560 research outputs found

    Studi analisis terhadap pendapat Imam Al-syafi’i tentang kewajiban kakek menafkahi cucu sebagai pengganti ayah

    Get PDF
    Pada dasarnya, orang tua berkewajiban menafkahi orang-orang yang berada di bawah tanggungjawabnya, termasuk di dalamnya istri dan anak-anak. Sebagaimana pernyataan Imam Taqiyuddin dalam kitab Kifayatu al- Akhyar; di samping kewajiban nafkah suami kepada istri atas dasar ikatan suami-istri, juga diwajibkan nafkah bagi masing-masing keluarga atas yang lain, karena satu sama lain merupakan bagian dan atas dasar kasih sayang. Nafkah itu diwajibkan atas kerabat karena perhubungan satu dengan yang lain, yaitu pokok dan cabangnya. Dengan demikian wajib atas anak memberi nafkah kepada orang tua dan seterusnya ke atas, dan wajib atas orang tua memberi nafkah kepada anak dan seterusnya ke bawah, karena sebab hubungan bapak dan anak, baik itu laki-laki atau perempuan, demikian juga antara ahli waris. Walaupun demikian, jika sang ayah sebagai penanggung jawab nafkah atas anak itu tidak ada atau telah meninggal, kemudian terhadap siapakah kewajiban nafkah anak itu dibebankan? Pada prinsipnya kewajiban nafkah dengan sendirinya beralih kepada ibu kandungnya, karena hubungan nasab ibu dan anak sangat dekat. Tetapi tidak seperti yang demikian itu dalam perspektif Imam al-Syafi’i. Menurutnya kewajiban itu berpidah dari ayah kepada kakek. Dari sinilah, maka yang akan dijadikan sebagai perumusan masalah dalam karya ilmiah ini yaitu bagaimana pendapat Imam al-Syafi’i tentang Kewajiban Kakek Menafkahi Cucu sebagai Pengganti Ayah? Bagaimana metode istinbath hukum Imam al-Syafi’i tentang Kewajiban Kakek Menafkahi Cucu sebagai Pengganti Ayah? Penyusunan skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (penelitian literatur), maka penelitian ini bersifat kualitatif. Data primer yang digunakan yaitu kitab karya Imam al-Syafi'i yang berjudul; al-Umm. Kemudian sebagai data sekunder, yaitu literatur lain yang relevan atau yang ada keterkaitan dengan judul skripsi ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik library research (penelitian kepustakaan). Dalam menganalisis peneliti menggunakan deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis ini diterapkan dengan cara mendeskripsikan pendapat dan metode istinbat hukum Imam al-Syafi'i terhadap Kewajiban Kakek Menafkahi Cucu sebagai Pengganti Ayah. Hasil penulisan menunjukkan bahwa Menurut Imam al-Syafi'i eksistensi kewajiban nafkah dalam kehidupan keluarga itu adalah sudah menjadi suatu kewajiban yang hakiki bagi seorang laki-laki sebagai ayah, bukan ibu. Dalam hubungannya dengan kewajiban kakek menafkahi cucu, Imam al-Syafi'i menggunakan metode istinbat hukum berupa qiyas yaitu meng-qiyaskan kewajiban kakek itu sebagaimana kewajiban suami atau ayah yang menafkahi istri atau ibu dan anak-anaknya. Atau dengan kata lain memang sudah menjadi kodrat seorang laki-laki (baik itu sebagai suami atau ayah) yang senantiasa bertanggung jawab menopang berlangsungnya kehidupan keluarga

    Message

    Get PDF
    With the development of science and technology, it is now possible to exchange knowledge more broadly, especially with the presence of the Universal Journal of Pharmaceutical Research (UJPR) discussing science which is currently the main topic of discussion including pharmaceutical science. The existence of this journal is very helpful for communication between researchers in various parts of the world due to information systems which already online allow access to obtain the latest knowledge on this topic will be greater with the existence of this journal to open a wider network among the ways in which existing researchers. This journal is very useful to support the continuity of development of Pharmacy in particular and the dissemination of knowledge in general with editorial originating from various countries. UJPR guarantees the quality of the authors to make publications because editors who have extensive experience with various pharmaceutical backgrounds and also from various countries is a guarantee that this journal is a journal that has a good reputation. So that there is no doubt for researchers to publish the results of research they have done especially with the indexation of journals by a large database so as to increase the trust this journal deserves to publish your valuable research results. Hope in coming days UJPR will get indexing with some more reputable agencies. Ahmad NajibDepartment of Pharmacognosy-PhytochemistryFaculty of PharmacyUniversitas Muslim IndonesiaJl. Urip Sumohardjo, Km. 5, Kampus II UMIMakassar-Indonesia.Phone: +6281524045514 (WhatsApp)E-mail: [email protected]

