32 research outputs found
SKRINING FITOKIMIA, KARAKTERISASI, UJI TOKSISITAS DAN UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN CANAR BOKOR (Smilax leucophylla Blume) TERHADAP Escherichia coli
FINA RAHMAWATI. Skrining Fitokimia, Karakterisasi, Uji Toksisitas dan Uji Antibakteri Ekstrak Daun Canar Bokor (Smilax leucophylla Blume) terhadap Escherichia coli. Dibimbing oleh Dr. Reni Mulyani, M.Si dan Lela Lailatul Khumaisah, M.Si.
Di negara tropis 50% kematian manusia disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Adanya keanekaragaman hayati di Indonesia, mendorong penelitian ini dilakukan dalam pencarian obat antibakteri alami. Daun canar bokor (Smilax leucophylla Blume) merupakan tumbuhan yang hanya tumbuh di Indonesia
tepatnya di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Kabandungan Sukabumi dan Pegunungan Pangrango Sukabumi, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya ekstraksi (maserasi), karakteristik simplisia dengan metode Gravimetri dan Aufhauser, skrining fitokimia untuk uji kualitatif, analisis
spektometri LC-MS untuk uji kuantitatif, uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) dan pengujian antibakteri dengan metode mikrodilusi untuk mengetahui nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration ) dan MBC (Minimum
Bactericidal Concentration). Dari hasil pengujian terhadap daun canar bokor, mengandung metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenolik, triterpenoid dan glikosida. Haisil LC-MS terhadap ekstrak canar bokor mengandung 27 komponen. Hasil uji toksisitas ekstrak canar bokor bersifat toksik dengan nilai konsentrasi 758,45 ppm, ekstrak canar bokor dapat mengambat bakteri E.coli pada konsentrasi 1250 ppm dan nilai konsentrasi bunuh minimum pada 5000 ppm
Analisis Yuridis Tentang Sengketa Tanah Waris Yang Telah Terjadi Peralihan Hak Atas Dasar Jual Beli (Studi Kasus Nomor 237/Pdt.G/2021/PA.Sal.)
AbstrakPewarisan merupakan salah satu cara untuk memperoleh hak milik, karena benda (hak) milik salah satu unsur pokok benda. Seorang ahli waris secara otomatis akan memperoleh harta peninggalan pewaris, jika benar memiliki harta bendanya sendiri yang dibuktikan dengan dokumen yang sah menurut hukum. Apabila seseorang menganggap memiliki hak atas bidang tanah, maka ia harus bisa membuktikan hak kepemilikannya. Apabila ternyata tidak dapat membuktikan, maka tidak berhak menguasai sepenuhnya bidang tanah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode normatif deskriptif, dengan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur, dan studi lapangan. Data dikumpulkan melalui studi literatur, lapangan, menggunakan analisis data kualitatif. Pertimbangan hukum atas sengketa waris yang telah terjadi peralihan hak atas dasar jual beli berdasarkan Kitab UndangUndang Hukum Perdata adalah perjanjian jual beli yang telah dilakukan dapat batal demi hukum. Pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara sengketa waris atas harta warisan yang telah terjadi peralihan hak atas dasar jual beli dalam Putusan Nomor 237/Pdt.G/2021/PA Sal. belum berkeadilan, karena hasil dari putusan tersebut menyatakan menolak gugatan yang diajukan oleh Pengggugat, karena objek yang disengketakan masih dalam agunan di PT BRI Persero Tbk Pringsurat Temanggung. Seharusnya sebelum mengajukan gugatan ke Pengadilan Penggugat harus menyelesaikan dulu tunggakan yang belum dibayarkan dan jaminannya adalah sertifikat asli no 136 an. Soegiarto dengan debiturnya Susi Setyani yang dimana adalah istri dari Penggugat dengan PT. BRI Persero Tbk Pringsurat Temanggung. Diperlukan kesungguhan dari para profesi hukum menjembatani pihak bersengketa dalam penyelesaian sengketa, guna mewujudkan nilai keadilan bersama tanpa adanya perselisihan dikemudian hari, memberikan rasa aman, kepercayaan dan kepastian hukum.Kata Kunci : Analisis Yuridis, Sengketa Tanah Waris, Peralihan Hak Atas Dasar Jual Bel
Analisis Yuridis Tentang Sengketa Tanah Waris Yang Telah Terjadi Peralihan Hak Atas Dasar Jual Beli (Studi Kasus Nomor 237/Pdt.G/2021/PA.Sal.)
