678 research outputs found

    PERKEMBANGAN PERTANIAN KOPI RAKYAT DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN PANGALENGAN TAHUN 1990-2015: DARI TRADISIONAL KE SISTEM AGRIBISNIS

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul Pekembangan Pertanian Kopi Rakyat di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Tahun 1990-2015: Dari Tradisional ke Sistem Agribisnis. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah perkembangan pertanian kopi yang pada awalnya menerapkan sistem tradisional berubah menjadi pertanian dengan sistem agribisnis, upaya peningkatan pertanian serta perubahan sistem pertanian pada pertanian kopi rakyat memberikan pula kontribusi terhadap perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya khususnya petani. Kajian penelitian ini lebih difokuskan pada tahun 1990-2015, karena pada periode tersebut terjadinya perubahan sistem pertanian serta peningkatan pertanian di desa Margamulya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kehidupan sosial-ekonomi petani kopi di Desa Margamulya sebagai kontribusi dari adanya pelaksanaan sistem agribisnis kopi. Metode penelitian yang digunakan sesuai dengan kaidah penelitian sejarah yaitu metode historis yang di dalamnya meliputi Heuristik, Kritik (Eksternal dan Internal), Interpretasi dan Historiografi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan interdisipliner dengan menggunakan konsep dari ilmu Sosiologi, ilmu Antropologi, ilmu Ekonomi, dan ilmu Pertanian khususnya agribisnis. Konsep yang diambil dari ilmu Sosiologi adalah Masyarakat, Stratifikasi Sosial, Mobilitas Sosial, Petani. Konsep dari Ekonomi adalah Mata Pencaharian, Pendapatan, dan konsep yang diambil dari ilmu pertanian adalah agribisnis. Alasan peneliti mengambil konsep-konsep tersebut adalah sangat relevan untuk menjelaskan mengenai perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Margamulya dengan adanya pertanian kopi. Letak geografis desa Margamulya sangat cocok untuk dikembangkan sebagai wilayah pertanian yang menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat. Namun, pemanfaatan lahan hutan sebagai lahan pertanian sayur menyebabkan terjadinya kerusakan yang memicu konflik antara perhutani dengan petani pada tahun 1998. Untuk mengatasi konflik ini dilakukan musyawarah dengan menghasilkan kesepakatan bersama yang tidak merugikan keduabelah pihak yaitu alih komoditas. Alih komoditas petanian sayuran menjadi kopi. Pertanian kopi tradisional yang telah dirintis pada tahun 1990 hanya mencukupi kebutuhan pokok petani saja karena pendapatannya rendah, sehingga minat untuk membudidayakan kopi masih kurang. Dengan adanya kesepakatan petani dan perhutani, pertanian kopi kemudian dikembangkan menjadi pertanian berbasis agribisnis pada tahun 1998 dengan menggunakan sistem pertanian agribisnis hasil produksi para petani mengalami peningkatan dalam segi kuantitas maupun kualitas pertanian yang dihasilkan. Adanya perubahan sistem pertanian yang diikuti oleh keinginan petani dan dukungan pemerintah yang baik sangat memperngaruhi keberhasilan pertanian yang berdampak terhadap peningkatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat khususnya petani ke arah yang lebih baik.;---The tittle of this research is “The Coffee Farming Development at Margamulya Village, Pangalengan District 1990-2015: Traditional to Agribusiness System”. The object of this research is the development of coffee farming which once was traditional, now turned into modern agribusiness system, the effort of increasing harvest and the shifting of farming’s system on coffee are also giving contribution to economy-social life especially for the farmers’ society. This research is emphasized on year 1990-2015, because at that period, there was a shifting in the farming system also the effort of increasing harvest at Margamulya village. The aim of this research is to be involve in a farmer’s life who was developing the farming system with technology. The method of this research is historical, which include heuristik, critics (external and internal), interpretation and graphical history. The approach of this research is interdisciplinary concept of sociology, anthropology, economics, and farming especially agribusiness. Concept which are taken from sociology are the society, social stratification, social mobility, farmer. Concept which are taken from economics are occupation, income. Also the concept which are taken from farming is agribusiness. The writer used that concept because thoe are very relevant to explain the social development of Margamulya Village’s life regarding the coffee farming. The geographical area of Margamulya Village is very suitable to be developed as a farming area which is the economic source of their people. Meanwhile, the usage of forest area as farming vegetable’s ones cause several damages that lead to conflict between the forest worker and the farmer in 1998. To solve this conflict, there was a discussion which produce an agreement that are beneficial for both parties, which is changing commodity. Changing commodity from vegetables to coffee. The traditional coffee farming which was pioneered at 1990 only covered the main necessities of the farmer because of its low income, hence the interest of developing coffee was lacked. With the agreement between the forest worker and the famer, coffee farming then developed into agribusiness system on 1998 which influenced to the increased of the harvest, in quantitiy also quality. The shifting of the farming system that pioneered by the farmer’s desire and supported well by the government are very influencing to the success of farming business which led to the wealth of the farming’s society

    PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI MELALUI PEMBINAAN KEAGAMAAN DALAM MEMANTAPKAN CIVIC DISPOSITION SISWA: Studi Kasus di SMP Negeri 44 Bandung

    Get PDF
    Pembinaan keagamaan merupakan program unggulan sekolah yang diterapkan di SMP Negeri 44 Bandung. Sebagai sekolah reguler, tentu siswa yang bersekolah di SMP Negeri 44 Bandung ini terdiri dari berbagai latar belakang agama dan keluarga yang berbeda. Walaupun bukan merupakan sekolah berbasis agama tertentu, namun SMP Negeri 44 Bandung memiliki kelebihan dalam segi agama karena mampu menerapkan pembinaan keagamaan terhadap siswanya. Pembinaan keagamaan yang diterapkan kental dengan ajaran agama Islam karena mayoritas siswa yang bersekolah di SMP Negeri 44 Bandung adalah muslim. Namun, sekolah juga menerapkan pembinaan keagamaan bagi siswa non muslim. Melalui pembinaan keagamaan, sekolah berupaya untuk mengarahkan siswa agar dapat membiasakan diri melaksanakan kegiatan positif, dan berperilaku sesuai dengan norma agama maupun norma hukum yang berlaku di masyarakat. Selain itu, melatih siswa untuk menumbuhkan toleransi antar umat beragama dan saling menghargai dalam perbedaan. Oleh sebab itu, peneliti bertujuan untuk mengkaji mengenai pengembangan sikap toleransi melalui pembinaan keagamaan dalam memantapkan watak kewarganegaraan (civic disposition) siswa. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasusdan pengambilan data diperoleh melalui teknik wawancara, observasi, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pembinaan keagamaan yang diterapkan di SMP Negeri 44 Bandung terdiri dari pembinaan keagamaan untuk siswa muslim dan non muslim; 2) Pembinaan keagamaan dilaksanakan setiap hari secara rutin pada pagi dan siang hari; 3) Bentuk pengembangan sikap toleransi siswa dapat diamati dari perkataan dan perbuatan yang ditunjukkan oleh siswa selama pelaksanaan pembinaan keagamaan, pembelajaran PKn, dan kegiatan ekstrakurikuler PMR; 4) Kebijakan sekolah, keteladanan guru, kesadaran diri sendiri, serta lingkungan yang kondusif menjadi faktor pendukung pengembangan sikap toleransi siswa. Sedangkan, kurang harmonis di lingkungan keluarga, egoisme dan pengaruh negatif teman menjadi faktor penghambatnya.;Religious development is a program featured which applied in SMP Negeri44 bandung. As a regular school, students who learn in this school came from different family and religion background. Although this school not a school base on specific religion,but this school really good in religious aspect because it is able to apply a spiritual habituation.Religious developmentis thick with the teachings of Islam because mostly students in this school are moslem. But this school is also apply religious developmentfor non-moslem students. Trough spiritual habituation program, the school try to make students to habituate their own self do positives activities and behave as religion norms and law norms command to community. Besides that, this program also train student to build religious tolerance and respect each others among diversity. Therefore, researcher try to know the depelovement of students tolerance through religious developmentas an effort to build civic disposition. This research use qualitative approach and case study method. Data collecting is trough interview, observation, and documentation study. The result shows that 1) religious developmentin SMP Negeri 44 Bandung can be classified as spiritual habituation for moslem and for non moslem. 2) religious development held each day in the morning and afternoon. 3) improvement of student tolerance can be seen by what they said and what they do during implementation of religious development, civic education learning, and Junior Red Cross Yourth extracurricular activities. 4) School policies, teacher role model, self awareness, and conducive environment are becomes the supporting factor of students tolerance improvement. Meanwhile, disharmony family, selfish, and peer influence are becomes the inhibiting factor

    PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. POS (Studi pada PT. POS INDONESIA (Persero) Cabang Bandung)

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh teknologi sistem informasi akuntansi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT POS INDONESIA (Persero). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan data primer. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode random sampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi, korelasi, pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F serta analisis koefisien determinasi. Banyaknya populasi penelitian adalah 110 orang, sampel penelitian yang digunakan adalah 86 orang dengan sumber data yang diperoleh melalui hasil pengisian kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa secara parsial teknologi sistem informasi akuntansi dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dimana besarnya pengaruh teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi sebesar 24,6%, dan budaya organisasi sebesar 34,2% terhadap kinerja karyawan. Secara simultan teknologi sistem informasi akuntansi dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 58,8% sedangkan sisanya yaitu sebesar 41,2% merupakan pengaruh faktor lain di luar ketiga variabel independen yang sedang diteliti, seperti faktor kepercayaan atas sistem informasi akuntansi. Kata Kunci: Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi, Budaya Organisasi, Kinerja Karyawan

    PERANAN PAGURON TRIRASA JALASUTRA DALAM MENGEMBANGKAN KESENIAN PENCAK SILAT NAMPON DI KOTA BANDUNG TAHUN 1993-2015

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul “PERANAN PAGURON TRIRASA JALASUTRA DALAM MENGEMBANGKAN PENCAK SILAT NAMPON DI KOTA BANDUNG TAHUN 1993-2015”. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan eksistensi pencak silat Nampon di Kota Bandung sampai tahun 2015, yaitu dengan mendirikan suatu Paguron Pencak Silat Nampon Trirasa Jalasutra. Masalah-masalah yang dikaji dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1) Bagaimana latar belakang munculnya Paguron Trirasa Jalasutra dalam mengembangkan Pencak Silat Nampon di Kota Bandung tahun 1993; 2) Bagaimana kondisi Paguron Trirasa Jalasutra dalam mengembangkan kesenian Pencak Silat Nampon di Kota Bandung tahun 1993-2015; 3) Apa fungsi dan kegunaan dari jurus-jurus pencak silat Nampon di Paguron Trirasa Jalasutra Kota Bandung tahun 1993-2015; dan 4) Bagaimana upaya seniman dan pemerintah dalam mengembangkan pencak silat Nampon di Kota Bandung tahun 1993-2015. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode historis meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1) Heuristik; 2) Kritik Sumber; 3) Interpretasi; dan 4) Historiografi. Teknik yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah studi literatur dan wawancara. Teknik wawancara tersebut melalui sejarah lisan (oral history) dan tradisi lisan (oral tradition) terhadap pelaku atau narasumber yang mengetahui dan mengerti mengenai peristiwa yang dikaji. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu: Pencak silat Nampon merupakan warisan budaya leluhurnya serta memiliki perubahan di setiap periodenya, terutama dalam menerapkan misi dan keanggotaannya. Fungsi dan kegunaan yang terkandung dalam jurus Nampon mulai bergeser, dari bersifat fisik ke aspek kehidupan manusia, seperti kesehatan dan kepribadian manusia. Upaya seniman dan pemerintah bertugas untuk melestarikan dan mengembangkan seni tersebut. ;---This study entitled "JALASUTRA TRIRASA PAGURON’S ROLE IN DEVELOPING NAMPON MATRIAL ARTS IN BANDUNG IN THE YEAR OF 1993 TO 2015". This study was aimed to explain the existence of martial arts in the city of Bandung Nampon until the year of 2015, namely by establishing a Paguron Pencak Silat Nampon Trirasa Jalasutra. Limitation of problems in this study, as follows: 1) What does the background of the entrance of Paguron Trirasa Jalasutra in developed pencak silat Nampon artistry in Bandung year 1993-2015; 2) How does the condition Paguron Trirasa Jalasutra in developed pencak silat Nampon artistry in Bandung year 1993-2015; 3) What is the function and usability of pencak silat Nampon in Paguron Trirasa Jalasutra in the city of Bandung in 1993-2015; and 4) What are efforts need to be done in order to develop pencak silat Nampon Trirasa Jalasutra in Bandung year 1993-2015 by the artist and government. The method used in this study was the historical method included the steps as follows: 1) Heuristic; 2) Source Criticism; 3) Interpretation; and 4) Historiography. The technique performed in this study was literature study and interview. This technique was done by oral history interview (oral history) and the oral tradition (oral tradition) against the perpetrators or informants who acknowledge and understand the events that were examined. The results of the study showed that Pencak silat Nampon is the cultural heritage of the ancestors and has a change in each period, especially in the aplication of the Pencak Silat Nampon mission. The sense of self-defense and health inside the Pencak Silat Nampon has its own philosophy for the life of human being. The artists and governments need to make some efforts to preserve and develop the arts

    PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI, LABA BERSIH DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG PADA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

    Get PDF
    Dengan semakin ketatnya persaingan setiap perusahaan akan berupaya menjadi yang terbaik dari perusahaan lainnya, hal ini memaksa perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja perusahaan salah satunya dapat dilihat dari laporan keuangan, laporan keuangan dengan kualitas yang baik dapat menunjukan kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakainya baik pihak eksternal maupun internal dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan laba rugi (laba kotor, laba operasi, laba bersih) dan arus kas pada beberapa perusahaan mengalami ketidakstabilan. Ada beberapa yang mengalami kerugian dan pemborosan dalam menggunakan kas perusahaan. Hal ini berarti bahwa investor harus berhati-hati dalam menginvestasikan modal sehingga dapat mengurangi resiko yang timbul dari penanaman modal. Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah laba kotor, laba operasi, laba bersih dan arus kas memiliki pengaruh positif dalam memprediksi arus kas di masa mendatang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa Laporan Keuangan (Laporan Laba Rugi dan Arus Kas) periode 2006-2009 dari Perusahaan Food&Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diambil sebanyak 10 perusahaan dari 16 perusahaan Food&Beverages. Data laporan keuangan Laba Rugi dan Arus Kas yang digunakan adalah berjumlah 70 laporan Keuangan. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh positif laba kotor, laba opersi, laba bersih dan arus kas dalam memprediksi arus kas di masa mendatang digunakan uji regresi linier berganda serta uji hipotesis menggunakan uji Kesesuaian Model (uji F) dan uji parsial (uji t). Hasil analisis menunjukan berdasarkan uji kesesuaian model (uji F) menunjukan bahwa laba kotor, laba operasi, laba bersih dan arus kas tidak memiliki pengaruh positif dalam memprediksi arus kas masa depan, dan berdasarkan uji parsial (uji t) arus kas memiliki kemampuan paling dominan dalam memprediksi arus kas masa depan, sehingga hipotesis I dan II yang di ajukan tidak terbukti kebenarannya

    PENGARUH TENAGA KERJA DAN BAHAN BAKU TERHADAP PRODUKSI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP EKSPOR KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN PLUMBON KABUPATEN CIREBON

