3,011 research outputs found
ANALISIS PENGARUH PELAYANAN PLASA TELKOM PT. TELKOM KANDATEL SOLO TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DILIHAT DARI DIMENSI-SIMENSI KUALITAS PELAYANAN
Kepuasan pelanggan dapat diketahui melalui penilaian kualitas jasa
pelayanan perusahaan menggunakan lima dimensi kualitas jasa diantaranya
reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Plasa
PT. Telkom,Tbk Solo dilihat dari dimensi-dimensi kualitas pelayanan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang
disebarkan kepada setiap pelanggan Plasa Telkom serta melakukan wawancara
langsung kepada pihak manajemen Plasa Telkom. Sampel penelitian terdiri dari 100
responden yang dipilih secara random sampling dan teknik analisis data yang
digunakan berupa analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi berganda diperoleh
persaman Y = 4,342 + 0,430 X1 + 0,440 X2 + 0,551 X3 + 0,367 X4 + 0,395 X5.
Koefisien regresi tersebut menunjukkan bahwa variabel Assurance (X3) sebesar
0,551 memiliki pengaruh paling dominan terhadap Kepuasan Pelanggan Plasa
Telkom. Perhitungan koefisien determinasi sebesar 0,499 menunjukkan 49,9%
variasi variabel Kepuasan Pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel penelitian. Hasil
perhitungan uji t menunjukkan variabel Reliability (2,077), Responsiveness (3,960),
Assurance (2,063), Emphaty (2,296) dan variabel Tangibles (2,606) berpengaruh
secara signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan karena lebih besar dari ttabel (1.960).
Hasil uji F sebesar 14,661 > 2,31 sehingga terbukti bahwa reliability,
responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles berpengaruh secara bersamasama
terhadap Kepuasan Pelanggan Plasa PT. Telkom Kandatel Solo.
Kata Kunci: Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, Tangibles,
Kepuasan Pelangga
PERBANDINGAN DAYA BUNUH WARFARIN 0,105% DAN BRODIFACOUM 0,005% TERHADAP MENCIT (Mus Musculus)
Tikus adalah rodensia yang berperan sebagai tuan rumah perantara untuk beberapa jenis penyakit yang dikenal sebagai penyakit tular rodensia, selain dapat menimbulkan berbagai gangguan dan kerugian ekonomi. Dalam setahun tikus mampu berbiak menjadi 50 ekor. Umpan dengan bahan aktif Warfarin 0,105% dan Brodifacoum 0,005% termasuk jenis racun yang bekerja secara lambat dan menghambat proses koagulasi serta memecah pembuluh darah kapiler. Binatang yang sering digunakan dalam penelitian di laboratorium adalah Mencit (Mus Musculus) Strain albino, sehingga dilakukan penelitian tentang perbandingan daya bunuh Warfarin 0,105% dan Brodifacoum 0,005% terhadap Mencit ( Mus Musculus). Sampel penelitian sebanyak 20 ekor untuk perlakuan Warfarin 0,105% dan 20 ekor untuk perlakuan Brodifacoum 0,005%, sedangkan seekor untuk kontrol. Metode yang digunakan adalah eksperimen murni dengan sistem randomisasi. Penelitian selama 7 hari mendapatkan data kematian Mencit karena Warfarin 0,105% mulai terjadi pada hari ke 4, sedangkan kematian mencit karena Brodifacoum 0,005% mulai terjadi pada hari ke 3. Bobot kematian terendah pada 19,4 gram dan tertinggi dengan berat 30 gram. Uji statistik dengan rancangan Acak Lengkap dan analisis ragam menunjukkan bahwa ada perbedaan daya bunuh nyata antara Warfarin 0,105% dan Brodifacoum 0,005% terhadap Mencit (Mus Musculus). Hal ini dapat dilihat dari nilai F-Hitung> nilai F-tabel pada alfa 0,05 dan 0,01 yaitu 37,69> 4,10 dan 7,35. Perbandingan daya bunuh warfarin 0,105% dan Brodifacoum 0,005% terhadap Mencit (Mus Musculus) adalah 1:8, artinya daya bunuh Brodifacoum 0,005% terhadap Mencit (Mus Musculus) 8 kali lebih besar dibandingkan Warfarin 0,105%. Warfarin 0,105% dan Brodifacum 0,005% sama-sama mempunyai daya bunuh terhadap Mencit (Mus Musculus), sehingga dapat digunakan sebagai pengendalian tikus dan mencit liar, tetapi dalam cakupan yang luas agar menggunakan Brodifacoum 0,005%.