AbstrakPewarisan merupakan salah satu cara untuk memperoleh hak milik, karena benda (hak) milik salah satu unsur pokok benda. Seorang ahli waris secara otomatis akan memperoleh harta peninggalan pewaris, jika benar memiliki harta bendanya sendiri yang dibuktikan dengan dokumen yang sah menurut hukum. Apabila seseorang menganggap memiliki hak atas bidang tanah, maka ia harus bisa membuktikan hak kepemilikannya. Apabila ternyata tidak dapat membuktikan, maka tidak berhak menguasai sepenuhnya bidang tanah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode normatif deskriptif, dengan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur, dan studi lapangan. Data dikumpulkan melalui studi literatur, lapangan, menggunakan analisis data kualitatif. Pertimbangan hukum atas sengketa waris yang telah terjadi peralihan hak atas dasar jual beli berdasarkan Kitab UndangUndang Hukum Perdata adalah perjanjian jual beli yang telah dilakukan dapat batal demi hukum. Pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara sengketa waris atas harta warisan yang telah terjadi peralihan hak atas dasar jual beli dalam Putusan Nomor 237/Pdt.G/2021/PA Sal. belum berkeadilan, karena hasil dari putusan tersebut menyatakan menolak gugatan yang diajukan oleh Pengggugat, karena objek yang disengketakan masih dalam agunan di PT BRI Persero Tbk Pringsurat Temanggung. Seharusnya sebelum mengajukan gugatan ke Pengadilan Penggugat harus menyelesaikan dulu tunggakan yang belum dibayarkan dan jaminannya adalah sertifikat asli no 136 an. Soegiarto dengan debiturnya Susi Setyani yang dimana adalah istri dari Penggugat dengan PT. BRI Persero Tbk Pringsurat Temanggung. Diperlukan kesungguhan dari para profesi hukum menjembatani pihak bersengketa dalam penyelesaian sengketa, guna mewujudkan nilai keadilan bersama tanpa adanya perselisihan dikemudian hari, memberikan rasa aman, kepercayaan dan kepastian hukum.Kata Kunci : Analisis Yuridis, Sengketa Tanah Waris, Peralihan Hak Atas Dasar Jual Bel
PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PELATIHAN PEMANTAUAN TERUMBU KARANG DI YAYASAN TERUMBU KARANG INDONESIA
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah prototipe kurikulum program pelatihan pemantauan terumbu karang yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan program pelatihan di Yayasan Terumbu Karang Indonesia. Penelitian ini menggunakan model Dick And Carey. Prosedur pengembangan dilakukan melalui sembilan tahap dari sepuluh tahap yang terdapat dalam model tersebut, yaitu (1) Mengidentifikasi tujuan atau kompetensi umum, (2) Melakukan analisis instruksional, (3) Menganalisis peserta didik dan konteks, (4) Menuliskan tujuan kinerja atau kompetensi khusus, (5) Mengembangkan instrumen penilaian, (6) Mengembangkan strategi instruksional, (7) Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, (8) Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) Melakukan revisi. Sebagai bentuk penilaian terhadap produk kurikulum yang dikembangkan maka dilakukan evaluasi formatif berupa expert review. Hasil review dari ahli kurikulum memperoleh skor rata-rata 3,43, ahli desain pembelajaran 3,46 dan ahli materi 3,64. Berdasarkan kriteria hasil penilaian yang telah ditentukan maka kurikulum pelatihan ini dinilai “Sangat Baik”.