    ACORUS CALAMUS L ON TYPE 2 DIABETES MELLITUS MEDICATION

    Get PDF
    Diabetes is one of the metabolic diseases characterized by hyperglycemia resulting from defects in insulin secretion, insulin action, or both. Type 2 diabetes, which accounts for ~90–95% of those with diabetes, the cause is a combination of resistance to insulin action and an inadequate compensatory insulin secretory response. Adequate glycemic control is thus one of the key factors to treat and/or reduce the diabetes and many plants have been used to reduce the glucose level by inhibiting the α-glucosidase that breaks down starch and disaccharides to glucose. Acorus calamus L (AC), a folk medicine to treat type 2 diabetes. In vitro α-glucosidase assay were carried out by measuring the release of p-nitrophenol, the insulin sensitizing activity, AC significantly decreased fasting serum glucose, and suppressed the increase of blood glucose levels after 2g/kg glucose loading in normal mice, in silico study showed that chemical compound on AC can inhibit α-glucosidase and the present study is designed to investigate the effects and molecular mechanisms of AC on glucagon-like peptide-1 (GLP-1) expression and secretion related to its hypoglycemic effects.                        Peer Review History: Received 6 March 2020;   Revised 11 April; Accepted 1 May, Available online 15 May 2020 Academic Editor: Dr. DANIYAN Oluwatoyin Michael, Obafemi Awolowo University, ILE-IFE, Nigeria, [email protected] Received file:                Reviewer's Comments: Average Peer review marks at initial stage: 5.5/10 Average Peer review marks at publication stage: 7.5/10 Reviewer(s) detail: Dr. Mohamed Said Fathy Al-Refaey, University of Sadat City, Menofia, Egypt, [email protected] Dr. Gehan Fawzy Abdel Raoof Kandeel, Pharmacognosy Department, National Research Centre, Dokki, 12622,  Giza, Egypt, [email protected] Similar Articles: PLASMA FERRITIN AND HEPCIDIN LEVELS IN PATIENTS WITH TYPE 2 DIABETES MELLITUS PHYTOCHEMICAL SCREENING AND IN VITRO ANTIOXIDANT AND ANTI-DIABETIC POTENTIALS OF PERSEA AMERICANA MILL. (LAURACEAE) FRUIT EXTRAC

    ANALISIS PRODUKSI MESIN PENGIRIS KENTANG KAPASITAS 60 KG/JAM TERHADAP VARIASI KETEBALAN IRISAN

    Get PDF
    Abstrak: Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi, banyak alat-alat tenologi yang diciptakan untuk membantu membuat keripik kentang dan umbi diperlukan mesin pengiris kentang untuk mempercepat proses pengirisannya. Kecepatan putar mata pisau dan setingan pisau pada mesin, ukuran ketebalan irisan kentang sangat berpegaruh terhadap efektifitas pengolahan keripik kentang tersebut. Dilatarbelakangi persoalan tersebut, maka penelitian ini dilakukandengamengambil tajuk analis produksi mesin pengiris kentang dengan variasi ketebalan kapasitas 60/jam. Permasalahan yang dikajidalam penelitian ini adalah Bagaimana ketidak seragaman ukuran ketebalan irisan kentang, Bagaimana waktu yang di butuhkan untuk pengirisan kentang dengan variasi ketebalan irisan, Bagaimana perbandingan daya dengan variasi ketebalan irisan pada mesin pengiris kentang. Hasil pengujian irisan kentang dalam bentuk utuh dengan variasi ketebalan 1 mm mendapatkan 825, 1320 dan 1795 gram, ukuran 1.5 mm mendapatkan 850, 1345 dan 1825 gram serta tidak utuh175, 180 dan 205 gram dan ketebalan 2 mm mendapatkan utuh 885, 1370 dan 1855 gram. Pada irisan kentang dalam bentuk tidak utuh dengan variasi ketebalan 1 mm mendapatkan 175, 180 dan 205 gram, ketebalan 1.5 mm mendapatkan 150, 155 dan 175 gram dan ketebalan 2 mm mendapatkan 115, 130 dan 145 gram. Waktu ynng dibutuhkan untuk pengirisan kentang mengunakan mesin pengiris pada berat kentang 4.5 kg dengan variasi ukuran ketebalan 1 mmmemerlukan waktu 6.5 menit, 1.5 mm 4.5 menit dan 2 mm 3.5 menit. Daya yang dibutuhkan untuk pengirisan kentang pada torsi 0,12 Nm dengan variasi ukuran ketebalan 1 mm didapat 0,162 kW, 0,72 Ampere 1.5 mm mendapatkan 0,16 kW, 0,72 Ampere dan 2 mm mendapatkan 0,156 kW, 0,70 Ampere

