Intizar (E-Journal)
Not a member yet
217 research outputs found
Sort by
Telaah Nilai Akidah dalam Kitab Syarah Tsalatsatul Ushul Karya Syaikh Al-Utsaimi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai Maʿrifatud Dīn (pemahaman terhadap agama) yang terkandung dalam kitab Syarah Tsalātsatul Ushūl karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi dan sumber data utama berupa teks Arab dari Syarah Tsalātsatul Ushūl. Analisis dilakukan secara tematik dengan memetakan kandungan nilai-nilai teologis, etis, dan spiritual yang dibangun berdasarkan tiga fondasi utama yaitu mengenal Allah, mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi Muhammad SAW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Maʿrifatud Dīn mencakup konsep tauhid dalam tiga aspeknya—rubūbiyyah, ulūhiyyah, dan asmāʾ wa ṣifāt—dengan rujukan ayat Al-Qur’an seperti QS. Az-Zukhruf: 87 dan QS. Al-Baqarah: 21–22; struktur ajaran Islam yang mencakup Islam, Iman, dan Ihsan melalui Hadis Jibril; serta penguatan risalah kenabian Nabi Muhammad SAW. Nilai-nilai tersebut tidak hanya memperkuat dimensi akidah secara doktrinal, tetapi juga relevan dalam membentuk karakter dan spiritualitas peserta didik. Penelitian ini memberikan kontribusi konseptual dan praktis bagi pengembangan pembelajaran akidah yang kontekstual dan transformatif
Kearifan Ekologis dalam Tradisi Melayu: Menjaga Harmoni Manusia dan Alam
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi kontribusi tradisi Melayu yang berakar pada konsep adat (hukum adat) dalam membentuk relasi yang berkelanjutan antara manusia dan lingkungan. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka sistematis dengan pendekatan analisis tematik untuk mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasikan makna dari temuan-temuan literatur yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa praktik-praktik tradisional tersebut memiliki daya yang tinggi terhadap dinamika perubahan zaman, sembari tetap mempertahankan nilai-nilai inti yang terkandung di dalamnya. Di tengah arus urbanisasi, industrialisasi, dan globalisasi, warisan budaya Melayu tetap bertahan dan menawarkan perspektif pilihan yang berharga dalam merespon permasalahan lingkungan kontemporer. Melalui identifikasi lima tema dan pola perilaku utama, studi ini menegaskan relevansi kearifan ekologis masyarakat Melayu dalam diskursus keberlanjutan. Pada akhirnya, penelitian ini menekankan pentingnya pelestarian dan revitalisasi pengetahuan lokal sebagai upaya strategis untuk menjaga keberlangsungan warisan budaya sekaligus mendorong tercapainya pembangunan berkelanjutan
Perlindungan Hukum terhadap Hak Istri pada Praktik Poligami Keluarga ASN: Studi di Kabupaten Bima
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara kritis dimensi perlindungan hukum terhadap hak-hak istri dalam praktik poligami sirri yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bima sebagai bentuk anomali dalam sistem hukum dan birokrasi negara. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode field research yang berlandaskan pada sosiologi hukum Islam, penelitian ini memadukan wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan dokumentasi regulatif dalam mengeksplorasi praksis poligami yang tersembunyi namun sistemik. Temuan utama menunjukkan adanya deviasi etik dan hukum yang signifikan, di mana poligami sirri tidak hanya melanggar prinsip legal formal negara, tetapi juga mengkhianati nilai-nilai keadilan substantif dalam hukum Islam, khususnya dalam aspek distribusi nafkah, keadilan emosional, serta pengakuan status sosial dan hukum bagi istri kedua atau lebih. Ketiadaan regulasi preventif dan lemahnya sanksi administratif memperkuat budaya permisif dalam birokrasi, menjadikan hukum sekadar artefak simbolik tanpa daya transformatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dibutuhkan reformulasi kebijakan berbasis keadilan distributif dan paradigma hukum responsif yang mampu menjembatani dikotomi antara norma formal dan praktik sosial yang patriarkal. Disarankan agar negara memperkuat fungsi pengawasan kelembagaan dan menanamkan etika legal internalization dalam tubuh ASN guna membangun sistem hukum yang tidak hanya represif tetapi juga reflektif, adaptif, dan menjamin hak-hak perempuan dalam relasi perkawinan modern