This development research aims to produce a curriculum prototype of coral reef monitoring training program that can be used as a reference in the implementation of training program in the Indonesian Coral Reef Foundation. This study uses the Dick And Carey model. The development procedure is carried out through nine out of ten stage contained in the model, which are (1) Identify goals or general competence, (2) Conduct instructional analysis, (3) Analyze learners, (4) Write performance objectives or specific competence, (5) Developing assessment instruments, (6) Develop instructional strategy, (7) Develop and select instructional materials, (8) Design and conduct formative evaluation, (9) Revise instruction. As an assessment of the developed curriculum product, a formative evaluation were carried out by mean of an expert review. The results of reviews from curriculum expert obtained an average score of 3.43, instructional design experts 3.46 and material experts 3.64. Based on the predetermined assessment criteria, the training curriculum was rated "Very Good”
PENGARUH PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR KECAMATAN CICENDO DAN SUKAJADI
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Sekolah Dasar Kecamatan Cicendo dan Sukajadi“. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah program pengembangan profesi guru secara berkelanjutan untuk peningkatan Kinerja Mengajar Guru yang merupakan faktor penting yang dapat meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan penelitian pendahuluan masih terdapat guru yang memiliki kinerja mengajar yang rendah, seperti kurang menyiapkan perencanaan pembelajaran dan terdapat guru yang Gagap teknologi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besaran Pengaruh Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan terhadap Kinerja Mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Cicendo dan Kecamatan Sukajadi. Sampel penelitian ini berjumlah 44 Guru dengan perhitungan Proporsionate stratified random sampling dan 44 Kepala Sekolah dengan perhitungan sampling jenuh. Metode penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis penelitian ini menggunakan perhitungan Weight Mean Score (WMS) dan Statistik dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS versi 26 for windows. Hasil yang diperoleh adalah PKB yang dilakukan guru berada pada kategori Baik yang mana guru sudah sering melakukannya, dan Kinerja Mengajar guru berada pada kategori Sangat baik yang mana guru selalu melakukan kinejanya. Analisis Korelasi antara PKB dengan Kinerja Mengajar Guru berada pada kategori sangat rendah dengan Determinasi sebesar 0,5%. Hasil perhitungan signifikansi diperoleh 0,436 < 1,680 yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap Y. Sehubungan dengan masih rendahnya dimensi PKB yaitu Publikasi Ilmiah sebaiknya kepala sekolah dan Dinas Pendidikan memberikan motivasi kepada guru dan pengelolaan PKB dilakukan dengan optimal juga sesuai kebutuhan guru. Serta untuk pemerintah agar memberikan anggaran yang memadai dikhusukan untuk pelaksanaan PKB.
This research entitled "The Influence of Continuing Professional Development Programs on Teaching Performance of Elementary School Teachers in Cicendo and Sukajadi Districts". Continuing Professional Development (PKB) is a teacher professional development program on an ongoing basis to improve Teacher Teaching Performance which is an important factor that can improve the quality of education. Based on preliminary research, there are still teachers who still have low teaching performance, such as not preparing lesson plans and there are teachers who are technologically illiterate. The purpose of this research to determine the magnitude of the influence of Continuing Professional Development on the Teaching Performance of elementary school teachers in Cicendo and Sukajadi Districts. The sample of this research was 44 teachers and 44 school principals according to the calculation of proportional stratified random sampling and saturated sampling. This research method is descriptive with a quantitative approach. The analysis of this research uses the calculation of Weight Mean Score (WMS) and Statistics with the help of Microsoft Excel and SPSS version 26 for windows. The results obtained are that the PKB carried out by the teacher is in the Good category where the teacher has often done it, and the teacher's Teaching Performance is in the Very good category where the teacher always performs. Correlation Analysis between PKB and Teacher Teaching Performance is in the very low category with a determination of 0.5%. The result of the significance calculation is 0.436 < 1.680, which means that there is no significant influence between the X and Y variables. In connection with the low PKB dimension, namely Scientific Publications, it is better if the principal and the Education Office provide motivation to teachers and the management of PKB is carried out optimally according to the teacher's needs . As well as for the government to provide an adequate budget specifically for the implementation of PKB
