46 research outputs found

    KAJIAN KRITIS PEMILIHAN KEPALA DAERAH CALON TUNGGAL PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 100/PUU-XIII/2015

    Get PDF
    Permasalahan pilkada calon tunggal marak terjadi pada pelaksanaan pilkada tahun 2015. Hal ini dinilai dapat mengancam demokrasi daerah dalam hal pemilihan secara demokratis menurut UUD 1945. Oleh karena itu, permasalahan ini diselesaikan oleh Mahkamah Konstitusi melalui Putusan MK No. 100/PUU-XIII/2015 dan ditetapkan dengan UU No. 10 Tahun 2016. Merujuk pada kedua regulasi tersebut, calon tunggal dapat mengikuti pelaksanaan pilkada dengan mekanisme referendum. Adapun metode yang digunakan adalah metode yuridis normatif dengan pendekatan kepustakaan. Oleh karena itu bahan hukum yang digunakan mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier

    The Legal Protection of Copyrighted Musical Works Used for Commercial Purposes

    Get PDF
    The purpose of writing this journal is to know the legal arrangement of copyright protection of musical works used for commercial purposes, and know the legal protection of copyrighted musical works used for commercial purposes. The author is interested in further research where the research aims to analyze Legal Arrangements for Copyright Protection of Musical Works Used for Commercial Purposes and Legal Protection of Copyrighted Musical Works Used for Commercial Purposes. The method used is a nomative approach through literature study, and empirical approach through field research by conducting a series of interviews with respondents and informants to obtain field data. The results showed that, the legal regulation of copyright protection of musical works used for commercial purposes can be analyzed within the framework of John Austin's positive law theory as an order given by the sovereign ruler to protect the copyright of the owner of the musical work. Compliance with these rules is essential as copyright infringement can have serious legal consequences as stipulated in Act No. 28 of 2014 on Copyright and Government Regulation No. 56 of 2021 on the Management of Royalties for Copyright of Songs and/or Music

    THE LAW ENFORCEMENT IN OVERCOMING UNDERAGE PROSTITUTION CRIME

    Get PDF
    The purpose of this research is to analyzing legal enforcement in calculating the crime of prostitution under age, A child is very vulnerable to influence, various kinds of tricks theĀ perpetratorsĀ try to trick their victims, with tantalizing false promises, so that the victim is hypnotized to follow the lust and evil plans of the perpetrators. Victims of child prostitution can be without or with the use of force, violence or deception because children are unable to give consent to exploit themselves.Ā This research uses a normative juridical research approach. There are several important roles in overcodming or tackling child prostitution activities, namely from several government agencies, schools and families. We recommend that law enforcers in Indonesia be more assertive in tackling the occurrence of criminal acts of prostitution in children, the role of society and families is also needed in addressing the existence of prostitution in children by paying attention to their children and providing knowledge or insight into increasing religion in children

    Eksistensi Kewenangan Komisi Yudisial dalam Pengawasan Hakim Menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

    Full text link
    Salah satu tujuan amandemen UUD 1945 yaitu menjadikan kekuasaan kehakiman sebagai lembaga yang mandiri dan independen. Upaya awal yang dilakukan adalah melakukan reformasi birokrasi yang ada dalam lingkungan kekuasaan kehakiman. Selain itu, aspek pengawasan hakim juga perlu diperhatikan, sehingga dibentuklah Komisi Yudisial menurut Pasal 24B UUD NRI Tahun 1945. Kewenangan utama dari KY sendiri adalah menjaga dan menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim. Namun, dalam realitanya pengaturan mengenai pelaksanaan pengawasan hakim telah diuji materil melalui MK dengan membatalkan UU No. 22 Tahun 2004, sehingga diubah dengan UU No. 18 Tahun 2011. Akan tetapi, aspek pengawasan hakim oleh KY masih sangat kurang sebagaimana amanah UUD 1945

    EKSISTENSI KEWENANGAN KOMISI YUDISIAL DALAM PENGAWASAN HAKIM MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

    Get PDF
    Salah satu tujuan amandemen UUD 1945 yaitu menjadikan kekuasaan kehakiman sebagai lembaga yang mandiri dan independen. Upaya awal yang dilakukan adalah melakukan reformasi birokrasi yang ada dalam lingkungan kekuasaan kehakiman. Selain itu, aspek pengawasan hakim juga perlu diperhatikan, sehingga dibentuklah Komisi Yudisial menurut Pasal 24B UUD NRI Tahun 1945. Kewenangan utama dari KY sendiri adalah menjaga dan menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim. Namun, dalam realitanya pengaturan mengenai pelaksanaan pengawasan hakim telah diuji materil melalui MK dengan membatalkan UU No. 22 Tahun 2004, sehingga diubah dengan UU No. 18 Tahun 2011. Akan tetapi, aspek pengawasan hakim oleh KY masih sangat kurang sebagaimana amanah UUD 1945

    Analisis Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Keaktifan Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X-9 SMA Negeri 1 Samarinda

