Recovery of Phytophthora Ramorum and Other Phytophthora Spp. in a Forest Adjacent to a Mississippi Ornamental Plant Nursery

The movement of the exotic and destructive plant pathogen Phytophthora ramorum into unquarantined areas via the plant nursery trade provides a potential outlet for transmission into eastern United States forests. A two-year survey of Phytophthora species in a forest adjacent to an ornamental plant nursery in Mississippi isolated P. ramorum 20 times from water and once from vegetation, with an additional detection of 14 Phytophthora species and one provisional species. Isolates were recovered from soil, water, and vegetation using baiting and filtering techniques, and verified by their DNA through Polymerase Chain Reaction (PCR) followed by genomic sequencing. This study confirms the ability of P. ramorum to sustain itself in Mississippi, although disease progression appears to be inhibited by the relatively small window of favorable environmental conditions

Time and existence (notes on Nietzsche's eternal recurrence)

En este texto presentamos un breve panorama del concepto del eterno retorno de Nietzsche, así como algunas de sus principales dificultades interpretativas, con la finalidad de mostrar cómo, a través de la interpretación de Gianni Vattimo, se hace patente que una clave definitoria para su interpretación se encuentra en una comprensión del tiempo como categoría existencial. Esta interpretación posibilita comprender al eterno retorno como una forma de afirmación de la vida.In this text, we present an overview of Nietzsche’s concept of “eternal recurrence,” as well as some of its main conceptual problems. In doing so, we will show that, in line with Gianni Vattimo’s interpretation of Nietzsche, a view of time as an existential category is crucial to interpret Nietzsche´s notion of eternal recurrence in terms of life affirmation

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS STRUKTUR TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan untuk melatih keterampilan dalam berkomunikasi lisan. Membaca adalah suatu proses pembacaan sandi yang penulis buat untuk pembaca. Salah satu pembacaan sandi tersebut terdapat dalam pembelajaran menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks. Membaca dalam menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengomunikasikan makna yang tersirat pada lambang-lambang tertulis. Salah satu model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah model creative problem solving. Model ini merupakan suatu model pembelajaran keterampilan dalam pemecahan masalah secara kreatif. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik melakukan penelitian penerapan model creative problem solving dalam pembelajaran menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMK Negeri 4 Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penulis dalam melaksanakan pembelajaran, kemampuan siswa kelas XI dalam menganalisis, dan menguji keefektifan model creative problem solving. Penulis menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Adapun hasil yang didapatkan penulis dari penelitian tersebut sebagai berikut. a. Penulis mampu merencanakan, menerapkan, dan menilai kegiatan pembelajaran menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks. Penulis mendapatkan nilai rata-rata untuk perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu 3,91. Nilai tersebut termasuk kategori baik sekali. b. Siswa kelas XI RPL 1 SMK 4 Bandung mampu menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan belajar dengan nilai posttest lebih besar dari nilai pretest yakni 75,56 ≥ 51,04. c. Model Creative Problem Solving efektif digunakan dengan pembuktian hasil perhitungan statistik dan taraf signifikansi pretest dan posttest, yaitu t sebesar 10,47 dan t tabel pada tingkat kepercayaan 95% sebesar 2,06 artinya t hitung ≥ t tabel. Penulis simpulkan bahwa pembelajaran menganalisis struktur teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan model creative problem solving menunjukkan keberhasilan dengan hasil yang sangat baik. Kata kunci: Membaca, teks eksplanasi kompleks, creative problem solvin

Jewel beetles (Coleoptera, Buprestidae) from the Maltese Islands (Central Mediterranean)

The jewel beetle fauna of the Maltese Islands is reviewed, based on literature records and where possible examination of earlier citations and of recently collected material. A total of seventeen species have been recorded of which seven species are new records for the Maltese Islands. These are Acmaeoderella (Carininota) flavofasciata flavofasciata (Piller & Mitterparcher, 1783), Acmaeoderella (Euacmaeoderella) lanuginosa /anuginosa (Gyllenhal, 1870), Anthaxia (Anthaxia) tha/assophila tha/assophila Abeille de Perrin, 1900, Agrilus (Agrilus) derasofasciatus Lacordaire, 1835, Agrilus (Agri/us) roscidus Kiesenwetter, 1857, Aphanisticus pygmaeus Lucas, 1849 and Trachys corusca (Ponza, 1805), two of which were previously based on misidentifications.peer-reviewe

Development of Titanium Diboride Wettable Cathodes for Aluminium Electrolysis by Suspension Plasma Spray