Strategi penetapan harga pada dual channel supply chain untuk produk reycled (studi kasus : Rumah Duatujuh)
Perkembangan teknologi internet membantu perusahaan untuk
memperkenalkan produk kepada masyarakat luas dengan mudah. Terlebih
pengguna internet mencapai 107 juta pada tahun 2014 dan akan meningkat ditiap
tahunnya. Hal ini mendorong perusahaan menambah saluran penjualan untuk
memperluas daerah pemasaran. Perusahaan menjual produk secara offline channel
dan online channel secara bersamaan. Pada ilmu manajemen rantai pasok konsep
ini dikenal dengan dual channel supply chain (DCSC). Salah satu alasan
perusahaan untuk mempertimbangkan struktur DCSC adalah ketidakpastian
permintaan pasar terhadap produk. DCSC juga diterapkan pada perusahaan yang
menjual produk recycled. Saat ini produk recycled mulai banyak disukai karena
keterbatasan pelanggan membeli produk baru yang harganya mahal. Dengan
adanya offline channel dapat mempengaruhi permintaan pada online channel,
sehingga perlu dilakukan upaya agar eksistensi kedua channel penjualan dapat
terjaga. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan strategi penetapan
harga. Pemilihan strategi penetapan harga yang tepat sangat mempengaruhi
jumlah permintaaan terhadap produk, kepuasan pelanggan, dan kepercayaan
pelanggan, terlebih kepada pelanggan saluran penjualan yang lama. Hal ini dapat
mempengaruhi besarnya profit yang akan didapatkan. Sebagai pelaku usaha pasti
menginginkan profit yang lebih besar dengan tetap menjaga eksistensi kedua
saluran penjualan. Berdasarkan permasalahan ini maka dilakukan penelitian
dalam bentuk Tugas Akhir tentang penerapan strategi harga pada DCSC. Metode
yang digunakan adalah metode optimasi dan quadratic programming dengan
fungsi tujuan maksimasi profit. Strategi yang digunakan adalah equal, prevalent,
dan different pricing strategy. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
diketahui strategi yang dapat memberikan harga yang optimum untuk
menghasilkan profit terbanyak untuk offline channel adalah prevalent pricing
strategy, untuk online channel adalah equal pricing strategy, dan untuk struktur
dual channel supply chain keseluruhan adalah equal pricing strategy.
==============================================================================================================
The development of Internet technology can help companies to introduce
their products to general public easily. Moreover, internet users reached 107
million in 2014 and will increase in each year. It encourages companies to add
sales channels to expand the marketing area. The Company sells the products via
offline and online channels simultaneously. In supply chain management theory,
this concept is known as the dual-channel supply chain (DCSC). One of the
reasons of the company to consider the structure DCSC is uncertainty in market
demand for the product. DCSC is also applied by the companies selling recycled
products. Currently, recycled products are widely preferred because of the
limitations of customers to buy new products that are expensive. Offline channel
can affect demand in the online channel, so efforts should be made for
maintaining the existence of two sales channels. One effort that can be done is
with the pricing strategy. Selection of the appropriate pricing strategy greatly
affects the number of demand for products, customers’ satisfaction and trust,
especially to old sales channel customers. It can affect the amount of profit to be
obtained. A businessman wants a larger profit while maintaining the existence of
two sales channels. Based on this problem, researcher conducts the study in the
form of Final Project on implementation of pricing strategy at DCSC. The method
used is optimization method and quadratic programming with profit maximization
as objective function. The strategy used is equal, prevalent, and different pricing
strategy. Based on the experiments that have been made, it is known strategy
which can deliver optimum price to generate the highest profit for the offline
channel is prevalent pricing strategy, for the online channel is equal pricing
