1,461 research outputs found

    PENGARUH PROSES PENGELASAN TIG TERHADAP SIFAT MEKANIS BAHAN PADUAN ALUMINIUM

    Get PDF
    Salah satu tujuan terpenting dalam pengembangan material adalah menentukan apakah struktur dan sifat-sifat material optimum agar daya tahan dapat dicapai maksimum. Material komponen konstruksi dan perkakas diusahakan untuk mencapai sifat-sifat yang lebih unggul dari bahan terutama keunggulan dalam penerapan dalam berbagai kondisi operasional. Paduan aluminium harus mempunyai keunggulan terhadap beban kejut, sifat tahan korosi, mudah dipasang, mudah dibuat dan jauh lebih murah. Paduan aluminium merupakan bahan teknik yang sangat baik digunakan karena sifat yang ulet, tahan terhadap korosi dan mudah didapat. Paduan Aluminium-Tembaga dengan kandungan Cu 4,5 % memiliki sifat mekanis dan mampu mesin yang baik. Komposisi material aluminium berpengaruh besar terhadap sifat mekanik suatu material yang mengalami proses pengelasan. Dari hasil pengujian kekerasan permukaan paduan aluminium yang telah diberi proses perlakuan panas akibat proses pengelasan terjadi kenaikan harga kekerasan jika dibandingkan dengan paduan aluminium yang tidak diberi perlakuan panas. Proses yang terjadi pada paduan ini karena tidak terjadi pengaturan kembali atom akibat dari proses pendinginan

    ANALISIS SIFAT MEKANIS PENGARUH PROSES PENGELASAN BAJA TAHAN KARAT

    Get PDF
    Salah satu tujuan terpenting dalam pengembangan material adalah menentukan apakah struktur dan sifat-sifat material optimum agar dapat tercapai daya tahan maksimum. Salah satu material yang banyak digunakan baja tahan karat. Baja tahan karat digolongkan ke dalam baja karbon. Baja karbon adalah paduan besi karbon dan di golongkan menjadi tiga macam,yaitu baja karbon rendah (C<0,20 %), baja karbon menengah (0,20 – 0,50%), dan baja karbon tinggi (C>0,5%). Kadar karbon yang rendah menyebabkan kekuatan tinggi, perpanjangan yang tinggi dan harga bentur serta mampu las yang baik. Baja tahan karat mempunyai sifat getas apabila diadakan perlakuan panas dan didinginkan dalam waktu singkat atau kejut. Titik cairnya kira-kira 1.500°C. Baja tahan karat adalah baja yang ditambah unsur-unsur paduan. Salah satu atau beberapa  dari  unsur-unsur  paduan  seperti  mangan,  molly,  nikel  dibubuhkan untuk memberikan sifat-sifat khusus dari baja tersebut. Dari hasil pengujian komposisi didapat 9,04 % Nikel, 70,23 % Ferrous, 1,97 % Mangan, 18,74 % Crom,  stainless  steel  yang  diuji  termasuk  ke  dalam  tipe  SUS  304  (menurut standar JIS) dengan kekuatan tarik 609,06 N/mm² . Dari hasil pengujian kekerasan, angka kekerasan Vickers yang paling tinggi adalah 181 HV, karena mendapat perlakuan proses pengelasan (di daerah logam las). Angka kekerasan Vickers yang sedang adalah 167 HV (di daerah logam las). Angka kekerasan Vickers yang paling rendah adalah 138 HV, karena tidak mendapat perlakuan proses pengelasan (di daerah logam induk)

