538 research outputs found

    THE PHONOLOGICAL PROCESSES OF METATHESIS WORDS IN INDONESIAN SLANG LANGUAGEUSED BY JABOTABEK TEENAGERS

    Get PDF
    Remaja Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama mereka untuk percakapan sehari-hari, memodifikasi bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dikenal dengan sebutan bahasa gaul. Bentuk dan variasi bahasa gaul ini bermacam-macam, salah satunya adalah bahasa Indonesia yang mengalami proses metatesis. Metatesis adalah proses fonologis dimana penutur mengubah posisi huruf dalam sebuah kata. Dalam hal ini, penulis tertarik untuk menganalisis fenomena metatesis yang terjadi pada bahasa Indonesia yang digunakan oleh remaja JABOTABEK. Hal yang menjadi fokus dalam skripsi ini adalah munculnya proses fonologis lainnya ketika kata-kata dalam bahasagaul tersebut mengalami proses metatesis. Tujuan penulisan skripsi ini tidak hanya sekedar untuk mengetahui tipe-tipe metatesis dan proses fonologi yang terjadi pada bahasa gaul, namun juga untuk mengetahui alasan remaja-remaja JABOTABEK menggunakan variasi bahasa ini dalam berkomunikasi. Data yang digunakan merupakan kata yang mengalami proses metatesis. Metode pengambilan data menggunakan purposive sampling dan teori Sudaryanto metode simak yaitu observasi dan cakap.Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teori dari Schane. Hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat 2 tipe metatesis yang ditemukan dalam bahasa gaul yaitu metatesis dengan membalikkan seluruh bunyiyang ada dalam satu kata yaitu dari belakang ke depan dan metatesis yang hanya memindahkan beberapa bunyi saja. Adapun prediksi sistem bahasa tentang bagaimana seseorang membentuk kata baru dengan cara metatesis. Proses fonologis yang muncul setelah kata-kata dalam bahasa Indonesia tersebut mengalami proses metatesis adalah proses menghilangan konsonan, menambahan konsonan, penghilangan bunyi vokal, penurunan bunyi vokal, dan netralisasi. Alasan remaja JABOTABEK menggunakan kata-kata metatesis ini adalah karena mereka tinggal di lingkungan yang juga menggunakan kata-kata tersebut dalam berkomunikasi, membuat suatu kode agar orang lain yang tidak termasuk dalam remaja JABOTABEK tidak mengerti apa yang mereka katakan dan untuk meningkatkan derajat sosial mereka menjadi remaja yang gaul

    PENERAPAN SYARAT-SYARAT PERDAGANGAN (TRADING TERMS) PADA BISNIS RETAIL MODERN

    Get PDF
    ABSTRAK Kelebihan-kelebihan yang dimiliki beberapa hipermarket membuat konsumen semakin tertarik pada toko modern dengan format tersebut. Hal ini membuat hipermarket tumbuh dalam iklim persaingan. Dalam menghadapi persaingan yang ada, kadangkala berbagai cara dilakukan, salah satunya yang pernah terjadi adalah dengan menerapkan syarat perdagangan yang memberatkan pemasok barang. Pada akhirnya, berdampak pada munculnya persaingan usaha tidak sehat karena secara tidak langsung pesaing peritel dihalangi untuk melakukan kegiatan yang sama. Kini, syarat-syarat perdagangan yang diperbolehkan untuk dikenakan pada pemasok hanyalah syarat-syarat perdagangan sebagaimana telah disebutkan pada pasal 8 ayat 4 Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, yang kemudian diperinci pada pasal 7 ayat 2 dan pasal 8 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat melalui penerapan syarat-syarat perdagangan dapat direalisasikan dengan selalu melakukan monitoring atau pengawasan terhadap penerapan ketentuan yang telah ada. Kata Kunci: syarat-syarat perdagangan, persaingan usaha, hipermarke

    Penerobosan Rahasia Bank : Upaya Penegakan Kepatuhan Pajak

    Get PDF
    Abstrak : Perlunakan ketentuan mengenai rahasia bank merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka menegakkan kepatuhan pajak sebagai bagian dari upaya penegakan hukum. Pada prinsipnya rahasia bank memang merupakan perlindungan yang diberikan oleh lembaga perbankan kepada tiap nasabahnya, tetapi untuk kepentingan perpajakan pemeriksaan terhadap keterangan wajib pajak dapat dilakukan apabila terhadap wajib pajak tersebut diduga melakukan pelanggaran pajak. Oleh karena itu, sangat diperlukan ketentuan-ketentuan perbankan yang mempermudah akses pemeriksa pajak dalam mendapatkan informasi wajib pajak nakal. Namun demikian, ketentuan-ketentuan tersebut harus tetap memperhatikan kepentingan lembaga perbankan, sehingga dunia perbankan tidak dirugikan dan tetap dapat berkiprah sesuai jalurnya. Disamping itu, ketentuan tersebut juga harus menekan seminimal mungkin kemungkinan penyalahgunaan ketentuan penerobosan rahasia bank oleh aparat pajak itu sendiri. Key words : rahasia bank, perlindungan nasabah, kepatuhan paja

