72 research outputs found
Core Moderation Values dalam Tradisi Kitab Kuning di Pondok Pesantren
In the pesantren tradition, the kitab kuning religious literature is not only a center of study orientation but also a value system that shapes and colors the religious understanding and practices of the pesantren community and surrounding Muslim communities. In the present context, the tradition of pesantren intellectualism can be used as a reference to maintain the values of moderate and tolerant Islamic understanding. The yellow book as the core of the pesantren intellectual tradition is a source of dynamic understanding and pesantren which has proven capable of displaying a friendly face of Islam without anger, as well as being tolerant without hatred. So that Islamic boarding schools as Islamic educational institutions can be the main figures in providing moderate Islamic learning. The study of the yellow book in Islamic boarding schools has contributed greatly to instilling moderate attitudes while realizing Islamic moderation in the boarding school environment. This can be seen from the values of the study of the yellow book used in Islamic boarding schools. Some teaching contexts that lead to the inculcation of moderate attitudes can be found in al-Bājūri's Tījān ad-Darāri book, Al-Jawāhir al-Kalāmiyah fī Iḍāhi al-Aqīdah al-Islāmiyyah by al-Jazairi, Fath al-Qarīb al-Mujīb 'Ala al-Taqrī by Ibn Qāsim al-Gazi and Tafsir Jalālain by al-Mahalli and al-Suyūṭi. AbstrakDalam tradisi pesantren, literatur keagamaan kitab kuning tidak saja menjadi pusat orientasi studi, tetapi juga sistem nilai yang membentuk dan mewarnai paham dan praktik keagamaan komunitas pesantren dan masyarakat muslim sekitarnya. Dalam konteks kekinian, tradisi intelektualisme pesantren dapat dijadikan acuan untuk menjaga nilai-nilai pemahaman keislaman yang moderat dan toleran tersebut. Kitab kuning sebagai inti tradisi intelektulisme pesantren, menjadi sumber pemahaman dinamis dan pesantren yang terbukti mampu menampilkan wajah Islam yang ramah tanpa amarah, serta toleran tanpa kebencian. Sehingga pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dapat menjadi figur utama dalam memberikan pembelajaran Islam yang moderat. Pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren telah berkontribusi besar dalam menanamkan sikap moderat sekaligus mewujudkan moderasi Islam di lingkungan pondok pesantren. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai kajian kitab kuning yang digunakan di pondok pesantren. Beberapa konteks ajaran yang mengarah pada penanaman sikap moderat dapat ditemukan dalam kitab Tījān ad-Darāri karya al-Bājūri, Al-Jawāhir al-Kalāmiyah fī Iḍāhi al-Aqīdah al-Islāmiyyah karya al-Jazairi, Fath al-Qarīb al-Mujīb ’Ala al-Taqrīb karya Ibn Qāsim al-Gazi dan Tafsir Jalālain karya al-Mahalli dan al-Suyūṭi
Core Ethical Values of Character Education Based on Sundanese Culture Value
This paper is motivated by the moral decadence that occurs in West Java as a Sundanese society. This paper intends to re-explore ethical values that should be the basis of Sundanese people's lives in West Java. This research uses qualitative. Data taken from the author's observational that are felt and experienced in everyday life. Research shows that education takes an important role in efforts to foster a moral attitude of society. Education in question is character education based on Sundanese cultural values. So hopefully the community can become an identity that always holds the wisdom of a good Sundanese culture. Some ethical values of Sundanese culture that can be found are welfare, health, care for the environment, moderate, hard work, discipline, politeness, honesty, upholding the truth, mutual cooperation, social solidarity, positive thinking, mature calculation, education, gender management, preservation and preservation Sundanese culture. The values of Sundanese culture can be classified into 2 (two), namely prosperity/welfare and peace/goodness that are all reflected in outlook on life, oral traditions, language, and pro-social behavior. These values are very relevant to the essential value of the Koran. Based on the values inherent in the Sundanese community, it should be able to create a climate that brings the community to Islamic values. Thus, we will go to the society that Islam aspires for, namely a society where every aspect of life breathes religious values
Manajemen pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren : Penelitian di Pondok Pesantren Pagelaran III Kabupaten Subang dan Al-Ittifaq Kabupaten Bandung
INDONESIA :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengelolaan pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren. Melalui penerapan manajemen pendidikan kewirausahaan yang baik, pondok pesantren dapat menjadi wahana bagi santi untuk mendapatkan ilmu kewirusahaan dalam rangka menunjang masa depan santri di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi: 1) Tujuan pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren; 2) Perencanaan pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren; 3) Pengorganisasian pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren; 4) Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren; 5) Pengawasan pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren; 6) Desain manajemen pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren.