    PENGARUH KEKERASAN DENGAN BUSUR NYALA PADA MATERIAL ST 37, ST 60 DAN AMUTIT

    Get PDF
    Proses pengerasan adalah baja dipanaskan pada temperatur diatas temperatur kritis, kemudian didinginkan dengan memakai media pendingin dengan tujuan supaya didalam baja dan permukaannya akan terjadi pertambahan kekerasan. Salah satu cara pengerasan baja bisa dilakukan dengan busur nyala. Pada umumnya busur nyala ini dihasilkan oleh reaksi antara gas yang mudah terbakar dengan oksigen yang dinyalakan dengan percikan api. Nyala yang paling sering digunakan dengan nyala las asitelin (C2H2). Hasil kekerasan yang maksimal nilainya adalah pada material Amutit Steel dengan media pendingin air, disebabkan karena pendinginan yang secara tiba-tiba atau pendinginan secara kejut, fasa yang didapatkan dengan pendinginan air ini adalah fasa Martensit yang mempunyai sifat yang keras dan rapuh serta elastisitasnya rendah. Hasil kekerasan yang minimal nilainya adalah pada material ST 60 dengan memakai media pendingin udara, karena fasa material yang didapat adalah fasa pearlit dan ferit. Fasa pearlit dan ferit ini lebih rendah kekerasannya dibandingkan dengan fasa martensit dan sifat keuletan dan elastisitasnya lebih baik  dibandingkan dengan fasa Martensit

    Crescent and electoral strength: Islamic party portrait of reform era in Indonesia

    Get PDF
    The establishment of Islamic political parties in the reform era in Indonesia after the fall of Suharto (1998), considered as resurgence of political stream. There are several factors that led to the revival of Islamic parties after the New Order, the theological factor, historical, sociological, and reform factor. The presence of Islamic political parties after the New Order was apparently diverse and fragmented. In the political elite of Islam itself in establishing a political party based on Islam and there is also based on nationality, and in establishing political party was using substantially approach and there is also that use formalistic approach. In the reform era elections, political Islam has failed, in which Islamic parties do not receive optimal support from voters Islam. The failure of Islamic parties in election of reform era is caused of factor among Muslims has been change the orientation of political views. Islamic parties in the reform era stuck in a political myth quantity, and Islamic parties are also fragmented and fractured in to small forces

    Application of green accounting to company values through profitability

    Get PDF
    The objective of this study is to investigate the impact of the adoption of green accounting practices on the valuation of firms, specifically by analyzing its influence on profitability. This study assesses green accounting through the utilization of two sub-variables: environmental performance, which is evaluated based on the PROPER rating, and disclosure of environmental costs, which is measured using a dummy variable. Additionally, profitability is evaluated by means of Return on Assets (ROA), while company value is determined using Tobin's Q. The research methodology employed in this study is a quantitative approach utilizing an associative research design. The sample for this research comprises non-financial firms that are publicly listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period from 2016 to 2020. The findings indicate that there was only a partial impact of environmental performance and disclosure of environmental costs on profitability. The environmental performance and disclosure of environmental costs have a partial impact on the valuation of firms. The impact of profitability on firm value is limited. There is no discernible impact on firm value through profitability as a result of environmental performance and the disclosure of environmental costs

    MEKANISASI PEMOTONGAN TEMPE UNTUK KERIPIK MENGGUNAKAN PISAU ROTASI

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peningkatan gizi masyarakat. Metode yang dikembangkan adalah kaji eksperimentalpada sebuah prototipe mesin pemotong tempe yang bekerja menggunakan pisau rotasi. Tujuan penelitian adalah mendapatkan data-data pengoperasian mesin, sedangkan manfaatnya adalah memberikan rekomendasi untuk pengoperasian mesin pada kondisi optimum. Variabel-variabel yang ditetapkan pada proses pemotongan tempe adalah jenis tempe bulat, putaran pisau potong n = 2850 rpm, sedang variabel bebasnya adalah tebal potongan (s) serta waktu pemotongan (t). Kondisi Optimum kinerja mesin untuk 4 variasi ketebalan adalah: - Ketebalan 0,2 mm, waktu pemotongan 3 detik dengan pemakaian daya listrik 94 Watt dengan kualitas pemotongan sedang. - Ketebalan 0,4 mm, waktu pemotongan 3 detik dengan pemakaian daya listrik 100 Watt dengan kualitas pemotongan sedang. - Ketebalan 0,6 mm, waktu pemotongan 2 detik dengan pemakaian daya listrik 114 Watt dengan kualitas pemotongan bagus. - Ketebalan 0,8 mm, waktu pemotongan 2,5 detik dengan pemakaian daya listrik 140 Watt dengan kualitas pemotongan sempurna