Membangun Smart Kampung: Penerapan Pendekatan ABCD di Rumah Literasi Indonesia Banyuwangi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak program Smart Kampung terhadap peningkatan literasi digital komunitas Rumah Literasi Indoenesia (RLI) di Banyuwangi melalui pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD). Penelitian ini menggunakan metode mixed methods, yakni gabungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data melalui survei, wawancara, dan dokumentasi. Data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif, sedangkan Data kualitatif dianalisis menggunakan pendekatan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ABCD di RLI berdampak positif pada tiga aspek utama: sosial, budaya, dan ekonomi. Dari sisi sosial, terjadi peningkatan partisipasi dan kolaborasi warga; dari sisi budaya, ABCD berkontribusi dalam pelestarian bahasa dan sastra lokal; sedangkan dari sisi ekonomi, pendekatan ini meningkatkan keterampilan dan peluang usaha komunitas. Kolaborasi antara RLI dengan pemerintah dan sektor swasta memperkuat keberlanjutan program ini dalam mendukung visi nasional pembangunan desa digital
Sarkasme Film Series Bidaah bagi Praktik Keagamaan Umat Islam di Indonesia: Tinjauan Teori Sosiologi Agama
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi wujud sarkasme dalam film series Bidaah serta dampaknya terhadap praktik keagamaan umat Islam di Indonesia. Jenis penelitian kualitatif dan pendekatan tinjauan pustaka. Tahapan pengumpulan data melalui identifikasi isi sajian konten film Bidaah pada akun TikTok Gol-Da (@gol.da_fanpage), yang kemudian dianalisis melalui analisis isi (content analysys) dengan tahapan reduksi dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarkasme dalam film series Bidaah pada representasinya tersebut bukan hanya sekadar ekspresi artistik, melainkan dapat menjadi wahana kritik sosial keagamaan yang positif sebab telah mencerminkan atas bagaimana mirisnya kondisi segelintir kecil praktik keagamaan yang dilakukan oleh oknum maupun kelompok di Indonesia. Kendati demikian, ia juga dapat menjadi wahana kritik sosial keagamaan yang negatif sebab berpotensi merubah perpesktif umat Islam terhadap oknum guru spiritual dan kelompok keagamaan yang memang benar-benar menjalankan praktik syari’at agama sesuai dengan syari’at Islam. Berkiblat sesuai tinjauan sosiologi agama, sarkasme dalam film ini mencerminkan tiga aspek utama yang memang patut dikritisi secara konsisten, ilmiah dan komprehensif, yakni fanatisme terhadap guru spiritual, pemujaan terhadap keberkahan secara berlebihan, serta sikap eksklusif dalam beragama.
Perlindungan Hukum Pascaisbat Nikah: Digitalisasi dan Tantangannya
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum bagi para pihak yang telah melakukan isbat nikah, mengidentifikasi tantangan dalam proses pemberian perlindungan hukum tersebut, serta mengeksplorasi peran teknologi digital dalam meningkatkan aksesibilitas layanan isbat nikah. Penelitian menggunakan pendekatan empiris dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara memberikan perlindungan hukum terhadap pihak yang telah melakukan isbat nikah melalui proses yudisial yang sah. Namun, berbagai tantangan dihadapi, seperti kurangnya dokumen pendukung, tidak jelasnya waktu dan saksi pernikahan, serta adanya penolakan permohonan akibat tidak terpenuhinya syarat hukum. Faktor sosial, seperti norma adat, agama, dan stigma masyarakat, juga turut memengaruhi proses. Di sisi lain, digitalisasi seperti e-court, pendaftaran online, dan verifikasi data mempercepat proses pengajuan, meskipun masih ditemukan kendala dalam pelaksanaan sidang dan pemanggilan. Dengan demikian, perlindungan hukum melalui isbat nikah terus berkembang, dan digitalisasi memiliki potensi besar dalam mendukung peradilan yang sederhana, cepat, dan terjangkau
Metode Ummi: Solusi Pembelajaran Al-Qur’an di Sekolah Dasar Islam Terpadu