Pendidikan kewirausahaan yang dipelajari dalam pondok pesantren merupakan salah satu bentuk upaya untuk memupuk semangat berwirausaha. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan dari pesantren sendiri yakni untuk melahirkan lulusan santri yang memiliki daya saing tinggi melalui kompetensi yang dimiliki oleh para santrinya, baik itu berupa hard skill maupun softskill, juga pemahaman akan aspek spiritual, emosional, dan kreativitas. Lulusan santri yang mempunyai kualitas serta daya saing yang tinggi tentu akan selalu mementingkan aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik dalam kehidupannya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan FGD. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah: reduksi data, triangulasi data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Tujuan pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren terdiri atas pemberdayaan sosial dan ekonomi, kreativitas dan inovasi, kebermanfaatan sosial, pengembangan karakter, dan pengentasan kemiskinan, meningkatkan keimanan santri, menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah di lingkungan pesantren, dan mencetak santri yang memiliki keterampilan dalam berwirausaha; 2) Perencanaan pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren dilakukan melalui perencanaan materi, praktik, dan kurikulum; 3) Pengorganisasian pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren dilaksanakan dilaksanakan dengan organisasi dinamis; 4) Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren terdiri atas identifikasi terhadap sumber daya manusia, identifikasi terhadap sarana dan prasarana, dan aktivitas pendidikan kewirausahaan; 5) Pengawasan pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren terdiri atas pengawasan kinerja dan pengawasan produk; 6) Dampak pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren adalah santri memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan pendidikan kewirausahaan; dan 7) Model manajemen pendidikan kewirausahaan yang efektif di pondok pesantren memiliki keunggulan yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pengembangan keterampilan kewirausahaan santri.
ENGLISH :
This research is motivated by the importance of managing entrepreneurship education in Islamic boarding schools. Through the implementation of good entrepreneurship education management, Islamic boarding schools can become a vehicle for students to gain entrepreneurship knowledge in order to support the students' future in society.
The aim of this research is to identify: 1) The objectives of entrepreneurship education in Islamic boarding schools; 2) Planning for entrepreneurship education in Islamic boarding schools; 3) Organizing entrepreneurship education in Islamic boarding schools; 4) Implementation of entrepreneurship education in Islamic boarding schools; 5) Supervision of entrepreneurship education in Islamic boarding schools; 6) Management design for entrepreneurship education in Islamic boarding schools.
Entrepreneurship education studied in Islamic boarding schools is a form of effort to foster an entrepreneurial spirit. This is in line with one of the goals of the Islamic boarding school itself, namely to produce student graduates who have high competitiveness through the competencies possessed by the students, both in the form of hard skills and soft skills, as well as an understanding of spiritual, emotional and creative aspects. Santri graduates who have high quality and competitiveness will certainly always prioritize affective, cognitive and psychomotor aspects in their lives.
The approach used in this research is qualitative. The method used in this research is the case study method. The data collection techniques used in this research used observation, interviews, documentation and FGD techniques. The qualitative data analysis techniques used are: data reduction, data triangulation and data verification.
The results of the research show that: 1) The objectives of entrepreneurship education in Islamic boarding schools consist of social and economic empowerment, creativity and innovation, social benefits, character development and poverty alleviation, increasing the faith of students, developing small and medium businesses in the Islamic boarding school environment, and producing students. who have skills in entrepreneurship; 2) Planning for entrepreneurship education in Islamic boarding schools is carried out through planning materials, practices and curriculum; 3) The organization of entrepreneurship education in Islamic boarding schools is carried out using a dynamic organization; 4) Implementation of entrepreneurship education in Islamic boarding schools consists of identification of human resources, identification of facilities and infrastructure, and entrepreneurship education activities; 5) Supervision of entrepreneurship education in Islamic boarding schools consists of performance supervision and product supervision; 6) The impact of entrepreneurship education in Islamic boarding schools is that students have the attitudes, knowledge and skills of entrepreneurship education; and 7) An effective entrepreneurial education management model in Islamic boarding schools has advantages that can increase the effectiveness of learning and development of students' entrepreneurial skills.