    ‘Illat dan Pengembangan Hukum Islam

    Get PDF
    Makalah ini mengkaji tentang perkembangan hukum Islam dan latarbelakang lahirnya illat. Dari hasil kajian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa; pertama, dilihat dari segi eksistesinya, ‘Illat memegang peranan penting dalam rangka pengembangan hukum Islam dan atas dasar ini maka para Ulama telah merumuskan satu kaidah yang menyebutkan, “Hukum akan selalu terkait dengan ‘illatnya, ada illat ada hukum dan bila ‘illat tidak ada maka hukum menjadi tiada”. Kedua, bahwa  ‘illat menjadi sarana penting yang tidak terpisahkan dalam penetapan hukum, baik yang terkait dengan perubahan hukum maupun pengembangan hukum itu sendiri.  Ketiga, bahwa dalam kaitannya dengan pengembangan hukum kegiatan yang dilakukan adalah menentukan apa yang menjadi dasar dari suatu ketentuan hukum, kemudian memperluas penerapan/pemberlakuannya kepada persoalan-persoalan yang tercakup di dalamnya. This paper examined the development of Islamic law and the birth illat background. From the results of the study conducted, so it could be concluded that; The first, it could be seen from side of its existence, 'illat held an important role in the development of Islamic law and on this basis then the muftis had formulated a rule that said, "The law will always be related with 'illat, there is illat no law and when 'illat is nothing then the law becomes nothing ". Second, that 'illat became an important tool that could be separated in decree of the law, both related to changes in the law and the development of the law itself. Third, that in relation to the law development that the activities would be done was to determine what the basis of law certainty, then expand the implementation / enforcement to issues covered in it

    Dakwah Islam Era Globalisasi

    Get PDF
    Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawakan banyak perubahan bagi masyarakat, baik cara berfikir sikap maupun tingkah laku, kemajuan teknologi dan pengetahuan telah membuat umat manusia lebih sempurna dan menguasai, mengelola alam untuk kepentingan dan kesejahteraan hidup manusia tetapi dimensi lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi justru telah menimbulkan hasil- hasil atau ikutan yang tidak dikehendaki. Konsep dasar dakwah islam era global adalah pentingnya dakwah islam terlebih dahulu harus diketahui arti pentingnya dakwah terutama oleh para pelaksananya karena untuk mencapai suatu tujuan harus mengerti dahulu tujuan yang harus di capai, oleh karena itu penguasaan arti pentingnya dakwah islam sangat diperlukan, seperti suatu usaha atau proses yang dilakukan adalah mengajak umat islam kejalan allah memperbaiki situasi yang lebih baik, yang bersifat pembinaan dan pengembangan, Key Word dakwah Islam, Era Global.Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawakan banyak perubahan bagi masyarakat, baik cara berfikir sikap maupun tingkah laku, kemajuan teknologi dan pengetahuan telah membuat umat manusia lebih sempurna dan menguasai, mengelola alam untuk kepentingan dan kesejahteraan hidup manusia tetapi dimensi lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi justru telah menimbulkan hasil- hasil atau ikutan yang tidak dikehendaki. Konsep dasar dakwah islam era global adalah pentingnya dakwah islam terlebih dahulu harus diketahui arti pentingnya dakwah terutama oleh para pelaksananya karena untuk mencapai suatu tujuan harus mengerti dahulu tujuan yang harus di capai, oleh karena itu penguasaan arti pentingnya dakwah islam sangat diperlukan, seperti suatu usaha atau proses yang dilakukan adalah mengajak umat islam kejalan allah memperbaiki situasi yang lebih baik, yang bersifat pembinaan dan pengembangan, Key Word dakwah Islam, Era Global

