10 research outputs found

    DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA PIMCA (PINTAR MEMBACA) TO HELP BEGINNING READING OF GRADE 1 SDN DUNGKEK 1

    Get PDF
    The aim of the research development is to: 1) Develop Pimca (Pintar Membaca) learning media to help students be able to begin reading; and 2) Know the response of teachers and students to the learning media pimca to help them read the beginning. This research refers to the 4D development model which includes the stages of definition, design,  development, and dissemination.  This development is only carried from the define stage,  design,  to the development  stage.  The instrument used in this research was the media design validation sheet and the feasibility of the material. The results of media design validation get a percentage of 80% of media design experts.  The validation of material feasibility gets a  percentage of  77%  of material feasibility experts and is categorized as very suitable and not revised. The product trial stage results in student responses from 5 students of grade II elementary school as subjects research trials. The results of student responses showed very good criteria, it is 94%. Meanwhile, the results of the teacher's response showed very good criteria, namely 100%. Based on the results of the research, it is concluded that the development of pimca media is suitable for use as a media for playing while learning because it has passed validation and has received good responses from students and teachers

    PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI BAGI GURU

    Get PDF
    Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Bagi Guru merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan secara online pada bulan Februari 2023 dengan peserta dari Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi, yang masih banyak dihadapi kendala seperti keterbatasan akses dan pengetahuan teknologi serta kurangnya dukungan dari pihak sekolah. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan guru dalam penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk terus meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman yang semakin cepat

    PELATIHAN PENYUSUNAN ARTIKEL ILMIAH BERBANTU APLIKASI MENDELEY DENGAN TINGKAT PLAGIASI RENDAH

    Get PDF
    Pelatihan Penyusunan Artikel Ilmiah Berbantu Aplikasi Mendeley dengan Tingkat Plagiasi Rendah merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan secara online pada tanggal 11 Februari 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menyusun artikel ilmiah dengan tingkat plagiasi yang rendah. Dalam pelatihan ini, metode yang digunakan meliputi penyampaian materi tentang teknik dan metodologi penulisan artikel ilmiah, pengenalan aplikasi Mendeley sebagai alat bantu, serta strategi untuk menghindari plagiasi. Peserta juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan pengetahuan yang telah mereka peroleh dengan menyusun artikel ilmiah menggunakan aplikasi Mendeley. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta berhasil meningkatkan pemahaman mereka dalam menyusun artikel ilmiah dengan kualitas yang baik dan tingkat plagiasi yang rendah. Mereka mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang etika penulisan ilmiah dan manajemen referensi menggunakan aplikasi Mendeley. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pelatihan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menyusun artikel ilmiah dengan tingkat plagiasi yang rendah. Peserta mampu menghasilkan artikel ilmiah yang sesuai dengan standar akademik dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap etika penulisan ilmiah

    EFEKTIVITAS MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN MOTIVASI BERMAIN BOLA BASKET PADA ANAK SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas media kartu bergambar dalam meningkatkan keterampilan dan motivasi bermain bola basket pada anak sekolah dasar. Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah kurangnya kajian mendalam terkait penggunaan media kartu bergambar dalam konteks pembelajaran olahraga bagi anak-anak usia dini. Dalam menjawab permasalahan ini, penelitian ini mengadopsi metode studi literatur untuk menyusun kerangka konseptual yang mendalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas media kartu bergambar dalam meningkatkan keterampilan teknis dan motivasi bermain bola basket pada anak sekolah dasar. Pendekatan literatur digunakan untuk mengidentifikasi keterkaitan antara penggunaan media kartu bergambar dengan perkembangan motorik dan motivasi anak-anak. Hasil analisis literatur menunjukkan bahwa media kartu bergambar dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembelajaran olahraga dan pengembangan keterampilan motorik pada anak-anak. Metode penelitian ini melibatkan identifikasi fokus penelitian, pemilihan sumber literatur, analisis mendalam, sintesis informasi, dan penyusunan kerangka konseptual. Sumber literatur yang relevan melibatkan artikel ilmiah, buku, dan jurnal yang membahas tentang pembelajaran olahraga, perkembangan motorik anak-anak, dan penggunaan media kartu bergambar dalam konteks pendidikan dasar. Dari hasil studi literatur, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu bergambar dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk meningkatkan keterampilan teknis dan motivasi bermain bola basket pada anak sekolah dasar. Implikasi praktis penelitian ini mencakup pengembangan materi kartu bergambar yang relevan, pelatihan guru dan instruktur olahraga, serta keterlibatan orang tua dalam mendukung pembelajaran di rumah

    Model Pembelajaran Kooperatif: Apakah efektif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik?