    Brand Loyalty : The Case of Telekom Malaysia (TM)

    Get PDF
    Brand loyalty is the main thing in an organization that leads by customer satisfaction toward products and services offer. This study is conducted to explore the main factors that contribute to brand loyalty in the telecommunication company, TM .There are five main factors used in the case study that is commitment, customer satisfaction, corporate image, trust and promotion on brand loyalty in the telecommunication company. This study used survey methods, where a total of 290 survey forms were distributed to TM customers through convenience sampling but only 165 were obtained and usable. The result shows a significant positive relationship between the variables (commitment, customer satisfaction, corporate image, trust and promotion) toward brand loyalty

    A study on risk exposure in Islamic bank: a case study of Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) / Nadia Ahmad Najib

    Get PDF
    The growth and changes in the global financial markets pose various risks to the financial pectoral over the world. Risk cannot be avoided as it is part and parcel of its operations. Banking institutions are likewise exposed to risks. As conventional banks have to face three major risks; i) credit risk, ii) market risk, iii) operational risk, similarly Islamic banks also face the same. The perception that Islamic banks are risk free is not correct and can be an understatement. This paper explores the risk involved in Islamic banks and risk management practices by the Islamic banks. The focus of this paper is on risk and return in Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB). The study examines the risk level in BIMB by using two approach; Financial Statement Analysis and Stock Analysis. The findings of this paper will assist Islamic banks as it will give a clear understanding about various types of risk in general and more particularly credit risk and market risk

    Sectarian Translation of the Qur’an in Indonesia: The Case of the Ahmadiyya

    Get PDF
    Ahmadiyya’s translations of the Quran have some distinctive characteristics compared to the translations from Sunni Muslims. However, these translations, particularly Soedowo-Dutch translation of Muhammad Ali’s The Holy Quran, have been influential in Indonesian Sunni community in the first half of the 20th century. Against the opposition from the Muhammadiyah and the fatwa from Muhammad Rashid Rida of Egypt, which prohibited the use of Ahmadiyya’s translation, the Soedewo-Dutch translation was widely used by Dutch-educated intelligentsia as a main source to know about Islam. This article specifically answers the following questions: Why did Ahmadiyya’s translations of the Quran have a significant place in Indonesia? What was the appeal of these translations to Indonesian intelligentsia? What is the contribution of these translations to the study of the Quran in this country? This paper argues that the success of Ahmadiyya’s translation, particularly the Dutch version, during the revolution era is based on three reasons: language (Dutch is the language of intelligentsia), content (which fit with the need of intelligentsia who seek a harmonious understanding between religie and wetenschap), and form (the only available rendering of the Quran in modern form of publication). In the context of ideology, the reception of Muslim intelligentsia was mainly for their contribution in defending Islam against the penetration of Christian mission and the coming of anti-religion ideologies, particularly materialism and atheism, by strongly challenging their doctrines. [Terjemah al-Quran versi Ahmadiyah memiliki beberapa karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan terjemah versi Islam sunni pada umumnya.  Namun demikian, terjemah seperti di atas, khususnya terjemah al-Quran dalam bahasa Belanda --yang dialih-bahasakan dari The Holy Qur’ān karya Muhammad Ali oleh Soedowo-- cukup berpengaruh di masyarakat muslim Indonesia pada paruh pertama abad ke-20. Bertentagan dengan fatwa dari Muhammadiyah maupun dari Muhammad Rashid Rida yang melarang penggunaan terjemah versi Ahmadiyyah, terjemha Soedewo ini justru menjadi rujukan bagi kalangan terdidik untuk memahami Islam. Tulisan ini secara khusus menjawab pertanyaan: mengapa terjemah al-Quran versi Ahmadiyyah ini cukup berpengaruh di Indonesia, apa yang menarik dari tterjemah ini bagi mereka, serta apa sumbangan pemikiran terjemah ini pada perkembangan keilmuan al-Quran di negeri ini. Menurut penulis, terjemah versi Ahmadiyyah, khususnya yang berbahasa Belanda, mengalami kesuksesan pada masa revolusi dipengaruhi oleh tiga hal: (1) bahasa Belanda  yyang dipakai adalah bahasa kalangan terdidik, (2) isinya sesuai dengan kebutuhan kalangan terpelajar yang ingin mencari pemahaman yang harmonis antara agama dan ilmu pengetahuan, dan (3) terjemah ini merupakan satu-satunya bentuk publikasi modern dari terjemah al-Quran yang ada pada masa itu. Dalam konteks ideologi, penerimaan kaum intelektual ini terutama terkait dengan upaya perlawanan Islam terhadap tekanan misi Kristen dan masuknya ideologi-ideologi anti agama, khususnya materialisme dan atheisme.