Kata Kunci: Warfarin 0,105%, Brodifacoum 0,005%, Mencit
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PENGGAJIAN PADA PT. GOSEPA TOUR & TRAVEL
This research are doing on PT. Gosepa Tour&Travel. Interrnal control system ofpayroll cycle is necessary for prevent the possibility of fraud ythe might happen. The purposeof this research for knowing the organitation structure internal control system on PT. GosepaTour&Travel. The methode of this research using descriftif-kualitatif. With result thatinternal control system on PT. Gosepa Tour&Travel going on very well. This can be seenfrom job separation and responsibilities in organization structure. System of otoritation andrecording procedures are good. And also the implementation of healthy practices in carryingout their respective duties of each section.Keyword: Internal control system, payroll cycle, frau
PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA ANTARA YANG MEMPEROLEH TES KECEPATAN (SPEED TEST) DENGAN TES KEMAMPUAN (POWER TEST) PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA (Studi Kasus Di MTs Negeri Cibingbin Kabupaten Kuningan)
RATNA SARI: āPERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
ANTARA YANG MEMPEROLEH TES KECEPATAN
(SPEED TEST) DAN TES KEMAMPUAN (POWER TEST)
PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA (Studi Kasus di
MTs Negeri Cibingbin Kabupaten Kuningan)ā.
Evaluasi dalam proses pembelajaran sangat penting untuk dilaksanakan,
karena hasil evaluasi dalam pembelajaran dapat menentukan sejauh mana tujuan
pembelajaran telah tercapai. Hasil evaluasi belajar ditentukan oleh faktor-faktor
yang mempengeruhi belajar yaitu salah satunya adalah motivasi belajar.
Berdasarkan studi pendahuluan di MTs Negeri Cibingbin untuk meningkatkan
motivasi belajar yaitu dengan mengadakan tes kecepatan (speed test) dan tes
kemampuan (power test). Kedua jenis tes tersebut belum diketahui mana yang
lebih baik memberikan motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan motivasi belajar siswa yang memperoleh tes kecepatan (speed test)
dengan yang memperoleh tes kemampuan (power test) pada bidang studi
matematika di MTs Negeri Cibingbin Kabupaten Kuningan. Oleh karena itu,
hipotesis yang diajukan adalah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang
memperoleh tes kecepatan dengan tes kemampuan.
Tes kecepatan (speed test) yaitu tes dimana waktu yang disediakan buat
tastee untuk menyelesaikan tes tersebut dibatasi bertujuan untuk mengevaluasi
peserta tes, dalam hal ini kecepatan berfikir (kognitif) atau keterampilan, baik
yang bersifat spontanitas maupun hafalan dan pemahaman dalam mata pelajaran
yang telah dipelajari siswa. Tes kemampuan (power test) yaitu tes yang bertujuan
untuk mengevaluasi siswa dalam mengungkapkan kemampuan (dalam bidang
tertentu) dengan tidak dibatasi secara ketat oleh waktu yang disediakan.
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII MTs Negeri Cibingbin tahun
ajaran 2011-2012 yang berjumlah 7 kelas dengan 258 siswa. Sedangkan sampel
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cluster random sampling yaitu
dengan cara di undi sehingga peluang semua kelas sama untuk dijadikan sampel.
kelas VIID yang berjumlah 35 siswa terpilih menjadi sampel. Pengumpulan data
menggunakan angket motivasi belajar, kemudian data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan uji t paired t test.