    Get PDF
    This research aims to examine the influence of Cooperative Learning Model on students' learning motivation through literature review. High learning motivation is an important factor in enhancing students' engagement and achievement. The Cooperative Learning Model is the focus of this study as it emphasizes cooperation and social interaction among students. The research method used is literature review, by searching and analyzing relevant sources regarding the influence of Cooperative Learning Model on students' learning motivation. Based on the findings of the literature review, the Cooperative Learning Model has great potential in improving students' learning motivation. Students who are engaged in cooperative learning tend to exhibit higher motivation, active engagement, and greater interest in the subject matter. The effective implementation of the Cooperative Learning Model in enhancing students' learning motivation can be influenced by factors such as group size, interaction among group members, the role of the teacher, and the support from the learning environment. Therefore, it is important to consider these factors in designing and implementing the Cooperative Learning Model. This research provides a comprehensive understanding of the influence of the Cooperative Learning Model on students' learning motivation through literature review. Practical implications and future research directions are also discussed to provide guidance in the application and further exploration of the Cooperative Learning Model. The results of this research are expected to contribute positively to efforts in enhancing students' learning motivation

    PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI) BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI SUMENEP

    No full text
    Kegiatan ini dilaksanakan dengan latar belakang ingin mencegah kesalahan diagnosa dan memperbaiki Program Pembelajaran Individual (PPI) di SDN Babbalan. Kegiatan ini menggunakan pendekatan persuasif pada pihak sekolah dan siswa yang berkesulitan belajar spesifik. kegiatan ini juga dilaksanakan dengan cara Analisis deskriptif selama pelaksanakan kegiatan yakni 8 bulan. Target kegiatan  yang telah dicapai dalam kegiatan yang dilaksanakan adalah : (1) Meningkatnya Pengetahuan tentang Anak berkesulitan belajar spesifik (Dyslexia, Dysgraphia, Dyscalculia) dan Slow Learner bagi Dewan Guru dan Stake Holder di Sekolah Dasar; (2). Mampu Melakukan dan melaksanakan diagnosa dan Rancangan pelaksanaan Program Pembalajaran Individual (PPI); (3). Meningkatnya perhatian dan pengetahuan oleh orang tua siswa atau wali   siswa   tentang   Anak   berkesulitan   belajar   spesifik   (Dyslexia,   Dysgraphia, Dyscalculia) dan Slow Learner di Sekolah Dasar. Bentuk kegiatan ini pada mitra akan dilatih untuk mendiagnosa dan mengindentifikasi Anak  berkesulitan  belajar  spesifik  (Dyslexia,  Dysgraphia,  Dyscalculia)  dan  Slow Learner di SD Bababalan melalui penyelenggaraan  pendidikan  inklusif. Program ini dilakukan selama satu semester dalam kurun waktu 6 bulan. Program ini dilaksanakan bersama-sama  oleh  dewan  guru,  siswa  dan  tim pengusul. Melalui  Program  Pengabdian pada SDN Babbalan, pihak sekolah memahami pembelajaran bagi siswa yang bersekusilatan belajar spesifik.   Kata Kunci: Kesulitan Belajar Spesifik, Slow Learner, PPI.Kegiatan ini dilaksanakan dengan latar belakang ingin mencegah kesalahan diagnosa dan memperbaiki Program Pembelajaran Individual (PPI) di SDN Babbalan. Kegiatan ini menggunakan pendekatan persuasif pada pihak sekolah dan siswa yang berkesulitan belajar spesifik. kegiatan ini juga dilaksanakan dengan cara Analisis deskriptif selama pelaksanakan kegiatan yakni 8 bulan. Target kegiatan  yang telah dicapai dalam kegiatan yang dilaksanakan adalah : (1) Meningkatnya Pengetahuan tentang Anak berkesulitan belajar spesifik (Dyslexia, Dysgraphia, Dyscalculia) dan Slow Learner bagi Dewan Guru dan Stake Holder di Sekolah Dasar; (2). Mampu Melakukan dan melaksanakan diagnosa dan Rancangan pelaksanaan Program Pembalajaran Individual (PPI); (3). Meningkatnya perhatian dan pengetahuan oleh orang tua siswa atau wali   siswa   tentang   Anak   berkesulitan   belajar   spesifik   (Dyslexia,   Dysgraphia, Dyscalculia) dan Slow Learner di Sekolah Dasar. Bentuk kegiatan ini pada mitra akan dilatih untuk mendiagnosa dan mengindentifikasi Anak  berkesulitan  belajar  spesifik  (Dyslexia,  Dysgraphia,  Dyscalculia)  dan  Slow Learner di SD Bababalan melalui penyelenggaraan  pendidikan  inklusif. Program ini dilakukan selama satu semester dalam kurun waktu 6 bulan. Program ini dilaksanakan bersama-sama  oleh  dewan  guru,  siswa  dan  tim pengusul. Melalui  Program  Pengabdian pada SDN Babbalan, pihak sekolah memahami pembelajaran bagi siswa yang bersekusilatan belajar spesifik

