34 research outputs found
IMPLEMENTASI LESSON STUDY DI KOMUNITAS BELAJAR SDN SUKAWANGI
Teacher competency must be improved through developing themselves in developing higher quality learning tools. Collaboration in learning is one of the efforts to create a culture of learning, including through lesson study. The purpose of lesson study is an effort to develop competence in the teacher learning community in a school as a medium for sharing good experiences in order to obtain quality learning. The lesson study stage consists of plan-do-see, where the implementation begins with planning collaborative learning, then carrying out the learning and reflecting on the results that have been implemented to find out the advantages and disadvantages. The results obtained from implementing lesson study are in accordance with the teacher's goal of becoming enlightened to further improve self-competence and improve the quality of the learning process so that it can have an impact on increasing the quality of student graduates
MODEL PENGEMBANGAN PELATIHAN DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BIDANG KOGNITIF PADA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SEKOLAH DASAR
Model Pengembangan Pelatihan dengan
Pendekatan Pembelajaran Mandiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Bidang
Kognitif Pada Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang terkait dengan masih rendahnya
mutu pendidikan dalam skala nasional, yang salah satunya diakibatkan lemahnya
kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Tantangan dan
tuntutan terhadap profesionalitas guru di masa mendatang akan semakin berat
sekaitan dengan pesatnya perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan
teknologi, serta adanya persaingan di era globalisasi. Untuk menjamin adanya
peningkatan kualitas pendidikan di masa mendatang, diperlukan upaya-upaya
dalam mengoptimalkan proses pembinaan dan pengembangan profesi guru
sekolah dasar melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan dan
komprehensif dengan akses yang lebih luas dan menjangkau seluruh guru secara
nasional mulai dari hulu hingga hilir. Permasalahan pokok yang dijadikan fokus
kajian dalam penelitian ini yaitu “model pengembangan pelatihan yang
bagaimana yang dapat meningkatkan kemampuan bidang kognitif pada
kompetensi pedagogik guru sekolah dasar?” Penelitian dilakukan dengan tujuan
untuk mengembangkan suatu model pengembangan pelatihan yang dapat
meningkatkan kemampuan bidang kognitif pada kompetensi pedagogik guru
sekolah dasar. Hasil penelitian dan pengembangan berupa desain model
pengembangan pelatihan bagi guru sekolah dasar dengan pendekatan
pembelajaran mandiri berprogram. Sosok utuh model pengembangan pelatihan
terdiri atas desain perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Penelitian dan
pengembangan (R&D) sebagai metode yang digunakan dalam penelitian ini
diawali dengan studi pendahuluan, dilanjutkan dengan ujicoba terbatas dan
ujicoba lebih luas, serta diakhiri dengan uji validasi model. Model hipotetik yang
telah dihasilkan kemudian diukur tingkat keefektifannya dibandingkan dengan
pelaksanaan pelatihan guru yang biasa dilakukan (model konvensional). Melalui
pengkajian dan pengujian statistika, hasil penelitian telah membuktikan bahwa
penggunaan model pengembangan pelatihan dengan pendekatan pembelajaran
mandiri berprogram memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
kemampuan bidang kognitif pada kompetensi pedagogik guru sekolah dasar.
Model hasil pengembangan juga sudah memenuhi persyaratan sebagai perangkat
pembelajaran mandiri yang memungkinkan terjadinya self-instruction pada diri
guru. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan, disampaikan beberapa
rekomendasi dalam implementasi model hasil pengembangan serta langkahlangkah
proses diseminasi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan guru
sekolah dasar di masa mendatang
IMPLEMENTASI LESSON STUDY DI KOMUNITAS BELAJAR SDN SUKAWANGI
Teacher competency must be improved through developing themselves in developing higher quality learning tools. Collaboration in learning is one of the efforts to create a culture of learning, including through lesson study. The purpose of lesson study is an effort to develop competence in the teacher learning community in a school as a medium for sharing good experiences in order to obtain quality learning. The lesson study stage consists of plan-do-see, where the implementation begins with planning collaborative learning, then carrying out the learning and reflecting on the results that have been implemented to find out the advantages and disadvantages. The results obtained from implementing lesson study are in accordance with the teacher's goal of becoming enlightened to further improve self-competence and improve the quality of the learning process so that it can have an impact on increasing the quality of student graduates
MOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI PENGEMBANG KURIKULUM :Studi Kualltatif tentang Motivasi Kerja Guru dalam Pelaksanaan Tugas sebagai Pengembang Kurikulum pada 3 SD Negeri di Sleman Yogyakarta
Problematika kesulitan belajar membaca menulis permulaan (MMP) di sekolah dasar kelas rendah