ARAB :
الملخص
الدافع وراء هذا البحث هو أهمية إدارة تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية. من خلال تنفيذ الإدارة الجيدة لتعليم ريادة الأعمال، يمكن للمدارس الداخلية الإسلامية أن تصبح وسيلة للطلاب لاكتساب المعرفة في مجال ريادة الأعمال من أجل دعم مستقبل الطلاب في المجتمع.
يهدف هذا البحث إلى التعرف على: 1) أهداف تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية؛ 2) التخطيط لتعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية؛ 3) تنظيم تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية؛ 4) تنفيذ تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية؛ 5) الإشراف على تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية؛ 6) التصميم الإداري لتعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية.
إن تعليم ريادة الأعمال الذي يتم دراسته في المدارس الداخلية الإسلامية هو شكل من أشكال الجهد لتعزيز روح المبادرة. وهذا يتماشى مع أحد أهداف المدرسة الداخلية الإسلامية نفسها، وهو تخريج طلاب لديهم قدرة تنافسية عالية من خلال الكفاءات التي يمتلكها الطلاب، سواء في شكل المهارات الصعبة أو المهارات الناعمة، فضلا عن فهم الجوانب الروحية والعاطفية والإبداعية. من المؤكد أن خريجي سانتري الذين يتمتعون بالجودة العالية والقدرة التنافسية سيعطون الأولوية دائمًا للجوانب العاطفية والمعرفية والحركية النفسية في حياتهم.
النهج المستخدم في هذا البحث هو النوعي. والمنهج المستخدم في هذا البحث هو منهج دراسة الحالة. استخدمت تقنيات جمع البيانات المستخدمة في هذا البحث تقنيات الملاحظة والمقابلات والتوثيق ومجموعات التركيز. تقنيات تحليل البيانات النوعية المستخدمة هي: تقليل البيانات، وتثليث البيانات، والتحقق من البيانات.
وأظهرت نتائج البحث أن: 1) أهداف تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية تتكون من التمكين الاجتماعي والاقتصادي، والإبداع والابتكار، والمنافع الاجتماعية، وتنمية الشخصية والتخفيف من حدة الفقر، وزيادة إيمان الطلاب، وتنمية المشاريع الصغيرة والمتوسطة. في بيئة المدارس الداخلية الإسلامية، وإنتاج الطلاب الذين لديهم مهارات في ريادة الأعمال. 2) يتم التخطيط لتعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية من خلال مواد التخطيط والممارسات والمناهج الدراسية؛ 3) يتم تنظيم تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية باستخدام تنظيم ديناميكي؛ 4) يتضمن تنفيذ تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية تحديد الموارد البشرية، وتحديد المرافق والبنية التحتية، وأنشطة تعليم ريادة الأعمال؛ 5) يتكون الإشراف على تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية من الإشراف على الأداء والإشراف على المنتج؛ 6) يتمثل تأثير تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية في اكتساب الطلاب لمواقف ومعرفة ومهارات تعليمية في مجال ريادة الأعمال؛ و 7) يتمتع النموذج الفعال لإدارة تعليم ريادة الأعمال في المدارس الداخلية الإسلامية بمزايا يمكن أن تزيد من فعالية التعلم وتطوير مهارات ريادة الأعمال لدى الطلاب
Pengaruh Literasi Membaca terhadap Pemahaman Moderasi Beragama Mahasiswa PGSD
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan literasi membaca untuk memasuki dan memahami wahana keilmuan lainnya, termasuk pemahaman terhadap moderasi beragama. Pemahaman moderasi beragama diperlukan dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang hidup di tengah keberagaman agama dan keyakinan. Peneliti tertarik untuk mengkaji pengaruh literasi membaca terhadap pemahaman moderasi beragama mahasiswa. Sampel pada penelitian ini adalah 198 mahasiswa tingkat I Kampus UPI di Purwakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatori. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes dan kuesioner. Data dianalisis dengan teknik kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan literasi membaca mahasiswa masih tergolong cukup baik dengan rata-rata nilai tes 66,2. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 15. Pemahaman moderasi bergama secara keseluruhan memiliki nilai persentase kumulatif sebesar 85,28% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan literasi membaca berpengaruh signifikan terhadap moderasi beragama, dengan total persentase pengaruh sebesar 17,39%, sedangkan sisanya yaitu 82,61% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