Hasil penelitian dengan uji hipotesis menunjukan bahwa nilai thitung adalah
4,090, pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5%) t tabel adalah 2,032. Maka
dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel (4,090 > 2,032) yang berarti bahwa
hipotesis H0 ditolak dan hipotesis Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan
motivasi belajar siswa yang memperoleh tes kecepatan (speed tes) dan yang
memperoleh tes kemampuan (power test) pada bidang studi matematika. Selain
itu dapat dilihat pula rata-rata porsentase motivasi belajar siswa yang memperoleh
tes kecepatan (speed test) sebesar 66,78% maka dapat diartikan bahwa tes
kecepatan (speed test) memberikan kontribusi dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa sebesar 66,78%. Sedangkan rata-rata porsentase motivasi belajar
siswa yang memperoleh tes kemampuan (power test) sebesar 69,46% yang artinya
bahwa kemampuan (power test) memberikan kontribusi dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa sebesar 69,46%
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PERMA PLASINDO JAKARTA
ABSTRAKKompensasi sangat penting diberikanĀ kepada semua karyawan secara adil untuk memotivasi kinerja karyawan sehingga karyawan lebih produktif dalam bekerja sehingga dampakĀ terhadap perusahaan dapat mencapai pada sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian kompensasi (variabel X) terhadap kinerja karyawan (variabel Y). Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif dan melakukan wawancara serta kuesioner/angket. Populasi dan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan bagian operasionalĀ PT Perma Plasindo Jakarta yang berjumlah 65 karyawan. Hasil analisis dengan menggunakan koefisien korelasi Products momen (Korelasi Pearson) menunjukkan tingkat korelasi yang ākuatā dengan kekuatan sebesar 0,722. Uji Koefisien Determinasi 52,12% menunjukkan bahwa pemberian kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 52,12%, sedangkan 47,88% kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Hasil uji thitung untuk kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan rumus thitung sebesar 8,28, jika dibandingkan dengan ttabel dari dk 63 dan taraf kepercayaan sebesar 0,05, sehingga thitung lebih besar daripada ttabel atau 8,28>1,6694, sehingga thitung berada di daerah penolakan Ho. Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga kompensasi (variabel X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (variabel Y).Ā Kata Kunci : Kompensasi, Kinerja Karyawa
Pengaruh Model Pembelajaran CORE dengan Metode Problem Posing terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMP di Lubuklinggau
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of CORE learning model by the method of Problem Posing on mathematical problem solving ability at the eighth grade students of SMP Ar Risalah Lubuklinggau in academic year 2019/2020. The research method used in the form of pure experimentation. The population in this study were all students of class VIII SMP Ar Risalah Lubuklinggau the academic year 2019/2020, which consists of 157 students and a sample is VIII.Ibnu Khaldun as an experimental class and VIII.Ibnu Miskawaih as the control class. Collecting the data in the study used a test about the description. The data were analyzed using t-test. Based on the analysis of t-test with a significant level of = 0.05, obtained thitung (1,81) > ttabel (1,67), so it can be concluded that there is influence learning model CORE method Problem Posing on mathematical problem solving ability at the eighth grade students of SMP Ar Risalah Lubuklinggau in academic year 2019/2020. From the results of post-test the average score of students' mathematical problem solving ability in the experimental class was 23.52 and in the control class was 14.45.
Keywords: CORE, Problem Posing, Problem Solving.
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CORE dengan metode Problem Posing terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII SMP Ar Risalah Lubuklinggau tahun pelajaran 2019/2020. Metode penelitian digunakan berbentuk eksperimen murni. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Ar Risalah Lubuklinggau tahun pelajaran 2019/2020, yang terdiri dari 157 siswa dan sebagai sampelnya adalah kelas VIII.Ibnu Khaldun sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.Ibnu Miskawaih sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan tes soal uraian.. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t dengan taraf signifikan sebesar = 0,05, diperoleh thitung (1,81) > ttabel (1,67), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran CORE dengan metode Problem Posing terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII SMP Ar Risalah Lubuklinggau tahun pelajaran 2019/2020. Dari hasil post-test rata-ratas skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada kelas eksperimen sebesar 23,52 dan pada kelas kontrol sebesar 14,45.
