34 research outputs found

    Laboratory Infrastructure Hardware Competence and Academic Achievement of Students At Eye Training Assembly Installation Maintenance Repair Computers In SMK Piri 1 Yogyakarta

    Get PDF
    Practice of laboratory infrastructure is one of supporting the achievement of the academic competency test in the eyes of productive training, especially in the eyes of Assembly Installation Maintenance Repair Training Computer (IPPPK). This study aims to determine the condition of facilities and laboratory infrastructure for the practice eyes Hardware IPPPK training, and to know whether the hardware facilities and laboratory infrastructure to support student achievement of academic competence. This research is a descriptive study conducted to determine the value of variables without making a comparison or compare with others. Object of research is a means of laboratory infrastructure SMK Hardware Piri 1 Yogyakarta and the competency test students in grade X on the eye training IPPPK academic year 2010/2011. Penelitianya instrument using a checklist that is used at the time of observation by the rating scale model Rating Scale. Data collection techniques used in research by observation, documentation and interviews. Then analyzed using descriptive statistical analysis using the percentage calculations. To determine the level of achievement of the laboratory standard hardware used four criteria: excellent, good, bad and not good. The results of this study indicate that the laboratory infrastructure SMK Hardware Piri 1 Yogyakarta based on minimum standards of infrastructure required by the Minister of National Education Regulation No. 40 of 2008 for the broad aspects of the laboratory has a percentage of 82.06%. Hardware Laboratory Facility has a percentage of 88.88%. Means of storage space to get the percentage of 61.11%. Laboratory facilities to get a percentage of the overall hardware 79.68% is included in both criteria and competency test results indicate that the entire class X school year 2010 / / 2011 are competent in the practice of competency testing IPPPK with an average value of 7.50. Keywords: Infrastructure, Competence, Laborator

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN DENGAN PENDEKATAN SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS (STEM) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA, sebagai dampak penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman dengan pendekatan STEM. Penelitian ini menggunakan metode pre-experiment dengan desain one group pretest-posttest yang melibatkan 40 siswa kelas XI program Ilmu Alam salah satu SMA Negeri di kabupaten Garut. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak kelas (random class). Data kemampuan pemecahan masalah dikumpulkan menggunakan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah, sedangkan data keterampilan berpikir kritis menggunakan instrumen tes keterampilan berpikir kritis. Kedua instrumen tes tersebut berbentuk soal uraian. Sesuai dengan analisis nilai gain yang dinormalisasi dan kriteria Hake (1998), hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami rata-rata peningkatan sebesar 0,68 (sedang), sedangkan keterampilan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan sebesar 0,62 (sedang). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa tertinggi terletak pada indikator mendeskripsikan masalah, sedangkan peningkatan terendah terdapat pada indikator memberi evaluasi terhadap solusi. Begitupun peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa tertinggi terletak pada indikator memberi penjelasan sederhana, sedangkan pada peningkatan terendah terletak pada indikator mengatur strategi dan teknik. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan model pembelajaran berbasis pengalaman dengan pendekatan STEM dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA.;--- A study has been conducted to perceive the increase in students problem solving skill and critical thinking skill, as the impact of the application of experience-based learning model with STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) approach. This pre experimental study used one group pretest-posttest design and involved 40 second grade students of natural science program at one senior high school in west java province. Sampling was done by random class technique. Problem solving skill data was documented by using problem solving skill test, while critical thinking skill data was documented by using critical thinking skill test. Both of test was designed as a static fluid essay with close-ended test. The findings showed that the average normalized gain by Hake (1998) in students problem solving skill was 0,68 (medium) and critical thinking skill was 0,62 (medium). The highest increase of problem solving skills lies in the defined and explore problem ability and the lowest increase lies in check the solution ability. The highest increase of critical thinking skills lies in the elementary clarification ability and the lowest increase lies in making strategies and tactics. The overall results of this study indicate that the implementation of experience-based learning model with STEM approach can enhance problem solving and critical thinking skills of high school students

    PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 5 CIMAHI

    Get PDF
    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran gaya belajar siswa, untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa dan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan gaya belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif verifikatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Sampel penelitian sebanyak 93 siswa dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan gaya belajar (Diverger, Assimilator, Converger, Accomodator, Diverger-Converger, Diverger-Accomodator, Converger-Accomodator) pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 5 Cimahi, yang ditunjukkan dengan perolehan Fhitung (1,93) < Ftabel (2,21) dan siswa dengan gaya belajar Accomodator paling banyak ditemukan. Oleh karena itu rekomendasi bagi siswa untuk mengenali, memahami, dan mengembangkan gaya belajar yang dimilikinya. Selain itu guru dalam proses pembelajaran menerapkan metode mengajar yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi perbedaan gaya belajar siswa dikelasnya dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. This study aims to describe of the student's learning style, to describe of student's learning achievement and to determine differences in student's learning achievement based on student’s learning styles. The research method used is descriptive verification. Techniques of data collection using questionnaires. The research sample is 93 students by using random sampling techniques. The data analysis technique used was ANOVA. The results showed that there were no differences in student’s learning achievement based on learning styles (Diverger, Assimilator, Converger, Accomodator, Diverger-Converger, Diverger-Accomodator, Converger-Accomodator) on accounting subjects in XI grade IPS SMAN 5 Cimahi, as indicated by the acquisition of Fcount (1,93) <Ftable (2.21) and the most prevalent of student's learning style is Accomodator. Therefore the recommendation for students to recognize, understand, and develop their learning style. Moreover teachers in the learning process should implement teaching methods are varied, so it could be accommodate different learning styles of students in class and expected to improve student achievement

    HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN ASUPAN SERAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SENTOLO I KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2017

    Get PDF
    Hipertensi menjadi penyakit degeneratif ke-3 yang dapat membuat seseorang meninggal dengan cepat setelah penyakit jantung koroner dan stroke. Penyakit ini muncul saat tekanan darah berada diangka ≥140 mmHg untuk sistolik dan ≥ 90 untuk diastolik. Terdapat dua faktor yang memudahkan seseorang terkena hipertensi yakni faktor yang tidak dapat dikontrol (genetik, usia, jenis kelamin,dan ras) dan faktor yang dapat dikontrol yang berhubungan dengan faktor lingkungan hidup (obesitas, kurang aktivitas, stres dan konsumsi makanan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan asupan serat dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Sentolo 1.Jenis penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan jenis rancangan cross sectional. Responden merupakan pasien hiperensi rawat jalan di Puskesmas Sentolo I berjumlah 43 orang. Variabel yang diteliti yaitu variabel bebas (aktivitas fisik, asupan serat) serta variabel terikat (tekanan darah). Instrument yang digunakan yaitu kuesioner Baecke Physical Activity Scale, form SQ-FFQ, Sphygmomanometer dan stetoskop. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi-square Hasil penelitian yaitu sebagian besar responden memiliki kategori umur dewasa lanjut (>60 tahun), berjenis kelamin perempuan dan tidak memiliki riwayat hipertensi keluarga, aktivitas fisik kategori sedang, asupan serat kategori rendah,tekanan darah kategori hipertensi 1.Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah (p>0.05). Tidak terdapat hubungan antara asupan serat dengan tekanan darah (p>0.05).Pengontrolan tekanan darah pada pasien hipertensi sangat penting dilakukan untuk mengetahui tingkatan tekanan darah pasien sehingga dapat dilakukan penanganan untuk mencegah atau mengurangi komplikasi akibat hipertensi. Kata Kunci : aktivitas, fisik, hipertensi, sera

    Validitas Lembar Kerja Digital untuk Eksperimen Fisika berbasis Physics Demonstration Videos on YouTube (PDVY)

    Get PDF
    Science and technology are advancing rapidly, leading to the emergence of the society 5.0 era. In this era, social problem-solving is achieved by integrating physical and virtual spaces through the use of technology. Consequently, there has been a shift in the field of education, where the incorporation of technology is now essential for effective learning. However, traditional teaching methods still prevail due to educators lacking proficiency in utilizing technology. Hence, this study aims to assess the effectiveness of digital worksheets for physics experiments based on Physics Demonstration Videos on YouTube (PDVY). The research methodology employed is the 3D design approach, which involves defining, designing, and developing. The research sample comprises 10 experts in physics education and 12 participants from the science program who are familiar with technology-assisted learning. Data was collected using validation sheets and analyzed quantitatively using the Rasch Model, as well as qualitatively through descriptive analysis. The results indicate that the digital worksheets for physics experiments based on PDVY exhibit good validity, reliability, and varying levels of difficulty. Consequently, this product can be considered suitable for facilitating experimental-based physics learning.IPTEK berkembang semakin pesat sehingga mengakibatkan adanya konsep era society 5.0. Pada era ini, pemecahan masalah sosial dilakukan dengan mengintegrasikan ruang fisik dan ruang virtual dengan pemanfaatan teknologi. Akibatnya, terjadinya pergeseran paradigma dibidang pendidikan sehingga pembelajaran yang dilakukan dituntut untuk memanfaatkan teknologi. Akan tetapi, pembelajaran masih banyak dilakukan secara konvensional karena pendidik yang kurang mumpuni dalam menggunakan teknologi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dari lembar kerja digital untuk eksperimen fisika berbasis Physics Demonstration Videos on YouTube (PDVY). Metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan dengan desain 3D (define, design dan develop). Sampel pada penelitian ini adalah 10 ahli pendidikan fisika dan 12 responden dari program IPA yang terbiasa melakukan pembelajaran berbantuan teknologi. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi sehingga diperoleh data kuantitatif yang dianalisis dengan menggunakan Rasch Model dan data kualitatif yang dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh lembar kerja digital untuk eksperimen fisika berbasis PDVY memiliki validitas dan reliabilitas yang baik serta memiliki tingkat kesulitan yang bervariatif. Oleh karena itu, produk ini dapat dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran fisika berbasis eksperimen

    HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SOMATOTYPE DENGAN KEBUGARAN JASMANI ATLET SEPAK BOLA

    Get PDF
    Latar Belakang : Seorang atlet sepak bola harus memiliki kebugaran jasmani yang baik karena dalam setiap permainan sepak bola membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk mendapatkan prestasi maksimal maka kebugaran jasmani harus tetap terjaga dalam kondisi baik selama berlangsungnya permainan sepak bola. Untuk memperoleh kebugaran jasmani yang baik diperlukan pembinaan dan pemeliharaan secara rutin dan berkala. Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Status Gizi, Somatotype, dan Kebugaran Jamani Atlet Sepak Bola SMAN 1 Sewon serta hubungan antara status gizi dan somatotype dengan kebugaran jasmani. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, yang dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Subyek penelitian ini adalah 35 atlet sepak bola SMAN 1 Sewon. Status gizi dinilai menggunakan indeks IMT/U dan berskala interval. Somatotype dihitung menggunakan rumus Heath-Carter dan berskala interval. Kebugaran jasmani diukur menggunakan metode Multistage Fitness Test dan berskala interval. Uji statistik yang digunakan adalah spearman corelation. Hasil Penelitian : Hasil dari penelitian ini menunjukkan semua responden memiliki status gizi baik, 71.4% responden memiliki somatotype kategori mesomorphic ectomorf dan 48.6% responden memiliki kebugaran jasmani dengan kategori baik. Kesimpulan : ada hubungan antara status gizi dan kebugaran jasmani (p=0.013) dan tidak ada hubungan antara somatotype dengan kebugaran jasmani baik dari komponen endomorph (p=0.119), mesomorph (p=0.333), maupun ectomorph (p=0.327). Kata Kunci : Status Gizi, Somatotype, Kebugaran Jasmani, Sepak Bol

    FORMULATION AND EFFECTIVENESS OF A HAND SANITIZER GEL PRODUCED USING SALAM BARK EXTRACT

    Get PDF
    Objective: The objectives of this study were to determine the minimum inhibitory concentration (MIC) of Salam bark extract against Staphylococcusaureus, formulate and evaluate hand sanitizer gels containing Salam bark extract, and determine the effectiveness of the gels against bacteria on thepalms of the hands.Methods: The gel base was optimized by preparing three formulations containing carbomer and triethanolamine at ratios of 0.25%:0.5%, 0.5%:1%,and 0.5%:2%. The best gel formulation was mixed with Salam bark extract. The physical stability of gels containing 4.04% (formulation 1) and 7.77%(formulation 2) Salam bark extract was measured at 4±2°C, 27±2°C, and 40±2°C for 12 weeks. The effectiveness of the gels was examined on the palmsof 30 respondents.Results: The MIC of Salam bark extract was 3.12%. The best gel base contained carbomer and triethanolamine at a ratio of 1–4 and a pH of 5.50.Formulations 1 and 2 gels had good stability for 12 weeks. Formulation 2 tended to decrease the number of bacteria (p=0.125) better than formulation1 (p=1.000). In the hedonic study, formulation 2 was preferred to formulation 1.Conclusion: Formulation 2 gel with 7.77% Salam bark extract was more effective than formulation 1 gel with 4.04% extract in decreasing the number ofbacteria on the palms

    PENGGUNAAN MEDIA INFOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS PADA SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Abstract: The research aimed to improve the learning interest in studying social studies by applying infographics as the learning media at fifth grade of State Elementary School 1 Semanding, Gombong, Kebumen in the academic year 2016/2017. This research was a classroom action research which was held in three cycles. There were four stage in each cycle, which was planning, implementation, observation, and reflection.  The subjects were a teacher and 25 students from the fifth grade in the second semester of State Elementary School 1 Semanding, Gombong, Kebumen in the academic year 2016/2017.  The data sources were the teacher and the students. The data collection techniques were in depth interview, observation, and psychological scale. Data validity were construct validity and content validity. Data analysis were descriptive comparative statistics, critical analysis, and interactive analysis. Based on the result of the research, a conclusion is drawn that the use of infographics as the learning media can improve the learning interest in studying social studies at fifth grade of State Elementary School 1 Semanding, Gombong, Kebumen in the academic year 2016/2017.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar IPS menggunakan media infografis pada siswa kelas V SDN 1 Semanding, Gombong, Kebumen tahun ajaran 2016/2017. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah seorang guru dan siswa kelas V berjumlah 25 siswa pada semester dua SDN 1 Semanding, Gombong, Kebumen tahun ajaran 2016/2017. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara, observasi, dan skala psikologi. Validitas data yang digunakan yakni validitas konstruk dan validitas isi. Analisis data yang digunakan yaitu stastistik deskriptif komparatif, analisis kritis, dan analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media infografis dapat meningkatkan minat belajar IPS pada siswa kelas V SDN 1 Semanding, Gombong, Kebumen tahun ajaran 2016/2017. Kata kunci: Media Infografis, Minat Belajar IPS, Siswa Sekolah Dasa
    corecore