Pengaruh komunikasi dan manajemen konflik kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru: Penelitian pada Sekolah Menengah Atas PGRI Tanjungsiang Kabupaten Subang
INDONESIA:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kedisiplin guru. Hal ini ditandai dengan masih adanya guru-guru yang tidak hadir tepat waktu dan jarang mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah seperti perayaan-perayaan hari besar keagamaan maupun kegiatan sekolah lain. Peneliti berasumsi bahwa salah satu faktor yang menyebabkan ketidakdisiplinan guru tersebut yaitu komunikasi dan manajemen konflik kepala sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan manajemen konflik kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru.
Metode penelitian menggunakan metode survey sedangkan pengujian hipotesis penelitian dibantu oleh program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 21.0 For Windows. Sampel penelitian berjumlah 15 orang guru yang diambil dari seluruh populasi yang ada dengan menggunakan metode sampel jenuh.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) komunikasi kepala sekolah dikategorikan kurang pada kisaran angka 54,92%, (2) manajemen konflik kepala sekolah dikategorikan kurang pada kisaran angka 53,06%, (3) disiplin kerja guru dikategorikan kurang pada kisaran angka 51,31%, (4) terdapat pengaruh positif komunikasi kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru sebesar 9,6%, (5) terdapat pengaruh positif manajemen konflik kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru sebesar 7,8%, (6) terdapat pengaruh positif namun tidak cukup signifikan komunikasi dan manajemen konflik kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru sebesar 10%.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa untuk meningkatkan disiplin kerja guru diperlukan peningkatan komunikasi dan manajemen konflik kepala sekolah.
ARABIC:
كان الدافع وراء هذا البحث هو عدم انضباط المعلمين. تميز هذا بوجود المعلمين الذين لم يحضروا في الوقت المناسب ونادراً ما حضروا الأنشطة المدرسية مثل الأعياد الدينية والأنشطة المدرسية الأخرى. يفترض الباحث أن أحد العوامل التي تسبب عدم انضباط المعلم هو الاتصال وإدارة النزاع للمدير.
تهدف هذه الدراسة إلى تحديد تأثير التواصل وإدارة النزاع للمدير على انضباط عمل المعلم.
تستخدم طريقة البحث طريقة المسح بينما يتم دعم اختبار فرضية البحث بواسطة برنامج SPSS (المنتج الإحصائي وحلول الخدمة) ٢١,. تكونت عينة الدراسة من ١٥ معلماً تم أخذهم من جميع السكان باستخدام طريقة العينة المشبعة.
وخلصت نتائج الدراسة إلى أن: (1) تم تصنيف اتصال المدير على أنه أقل في نطاق ٥٤٫٩٢٪ ، (2) تم تصنيف إدارة النزاع الرئيسية على أنها أقل في نطاق ٥٣٫٣٦٪ ، (3) تم تصنيف انضباط عمل المعلم على أنه أقل من الرقم٣١٫٥١٪ ، (4) هناك تأثير إيجابي لاتصال المدير على انضباط عمل المعلم بنسبة ٩٫٦٪ ، (5) هناك تأثير إيجابي لإدارة الصراع الرئيسي للمدرسة على انضباط عمل المعلم بنسبة ٧٫٨٪ ، (6) هناك تأثير إيجابي ولكن لا يوجد ما يكفي من الاتصالات الهامة وإدارة الصراع للمدراء نحو انضباط عمل المعلم بنسبة .١٪
واستناداً إلى نتائج الدراسة ، تم التوصل إلى أنه من أجل تحسين انضباط عمل المعلم، كان من الضروري تحسين إدارة الاتصال وإدارة النزاع للمدير.
