40 research outputs found
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FIRM SIZE, NON-DEBT TAX SHIELDS, TANGIBILITY, GROWTH OPPORTUNITIES, EARNING VOLATILITY DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BEI TAHUN 2007-2011
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FIRM SIZE, NON-DEBT TAX
SHIELDS, TANGIBILITY, GROWTH OPPORTUNITIES, EARNING VOLATILITY
DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG LISTED DI BEI TAHUN 2007-2011
EKA NUR HIDAYAH
F1211028
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh profitabilitas, firm size, nondebt
tax shields, tangibility, growth opportunities, earnings volatility dan likuiditas
terhadap struktur modal perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-
2006 yang berjumlah 159 perusahaan. Pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan metode tersebut
dapat diperoleh 37 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dalam
penelitian. Dengan menggunakan penggabungan data time series, maka diperoleh data
pengamatan sebanyak 185 data untuk keseluruhan perusahaan, 65 data untuk perusahaan
besar dan 120 data perusahaan kecil. Pembagian perusahaan besar dan perusahaan kecil
ditentukan berdasarkan rata-rata total asset yang dimiliki.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah regresi linier
berganda yang diolah menggunakan bantuan komputer melalui program SPPS (Statistical
Product and Service Sollution) version 16 for windows. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa profitabilitas, firm size, non-debt tax shields, tangibility, growth opportunities,
earnings volatility dan likuiditas terbukti secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal perusahaan.
Hasil pengujian variabel secara parsial pada keseluruhan perusahaan menunjukkan
bahwa profitabilitas, tangibility, dan likuiditas memiliki pengaruh negatif signifikan
terhadap struktur modal. Firm size, non-debt tax shields, growth opportunities dan earning
volatility tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Pada
perusahaan besar, profitabilitas, non-debt tax shields, dan likuiditas memiliki pengaruh
negatif signifikan terhadap stuktur modal. Tangibility memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap struktur modal. Firm size, growth opportunities dan earning volatility tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Pada perusahaan kecil, firm
size berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Tangibility dan likuiditas
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Sementara itu,
profitabilitas, non-debt tax shields, growth opportunities dan earning volatility tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan.
Kata kunci: struktur modal, profitabilitas, firm size, non-debt tax shields, tangibility,
growth opportunities, earnings volatility, likuiditas
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF INFLUENCE PROFITABILITY, FIRM SIZE, NON-DEBT
TAX SHIELDS, TANGIBILITY, GROWTH OPPORTUNITIES, EARNING
VOLATILITY AND LIQUIDITY ON CAPITAL STRUCTURE IN THE
MANUFACTURING COMPANIES WHO LISTED IN BEI FROM YEAR 2007 TO
2011
EKA NUR HIDAYAH
F1211028
The purpose of this study was to test the effect of profitability, firm size, non-debt
tax shields, tangibility, growth opportunities, earnings volatility and liquidity of the
company's capital structure. The population were used in this study are all companies
listed on the Indonesia Stock Exchange in 2007-2006, amounting to 159 companies.
Sampling used in this study using purposive sampling method. With the sampling method
that has been determined, it was found 37 companies that meet the criteria to be sampled.
By using time series data fusion, the observational data obtained as many as 185 data for
the entire enterprise, data for 65 large companies and 120 small corporate data.
Distribution of large firms and small firms is determined by the average total assets owned.
Data analysis techniques used in the study is that processed multiple linear
regression using computer assistance through the program SPPS (Statistical Product and
Service Sollution) version 16 for windows. The results show that profitability, firm size,
non-debt tax shields, tangibility, growth opportunities, earnings volatility and liquidity
proved jointly significant effect on the company's capital structure.
On partially test, there were tangibility, and liquidity has a significant negative
effect on capital structure. Firm size, non-debt tax shields, growth opportunities and
earnings volatility does not significantly influence the company's capital structure. At large
companies, profitability, non-debt tax shields, and liquidity have a significant negative
effect on capital structure. Tangibility has a significant positive effect on capital structure.
Firm size, growth opportunities and earnings volatility does not significantly influence the
company's capital structure. At small firms, firm size significant positive effect on capital
structure. Tangibility and liquidity have a significant negative impact on capital structure.
Meanwhile, profitability, non-debt tax shields, growth opportunities and earnings volatility
does not significantly influence the company's capital structure.
