6 research outputs found

    Analisis Pengaruh Variasi Geometry Bulbous Bow Terhadap Probabilitas Slamming Lambung Kapal Pada Kondisi Gelombang Reguler (Studi Kasus Kapal Kontainer 4180 DWT)

    Get PDF
    Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya kecelakaan kapal adalah tinggi gelombang. Tinggi gelombang yang ekstrim dapat menyebabkan haluan kapal terhempas ke permukaan air laut (slamming). Slamming dapat menyebabkan buckling lokal dan deformasi pada plat bottom di haluan kapal. Pada kondisi tertentu, slamming dapat menyebabkan kerusakan pada struktur haluan kapal. Pada penelitian ini dibahas pengaruh penggunaan bulbous bow dengan beberapa variasi geometry terhadap probabilitas slamming pada kapal container 4180 DWT. Analisis dilakukan pada kondisi tinggi gelombang 1,5 - 3 meter sesuai dengan kondisi ketinggian gelombang pada jalur pelayaran kapal ini yaitu di Selat Makassar. Dimensi geometri bulbous bow memiliki panjang dan tinggi yang sama, dengan 4 variasi lebar berdasarkan nilai CBB 0,17-0,20. Analisis respon gerak kapal dilakukan pada dua jenis yaitu heaving dan pitching, dalam kondisi draft maksimum, 5,5 meter dan kecepatan 11,9 knot (6,12 m / s) dengan sudut heading 180o. Selanjutnya dihitung spektrum respon dengan cara mengalikan spektrum gelombang dengan nilai Response Amplitude Operator (RAO). Dari hasil analisis diketahui bahwa gelombang yang lebih tinggi menghasilkan respon yang lebih besar terhadap gerakan heaving dan pitching. Gelombang yang lebih tinggi juga menghasilkan spektrum relatif bow motion (RBM) yang lebih tinggi. Pada keempat variasi geometry bulbous bow  diketahui bahwa semakin tinggi nilai CBB maka probabilitas slamming semakin besar, dengan perbedaan nilai yang tidak signifikan atau mendekati sama. Akan tetapi nilai probabilitas slamming ini masih jauh lebih rendah daripada probabilitas slamming kapal tanpa bulbous bow

    PENGARUH STRES KERJA, KOMUNIKASI, DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN BREBES

    Get PDF
    Akhmad Maulidi Anwar, 2022, Pengaruh Stres Kerja, Komunikasi, dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi Pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Brebes. Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan diri pada unsur manusia. Manusia didalam sebuah organisasi harus dapat dikelola dengan baik dikarenakan manusia merupakan aset terpenting didalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka dari itu organisasi harus memperhatikan kualitas sumber daya manusia agar bekerja secara optimal, yaitu dengan cara memperhatikan tingkat stres kerja, komunikasi sesama pegawai atau atasan, dan semangat kerja para pegawainya, serta kepuasan kerjanya sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu angket/kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah metode suksesive interval (MSI), uji validitas dan reabilitas, regresi linier berganda, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis, koefisien determinasi, analisis jalur, dan uji sobel. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 62 pegawai, sampel yang digunakan yaitu sampel jenuh. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat dari uji hipotesis (1) Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,015 < 0,05. (2) Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05. (3) Pengaruh Semangat Kerja terhadap Kinerja diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. (4) Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja diperoleh nilai signifikansi 0,055 < 0,05. (5) Pengaruh Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja diperoleh nilai signifikansi 0,720 > 0,05. (6) Pengaruh Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja diperoleh nilai signifikansi 0,128 > 0,05. (7) Pengaruh Semangat Kerja terhadap Kepuasan Kerja diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,653 > 0,05. (8) Kepuasan Kerja memediasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja dengan nilai t hitung 0,1809, (9) Kepuasan Kerja memediasi pengaruh komunikasi terhadap kinerja dengan nilai t hitung 1,222. (10) Kepuasan Kerja memediasi pengaruh semangat kerja terhadap kinerja dengan nilai t hitung 0,0579. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai BPN Brebes. (2) Komunikasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai BPN Brebes. (3) Semangat Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai BPN Brebes. (4) Stres Kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai BPN Brebes. (5) Komunikasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai BPN Brebes. (6) Semangat Kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai BPN Brebes. (7) Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai BPN Brebes. (8) Kepuasan Kerja tidak memediasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai BPN Brebes. (9) Kepuasan Kerja tidak memediasi pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai BPN Brebes. (10) Kepuasan Kerja tidak memediasi pengaruh semangat kerja terhadap kinerja pegawai BPN Brebes. Kata Kunci : Stres Kerja, Komunikasi, Semangat Kerja, Kepuasan Kerja, Kinerja

    Desain Electric Starting System untuk Kapal Slerek di Kawasan Camplong Kabupaten Sampang Pulau Madura