ENGLISH:
This research was motivated by the lack of discipline of teachers. This was marked by the presence of teachers who did not attend on time and rarely attended school activities such as religious holidays and other school activities. The researcher assumes that one of the factors that causes teacher indiscipline is principal’s communication and conflict management.
This study aims to determine the influence of communication and conflict management of the principal toward teachers’ work discipline.
The research used survey method. The research hypothesis test used the SPSS (Statistical Product and Service Solutions) program 21.0 For Windows. The study sample consisted of 15 teachers taken from the entire population using the jenuh sampling method.
The results of the study concluded that: (1) the communication of the principal is considered less in range of 54,92%, (2) conflict management of the principal is considered less in range of 53,06%, (3) the teacher's work discipline is considered less in range 51,31%, (4) there is a positive influence of the principal's communication on the teacher's work discipline 0f 9,6%, (5) there is a positive influence of the principal's conflict management on the teacher's work discipline of 7,8%, (6) there is an insignificant positive influence of communication and conflict management of the principal toward the teacher's work discipline of 10%.
Based on the the study, it is concluded that the principal’s communication and conflict management can improve teacher’s work discipline
STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR DALAM DAN LUAR NEGERI
Motivation is an important factor in elementary school students’ learning outcomes and academic achievement. This qualitative study examined the strategies used by teachers at Sekolah Indonesia Johor Bahru and SDN 5 Sindangkasih Purwakarta. The research aims to explore and compare these strategies, seeking insight into effective practices that can develop a conducive learning environment. The research methods used include interviews, observation, documentation study and triangulation. Data analysis shows that teachers\u27 strategies to increase students\u27 motivation to learn are highly planned and depend on individual teachers\u27 skills. These strategies include interactive teaching methods and creating a supportive classroom atmosphere. The findings show that proper implementation of teachers\u27 strategies can increase students\u27 passion, curiosity, confidence, concentration and ability to be independent in doing tasks. The comparison between Sekolah Indonesia Johor and SDN 5 Sindangkasih Purwakarta is in the different resources and backgrounds of the students. However, there are also many similarities in the commitment to design meaningful and effective learning to increase students\u27 motivation to learn. This research illustrates that effective teacher strategies can increase students\u27 learning motivation.
Keywords: teacher skills, qualitative, student learning motivation, teacher strateg
PENGARUH METODE READING ALOUD BERBANTUAN FLASHCARD TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR
Keterampilan dasar yang penting dikuasai oleh seorang siswa Sekolah Dasar di kelas rendah adalah keterampilan membaca permulaan. Dalam hal ini membaca permulaan tidak hanya sekedar mengucapkan bahasa tulisan melainkan mampu untuk menanggapi serta memahami isi bahasa tulisan. Dan berdasarkan hasil survei di SDN 8 Nagrikaler Kabupaten Purwakarta keterampilan membaca permulaan siswa kelas I masih tergolong rendah. Untuk itu perlunya ada solusi dalam mengembangkan keterampilan membaca permulaan. Salah satunya adalah menerapkan metode reading aloud berbantuan flashcard. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat mengetahui : 1. Keterampilan membaca permulaan sebelum dan sesudah menggunakan metode reading aloud berbantuan flashcard 2. Pengaruh metode reading aloud berbantuan flashcard terhadap keterampilan membaca permulaan. Penelitian ini menggunakan penelitian pre-eksperimen one group pretest-postest. Menggunakan sampel sebanyak 24 siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat peningkatan yang dibuktikan dengan selisih nilai rata-rata pretest dan posttest sebesar 13,85. Serta hasil uji T menghasilkan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh metode reading aloud berbantuan flashcard terhadap keterampilan membaca permulaan siswa dan perolehan korefisien determinasi (R Square) sebesar 0,878 yang artinya besar pengaruh metode reading aloud berbantuan flashcard sebesar 87,8%. Dan nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,3003 yang menunjukan penggunaan metode reading aloud berbantuan flashcard memiliki efektivitas pada kategori sedang
