Pemodelan Sistem Rekomendasi Serta Penentuan Jadwal Seminar dan Sidang Dengan Metode Depth First Search

Sistem Pendukung Tugas Akhir (SPOTA) merupakan sebuah sistem yang digunakan sebagai media untuk komunikasi antar mahasiswa dan dosen yang mempunyai salah satu fitur yaitu pengajuan seminar dan sidang skripsi, yang digunakan di Jurusan Informatika Universitas Tanjungpura. Melalui SPOTA, mahasiswa dapat melakukan pengajuan jadwal seminar dan sidang skripsi, mahasiswa dapat mengisikan pengajuan rentang waktu dapat dilaksanakannya seminar dan sidang skripsi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pengembangan SPOTA berbasis Website dengan penambahan fitur untuk merancang dan membangun sistem untuk pencarian rekomendasi dan penentuan penjadwalan seminar dan sidang di Jurusan Informatika Universitas Tanjungpura menggunakan metode Depth First Search. Metode Depth First Search digunakan untuk membuat sebuah model penjadwalan dari kombinasi antar dosen, jadwal berhalangan dosen, jadwal mengajar dosen, jadwal seminar atau sidang skripsi yang akan dihadiri dosen dan mahasiswa yang akan melaksanakan seminar atau sidang skripsi. Dengan dikembangkannya SPOTA untuk melakukan penjadwalan seminar dan sidang, staf TU dan dosen dapat melakukan penjadwalan seminar dan sidang dan mendapatkan pemberitahuan secara realtime seperti pemberitahuan mengisi waktu berhalangan hadir, pemberitahuan sudah didapatkannya jadwal seminar dan sidang, dan pemberitahuan perubahan jadwal seminar dan sidang, sehingga dapat mempercepat proses penjadwalan seminar dan sidang. Berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas dari sistem dengan metode pengujian Black Box yang pengujian sistemnya menggunakan test case yang dilakukan dengan cara melakukan record setiap respons dalam satu unit pengujian. Proses pengujian setiap test case dapat berjalan dengan lancar

DIFFERENCES OF MANUAL NATIONAL EXAM AND COMPUTER BASED NATIONAL EXAM (UNBK) USING COMPARISON OF SCORES AND PUBLIC PERCEPTIONS

The government held a national exam every year as a learning evaluation tool. The general public gave many responses to the implementation of the national exam. There are people who are satisfied and there are also people who are not satisfied. The factors that cause public dissatisfaction are the leaked problem test and massive acts of cheating. The government took the initiative to change the mechanism of the national exam which originally used the computer answer sheet (manual) to be computer-based (UNBK). This study's purpose is to determine whether there are differences between the implementation of the manual and computer-based national exam. The research method used descriptive analysis based on the data of the acceptance scores of new high school (SMA) students and the questionnaires. The conclusion is there are differences between the implementation of manual and computer-based national exam. The mean value of UNBK is lower with the standard deviation value greater than the manual national exam. It can show that the scores obtained by participants is not uniform and can be an indication that the government is able to minimize the leaked problem test and cheating action. In line with the public perception that more than 60% agree that the final score of UNBK shows the results of honest and fair learning evaluation