    Get PDF
    Nelayan di pulau Madura hampir semuanya menggunakan kapal slerek dengan penggerak utamanya adalah motor diesel. Motor diesel yang digunakan untuk kapal slerek di wilayah Madura, khususnya Camplong, kebanyakan masih menggunakan sistem starting konvensional atau mekanik, yang berisiko cidera terhadap operatornya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonversi sistem starting konvensional menjadi sistem starting elektrik, dengan demikian dapat meminimalisir risiko cidera yang dialami oleh operator. Desain sistem starting elektrik didasarkan kepada banyak literatur dan regulasi, sehingga menghasilkan desain yang optimal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah motor starter dengan daya sebesar 0.8 kW dan tegangan 12 V, roda gigi dengan tipe ring gear yang memiliki gigi sebanyak 115 gigi dan diameter dalam 340 mm, pulley dengan lebar 60 mm dan diameter 94.50 mm, v-belt dengan panjang nominal 813 mm, bahan adaptor berupa baja St 33 dengan panjang adaptor sebesar 220 mm dan lebar 150 mm, baterai dengan kuat arus 70 A dan tegangan 12 V, serta alternator dengan kuat arus 75 A dan output tegangan 13.2 V. Selain itu, hasil dari design peletakan electric starting system adalah gambar rencana umum dan engine room lay out  pada Kapal Ikan “Rajawali” dengan ketentuan main engine akan diletakkan di bagian main deck

    Database Integration Model for Automatic Identification System and Shipping Database In Real Time Traffic Monitoring

    Get PDF
    In recent years, there are so many marine accidents in the world such as ship sinking (37%), grounding (13%), collisions (15%), fire (18%) and other types of accidents (17%). While the causes of the ship accident are 37% of human error, technical error of 23%, 38% due to natural conditions, and 2% to other causes. One of the causes is the weakness of the identification and monitoring the ships passing through the shipping channel in Indonesia. Automatic Identification System (AIS) on the previous research has been carried out with the integration of Geographic Information System (GIS) that allows measuring the use of AIS for fuels monitoring and the development of ship inspection priority system based on the level of risk held by each vessel. Those studies are expected to minimize the level of accidents that occurred in Indonesian waters. However, the result of previous studies showed that the identity of the ship is still conducted separately. It is thus necessary to perform data integration with databases AIS vessel into a database server. This research is focused on the development of the integration between AIS data and shipping database, therefore, It could be used as the backbone of integration system for measuring safety and pollution of the ships, such as basis for monitoring traffic analysis, estimates of air pollution, vessel inspections in real time and direct search vessel identity

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X RPL 3 SMK Negeri 3 Pamekasan pada Mata Pelajaran Basis Data

    No full text
    ABSTRAK   Maulidi, Akhmad. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X RPL 3 SMK Negeri 3 Pamekasan pada Mata Pelajaran Basis Data. Skripsi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Puger Honggowiyono, M.T., (2) I Made Wirawan, S.T., S.S.T., M.T.   Kata Kunci:   Pembelajaran kooperatif, tipe two stay two sray, keaktifan, hasil belajar, basis data. Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama bapak Jauhar Shafari, S.Kom dan hasil observasi di kelas X RPL, ditemukan beberapa keluhan dan kelemahan khususnya di kelas X RPL 3 pada proses pembelajaran Basis Data. Keluhan dan kelemahan yang ditemukan tersebut diantaranya: (1) keaktifan siswa yang masih kurang, yang disebabkan karena siswa takut untuk menyampaikan pertanyaan dan pendapat secara langsung kepada guru, (2) kurangnya kemampuan guru untuk menciptakan pembelajaran yang menimbulkan diskusi kelas, (3) hasil belajar siswa yang rendah dan tidak mencapai KKM khususnya Rezky, Rusli, Sri Hidayati, Suhartini, dan Syaiful. Peneliti merencanakan penelitian tindakan kelas selama beberapa siklus menggunakan tindakan dari Kemmis dan Taggart yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada penelitian ini peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Pemilihan tipe TSTS ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Pada tipe TSTS, siswa di bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3-4 orang dalam satu kelompok. Adapun kegiatannya adalah berdiskusi baik diskusi bersama kelompok asal, maupun diskusi dengan kelompok tamu. Hasil penelitian yang diperoleh meliputi: (1) keaktifan siswa sebelum tindakan mencapai 75,15%, pada siklus I meningkat menjadi 82,29% dan meningkat pada siklus II menjadi 93,14%, (2) hasil belajar aspek sikap siswa sebelum tindakan mencapai 68,56%, pada siklus I meningkat menjadi 81,64% dan meningkat pada siklus II menjadi 91,86%, (3) hasil belajar aspek keterampilan siswa sebelum tindakan mencapai 66,78%, pada siklus I meningkat menjadi 84,76% dan meningkat pada siklus II menjadi 93,14%, dan (4) hasil belajar aspek pengetahuan siswa sebelum tindakan persentase ketuntasannya mencapai 48,57%, pada siklus I persentase ketuntasannya 91,43% dan meningkat pada siklus II menjadi 100%. Untuk hasil belajar siswa yang bermasalah, pada siklus I masih ada yang tidak tuntas antara lain Sri Hidayati, Suhartini, dan Syaiful, pada siklus II siswa yang bermasalah sudah tuntas semua melebihi KKM. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X RPL 3 SMK Negeri 3 Pamekasan pada mata pelajaran Basis Data
    corecore