Problematika pendidikan kerap kita temui di lingkungan sekolah. Di sekolah dasar khususnya di kelas rendah terdapat problematika yang sangat penting untuk diselesaikan. Problematika tersebut adalah mengenai kesulitan belajar membaca menulis permulaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mengambil permasalahan mengenai problematika peserta didik pada kesulitan membaca menulis permulaan (MMP) di sekolah dasar kelas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan problematika kesulitan belajar peserta didik dalam membaca menulis permulaan (MMP) dengan menggunakan berbagai metode membaca menulis permulaan. Secara lebih khusus tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan problematika kesulitan belajar peserta didik pada kemampuan membaca menulis permulaan (MMP) di sekolah dasar dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik sulit membaca dan menulis permulaan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode penelitian studi kasus terhadap peserta didik kelas rendah di SDN Toblong 02 Desa Neglasari Kec. Majalaya Kab. Bandung tahun ajaran 2022-2023. Berdasarkan identifikasi masalah, masalah umum yang muncul dan perlu ditindaklanjuti adalah dengan mengimplementasikan metode pembelajaran membaca menulis permulaan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca menulis permulaan di sekolah dasar. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa faktor yang menjadi penyebab kesulitan membaca menulis permulaan yang tejadi di SDN Toblong 02 yaitu disebabkan oleh faktor intelektual, faktor lingkungan, dan faktor motivasi serta minat peserta didik
Developing a Modular Material-Based Independent Training Model for Primary School Teacher Training
Abstract
This study is based on the challenges related to the low quality ofe.lucation in Indonesia, One of the reasons for these challenges is the low ability of teachers to conduct professional tasks. Future demands for teachers' professionalization till be higher, consideing the
rapid development ol sociery, sciqtce and technology and current global competitiveness. In aspiring for improved quality education in the future, effons are needed to optimize teachers' professional development, particularly for primary school teachers, through continuous and comprehensiye education and training with broader access. Basing on this, the present paper analyzes a model and material of education and training programs which
is believed to improye teacher's competence on broader scope and ensures quality training outcomes. The research method study used was research and development. It has been used depending on the objectives to be achieved, which included developing a training model aimed at improving the mastery of cognitive abilities in the pedagogical competence of elementary school teachers. The preliminary study indicates that the implementation of the existing teacher education and training program is sufficient. However, further
improvements are needed to reqch a broader scope. Teachers' perceptions concerning their mastery of competencies required to perform their professional tasks indicated weaknesses regarding several aspects of the pedagogic and profesional competencies. This exists because the of education and training teachers undergone which varies: yet, some teacher's still have not had the oppornunity to attain sufficient education and training. Identifiying the needs of primary school teachers training and education program highlights the importance of developing a training and education model vhich optimizes modular material-based independent learning
Kontekstualisasi Kemaritiman dalam Desain Framework Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia
One of the characteristics of the Kurikulum Merdeka policy is that it gives freedom for teachers to develop learning paths and subject matter. This is intended to create meaningful and contextual learning with students' daily lives. This study aimed to design Indonesian language learning that is in line with maritime literacy. Development of learning using the Dick and Carrey model. The results of the learning design showed that the learning design is in accordance with the learning objectives and achievements. Continuous development and improvement still needs to be done to produce contextual learning and can be used to increase ocean literacy capacitySalah satu karakteristik dari kebijakan Kurikulum Merdeka adalah memberikan kebebasan bagi guru untuk mengembangkan alur pembelajaran dan materi ajar. Hal tersebut ditujukan untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan kontesktual dengan kehidupan sehari-hari siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pembelajaran bahasa Indonesia yang searah dengan literasi kemaritiman. Pengembangan pembelajaran menggunakan model Dick and Carrey. Hasl dari desain pembelajaran menunjukkan bahwa rancangan pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan dan capaian pembelajaran. Keberlanjutan pengembangan dan perbaikan masih harus dilakukan untuk menghasilkan pembelajaran yang kontekstual dan dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas literasi kemaritiman
IMPLEMENTASI INTEGRASI KURIKULUM 2013 DAN MERDEKA BELAJAR DI SDIT AL FITRAH KOTA BANDUNG
Education has a goal to create a generation that is intelligent and has good character. This study aims to describe the implementation of the Education Unit Level curriculum, K-13 or the Operational Curriculum of the SDIT Al-Fitrah Driving School in Bandung, which is based on KSDIT-AF Number 54 of 2021 and in accordance with the guidelines for developing KTSP in accordance with Permendikbud no. 81a of 2013 and This year's Al Fitrah SDIT curriculum adheres to the 2013 Curriculum. Using a qualitative descriptive approach. The object being observed is SDIT Al-Fitrah in Bandung. Data in the form of documents. The research strategy uses content analysis. The results showed that the curriculum design at SDIT Al-Fitrah Bandung was designed with various patterns, including the use of a curriculum structure that applies to all general subjects and Mapel Mulok Khas Islam Terpadu for all classes. Supporting curriculum such as intracurricular, curricular and extracurricular. Then regarding implementation guidelines in the form of priority programs, self-development and life skills education. As for the implementation of independent learning, SDIT Al-Fitrah Bandung has only implemented it in grades I and IV of the Driving School Program