Keywords: capital structure, profitability, firm size, non-debt tax shields, tangibility,
growth opportunities, earnings volatility, liquidit
Development and validation of Indonesian peace of mind scale: The Rasch analysis
Every society dreams of true peace. To achieve true peace, humans need to start with inner peace. The importance of peace becomes one of the bases for developing a measure of peace for designing peace-building programs. This research answered the need for these measuring tools by developing and validating a peace measuring instrument called the Indonesian peace of mind scale (IPoMS). This instrument consists of seven items in two aspects: the internal state of peacefulness and harmony. This study used Rasch analysis to test the construct validity of IPoMS. The construct validity test involved 202 vocational high school students in Yogyakarta, Indonesia. Data analysis using Win step software provides information about the quality of respondents and instruments, items that are easy and difficult for respondents to agree on, fit order items, and unidimensionality. The results of the application of Rasch analysis showed that IPoMS is good, precise, and have item conformity with the model. IPoMS is a reliable and valid measuring tool to measure students’ level of peace accurately. This research discussed the implications and recommendations for further research for the implementation of guidance and counseling containing the value of peace as a follow-up to the performance of IPoMS
Bukti Korespondensi : Efektivitas Penyuluhan Gizi melalui Roda Putar dan Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Gizi Seimbang pada Siswa Sekolah Dasar
Latar belakang: Pendidikan gizi sangat penting bagi anak usia sekolah. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan gizi adalah media. Tujuan: Mengetahui efektivitas media roda putar dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap gizi seimbang pada siswa SD. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain pre test post test with control group design. Intervensi yang diberikan adalah edukasi pengetahuan gizi meliputi tumpeng gizi seimbang, piring makanku, aktivitas fisik, dan PHBS dengan media roda putar dan leaflet. Subyek adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri di Kota Yogyakarta yang dipilih secara random dengan memperhatikan homogenitas strata sekolah, masing-masing sebanyak 28 siswa. Pengetahuan dan sikap diukur dengan cara mengisi kuesioner sebelum dan setelah intervensi. Data perbedaan rata-rata nilai pengetahuan dan sikap pada kelompok yang sama dianalisis dengan independent sample t-test sedangkan perbedaan antar kelompok dengan paired t-test. Hasil: intervensi roda putar dan leaflet meningkatkan pengetahuan gizi seimbang masing-masing sebesar 2,4 (p=0,000) dan 1,0 (p=0,009). Sementara intervensi roda putar dan leaflet meningkatkan sikap positif siswa terhadap gizi seimbang masing-masing sebesar 6,1 (p=0,000) dan 2,5 (p=0,031). Roda putar meningkatkan pengetahuan dan sikap gizi seimbang lebih tinggi dibanding leaflet, masing-masing 1,4 (p=0,003) dan 3,6 (p=0,030). Kesimpulan: Edukasi dengan media roda putar lebih efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap positif tentang gizi seimbang dibanding leaflet
Efektivitas Penyuluhan Gizi melalui Roda Putar dan Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Gizi Seimbang pada Siswa Sekolah Dasar
Latar belakang: Pendidikan gizi sangat penting bagi anak usia sekolah. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan gizi adalah media. Tujuan: Mengetahui efektivitas media roda putar dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap gizi seimbang pada siswa SD. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain pre test post test with control group design. Intervensi yang diberikan adalah edukasi pengetahuan gizi meliputi tumpeng gizi seimbang, piring makanku, aktivitas fisik, dan PHBS dengan media roda putar dan leaflet. Subyek adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri di Kota Yogyakarta yang dipilih secara random dengan memperhatikan homogenitas strata sekolah, masing-masing sebanyak 28 siswa. Pengetahuan dan sikap diukur dengan cara mengisi kuesioner sebelum dan setelah intervensi. Data perbedaan rata-rata nilai pengetahuan dan sikap pada kelompok yang sama dianalisis dengan independent sample t-test sedangkan perbedaan antar kelompok dengan paired t-test. Hasil: intervensi roda putar dan leaflet meningkatkan pengetahuan gizi seimbang masing-masing sebesar 2,4 (p=0,000) dan 1,0 (p=0,009). Sementara intervensi roda putar dan leaflet meningkatkan sikap positif siswa terhadap gizi seimbang masing-masing sebesar 6,1 (p=0,000) dan 2,5 (p=0,031). Roda putar meningkatkan pengetahuan dan sikap gizi seimbang lebih tinggi dibanding leaflet, masing-masing 1,4 (p=0,003) dan 3,6 (p=0,030). Kesimpulan: Edukasi dengan media roda putar lebih efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap positif tentang gizi seimbang dibanding leaflet
PEMBUATAN FILM ANIMASI “ MEMBANTU ORANG TUA “
Film animasi memiliki fungsi sebagai alat penghibur dan sebagai media edukasi untuk anak. Namun dari sekian banyak film animasi yang ditayangkan di televisi, belum banyak film yang mengajarkan tentang sesuatu yang mengandung makna membantu, misalnya tentang membantu orang tua. Di dalam kehidupan sehari-hari, masih ada anak yang tidak pernah membantu orang tua dikarenakan malas dan ketidaktahuan anak tentang membantu orang tua sehingga membuat anak tidak mengerti tentang cara membantu orang tua. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam tugas akhir ini akan dibuat film animasi 2D yang bertemakan membantu orang tua khususnya menyapu halaman dengan menggunakan teknik frame by frame dan tweening.Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka yaitu mencari, membaca, dan mengumpulan dokumen-dokumen sebagai referensi yang berhubungan dilakukan dengan pembuatan film animasi serta melalui wawancara dan pembagian quisioner. Selanjutnya perancangan sistem dengan beberapa tahap yaitu dimulai dari penentuan ide, tema, alur cerita, pembuatan storyboard, perancangan tokoh karakter, proses animasi, pengisian suara dan editing video.Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan metode black box oleh animator diperoleh hasil jawaban yang menyatakan layak ditonton 89%, tidak layak 11% dan hasil 100% dari psikolog menyatakan layak ditonton. Pengujian menggunakan metode alpha test diperoleh hasil 52.85 % menyatakan sangat setuju untuk ditonton dan 47.14 % setuju untuk ditonton. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa film animasi “membantu orang tua†layak ditonton oleh anak-anak dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi orang tua untuk menanamkan pendidikan karakter kepada anak khususnya dalam hal membantu orang tua yaitu menyapu halaman.Kata kunci : Film Animasi 2D, Frame by Frame, Tweening, Menyapu Halama
IMPLEMENTASI EDUKASI MULTI PERSPEKTIF PADA REMAJA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN MINAT VAKSINASI COVID-19
Abstrak: Survei penerimaan vaksin pada bulan September 2020 menunjukkan bahwa sekitar 27% masyarakat masih ragu untuk berpartisipasi dalam vaksinasi dan sekitar 8% yang menyatakan menolak. Hasil survei juga menunjukkan bahwa mereka yang memiliki informasi tentang vaksinasi COVID-19 cenderung lebih menerima vaksinasi COVID-19. COVID-19 masalah utama yang kerap ditemui di masyarakat adalah minimnya sosialisasi dan edukasi mengenai vaksinasi. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan memberikan sosialisasi, edukasi, serta informasi yang jelas dan benar terkait vaksin COVID-19. Hal ini pula yang dilakukan kepada para 60 siswa SMAN 3 Banjarmasin. Kegiatan ini didahului dengan pemberian pretest untuk mengukur tingkat pemahaman responden. Berdasarkan hasil pretest tersebut, materi presentasi dibuat untuk mengisi gap informasi. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pemberian postest untuk melihat perubahan pengetahuan dari responden. Melalui kegiatan edukasi dari multi perspektif (Sediaan Farmasi, yakni vaksin; Kesehatan; dan Peraturan), terjadi peningkatan minat vaksinasi yang signifikan, menjadi 94,1%.Abstract: The vaccine acceptance survey in September 2020 showed that around 27% of the public still hesitated to participate in vaccination and about 8% said they refused. The survey results also show that those who have information about COVID-19 vaccinations are more likely to receive COVID-19 vaccinations. The main problem that is often encountered in the community is the lack of socialization and education regarding vaccination. These problems can be solved by providing socialization, education, and clear and correct information regarding the COVID-19 vaccine. This was also done to 60 students of SMAN 3 Banjarmasin. This activity was preceded by giving a pretest to measure the level of understanding of respondents. Based on the results of the pretest, presentation materials were made to fill the information gap. Evaluation is carried out by giving posttest to review the knowledge of the respondents. Through educational activities from multiple perspectives (Vaccines; Health; and Regulations), there was a significant increase in vaccination interest to 94.1%
Do Food Price Subsidies Increase Nutritional Intake of Indonesian Households?
Indonesia's economy has developed rapidly, but it has not solved undernourishment issues among low-income people. Therefore, similar to other developing countries, Indonesia has instituted a food price subsidy program known as Rice for the Poor (RASKIN) to help low-income families meet their needs and alleviate some of their financial burdens. This study examined how RASKIN affected the intake of calories and three macronutrients of Indonesian households using the representative National Socioeconomic Survey (SUSENAS) data. In comparison to intake without the subsidy, the estimation results based on the endogenous switching regression model suggested that receiving the subsidy raised the household calorie intake by 368.4 Kcal/day for recipients and 454.6 Kcal/day for nonrecipients. Likewise, households receiving the subsidy raised their macronutrient intake, encompassing protein, carbohydrate, and fat, compared to those not receiving it. Therefore, RASKIN contributed to raising the intake of calories and three macronutrients. However, a certain portion of non-poor households were found to receive RASKIN owing to mistargeting, suggesting that the government should rectify targeting errors to enhance the effectiveness of the subsidy and attain the key purpose of improving the well-being of people with low incomes
Evaluasi Ergonomi pada Kursi Roda untuk Anak Cerebral Palsy Menggunakan Digital Human Modeling
Cerebral palsy is caused by brain damage that manifests as motor dysfunction. The most prevalent form of cerebral palsy is spastic diplegia, which causes walking difficulties. People with cerebral palsy, particularly children, require mobility aids, such as wheelchairs, to perform daily tasks. When designing wheelchairs for children with cerebral palsy, ergonomic evaluation is required to ensure that the resulting wheelchair is safe and will not pose a risk in the future. This paper investigates the use of digital human modeling to evaluate the ergonomics of wheelchairs for children with cerebral palsy. The method is used to collect samples from 5 to 18-year-old children with cerebral palsy. Digital human modeling is used to simulate and evaluate ergonomics using anthropometric data. The results obtained for the wheelchair dimensions are suitable for the 95th percentile value, while the seat length exceeds the popliteal length for the 50th percentile value. The ergonomic evaluation yielded satisfactory results for the lower back analysis parameter, and the comfort evaluation yielded satisfactory results for the 95th percentile value. In contrast, the 5th percentile value indicates knee discomfort in both the right and left knee