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap keaktifan belajar Fisika peserta didik kelas X-9 SMA Negeri 1 Samarinda. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7-11 November 2022, dengan sampel penelitian yaitu kelas X-9 sebanyak 35 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil belajar Visual berjumlah 6 orang (17%), Auditori 3 orang (9%), Kinestetik 5 orang (14%), Read/Writing 2 orang (6%), Visual, Auditori, Kinestetik 5 orang (14%), Visual-Auditori (20%), Visual-Kinestetik 4 (11%), dan Auditori-Kinestetik 3 orang (9%). Sedangkan, hasil perhitungan kriteria keaktifan belajar didapatkan hasil bahwa terdapat 10 orang dengan persentase 100% (kategori sangat baik), 6 orang dengan persentase 90% (kategori sangat baik), 2 orang dengan persentase 80% ( kategori sangat baik), 4 orang dengan persentase 70% (kategori baik), 2 orang dengan persentase 60% ( kategori baik), dan terdapat 1 orang dengan persentase 50% (kategori cukup). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar peserta didik kelas X-9 memiliki gaya belajar visual yang lebih dominan, dengan kategori keaktifan belajar yang tergolong sangat baik. Keaktifan belajar peserta didik dapat disebabkan oleh banyak faktor termasuk gaya belajar. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru sebagai pendidik serta fasilitator untuk mengetahui gaya belajar yang peserta didiknya agar dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga dalam penerapannya peserta didik dapat lebih mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan dengan baik

    Analisis Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Keaktifan Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X-9 SMA Negeri 1 Samarinda

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap keaktifan belajar Fisika peserta didik kelas X-9 SMA Negeri 1 Samarinda. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7-11 November 2022, dengan sampel penelitian yaitu kelas X-9 sebanyak 35 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil belajar Visual berjumlah 6 orang (17%), Auditori 3 orang (9%), Kinestetik 5 orang (14%), Read/Writing 2 orang (6%), Visual, Auditori, Kinestetik 5 orang (14%), Visual-Auditori (20%), Visual-Kinestetik 4 (11%), dan Auditori-Kinestetik 3 orang (9%). Sedangkan, hasil perhitungan kriteria keaktifan belajar didapatkan hasil bahwa terdapat 10 orang dengan persentase 100% (kategori sangat baik), 6 orang dengan persentase 90% (kategori sangat baik), 2 orang dengan persentase 80% ( kategori sangat baik), 4 orang dengan persentase 70% (kategori baik), 2 orang dengan persentase 60% ( kategori baik), dan terdapat 1 orang dengan persentase 50% (kategori cukup). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar peserta didik kelas X-9 memiliki gaya belajar visual yang lebih dominan, dengan kategori keaktifan belajar yang tergolong sangat baik. Keaktifan belajar peserta didik dapat disebabkan oleh banyak faktor termasuk gaya belajar. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru sebagai pendidik serta fasilitator untuk mengetahui gaya belajar yang peserta didiknya agar dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga dalam penerapannya peserta didik dapat lebih mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan dengan baik

    SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN ANGKATAN 2016

    Get PDF
    Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui; (1) Bagaimana gambaran tingkat kesegaran jasmani mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2016. Populasinya adalah seluruh mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Angkatan 2016. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 40 orang. Teknik penentuan sampel adalah dengan Stratified Proposional Random Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, melalui program SPSS 16 pada taraf signifikan Ī± = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; untuk persentase hasil tes kebugaran jasmani mahasiswa program studi ilmu keolahragaan angkatan 2016 diperoleh mahasiswa yang memiliki kebugaran jasmani kategori baik sekali berjumlah 0 mahasiswa (0%), kategori baik berjumlah 0 mahasiswa (0%), kategori sedang 3 berjumlah 22 mahasiswa (55%), kategori kurang 2 berjumlah 18 mahasiswa (45%), dan kategori kurang sekali 1 berjumlah 0 mahasiswa (0%). Jadi tingkat kebugaran jasmani mahasiswa program studi ilmu keolahragaan angkatan 2016 adalah sebagian besar dalam kategori sedang

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE LEARNING PADA PEMBELAJARAN PEMODELAN PERANGKAT LUNAK DI SMK SEMEN GRESIK

    Get PDF
    Penggunaan perangkat seluler di lingkungan sekolah saat ini terbatas pada aktivitas seperti mengirim pesan teks, menelepon, berinteraksi di media sosial, dan bermain game. Mengembangkan alat pembelajaran mobile untuk membantu pendidikan pada pemodelan perangkat lunak adalah tujuan utama dari proyek penelitian ini. Penelitian ini menggunakan model ADDIE sebagai metodologi untuk melakukan penelitian dan pengembangan (R&D). Model ini memberikan dukungan pada setiap tahap dari menganalisis, merancang, mengembangkan, mengimplementasi, hingga mengevaluasi sarana pembelajaran berbasis mobile learning sebagai pembelajaran pemodelan perangkat lunak. Hasil pada penelitian ini mengindikasikan hal-hal berikut: 1). Dengan nilai 89,7% untuk aspek media, 92,3% untuk aspek materi, 95% untuk butir soal pilihan ganda, dan 91,6% untuk butir soal praktikum, serta mengacu pada hasil analisis kuesioner motivasi siswa, tingkat kepuasan siswa mencapai 80,20% yang tergolong dalam tingkat kepuasan yang baik media pembelajaran mobile learning dianggap sangat praktis dalam hal validitas dengan kategori sangat layak; 2). Hasil analisis kuesioner motivasi siswa menunjukkan bahwa media pembelajaran mobile learning dapat dikatakan berada pada kategori baik; 3). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hasil temuan menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima karena nilai signifikansi (2-tailed) lebih kecil dari 0,05

    IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK DI MTS ASSYIFA KARANG SARI JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAK Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Mutu pembelajaran merupakan suatu kemampuan sumber daya sekolah dalam mentransformasikan berbagai jenis masukan dan sutuasi untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Guru mata pelajaran Akidah Akhlak pada MTs Assyifa Karang Sari Jati Agung Lampung Selatan memiliki kompetensi pedagogik guru, namun kompetensi pedagogik guru Akidah Akhlak pada MTs Assyifa Karang Sari Jati Agung Lampung Selatan tersebut kurang berdampak positif terhadap pembelajaran guna meningkatan hasil belajar, sehingga rumusan masalah yang peneliti diajukan adalah ā€œBagaimana Implementasi Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak di MTs Assyifa Karang Sari Jati Agung Lampung Selatanā€. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan kompetensi pedagogik guru Akidah Akhlak dalam peningkatan hasil belajar di MTs Assyifa Karang Sari Jati Agung. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis data yang menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu) serta menggambarkan apa adanya terkait perilaku objek yang sedang peneliti teliti. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan penelitian yaitu Kompetensi Pedagogik Guru Akidah Akhlak dalam peningkatan hasil belajar pada MTs Assyifa Karang Sari Jati Agung Lampung Selatan tepatnya pada bulan Februari 2022 hingga Juni 2022, memiliki kemampuan pemahaman dan penyampaian materi oleh pendidik mata pelajaran Akidah Akhlak, mampu merancang pembelajaran dikelas, mampu menggunakan metode mengajar, mampu melaksanakan pembelajaran interaktif, serta mampu mengevaluasi hasil belajar dan memberikan penilaian. Setiap pelajaran membutuhkan kerjasama antara pendidik dan peserta didiknya agar mampu bersama-sama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini menjadi salah satu cara dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian yang dilakukan di MTs Assyiifa Karang Sari Jati Agung Lampung Selatan berlangsung dengan baik. Pendidik merencanakan pembelajaran dengan matang, proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung kondusif menggunakan media, model dan metode pembelajaran serta evaluasi yang meliputi penilaian kognitif, afektif juga psikomotorik rata-rata mencapai tujuan pembelajaran. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik Guru, Meningkatkan Hasil Belajar iii ABSTRAK Teacher pedagogik competence is the ability to manage student learning which includes student understanding, learning design and implementation, evaluation of learning outcomes and stundet development to actualize their various potentials. Quality of learning is the ability of school resources in transforming various types inputs and sutuation to achieves school goals effectively and efficiently. The Akidah Akhlak teacher at MTs Assyifa Karang Sari Jati Agung South Lampung has the pedagogical competence of teachers, but the pedagogical competence of the Akidah Akhlak teacher at MTs Assyifa Karang Sari Jati Agung South Lampung has less positive impact on learning in order to improve learning outcomes, so the research problem formulation The proposed method is "How to Implement Teacher Pedagogic Competence in Improving Akhlak Akidah Learning Outcomes at MTs Assyifa Karang Sari Jati Agung, South Lampung". The purpose of the study was to determine and describe the pedagogic competence of Akidah Akhlak teachers in improving learning outcomes at MTs Assyifa Karang Sari Jati Agung. The research method used is descriptive qualitative analysis, namely data analysis that emphasizes the meaning, reasoning, definition of a certain situation (in a certain context) and describes what is related to the behavior of the object being researched. Data collection tools used are observation, interviews and documentation. The conclusion of the study is that the Pedagogical Competence of Akidah Akhlak Teachers in improving learning outcomes at MTs Assyifa Karang Sari Jati Agung South Lampung precisely from February 2022 to June 2022, has the ability to understand and deliver material by subject educators of Akidah Akhlak, is able to design learning in class, is able to use teaching methods, able to carry out interactive learning, and able to evaluate learning outcomes and provide assessments. Each lesson requires collaboration between educators and students to be able to work together in achieving learning goals. This is one way to improve student learning outcomes. The results of the research conducted at MTs Assyiifa Karang Sari Jati Agung South Lampung went well. Educators plan learning carefully, the learning implementation process takes place conducive to using media, learning models and methods and evaluations that include cognitive, affective and psychomotor assessments on average achieving learning objectives. Keywords: Teacher Pedagogic Competence, Improving Learning Outcome
    corecore