PENERAPAN MEDIA BIG BOOK UNTUK MENGATASI KESULITAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengatasi kesulitan membaca permulaan yang masih banyak siswa kelas 1 alami. Kesulitan membaca permulaan diakibatkan oleh berbagai faktor contohnya yaitu faktor internal yaitu rasa malas dan faktor eksternal memliki permasalahan kesehatan. Selain itu juga terdapat faktor intelektual yang mencakup tingkat kecerdasan siswa dan faktor lingkungan yaitu lingkungan keluarga yang kurang mendukung terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan membaca serta keadaan ekonomi keluarga yang kurang memadai. Peneliti memilih metode penelitian PTK untuk membantu siswa mengatasi kesulitan membaca permulaan dengan penerapan media big book. Subjek yang diteliti yaitu siswa kelas 1B di SD Negeri 2 Sindangkasih sebanyak 13 siswa. Secara umum aktivitas pembelajaran siswa di kelas memperlihatkan dampak positif dan hasil dari observasi aktivitas siswa serta tes penilaian membaca permulaan mengalami peningkatan
Kesetaraan Gender dalam Pandangan Musdah Mulia
Kesetaraan Gender merupakan permasalahan sosial yang terjadi pada masyarakat global sejak zaman pertengahan, akan tetapi akan terus relevan untuk dianalisa lebih dalam. Pada era Post-Modern ini, problematika mengenai kesetaraan gender menjadi isu yang mendapatkan sorotan lebih didalam masyarakat. Terdapat berbagai macam argumen yang terdapat pada lingkungan masyarakat global saat ini. Seperti pada kelompok patriarki yang masih mendominasi pada realitas sosial saat ini yang tetap menempatkan kedudukan laki-laki sebagai otoritas utama dari sistem sosial, sedangkan kelompok feminis yang memperjuangkan hak-hak kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam sistem sosial. Dalam konsep tersebut, Siti Musdah Mulia hadir dengan membawa konsep kesetaraan gender yang berdasar pada kitab suci Al-Quran dan Hadist-Hadist nabi Muhammad SAW. Penelitian ini merupakan Library Research. Teknik analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini merupakan Content Analysis, dimana analisis terhadap karya-karya dan argumen dari Siti Musda Mulia terhadap kesetaraan Gender. Penelitian ini memiliki fokus untuk mengkaji lebih dalam mengenai pandangan dari Musdah Mulia terhadap kesetaran gender yang berjalan pada sistem sosial pada masa kini yang masih didominasi oleh kelompok patriarki dan fenomena kebangkitan dari kelompok feminis. Pemikiran dari Musdah Mulia mengenai kedudukan perempuan dalam islam juga menjadi salah satu aspek yang dikaji pada penelitian ini, dan adapun konsep keadilan gender yang diusung oleh beliau menjadi salah satu aspek kajian dari penelitian ini
ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI KAMPUS PURWAKARTA
Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca secara kognitif atau membaca untuk memahami. Keterampilan ini menjadi keterampilan yang penting karena merupakan suatu kemampuan seseorang dalam memahami makna bacaan secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan membaca pada siswa kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI Kampus Purwakarta, untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kemampuan membaca pada siswa kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI Kampus Purwakarta, untuk mendeskripsikan upaya dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI Kampus Purwakarta. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Terdapat 5 indikator pemahaman menurut Taksonomi Barrett yaitu pemahaman literal, pemahaman reorganisasi, pemahaman inferensial, pemahaman evaluasi, dan pemahaman apresiasi. Berdasarkan hasil tes, 19 siswa kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI Kampus Purwakarta memiliki kemampuan membaca pemahaman yang dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 75.48. Siswa kelas V dikatakan cukup karena disebabkan faktor-faktor tingginya minat membaca dan rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa, adanya program Gerakan Literasi Sekolah, tingginya motivasi dan bimbingan yang diberikan oleh orang tua, serta penggunaan strategi, teknik, dan media pembelajaran secara baik oleh guru. Adapun upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa yaitu sekolah membuat pojok baca di setiap kelas dan melaksanakan program rutin untuk membaca 10-15 menit sebelum belajar, guru menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa di bantuan dengan media pembelajaran, dan berkoordinasi dengan orang tua siswa
- …