1,482 research outputs found
VARIASI BAHASA JAWA PADA PERCAKAPAN PEDAGANG KAKI LIMA DI DEPAN DPRD KOTA SURAKARTA
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan tingkat tutur Bahasa Jawa yang digunakan penjual dan pembeli pedagang kaki lima di depan DPRD kota Surakarta, (2) mendeskripsikan alih kode dan campur kode, (3) mendeskripsikan faktor yang menentukan penggunaan ragam Bahasa Jawa, dan (4) mendeskripsikan kekhasan Bahasa Jawa yang digunakan penjual dan pembeli. Sumber data dalam penelitian ini ada 2 sumber data yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder. Data primer pada penelitian ini adalah percakapan antara penjual dan pembeli. Data sekunder berupa informasi sebagai hasil pengamatan dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan dengan cara mengelompokan data, metode ini ada 2 teknik yaitu teknik referensial dan teknik pragmatis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tingkat tutur Bahasa Jawa yang digunakan penjual dan pembeli meliputi tingkat tutur dominan krama terdapat 15 data, dominan ngoko terdapat 6 data, dan dominan perimbangan
terdapat 5 data. Penggunaan tingkat tutur ini dipengaruhi oleh faktor usia. (2) Alih kode yang terjadi meliputi krama ke ngoko terdapat 3 data, ngoko ke krama terdapat 4 data, krama ke madya terdapat 2 data, ngoko ke BI terdapat 2 data, dan BI ke ngoko terdapat 1 data. Campur kode yang terjadi yaitu tingkat tutur ngoko + krama terdapat 6, BI + krama terdapat 2 data, ngoko + BI terdapat 5 data, krama
+ ngoko terdapat 3 data, krama + BI terdapat 1 data, BI + ngoko terdapat 6 data. (3) Faktor penentu dipengaruhi oleh pembeli usia lebih tua terdapat 9 data, pembeli usia lebih muda terdapat 1 data, penjual dan pembeli saling menghormati
terdapat 3 data, penjual dan pembeli sudah akrab terdapat 7 data, sama-sama masih muda terdapat 2 data, tingkat pendidikan terdapat 4 data. (4) Kekhasan Bahasa Jawa kebanyakan yang membuka percakapan pembeli terdapat 17 data,
yang membuka percakapan penjual terdapat 9 data, isi tuturan berupa pesanan atau permintaan terdapat 8 data, dan terjadi percampuran kata-kata BI dan BJ terdapat 7 data
PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Pendidikan merupan suatu proses perubahan tingkah laku sesorang dari yang tidak tahu menjadi tahu. Perubahana tersebut dapat dilihat dari perubahan kurikulum yang berlaku termasuk di Indonesia. Tetapi dengan adanya perubahan kurikulum pelajaran matematika masih tetap menjadi mata pelajaran menakutkan, memusingkan, menyebalkan bahkan membuat pusing kepala dan stress. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika masih rendah di Indonesia. Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa, tetapi kegagalan siswa dalam belajar sering dikaitkan dengan kinerja seorang guru, padahal guru bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Dari indikator gaya mengajar guru dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar guru dapat diterima dengan baik oleh siswa, walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran. Dari indikator Kemampuan berinteraksi dengan siswa dapat dilihat bahwa interaksi yang terjalin antara siswa terjalin dengan baik. Ini menunjukkan guru melakukan penilaian secara objektif dalam proses pembelajaran tanpa ada pilih kasih dan selalu menampilkan senyuman dan wajah ceria saat mengajar. Dari indikator Karakteristik Pribadi seorang guru dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang guru harus memiliki kapribadian yang baik, sabar serta jujur agar dapat menjadi panutuan untuk siswanya
Aktivitas Belajar Berbicara Dengan Model Kolaboratif Pada Pelajaran Bahasa Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model Aktivitas Belajar Berbicara dengan model kolaboratif pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas IX SMA Negeri 3 Baubau. Manfaat dalam penelitian ini adalah membantu siswa dalam memudahkan mereka untuk belajar secara kontinu dan berkesinambungan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dengan menggunakan tes. Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk gambaran aktivitas peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dengan berpedoman pada format observasi yang disusun oleh peneliti sendiri. tes merupakan salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik terhadap penguasaan bahan pelajaran”. Maka untuk mendapatkan hasil tanggapan atau respon belajar yang dibutuhkan oleh peneliti, maka peneliti menggunakan tes, sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian.
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini yang didapat peneliti selama penelitian dilakukan di kelas IX SMA Negeri 3 Baubau kelas IX adalah bahwa aktivitas belajar dan berbicara peserta didik selama pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kolaborasi lebih aktif. Hal tersebut sesuai dengan data observasi yakni, pada siklus I memperoleh skor rata-rata 70.42 dengan kriteria baik, meningkat menjadi baik pada siklus II dengan skor rata-rata 75.00, dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik merespon terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kolaborasi.