Kata kunci: CORE, Problem Posing, Pemecahan Masalah
PEMANFAATAN KOMPOS SERASAH KARET SEBAGAI AMELIORAN TANAH BEKAS GALIAN EMAS (TAILING) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (HEVEA BRASILIENSIS)
Penelitian tentang pemanfaatan kompos serasah karet sebagai amelioran tanah bekas galian emas (tailing) terhadap pertumbuhan bibit karet (Hevea brasiliensis) telah dilaksanakan di Kenagarian IV Koto Pulau Punjung dan telah di analisis di Laboratorium Penguji Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui pengaruh kompos serasah karet sebagai amelioran terhadap sifat fisik dan kimia Tailing, 2) untuk mengetahui pengaruh kompos serasah karet pada tailing terhadap pertumbuhan bibit karet (Hevea brasiliensis) sesuai standard deskripsi. Data hasil penelitian, diuji menggunakan uji F dan dilanjutkan dengan uji DNMRT pada taraf 5%. Dari hasil penelitian ini disimpulkan pemberian 1000 g kompos serasah karet sebagai amelioran tailing menunjukkan perubahan terhadap unsur kimia dan fisika tanah tailing diantaranya peningkatan pH dari 4,64 menjadi 5,6, C-organik dari 0,29% menjadi 1,26%, C/N dari 3,63 menjadi 7,00, P2O5dari 3,02 ppm menjadi 29,48 ppm dan penurunan Fe total dari 7094 ppm menjadi 1783 ppm, Al-dd dari 1,25 Cmol/kg menjadi 0 Cmol/kg, H-dd dari 2,42 Cmol/kg menjadi 1,16 Cmol/kg. Pemberian 1000 g kompos serasah karet dengan 25% rekomendasi pupuk sudah sesuai dengan standar deskripsi klon IRR 112.
Kata kunci : amelioran, kompos, Klon IRR 112, karet, lahan bekas tambang.
UTILIZATION OF RUBBER COMPOSITE COMPOSITION AS AMELIORANT OF USED EX-GOLD EXCAVATED SOIL (Tailing) TO GROWTH OF RUBBER SEEDS
(Hevea brasiliensis)
ABSTRACT
Research on the utilization of rubber litter compost as ameliorant of ex-gold excavated soil (tailings) on the growth of rubber seedlings (Hevea brasiliensis) wasconducted in Kenagarian IV Koto Punjung Island and was analyzed in the Testing Laboratory of the West Sumatra Agricultural Technology Research Institute. The objectives of this study were: 1) to determine the effect of rubber litter compost as ameliorant on the physical and chemical properties of tailings, 2) to assess the impact of rubber litter compost on tailings on the growth of rubber seedlings (Hevea brasiliensis) according to standard descriptions. Data were tested using the F test and continued with the DNMRT test at the level of 5%. The results showed that givingof 1000 g of rubber litter compost as tailings ameliorant showed changes in the chemical and physical elements of the soil. Changes occur inan increase in pH from 4.64 to 5.6, C-organic from 0.29% to 1.26%, C / N from 3.63 to 7.00, P2O5 from 3.02 ppm to 29.48 ppm and a decrease in total Fe from 7094 ppm to 1783 ppm, Al-dd from 1.25 Cmol / kg to 0 Cmol / kg, and H-dd from 2.42 Cmol / kg to 1.16 Cmol / kg. Giving 1000 g of rubber litter compost with 25% fertilizer recommendations was by the IRR 112 clone description standard.
Keywords: ameliorant, compost, IRR 112 clones, rubber, ex-mine land
- ā¦