few have discussed the relationship interactively with entrepreneurship education, economic literacy and self-efficacy. This study aims to explore and investigate the direct and indirect effects of entrepreneurship education, economic literacy and self-efficacy as mediating variables on entrepreneurial intentions of Economics Education students at Kuningan University. Data collection was carried out using a questionnaire with a research sample of 93 students of the Economics Education Study Program who had received entrepreneurship education courses. The data obtained were analyzed using Path Analysis with SPSS statistics. The results showed, First, entrepreneurship education has a significant effect on students' entrepreneurial intentions. Second, entrepreneurship education has a significant effect on entrepreneurial self-efficacy. Third, entrepreneurship education has a significant effect on entrepreneurial intentions through student self-efficacy. Fourth, economic literacy has a significant effect on student entrepreneurial intentions. The five economic literacy have a significant effect on entrepreneurial self-efficacy.The six economic literacy have a significant effect on entrepreneurial intentions through student self-efficacy. The research findings show that student self-efficacy will integrate knowledge and action in starting entrepreneurship. Keywords: Entrepreneurship Education, Economic Literacy, Self-Efficacy, Entrepreneurial Intention Abstrak. Niat memiliki peran penting dalam kewirausahaan. Meskipun intensi berwirausaha merupakan variabel yang telah banyak diteliti, namun masih sedikit yang membahas hubungannya secara interaktif dengan pendidikan kewirausahaan, literasi ekonomi dan efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menginvestigasi pengaruh langsung dan tidak langsung dari pendidikan kewirausahaan, literasi ekonomi dan efikasi diri sebagai variabel mediasi terhadap intensi berwirausaha mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Kuningan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan sampel penelitian sebanyak 93 mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah mendapatkan mata kuliah pendidikan kewirausahaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Path Analysis dengan statistik SPSS. Hasil penelitian menunjukkan, Pertama, pendidikan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap intensi berwirausaha mahasiswa. Kedua, pendidikan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap efikasi diri berwirausaha. Ketiga, pendidikan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap intensi berwirausaha melalui efikasi diri mahasiswa. Keempat, literasi ekonomi berpengaruh signifikan terhadap intensi berwirausaha mahasiswa. Kelima, literasi ekonomi berpengaruh signifikan terhadap efikasi diri kewirausahaan, dan keenam, literasi ekonomi berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha melalui efikasi diri mahasiswa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri mahasiswa akan mengintegrasikan pengetahuan dan tindakan dalam memulai kewirausahaan. Kata Kunci: Pendidikan Kewirausahaan, Literasi Ekonomi, Efikasi Diri, Intensi Berwirausah

    PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    ABSTRACTOne problem of students in school is seen from the indifference to the environment. Students are often confronted with reality or facts in their environment, with not many questioning these environmental problems. Environmental problems such as scattered garbage, floods, forest fires and the environment which are considered as natural occurrences, can be considered as problems faced by students in their lives. Local wisdom-based learning is a solution to increase the intelligence of students to always be close to the concrete training that they face daily. Efforts to draw green behavior can be applied in the learning process by using learning models that are in line with dialogic learning patterns. With another understanding, to improve ecological intelligence students need to be supported by critical pedagogy, namely by improving awareness to change reality. The research method used is the method of library research / study of literature and data analysis techniques used are content analysis. From the results of the discussion it can be concluded the value of local cultural wisdomKeywords: social studies learning; ecological intelligence