    Mendorong Tingkat Kepatuhan Pajak Melalui Penegakan Hukum Terhadap Aparat Pajak

    Get PDF
    Abstrak: Tingkat kepatuhan pajak di negara kita tampaknya belum dapat dibanggakan. Kesadaran untuk melakukan serangkaian proses pembayaran pajak belum sepenuhnya melekat pada diri wajib pajak. Rendahnya kesadaran pajak tersebut pada akhirnya berimbas pada rendahnya tingkat kepatuhan pajak wajib pajak. Salah satu pemicu yang menjadikan ketidaksadaran untuk berpajak tersebut “membudaya” justru disebabkan oleh adanya sikap sebagian aparat pajak di lapangan yang menyalahgunakan kewenangan mereka. Hal itulah yang memperburuk citra aparat pajak dan membuat wajib pajak tidak merasa bangga berstatus sebagai wajib pajak. Di sisi lain, penegakan hukum terhadap aparat-aparat tersebut masih sangat lemah, sehingga kepercayaan wajib pajak pun sulit dibangun. Lingkaran yang tercipta antara ketidakpatuhan pajak wajib pajak dengan sikap aparat pajak yang tidak sesuai aturan main harus segera diputus. Salah satu kuncinya adalah dengan menyelenggarakan penegakan hukum terhadap aparat pajak secara konsisten. Key words : Penegakan Hukum, Aparat Pajak, Kepatuhan Paja

    ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA ASURANSI MELALUI BADAN MEDIASI ASURANSI INDONESIA (BMAI)

    Get PDF
    ABSTRAK Asuransi mulai diminati masyarakat sebagai cara untuk melakukan pengalihan risiko. Hal yang penting adalah masyarakat harus mampu memilih perusahaan asuransi yang sehat (solven), mempunyai tingkat premi yang wajar, mempunyai kinerja investasi yang baik (likuid, aman, dan produktif), membayar klaim pada waktunya, tidak mempersulit pemegang polis, menyampaikan laporan secara benar dan tepat waktu, serta tidak melanggar aturan yang sudah ada. Dalam pelaksanaannya tidak jarang muncul sengketa antara penanggung dan tertanggung. Sengketa tersebut dapat diselesaikan melalui Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI). Penyelesaian sengketa melalui BMAI diawali dengan proses mediasi. Apabila proses mediasi tersebut gagal, maka akan dilanjutkan ke tingkat ajudikasi. Selanjutnya, apabila tertanggung tidak dapat menerima keputusan pada tingkat ajudikasi, maka ia dapat membawa sengketa tersebut ke arbitrase atau pengadilan. Bagaimanapun selain memiliki kelebihan-kelebihan, BMAI juga tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Namun demikian, keberadaannya tetap dibutuhkan untuk menjadi salah satu alternatif lembaga penyelesaian sengketa asuransi di Indonesia. Kata kunci: sengketa asuransi, mediasi, BMA

    Peningkatan Kesadaran Hak-Hak Konsumen Produk Pangan Sebagai Upaya Mewujudkan Kemandirian Konsumen

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Disperindagkop Kabupaten Bantul dan LPKSM (LKY dan LBH Indonesia) serta berbagai hambatan dalam meningkatkan kesadaran konsumen produk pangan atas hak-haknya. Selain itu, dari penelitian ini akan diketahui model peningkatan kesadaran hak-hak konsumen yang paling efektif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan subjek penelitian menggunakan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling dan snowball sampling. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dan bertempat di beberapa kecamatan di Kabupaten Bantul, yaitu Bangunjiwo, Sanden dan Kasihan. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis induktif. Dari penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan hasil bahwa ada berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Disperindagkop Kabupaten Bantul. Upaya tersebut dilakukan dengan beberapa model, yaitu penyuluhan (melalui siaran radio dan penyuluhan terbatas), publikasi (hasil pengawasan dan survey produk pangan) dan menfasilitasi pengaduan konsumen. Upaya lain dilakukan oleh LKY, yaitu dengan melakukan model penyuluhan terbatas, publikasi (hasil pengawasan dan survey), kampanye publik, konsultasi cuma-cuma (secara pribadi maupun melalui media cetak) dan penerimaan pengaduan, sedangkan LBH Indonesia menerapkan model penyuluhan terbatas, publikasi (pengawasan dan survey produk pangan serta kajian kebijakan) dan pengaduan konsumen. Hambatan yang ditemui adalah terbatasnya anggaran, sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sikap-sikap konsumen yang kurang mendukung upaya yang diterapkan. Sejauh ini, model penyuluhan merupakan model yang paling efektif dibandingkan model lain. Di samping karena berbagai keunggulan dari penyuluhan terbatas, juga karena masyarakat masih kurang proaktif dalam mencari informasi, sehingga ajakan melalui penyuluhan terbatas sangat memiliki peran. Kata kunci: kesadaran konsumen, produk pangan, kemandirian