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini yang berjudul “Pengaruh tenaga kerja dan bahan baku terhadap produksi serta implikasinya terhadap ekspor kerajinan rotan di Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon” Kerajinan dan mebeul rotan merupakan salah satu produk unggulan kabupaten Cirebon. Produk tersebut sebagian besar di ekspor ke Negara amerika serikat, eropa, asia dan Australia. Sekitar 80% hasil kerajinan dan mebeul rotan di dunia ini berasal dari kabupaten Cirebon. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja dan bahan baku terhadap produksi kerajinan rotan secara parsial maupun simultan. 2) untuk mengetahui pengaruh produksi terhadap ekspor kerajinan rotan di Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. Jenis penelitian yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian ini adalah ekspor kerajinan rotan periode tahun 2003-2014. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi linier berganda. Hasil uji simultan menunjukkan bahwa tenaga kerja dan bahan baku secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produksi kerajinan rotan di Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. Sedangkan uji parsial menunjukan bahwa pengaruh tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan sedangkan bahan baku berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap produksi kerajinan rotan. Kata Kunci : Tenaga Kerja, Bahan Baku, Produksi, Ekspor Kerajinan Rota

    MAKSIM KESANTUNAN DALAM KOMUNIKASI FATIS JAWA VIRTUAL: SEBUAH PENDEKATAN SIBERPRAGMATIK

    Get PDF
    Virtual communication gains popularity along with the rapid development of information technology. In a cultural context, cultural norms are employed in virtual communication. The lack of physical contact in virtual communication makes netizens utilize particular features in digital platforms to replace physical contact in performing politeness. This study explores the strategies of Javanese netizens to perform Javanese politeness maxims in virtual phatic communication. The data were taken from five WhatsApp Groups (WAG) of Javanese aged between 20s to 40s. 142 conversation texts containing phatic talks in WAG were collected by observation method. The conversational texts and virtual icons were transcribed for contextual analysis. The result shows that Javanese netizens utilized the maxims of Kurmat (Respect), Tepa Selira (Tolerance), Andhap Asor (Humility), and Empan Papan (Self-Awareness) as politeness strategies in virtual phatic communication. The tolerance maxim is the most frequently used to support each other. The maxim of humility is the least used. Javanese politeness maxims are camaraderie devices to establish social rapport in cyberpragmatics context. The employment of Javanese maxims is significant strategies to avoid conflict and the Face Threatening Act (FTA). Indeed, Javanese politeness maxims are essential in creating harmony in virtual communication

    PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TIK DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYIMPULKAN ISI BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN PAUH

    Get PDF
    Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dilaksanakan dengan adanya perubahan karakteristik peserta didik generasi mileneal menjadi karakteristik generasi z, istilah yang mewakili generasi abad 21.  Teks berita adalah teks yang menyampaikan informasi yang memiliki unsur 5w+1h yaitu what, where, when, who, why, danhow. Berdasarkan  observasi awal, siswa kelas VIII SMPN Pauh mendapatkan permasalahan terkait menyimpulkan isi teks berita sehingga dibutuhkan media berbasis TIK. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kelas VIII B SMPN PauhTahun pelajaran 2020/2021 dengan jumlah 28 siswa. Penelitian ini memiliki 2 siklus. Berdasarkan hasil penelitian di kelas VIII BSMP Negeri Pauh, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media berbasis TIK dapat meningkatkan hasil belajar menyimpulkan isi teks berita. Hal ini ditunjukkan dengan persentase pencapaian ketuntasan hasil belajar pada siklus I secara klasikal mencapai 36% (10 siswa). Sedangkan persentase pencapaian ketuntasan hasil belajar pada siklus II adalah 100% (28 siswa).Secara keseluruhan pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Selain itu, hasil pengamatan menunjukkan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan aktif. Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa penggunaan media berbasisi TIK dinilai berhasil dan dapat meningkatkan keterampilan menyimpulkan isi teks berita pada siswa kelas VIII SMPN Pauh

    Post power syndrome pada mantan pemimpin organisasi mahasiswa intra kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