Aluminium is one of the most widely used materials across the world. Its elaboration process, based on the Hall-Héroult electrolysis process, has an energetic efficiency too low for such an important industry. In this research work, we worked upon the elaboration of wettable cathodes, meaning cathodes with a high molten aluminium wettability, in order to decrease the energetic cost of the process, as well as its environmental impact. These cathodes are based on a titanium diboride coating. In our studies, and for the very first time in history, these coatings were elaborated by suspension plasma spray. High quality coatings with a very low degree of oxidation were produced by suspension plasma spraying coupled with a gas shroud to protect the in-flight particles from oxidation. Such an approach made it possible to significantly improve the deposited coatings as compared to the coatings from the literature deposited with atmospheric plasma spraying. Then, parametric studies led progressively to an increase in the percentage of molten particles, and, consecutively, an increase in the coatings’ density. This increased density came along with augmented thermomechanical strains, leading to fracture and delamination. A multilayer approach, as well as a refined control of the cooling of the samples after deposition, allowed for the mitigation of the stresses and led to dense un-oxidized coatings. These coatings have shown a very high aluminium wettability, better than the one of the cathodes currently in use today

RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP KETERBACAAN E-MODUL BERBASIS SSCS (SEARCH, SOLVE, CREATE, SHARE) UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI GELOMBANG DI SMA

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melakukan uji keterbacaan guna mendeskripsikan respon peserta didik terhadap e-modulberbasis SSCS. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket respon peserta didik dengan 22 butir pertanyaan yang diberikan kepada 45 responden yang merupakan peserta didik di 3 sekolah yaitu SMA Negeri 4, 7, dan 9 Kota Bengkulu. Dalam penelitian ini analisis data menggunakandeskripsi kuantitatif. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa e-modul berbasis SSCS sangat baik berdasarkan respon peserta didik. Hal ini didasarkan pada data yang diperoleh bahwa dari seluruh pernyataan mengenai keterbacaan tehadap e-modul berbasis SSCS, hampir semuanya dijawab dengan persentase terbesar berada pada pilihan jawaban sangat setuju dan setuju. Ini berarti bahwa peserta didik setuju dengan poin-poin yang ditawarkan pada setiap pernyataan yang mereka isi pada lembar respon peserta didik. Dari data yang diperoleh juga didapatkan nilai Va sebesar 3.31 yang masuk ke kategori valid. Sedangkan nilai reliabilitas diperoleh sebesar 1.04, dan nilai tersebut lebih besar dari r tabel untuk df = 43 yaitu sebesar 0.2940, karena rhitung>rtabel maka masuk ke kategori reliabel.Kata kunci :Respon Peserta Didik, Keterbacaan, E-Modul, SSCS, Berpikir Kreatif, GelombangABSTRACTThis study aims to conduct a readability test to describe students' responses to SSCS-based e-modules. This type of research is development research. The research instrument used was a student response questionnaire with 22 questions given to 45 respondents who were students in 3 schools, namely SMA Negeri 4, 7, and 9 in Bengkulu City. In this study, data analysis used quantitative descriptions. Based on the results of the data obtained, it can be concluded that the SSCS-based e-module is very good based on student responses. This is based on the data obtained that of all statements regarding the readability of SSCS-based e-modules, almost all of them were answered with the largest percentage being in the answer choices strongly agree and agree. This means that students agree with the points offered in each statement that they fill out on the student response sheet. From the data obtained, the Va value of 3.31 was also obtained which entered the valid category. While the reliability value obtained is 1.04, and the value is greater than the r table for df = 43, which is 0.2940, because rcount> rtable, it is included in the reliable category.Keywords: Student Response, Readability, E-Module, SSCS, Creative Thinking, Wave

Deapelativna krajevna imena z determinantami Graf‑, Herr‑ in Pape‑/Pfaffe‑ na območju med Saalo in Niso

This article discusses deappellative toponyms with the determiners Graf‑, Herr‑, and Pape‑/Pfaffe‑ between the Saale and Neisse rivers. In this area of German and Slavic settlement, one cannot always find Slavic equivalents for German toponymic formations.Avtorica v prispevku obravnava deapelativna krajevna imena z determinantami Graf‑, Herr‑ in Pape‑/Pfaffe‑ na območju med Saalo in Niso. V tem nemško‑slovanskem naselitvenem področju ne obstajajo vedno slovanske ustreznice k nemškim krajevnoimenskim tvorbam

Propuesta preliminar de formulación de un sistema de gestión para el filete porteño, patrimonio cultural inmaterial de la humanidad

El 1° de diciembre de 2015, el Comité para la salvaguarda del patrimonio cultural inmaterial, reunido en Windhoek (Namibia), inscribió a la lista del Patrimonio Cultural Inmaterial de la Humanidad al Filete Porteño de Buenos Aires, técnica pictórica tradicional, sobre la que UNESCO expresa que “combina los colores vivos con estilos tipográficos específicos. Sus realizaciones se pueden contemplar en autobuses urbanos, camiones y señalizaciones de tiendas y almacenes Sus imágenes guardan relación con el patrimonio cultural de la ciudad, incorporan elementos de carácter social o religioso y constituyen una forma de memoria colectiva." Sobradas razones -creemos- para que el turismo, en tanto vehículo para el intercambio cultural, proporcione oportunidades responsables y bien gestionadas para su conocimiento y disfrute. Así, considerando lo antedicho, desde este trabajo preliminar nos permitimos proponer algunas medidas concretas tendientes a planificar, preservar, conservar, proteger, capacitar, promover, generar inversión, fomentar el desarrollo y dar a conocer el Filete Porteño.Facultad de Ciencias Económica