    PENGARUH KEAHLIAN AUDIT DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA

    Get PDF
    Untuk meyakinkan para pemakai laporan keuangan terhadap kewajaran laporan keuangan, pihak manajemen perusahaan dapat meminta jasa dari pihak ketiga yaitu auditor. Seorang auditor sebelum melaksanakan tugasnya harus merencanakan penugasannya dengan baik. Beberapa auditor mengakui bahwa melaksanakan tugas dengan benar tidaklah mudah untuk selain harus ahli, teliti dan cermat juga harus memiliki pengalaman yang cukup. Sekarang ini masih banyak masalah mengenai pembekuan izin akuntan publik..Kejadian tersebut menyebabkan timbulnya keraguan atas integritas auditor Para pengguna jasa Kantor Akuntan Publik sangat mengharapkan agar para auditor dapat memberikan pendapat yang tepat, namun dalam praktek masih kerap kali terjadi pemberian pendapat akuntan yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh keahlian audit dan independensi auditor terhadap pendapat audit. Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 44 Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surabaya, Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 44 responden (Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surabaya). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa diduga terdapat pengaruh secara signifikan keahlian audit dan independensi auditor terhadap pendapat audit, teruji kebenarannya

    Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Melalui Tulisan Pada Media Bekas Di Taman Kanak-kanak Baitul Hamdi Padang

    Full text link
    Kemampuan membaca anak kelompok B1 TK Baitul Hamdi rendah, anak tidak bisa membaca gambar yang memiliki kata atau kalimat sederhana. Tujuan penelitian adalah meningkatkan kemampuan membaca anak. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dilakukan 2 siklus, tiap siklus 3 kali pertemuan diolah dengan teknik presentasi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Kemampuan membaca anak siklus 1 belum mencapai kriteria ketuntasan meningkat siklus ke 2 kemampuan membaca anak sudah mencapai kriteria ketuntasan maksimal. Kesimpulan tulisan pada media bekas dapat meningkatkan kemampuan membaca anak

    Alternatif Perencanaan Lapis Tambahan (Overlay) Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) dengan Metode Lendutan Bina Marga 2005 dan Metode Road Note 31 (Studi Kasus : Ruas Jalan Boyolali - Kartasura)

    Get PDF
    Seiring dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang melintas di ruas jalan Boyolali – Kartasura menyebabkan berbagai kendala salah satunya kemacetan lalu lintas, hal ini diperparah dengan kondisi jalan yang sempit dan struktur perkerasan jalan yang rusak. Oleh karena itu pemerintah Jawa Tengah khususnya Dinas Bina Marga menindak lanjuti permasalahan yang ada dengan penanganan yang tepat, efisien dan optimal yaitu dengan cara pelebaran badan jalan dan penambahan lapis perkerasan (overlay). Dengan adanya alternatif perencanaan lapis tambahan (overlay) perkerasan lentur diharapkan dapat memberikan hasil struktur perkerasan yang optimal serta efisien, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan bagi pengguna jalan hingga mencapai umur rencananya. Metode yang digunakan dalam perencanaan ini adalah metode komparasi dengan melakukan berbagai tahapan pengumpulan data yang mencakup data primer dan sekunder (lokasi perencanaan, data temperatur, CBR, data lendutan, data lalu lintas harian rata-rata, dan data test pit), selanjutnya dilakukan perhitungan dan membandikan hasil analisis perhitungan dengan menggunakan metode lendutan Bina Marga 2005 dan Road Note 31. Berdasarkan perbandingan dua metode alternatif yang digunakan dengan kondisi existing maka didapatkan tebal perkerasan dengan metode Road Note 31 memberikan hasil yang lebih tipis dari pada metode Bina Marga 2005. Hasil perhitungan untuk merencanakan lapis tambahan (overlay) dari metode alternatif yang diusulkan diperoleh ketebalan lapis tambahan dengan menggunakan metode Lendutan Bina Marga 2005 mendapatkan tebal rata-rata AC-BC (5cm) + AC-WC (4cm), dengan menggunakan metode Road Note 31 mendapatkan tebal Laston MS.744 (5cm) sedangkan ketebalan lapis tambahan pada perencanaan (metode HRODI) mendapatkan ketebalan AC-BC (6cm) + AC-WC (4cm). Berdasarkan hasil yang diperoleh pada perhitungan metode lendutan Bina Marga memberikan hasil yang lebih tebal dari metode Road note 31 dikarenakan koreksi tebal perkerasan dilakukan lebih komperhensif, sedangkan pada perencanaan memberikan hasil yang lebih tebal dari pada dua metode alternatif yang ditawarkan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor angka ekivalen beban sumbu kendaraan, temperatur, daya dukung tanah, musim dan stabilitas marshal
    corecore