strategy, and for the whole dual-channel supply chain structure is equal pricing
strategy
IMPLEMENTASI STORYTELLING PADA PEMBELAJARAN DARING (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas 4 di MI Darul Ulum Nglumber)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh suasana belajar yang cenderung pasif dan monoton sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif, tujuan pembelajaran belum tercapai. Dibantu oleh media audio visual berbasis teknologi Google meet dipadukan dengan teknik belajar storytelling sengaja dibentuk oleh guru mata pelajaran SKI untuk memberikan pengalaman baru bagi peserta didik, memberikan kesan positif, membangkitkan keaktifan dan meramaikan suasana belajar. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data wawancara tidak terstruktur untuk memperoleh informasi seluas-luasnya dari guru dan peserta didik terkait implementasi storytelling pada pembelajaran daring mata pelajaran SKI. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa teknik storytelling digunakan untuk mengatasi kebosanan dan kejenuhan yang dialami peserta didik dalam belajar mata pelajaran SKI dengan memanfaatkan aplikasi Google meet yang dapat memudahkan guru saat penyampaian materi pelajaran dengan efisiensi ruang dan waktu. Proses pembelajaran SKI menggunakan storytelling dimaksudkan untuk melatih, membina, mendidik, membimbing, mengarahkan dan memotivasi peserta didik agar mampu memahami materi serta mampu mempresentasikan di hadapan kelas. Melatih rasa percaya diri peserta didik dengan berani berbicara di depan teman dan guru
IMPLEMENTASI STORYTELLING PADA PEMBELAJARAN DARING (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas 4 di MI Darul Ulum Nglumber)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh suasana belajar yang cenderung pasif dan monoton sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif, tujuan pembelajaran belum tercapai. Dibantu oleh media audio visual berbasis teknologi Google meet dipadukan dengan teknik belajar storytelling sengaja dibentuk oleh guru mata pelajaran SKI untuk memberikan pengalaman baru bagi peserta didik, memberikan kesan positif, membangkitkan keaktifan dan meramaikan suasana belajar. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data wawancara tidak terstruktur untuk memperoleh informasi seluas-luasnya dari guru dan peserta didik terkait implementasi storytelling pada pembelajaran daring mata pelajaran SKI. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa teknik storytelling digunakan untuk mengatasi kebosanan dan kejenuhan yang dialami peserta didik dalam belajar mata pelajaran SKI dengan memanfaatkan aplikasi Google meet yang dapat memudahkan guru saat penyampaian materi pelajaran dengan efisiensi ruang dan waktu. Proses pembelajaran SKI menggunakan storytelling dimaksudkan untuk melatih, membina, mendidik, membimbing, mengarahkan dan memotivasi peserta didik agar mampu memahami materi serta mampu mempresentasikan di hadapan kelas. Melatih rasa percaya diri peserta didik dengan berani berbicara di depan teman dan guru
PEMANFAATAN GETAH BERBAGAI JENIS DAN BAGIAN DARI POHON PISANG SEBAGAI ZAT PEWARNA ALAMI TEKSTIL
If the rubber of banana patches at clothes, it can't be cleaned by detergent. The rubber of banana can be used ad natural dyes that replace the synthetic dyes. The rubber was extracted in soxhlet equipment by water as a solvent at various of banana tree such as raja, kepok, and ambon banana. Besides it was also studied the extraction of the rubber at various part of banana tree like tree bar, handle of leaf and fruit handle. The next processing were distillation and drying. Rendemen of dye at fruit handle was higher than at handle of leaf and also tree bar. The highest rendemen was obtained at fruit handle of kepok banana, it was 2.45%. The absorbance of dye at tree bar was higher than at handle of leaf and also handle of fruit. The higher absorbance of dye at tree bar of kepok banana, it was 0.43. The higher absorbance, the older obtained color. The dyes powder was tested in coloring and color fading to the white cloth by laundrymeter. The analysis of Staining Scale showed that almost various and part of banana were good value, only the fruit handle of raja banana and leaf handle of kepok banana were good enough value. It meant that the color discolored the other cloth. But the analysis of Gray Scale showed that only the leaf handle of raja banana, fruit handle of kepok banana, and tree bar of kepok banana were good value, and the other various and part of banana were enough and less value.
Keywords: extraction, natural dyes, the color fading, the rubber of banana