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pembelajaran membaca al-Qur’an dengan metode Ummi di SDIT Al Hikmah Palopo serta mengidentifikasi kendala dan solusi dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan kunci dalam penelitian ini terdiri dari lima guru al-Qur’an, kepala sekolah, serta delapan peserta didik dari berbagai jenjang kelas. Validitas data dijaga melalui triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Ummi efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an peserta didik, terutama melalui pendekatan pembelajaran klasikal dan individual yang sistematis. Namun, keterbatasan jumlah tenaga pengajar yang kompeten menjadi kendala utama dalam pelaksanaan metode ini. Selain itu, beban kerja guru yang tinggi juga berdampak pada kurang optimalnya pengelolaan kelas dalam pembelajaran al-Qur’an. Dengan demikian, metode Ummi terbukti efektif diterapkan, dengan catatan bahwa keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada ketersediaan guru yang berkualitas serta sistem pembelajaran yang mendukung
Larangan Pernikahan Sampu Pisse Baja-Baja: Tradisi Lokal dan Relevansinya dalam Perspektif Maqashid al-Syariah
Penelitian ini bertujuan menganalisis larangan pernikahan sampu pisse, dampak yang ditimbulkan dari praktik pernikahan tersebut, serta menelaah larangan tersebut dari perspektif maqashid al-syariah. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan normatif dan sosiologis. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara semi-terstruktur, dan studi dokumentasi. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa larangan pernikahan Sampu Pisse Baja-Baja di Desa Sampa, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu diwariskan secara turun-temurun karena pasangan yang menikah dianggap masih memiliki hubungan kekerabatan dekat, dikenal dalam adat sebagai sepupu “baja-baja”. Larangan ini bertujuan menjaga keharmonisan sosial dan menghindari risiko gangguan kesehatan pada keturunan, seperti cacat fisik dan mental. Secara sosial, pernikahan antar sepupu dipandang negatif dan dapat menyebabkan pengucilan. Dari perspektif maqashid al-syariah, larangan ini sejalan dengan prinsip-prinsip utama syariat Islam yang bertujuan mencapai kemaslahatan, yaitu menjaga agama, keturunan, jiwa, akal, dan harta
Transformasi Pendidikan di Tanjung Sakti: Kontribusi Muhammadiyah pada Era 1925–1930
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikan di Tanjung Sakti pada masa 1925-1930. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan sosio-historis. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif dan intepretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode 1925–1930, Muhammadiyah membawa perubahan besar dalam pendidikan di Tanjung Sakti dengan mendirikan sekolah-sekolah yang memadukan kurikulum agama dan ilmu umum. Di tengah dominasi pendidikan kolonial dan Katolik yang terbatas aksesnya, Muhammadiyah menawarkan pendidikan inklusif dan modern bagi masyarakat pedalaman. Tak hanya memperluas akses belajar, Muhammadiyah juga mencetak generasi terdidik, meningkatkan peran perempuan dalam pendidikan, dan melahirkan kelas menengah muslim yang progresif. Pendidikan ini menanamkan nilai kemandirian dan kemajuan Islam, yang memperkuat identitas keislaman dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan lokal dan nasional
Restorative Justice dalam Penanganan Anak Berhadapan dengan Hukum: Implementasi dan Kendalanya
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan restorative justice dalam penanganan tindak pidana yang dilakukan oleh anak, serta mengidentifikasi kendala dan solusi implementasinya di Kepolisian Resor Kota Palopo. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan kasus (case approach) melalui wawancara. Data dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui penerapan norma hukum dalam praktik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan restorative justice melalui mekanisme diversi telah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Keberhasilan implementasi turut didukung oleh kerja sama lintas sektor, khususnya lembaga perlindungan anak dan pemerhati perempuan dan anak. Namun, tantangan utama masih ditemukan pada persepsi masyarakat yang menuntut sanksi pidana bagi setiap pelaku serta risiko trauma ulang pada korban, terutama dalam kasus kekerasan seksual. Oleh karena itu, keterlibatan psikolog dalam proses mediasi sangat diperlukan. Kesimpulannya, restorative justice telah berhasil diterapkan di Kota Palopo, namun perlu penguatan dalam aspek edukasi masyarakat dan pendampingan korban untuk memastikan perlindungan dan keadilan yang menyeluruh