    EDUKASI PENDETEKSIAN BAKSO BERBORAKS DAN pH AIR KONSUMSI BAGI WARGA KARAWANG

    Get PDF
    Abstrak: Area sekitar kawasan industri kabupaten Karawang dipenuhi oleh masyarakat lokal dan berdekatan kampus negeri Universitas Singaperbangsa Karawang. Kedua hal ini menarik perhatian sejumlah penjualan bahan makanan dan minuman. Usia pembeli yang disoroti dimulai anak kecil hingga orang tua dengan permasalahan meningkatnya produk olahan daging sapi dan air minum. Hal ini terlihat oleh melimpahnya penjual air minum dan bakso. Harga jual kedua item tersebut bervariasi dan memberikan ruang besar daya tarik pembeli. Namun, dari segi perhitungan bahan baku menjadi produk ditemui adanya gap dari harga yang dicantumkan penjual. Selain itu, penduduk sekitar memiliki kegelisahan tentang air sumur yang digunakan sehari-hari seperti menimbulkan bau, berwarna kuning, dan berminyak. Rendahnya pengetahuan masyarakat sekitar atas dari dua bahasan ini membutuhkan edukasi sebagai langkah awal pendampingan kebutuhan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat desa Wadas berupa demonstrasi untuk makanan bakso dan sampel sejumlah air konsumsi dengan lokasi peragaan di sekitar pekarangan warga. Hasil di lapangan menunjukkan bahwa pengggunaan kunyit mampu menunjukkan adanya bakso berboraks (tidak aman dikonsumsi). Kemudian, air konsumsi saat ini dapat dialihkan ke penggunaan air mineral telah mencantumkan SNI dan kondisi penyimpanan sesuai aturan yang diberikan. Masyarakat menjadi lebih peka dan mewaspadai kembali atas perilaku konsumtif untuk menjaga kesehatan tubuh. Abstract: The around the industrial area of Karawang was filled with local people and is adjacent to the Universitas Singaperbangsa Karawang (state campus). These two things attracted the attention of some food and beverage sales. The age of buyers who highlighted was from small children to the elderly with increasing processed beef products and drinking water. The abundance of drinking water and meatball sellers could show that. The selling price of these two items varied and provided a large space for buyer appeal. However, for calculating raw materials into products, there was a gap in the seller's price. Besides, residents had anxiety about the well water used daily, such as odor, yellow color, and oily. The community's shared knowledge of these two topics required education as the first step in assisting community needs. Community service activities in the village of Wadas were demonstrations for meatball food and samples of some water consumption at the demonstration's location around the residents' yards. The field results showed that turmeric could indicate the presence of borax meatballs (unsafe for consumption). According to the given rules, the current consumption water could then be diverted to mineral water, having included SNI and storage conditions. People were becoming more sensitive and wary of consumptive behavior to maintain a healthy bod

    PELATIHAN PEMBUATAN MASKER NON-MEDIS DAN SOSIALISASI MANFAAT BERWIRAUSAHA

    No full text
    Pandemi Covid-19 telah menjadi masalah global yang berdampak pada berbagai aspekkehidupan, diantaranya ialah menurunnya perekonomian dan aktivitas di berbagai sektordan wilayah di Indonesia. Hal ini mengakibatkan masker menjadi sangat langka dan mahalsehingga berdampak bagi masyarakat yang berekonomi rendah. Tujuan pengabdian iniadalah sebagai upaya untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat, dalam rangkamemanfaatkan limbah sisa-sisa kain menjadi masker dengan menggunakan mesin jahit.Yang menjadi kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat desa BojongKuningan. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, praktik dan diskusi dimanapeserta kegiatan program pelatihan akan dibimbing dalam setiap kegiatan oleh pemateri.Target luaran dari kegiatan ini adalah 1) meningkatkan kreatifitas masyarakat dalammenciptakan produk dengan memanfaatkan limbah kain menjadi satu produk yang bernilaiseni dan memiliki nilai jual, 2) menumbuhkan minat masyarakat/para remaja dalammemanfaatkan waktu luang untuk lebih produktif, 3) membekali masyarakat dengan ilmudan keterampilan untuk menumbuhkembangkan minat dan motivasi berwirausaha melaluipembuatan produk mudah dan murah berupa masker yang berpeluang untuk menambahpenghasila

    Edukasi Pendeteksian Bakso Berboraks dan Ph Air Konsumsi Bagi Warga Karawang

    Full text link
    Area sekitar kawasan industri kabupaten Karawang dipenuhi oleh masyarakat lokal dan berdekatan kampus negeri Universitas Singaperbangsa Karawang. Kedua hal ini menarik perhatian sejumlah penjualan bahan makanan dan minuman. Usia pembeli yang disoroti dimulai anak kecil hingga orang tua dengan permasalahan meningkatnya produk olahan daging sapi dan air minum. Hal ini terlihat oleh melimpahnya penjual air minum dan bakso. Harga jual kedua item tersebut bervariasi dan memberikan ruang besar daya tarik pembeli. Namun, dari segi perhitungan bahan baku menjadi produk ditemui adanya gap dari harga yang dicantumkan penjual. Selain itu, penduduk sekitar memiliki kegelisahan tentang air sumur yang digunakan sehari-hari seperti menimbulkan bau, berwarna kuning, dan berminyak. Rendahnya pengetahuan masyarakat sekitar atas dari dua bahasan ini membutuhkan edukasi sebagai langkah awal pendampingan kebutuhan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat desa Wadas berupa demonstrasi untuk makanan bakso dan sampel sejumlah air konsumsi dengan lokasi peragaan di sekitar pekarangan warga. Hasil di lapangan menunjukkan bahwa pengggunaan kunyit mampu menunjukkan adanya bakso berboraks (tidak aman dikonsumsi). Kemudian, air konsumsi saat ini dapat dialihkan ke penggunaan air mineral telah mencantumkan SNI dan kondisi penyimpanan sesuai aturan yang diberikan. Masyarakat menjadi lebih peka dan mewaspadai kembali atas perilaku konsumtif untuk menjaga kesehatan tubuh
    corecore