    Analisis Pengaruh Intensitas Curah Hujan Terhadap Deformasi Massa Batuan Lereng Tambang Berdasarkan Data Monitoring (Prisma) di Pit Batu Hijau, PT Newmont Nusa Tenggara

    Get PDF
    PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) merupakan salah satu perusahaan tambang terbuka emas-tembaga yang ada di Indonesia. Di Pit Batu Hijau PT. NNT terdapat banyak failure. Adanya efek intensitas curah hujan memicu deformasi lereng tambang sehingga dapat mengakibatkan potensi terjadinya failure. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas curah hujan terhadap deformasi yang terjadi pada beberapa failure, mengetahui karakteristik deformasi failure berdasarkan data prisma, serta mengetahui hubungan/tingkat korelasi dan pengaruh antara intensitas curah hujan terhadap slope displacement deformasi massa batuan penyusun lereng tambang. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data intensitas curah hujan dan data deformasi massa batuan yang diambil mulai dari awal pergerakan prisma hingga kejadian longsor. Data intensitas curah hujan dan data deformasi diambil dari data sekunder yang telah merekam deformasi dari beberapa failure. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif berupa analisis statistika dari data intensitas curah hujan yang terekam pada penakar hujan RFWS1B dan data deformasi yang terekam oleh prisma di PT. NNT. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa peningkatan curah hujan hujan kumulatif mempengaruhi peningkatan slope displacement massa batuan penyusun lereng dilihat dari grafik data pengukuran prisma dan RFWS1B. Tipe deformasi massa batuan terjadi secara regressive maupun regressive/progressive. Massa batuan pada longsoran baji umumnya terdeformasi dalam beberapa fase (multi-stage), sedangkan longsoran planar dapat terjadi bi-stage maupun multi-stage. Pola pergerakan massa batuan dengan tipe longsoran planar cenderung lebih banyak terdapat fase progressive dibandingkan dengan longsoran baji. Berdasarkan hasil analisis statistika pengaruh curah hujan (X) terhadap slope displacement (Y), dapat diketahui bahwa kedua variabel tersebut memiliki tingkat korelasi cukup dengan tingkat pengaruh 27.71%, persamaan regresi hasil analisis, y = 0.2887+ 0.0001X, serta dari uji t didapatkan hasil thitung (2.23 ) > ttabel (2.160) (Terdapat pengaruh X terhadap Y). Kata kunci: deformasi, failure, intensitas curah hujan, Pit Batu Hija

    Malaysian Mesdaq Venture Capital Firms - Signaling Variables Of Firm Value

    Get PDF
    This empirical research investigates eleven factors or variables that provide signaling power of the firm’s performance using data of 37 firms listed on Malaysian MESDAQ market
    corecore