    Get PDF
    INDONESIA: Post power syndrome pada umumnya dialami oleh orang-orang yang tadinya memiliki kekuasaan atau memangku jabatan, dan setelah tidak menjabat lagi mengalami gejala-gejala kejiwaan atau emosi yang tidak stabil dan bersifat negatif. Rumusan dari penelitian ini adalah bagaimana bentuk post power syndrome yang ditunjukkan oleh mantan pemimpin organisasi mahasiswa intra kampus, bagaimana pemahaman mantan pemimpin tentang post power syndrome, dan bagaimana mantan pemimpin menyikapi post power syndromenya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi post power syndrome mantan pemimpin organisasi mahasiswa intra kampus. Post power syndrome yang dimaksud adalah adanya sikap masih berkuasa meskipun sudah tidak menjabat sebagai pemimpin lagi. Secara fisik individu yang mengalami post power syndrome akan tampak lebih lesu, malas, dan lemas. Dari segi emosi individu akan merasakan putus asa, kecewa, dan perasaan negatif lainnya. Secara perilaku individu akan lebih sering bercerita tentang masa kepemimpinannya dan membanding-bandingkan dengan pemimpin yang baru dan lebih sering marah. Penelitian ini mengambil subyek mantan pemimpin organisasi mahasiswa intra kampus UIN Maliki Ibrahim Malang. Penelitin ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengambilan data observasi partisipan dan wawancara mendalam. Berdasarkan hasil penelitian dikatehui bentuk post power syndrome pada diri subyek yaitu, dari segi fisik terihat lebih lesu, lemas, dan malas. Dari segi emosi subyek merasa kosong, kecewa, dan kesal, sedangkan dari segi perilaku subyek suka mengkritik, kesal ketika nasihatnya diabaikan, dan suka bercerita tentang masa kepemimpinannya dan membandingkan dengan kepemimpinan yang baru. Subyek mengetahui bahwa telah terjadi perubahan secara fisik, emosi, dan perilaku pada dirinya setelah tidak menjabat lagi sebagai pemimpin. Secara fisik lebih malas, dan santai, secara emosi ada perasaan kosong, juga perasaan kecewa dan kesal terhadap kepemimpinan yang baru, sedangkan perubahan perilakunya yaitu suka memberikan nasihat dan kesal apabila diabaikan nasihatnya, dan senang menceritakan masa lalunya ketika menjadi pemimpin dan membandingkan dengan kepemimpinan yang baru. Dalam menyikapi perubahan yang telah terjadi tersebut, subyek membiarkannya saja karena subyek memiliki keyakinan bahwa perasaan tersebut akan hilang dengan sendirinya. ENGLISH: Post power syndrome is generally experienced by people who previously had the power or taking office, and after serving no longer experiencing symptoms of mental or emotional instability and negative. The formulation of this research is how to shape a post power syndrome demonstrated by the former leader of intra-campus student organizations, how understanding the former leader of the post-power syndrome, and how the former leader addressing post power syndrome. This study aims to explore the post-power syndrome former leader of intra-campus student organizations. Post power syndrome in question is the attitude still ruling even though it was not served as a leader again. Physically, individuals who experience post power syndrome appears more lethargic, lazy, and weak. In terms of individual emotions will feel despair, disappointment, and other negative feelings. In the behavior of individuals will more often talked about his tenure and to compare with the new leaders and more often angry. This study takes the subject of the former leader of intra-campus student organizations UIN Maliki Ibrahim Malang. This research is conducted using a qualitative approach to data collection methods of participant observation and in-depth interviews. Based on the research results form of post-power syndrome on the subjects themselves that, in terms of physical more lethargic, weak and lazy. The subject felt emotionally empty, frustrated, and annoyed, while in terms of the behavior of the subjects love to criticize, annoyed when his advice is ignored, and likes to tell of his tenure and compare with the new leadership. The subjects know that there has been a change in the physical, emotional, and behavioral after they no longer hold himself as a leader. Physically more lazy, and relaxing, there is a feeling emotionally empty, also feeling disappointed and upset to the new leadership, while the change in behavior that is like giving advice and upset when ignored his advice, and glad to tell his past when a ruler and comparing with leadership new. In addressing the changes that have occurred, let alone the subject because the subject has confidence that these feelings will disappear by it self
    • …
    corecore