Kata Kunci : berbicara, model kolaborati
KREATIFITAS ASPEK UTAMA DALAM PROSES KOREOGRAFI
Hadirnya suatu produk seni tari tidak terlepas dari kreativitas si koreografer. seniman kreatif adalah manusia yang tengah menghayati dan menjalankan kebebasan dirinya secara mutlak. Proses kreatif dan korelasinya dalam pembentukan sebuah tari akan terorentasi pada kreativitas itu sendiri, inovasi, prakarsa, produktivitas dan efisiensi. Kelima unsur tersebut mempunyai tema yang pada dasarnya berkonotasi sama, yaitu untuk menggerakkan seseorang agar lebih kreatif
PKM Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Edukasi Dalam Membentuk Karakter Generasi Milineal
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilaksanakan dalam rangka membantu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan memberikan edukasi dalam membentuk karakter generasi milineal maka dari itu dilakukan upaya penerapan parenting kepada guru, orang tua, mahasisiwa dan anak-anak muda lainnya yang anak menjadi sebuah generasi penerus bangsa. Disebabkan minimnya pembentukan karakter sejak dini banyak terjadi kesenjangan-kesenjangan prilaku di lingkungan sosial sehinggan mengakibatkan rendahnya sumber daya manusia pada tiap generasi. Maka dari itu pentingnya manajemen sumber daya manusia dan edukasi parenting dalam membentuk karakter generasi milinial. Kgiatan pengabdian ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia dan memberikan edukasi parenting. Kegiatan pengabdian ini diarahkan kepada para mahasiswa, para guru, orang tua dan anak-anak muda di Kacamatan Setu Kota Bekasi dengan tujuan tercapainya prinsisp-prinsip manajemenan sumber daya manusia dan edukasi dalam membentuk katakter generasi penerus bangsa.
 
Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang bersifat kronik, ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah sebagai akibat dari adanya gangguan penggunaan insulin, sekresi insulin, atau keduanya. Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi nasional, karena itu pengendaliannya perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh, secara komprehensif dan terintegrasi dengan memberikan perhatian melalui pengendalian penyakit tidak menular seperti tidak merokok, diet sehat dan aktivitas sehat yang dimulai sejak janin sampai dewasa tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan kejadian diabetes mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 64 responden, yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa ada hubungan kebiasaan merokok (p=0.042), aktivitas fisik (p=0,027), dan pola makan (p=0.010) dengan kejadian diabetes mellitus. Tidak ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol (p=0.628) dengan kejadian diabetes mellitus. Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup dengan tidak merokok, melakukan aktivitas fisik secara teratur, serta menjaga pola makan yang baik
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada pada pembelajaran matematika di SMA 17 Makassar. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah ex-post facto. Sedangkan instrumen dalam pengumpulan data peneliti menggunakan angket untuk mengukur penggunaan media pembelajaran, dan dokumentasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Setelah dilaksanakan pengujian menggunakan regresi linier sederhana hasil penelitian menunjukkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran power point terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika di SMAN 17 Makassar yang ditunjukkan dari thitung > ttabel (2,396>2,017). Nilai signifikansi t untuk variabel penerapan model diskusi pemahaman teks adalah 0,021 dan nilai tersebut lebih kecil dari pada probabilitas 0,021 (0,021< 0,05). The significance value of t for the variable application of the discussion model for text understanding is 0.021 and this value is smaller than the probability 0.021 (0.021 <0.05)
Pengaruh Teh Rosela (Hibiscus Sabdariffa) terhadap Gangguan Koordinasi Motorik Tikus yang Diberi Etanol
Background: The consumption of ethanol causes damage to the cerebellum. The damage to the cerebellum includes the reduction of the activity of cerebellar neurons and the number of Purkinje cells. The consumption of etanol also causes the degeneration of endogenous antioxidants. Antioxidants supplements which are capable to penetrate the brain blood barrier include antosianin, polyphenol and flavonoid. The functions of antioxidants include inhibiting apoptosis, restoring neuronal signals, preventing and fighting against oxidative stress, and neutralizing ROS. H. sabdariffa is a type of herbal medicine. It contains polyphenol, antosianin, and flavonoid. Objective: The aim of this study is to find out the effect of H. sabdariffa on preventing the motor coordination disturbance due to ethanol. Method: Fourty male Wistar rats aged 21 day are divided randomly into 5 groups. Group A was given Nacl 0,9% (ip) and water (per oral). Group B was given ethanol 3g/kgbw (ip) and water (per oral). Group C was given ethanol 3g/kgbw (ip) and H. sabdariffa 0,75g/kgbw (per oral). Group D was given ethanol 3g/kgbw (ip) and H. sabdariffa 1,5 g/kgbw (per oral). Group E was given ethanol 3g/kgbw (ip) and H. sabdariffa 3g/kgbw (per oral). All groups were fed with antioxidants free rat food. All rats were treated for two days, every two days, for two weeks. Examination on motor coordination using revolving drum was conducted prior and subsequent to treatment. Results: The percentages of the differences of the transformed data of the number of falls in the revolving drum test from the highest to the lowest are as follows: 1,97% (the group A), 0,65% (the group B), 0,61% (the group C), 0,19% (the group D), 0,10% (the group E). The paired uji t of the number of falls demonstrates a significant difference between pre and post treatment in the ethanol group only (p0,05). This means ethanol disrupts motor coordination ability in rats, and H. sabdariffa prevents the ethanol induced motor coordination disturbance. Conclusion: H. sabdariffa may prevent motor coordination disturbance and the ethanol disrupts motor coordination ability in rats
- …