Strategi Penerbitan Sukuk Daerah untuk Pembiayaan Infrastruktur di Jawa Barat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala, solusi dan strategi pada permasalahan penerbitan sukuk daerah untuk pembiayaan infrastruktur di provinsi Jawa Barat. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Subjek penelitian ini berasal dari regulator, akademisi dan praktisi di bidang sukuk sebanyak 7 orang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa masalah terbesar belum diterbitkannya sukuk daerah di Jawa Barat adalah rendahnya pengetahuan masyarakat (investor) tentang sukuk daerah dan juga rendahnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) pemerintah daerah. Hasil penelitian juga menemukan prioritas solusi yaitu melakukan sosialisasi dan promosi kepada masyarakat (investor) mengenai sukuk daerah, dengan strategi yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) melakukan sosialisasi dan promosi kepada masyarakat (investor) mengenai sukuk daerah, 2) mengadakan pelatihan atau workshop tentang teknis penerapan, konsep, dan skema syariah sukuk, 3) membuat peraturan daerah khusus yang mengatur tentang penerbitan sukuk disesuaikan dengan otonomi daerah, 4) menyusun dan mengintegrasikan peraturan yang memadai dalam bentuk UU (undang-undang) khusus, yang menjadi payung untuk pelaksanaan sukuk daerah. Kata kunci: Sukuk Daerah, Analytical Hierarchy Process, Pembiayaan Infrastruktur, Strategi Peneribitan Sukuk, Regulasi, Literasi, Pemerintah This study aims to determine the constraints, solutions and strategies for the issue of regional sukuk issuance for infrastructure financing in the province of West Java. The approach in this study uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The subjects of this study came from regulators, academics and practitioners of the sukuk field as many as 7 people. The results of this study found that the biggest problem that West Java has not issued regional sukuk is the low public knowledge (investors) about regional sukuk and also the low readiness of local government human resources (HR). The results of the study also found priority solutions, namely socializing and promoting the community (investors) regarding regional sukuk, with strategies that can be formulated as follows: 1) socializing and promoting community training 2 technical implementation, concepts, and schemes of sharia sukuk, 3) making regulations a special region that regulates the issuance of sukuk adapted to regional autonomy, 4) composes and integrates regulations that consider special unknowns in the form of regions. Keywords: Regional Sukuk, Analytical Hierarchy Process, Infrastructure Financing, Sukuk Issuance Strategy, Regulation, Literacy, Governmen

MENELUSURI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) PADA MATA PELAJARAN PPKN SISWA KELAS IV DI SDN 1 TERONG TAWAH KEC.LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Abstrak: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Depertemen Pendidikan Nasional telah menetapkan berbagai kebijakan dan upaya, antara lain dengan terus menerus mengusahakan pemerataan/perluasan akses terhadap pendidikan, peningkatan mutu dan relepansi pendidikan serta mengembangkan manajemen pendidikan yang berbasis sekolah dan masyarakat.  Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) pada mata pelajaran PPKn siswa kelas IV di SDN 1 Terong Tawah Kec.Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015, Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) pada mata pelajaran PPKn  Siswa kelas IV di SDN 1 Terong Tawah Kec.Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015 dan Bagaimana Peran Guru dalam melaksanakan Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) dalam mata pelajaran PPKn  Siswa kelas IV di SDN 1 Terong Tawah Kec.Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan purposif sampling dan Snowbell Sampling yang dijadikan sampel adalah guru dan Siswa kelas IV SDN 1 Terong Tawah. Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian Kualitatif yang berasal dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.  Berdasarkan hasil penelitian pendidikan kecakapan hidup (Life Skill) menyebabkan minat dan perhatian siswa lebih meningkat hususnya dalam pelajaran PPKn, adapun usaha yang dilakukan sekolah yaitu menambah jumlah kegiatan ekstra kurukuler yang ada dengan mempasilitasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler mendatangkan pelatih yang memiliki kemampuan dan dari hasil penelitian diketahui bahwa peran guru dalam pengembangan pendidikan kecakapan hidup (Life Skill). guru sudah diposisikan atau memposisikan diri pada hakekat yang sebenarnya, yaitu guru merupakan pengajar dan pendidik, yang berarti disamping mentransfer ilmu pengetahuan, juga mendidik dan mengembangkan kepribadian peserta didik melalui intraksi yang dilakukannya di kelas dan luuar kelas