    PENGUATAN NILAI PANCASILA MELALUI KOMIK SEJARAH PANCASILA PADA KELAS TINGGI DI SDN BABALAN SUMENEP

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk Menguatkan Nilai Pancasila melalui Komik Perumusan Pancasila Pada Kelas Tinggi yakni kelas 6 SDN Babbalan Sumenep. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang bermaksud guna menguraikan dan menjelaskan suatu kejadian fenomena dengan menggunakan angka prosentase yang menggambarkan karaktersitik subjek yang diteliti. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa angket respon siswa dan hasil belajar siswa yang disebarkan sebelum dan sesudah membaca Komik Perumusan Pancasila pada responden. Teknik analisis data didapatkan dari prosentase angket respon siswa dan hasil tes soal yang diberikan kepada siswa guna mengukur tingkat pemahaman siswa tentang proses perumusan Pancasila setelah siswa membaca Komik Perumusan Pancasila. Siswa kelas enam SDN Babbalan yang berjumlah 20 siswa, memberikan respon positif melalui hasil angket yang didapatkan rata – rata keseluruhan aspek sebesar 92% yang artinya siswa memahami dan tahu proses perumusan Pancasila dari Komik Perumusan Pancasila. Dan ketuntasan dalam memahami konsep perumusan Pancasila dari Komik Perumusan Pancasila ini adalah 100% secara keseluruhan. Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya Komik Perumusan Pancasila dapat menguatkan nilai Pancasila pada diri siswa

    PENGGUNAAN MEDIA WHATSAPP GROUP DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA SISWA KELAS V DI SDN GULUK-GULUK II

    No full text
    Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti berjudul Penggunaan Whatsapp Group Dalam Pembelajaran Daring Pada Siswa Kelas V di SDN Guluk-Guluk II. Yang melatar belakangi penelitian ini karena adanya Surat Edaran Nomer 4 Tahun 2020 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus Corona, dari kebijakan tersebut diharuskan seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam jaringan/online. Penggunaan Media Whatsapp Group menjadi salah satu upaya untuk membantu proses belajar mengajar pada saat pembelajaran daring yang dilaksanakan pada saat masa pandemi pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Media Whatsapp Group pada siswa kelas V di SDN Guluk-Guluk II. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini adalah guru, siswa dan orang tua di SDN Guluk-Guluk II. Dalam penelitian ini menjelaskan tentang proses belajar mengajar dengan menggunakan Whatsapp Group yaitu dengan persiapan yang dilakukan oleh guru serta interaksi yang ada dalam Whatsapp Group. Hasil penelitian yang didapatkan setelah melakukan wawancara kepada guru, siswa dan orang tua, menunjukkan bahwa penggunaan Whatsapp Group pada pembelajaran daring kurang efektif. Karena kurangnya motivasi siswa dalam belajar sehingga hal ini menghambat pemahaman siswa dalam pembelajaran

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POUP-G (POP UP BOOK GEOMETRI) UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

    No full text
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa siswa kelas tiga Sekolah Dasar yang menyatakan bahwa matematika merupakan pembelajaran yang sulit dan kurangnya pendidik dalam menggunakan media pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengembangan media Poup-G serta mengkaji respon siswa dan guru terhadap pengembangan media Poup-G. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan model Sugiyono, yang terdiri dari 10 tahap yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi massal. Namun karena adanya keterbatasan waktu, biaya, dan pandemi Covid-19, maka peneliti hanya membatasi sampai 9 tahapan yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba I, revisi produk, uji coba II, dan penyempurnaan media Poup-G. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa lembar hasil wawancara penelitian, lembar validasi produk dan lembar angket respon. Berdasarkan hasil analisis diperoleh validasi desain media dan materi 100%, validasi bahasa 94,28%, dan validasi angket respon 93,33% dengan kriteria sangat layak. Adapun hasil angket respon siswa dan guru menunjukkan kategori sangat baik yaitu, uji coba I memperoleh persentase 94,70%, uji coba II 97,53%, dan respon guru 95%. Sehingga pengembangan media Poup-G dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran matematika kelas III Sekolah Dasar

    A conceptual framework for teaching special needs students in elementary school

    No full text
    The absence of counseling teachers and lack of understanding on special needs student are seen aspotential problem in guiding the behavior of students with special needs. The purpose of this research to use the framework of  Individualized Educational Program (IEP) for Special Needs Students in elementary school. One grade 4 students with special needs is selected. This study is qualitative in nature using both interviews and observations. The findings revealed that the respondent who experienced delays in reading and writing was able to progress. Previously, he was less able to control the behavior and not creative,leading to getting lower school grades. After the intervention of individual learning programs with webbed curricula and synectics, he experienced an increase in the ability to write, read, and understand the social environment well. This is shown by the increasing boldness in socializing with peers and the increasing creativity of respondents in the learning process. In this hope that this framework can be used extensively among special needs students who experience Dyslexia, Dysgraphia, Dyscalculia and Slow Learner
    corecore