    PENGARUH MEDIA PENDINGIN DAN KONDISI PEMOTONGAN BAJA AISI 1045 TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES CNC MILLING

    Get PDF
    Jenis pendinginan salah satu parameter yang mempengaruhi nilai kekasaran dari hasil permesinan. Niai kekasaran permukaan merupakan salah satu parameter spesifik geometris yang harus dipenuhi pada proses pemotongan logam. Karena proses pemotongan akan menyebabkan terjadi peningkatan temperatur baik terhadap benda kerja maupun alat potongnya maka jika temperatur ini jika tidak dikontrol akan mempengaruhi sifat mekanik bahan dan alat potong/pahat yang dipakai. Parameter lain yang juga berperan adalah kecepatan potong dan kecepatan pemakanan. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan suatu persamaan regresi pengaruh media pendingin dan kondisi pemotongan baja AISI 1045 terhadap nilai kekasaran permukaan pada proses CNC milling. Data hasil penelitian dihitung secara statistik pada kondisi pemotongan dengan variasi cutter speed 500 s.d 1500 rpm, variasi feed rate 20 s.d 40 mm/menit dan dept of cut konstan 1 mm. Pada proses pemesinan/pemotonan dengan media pendingin campuran 1 oli dan 60 air, persamaan regresinya Y = 3,588 – 0,002 X1 + 0,004X2, media pendingin campuran 1 oli dan 40 air persamaan regresinya Y = 4,137 – 0,003X1 + 0,004X2 dan media pendingin campuran 1 oli dan 20 air persamaan regresinya Y = 4,137 – 0,003X1 + 0,004X2. Kondisi pemotongan yang sangat mempengaruhi nilai kekasaran secara parsial adalah Cutter speed sedangkan feed rate tidak begitu mempengaruhi. 

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar mengenal serta menghayati seluk beluk lembaga pendidikan dengan segenap permasalahannya. Baik yang berkaitan dengan proses pembelajaran maupun kegiatan administrasi pendidikan. Melalui PPL mahasiswa dapat menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh di kampus untuk diterapkan ke dalam lingkungan pendidikan, baik formal maupun non formal. PPL juga berfungsi sebagai salah satu cara melatih mental mahasiswa di dalam dan di luar kelas. Selain itu, PPL dapat menambah pengalaman dan wawasan dalam proses KBM, agar nantinya mahasiswa mempunyai bekal untuk terjun kedalam dunia pendidikan sebagai tenaga pendidik. Kegiatan PPL ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juli – 17 September 2014. Ada dua kegiatan yang dilaksanakan yaitu, pertama kegiatan praktik mengajar yang dimulai dengan pengajaran mikro, bimbingan dengan guru pembimbing, observasi kelas, pembekalan, pembuatan persiapan mengajar sampai pada tahap pelaksanaan yang meliputi praktik mengajar terbimbing, praktik mengajar mandiri, evaluasi dan penilaian. Sedangkan mata pelajaran yang diampu oleh praktikan adalah Instalasi Penerangan Listrik: Kebutuhan penerangan listrik, dengan alokasi waktu setiap minggu sebanyak 8 jam untuk dua hari dalam satu minggu. Mata pelajaran ini dijadwalkan pada hari senin dan kamis, mahasiswa dituntut untuk mengajar setidaknya minimal delapan kali pertemuan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan PPL ini adalah pengalaman nyata baik dalam bentuk pengalaman mengajar maupun pengalaman dalam mengenali dan mengatasi berbagai permasalahan yang timbul di lingkungan sekolah. Secara keseluruhan program kerja PPL terlaksana dengan baik, meskipun masih ada kekurangan. Harapnnya, semua pengalaman ini semoga dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik dan dapat dijadikan bekal dalam pengabdian diri di masyarakat di masa yang akan datan
    corecore