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 DEPOK PADA MATA PELAJARAN ILMU UKUR TANAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bagaimana model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kompetensi belajar aspek afektif pada mata pelajaran Ilmu Ukur Tanah siswa SMK Negeri 2 Depok, (2) mengetahui bagaimana model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kompetensi belajar aspek kognitif pada mata pelajaran Ilmu Ukur Tanah siswa SMK Negeri 2 Depok, (3) mengetahui bagaimana model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kompetensi belajar aspek psikomotorik pada mata pelajaran Ilmu Ukur Tanah siswa SMK Negeri 2 Depok. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian siswa kelas X TGB SMK Negeri 2 Depok dengan jumlah siswa 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktifitas siswa untuk mengetahui peningkatan aspek afektif siswa, tes untuk mengetahui peningkatan aspek kognitif siswa dan LKS untuk mengetahui peningkatan aspek psikomotorik siswa. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan adanya ketercapaian indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kompetensi pada ketiga aspek yaitu aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotor, (1) Pada aspek afektif keberhasilan proses pembelajaran terjadi pada pertemuan pertama siklus II, (2) Pada aspek kognitif indikator keberhasilan dapat tercapai pada posttest II, (3) dan pada aspek psikomotorik indikator keberhasilan dapat tercapai pada proses pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II yaitu pada LKS 5

Web transcript verification using check digit as secure number

The case of fraudulent on academic qualification document is increasing due to the advancement of editing technology. This makes document forgery easy to be done. It has becoming a worldwide problem to verify the academic documents including the degree’s certificate and academic transcript. It is frightening situation when people without the right qualification working as professional in the area that will harm the society. Manual verification can be time consuming and not practical to be implemented. Therefore, it is paramount to have a web-based solution that can function all day long to perform this task. In this paper, dual check digit approach is proposed to verify the authenticity of an academic transcript. Three check digit methods which are Universal Product Code Mod 10 (UPC Mod 10), International Standard Book Number (ISBN Mod 11), and Luhn Mod 10 have been applied to test their reliability in carrying this task. The simulation results show that the combination of ISBN-11 and UPC Mod 10 performed very well to validate the authenticity of the transcripts

Query translation architecture for Malay-English cross-language information retrieval system

This paper discusses research on query translation events in Malay-English Cross-Language Information Retrieval (CLIR) system. We assume that by improving query translation accuracy, we can improve the information retrieval performance. The dictionary-based CLIR system facing three main problems: translation ambiguity; compound and phrase handling and proper names translation. The use of natural language processing (NLP) techniques, such as stemming, Part-of-Speech (POS) tagging is useful in query translation process. Hence, n-gram matching technique has successfully applied to information retrieval (IR) system for phrases and proper names translation. The proposed query translation architecture consist of stemming, Part-of-Speech (POS) tagging and n-gram matching techniques is useful in CLIR system as well as search engine application

In-vitro neurotoxicity of two Malaysian krait species (Bungarus candidus and Bungarus fasciatus) venoms: neutralization by monovalent and polyvalent antivenoms from Thailand

Bungarus candidus and Bungarus fasciatus are two species of krait found in Southeast Asia. Envenoming by these snakes is often characterized by neurotoxicity and, without treatment, causes considerable morbidity and mortality. In this study, the in vitro neurotoxicity of each species, and the effectiveness of two monovalent antivenoms and a polyvalent antivenom, against the neurotoxic effects of the venoms, were examined in a skeletal muscle preparation. Both venoms caused concentration-dependent inhibition of indirect twitches, and attenuated responses to exogenous nicotinic receptor agonists, in the chick biventer preparation, with B. candidus venom being more potent than B. fasciatus venom. SDS-PAGE and western blot analysis indicated different profiles between the venoms. Despite these differences, most proteins bands were recognized by all three antivenoms. Antivenom, added prior to the venoms, attenuated the neurotoxic effect of the venoms. Interestingly, the respective monovalent antivenoms did not neutralize the effects of the venom from the other Bungarus species indicating a relative absence of cross-neutralization. Addition of a high concentration of polyvalent antivenom, at the t90 time point after addition of venom, partially reversed the neurotoxicity of B. fasciatus venom but not B. candidus venom. The monovalent antivenoms had no significant effect when added at the t90 time point. This study showed that B. candidus and B. fasciatus venoms display marked in vitro neurotoxicity in the chick biventer preparation and administration of antivenoms at high dose is necessary to prevent or reverse neurotoxicity