THE IMPLEMENTATION OF DAILY CONVERSATION METHOD (DCM) TO IMPROVE STUDENTS’ SPEAKING ABILITY at MA’HAD AL JAMI’AH UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Qualitative descriptive research was use in thid research. The focus of data in this research was the process in implementation of daily conversation towards students’ speaking ability. The data is acquired from observation, interview, and questionnaire. The technique of collecting data was observation the activities of teaching learning process. Besides observation, other technique was through interview. The data from interview was acquired from musyrifah (language divion). and the data from questionnaire was from students of Ma’had Al Jami’ah at the third semester. the data were analyzed with three steps; data reduction, data display and conclusion drawing or verification. The result showed that the process of teaching and learning in implementation of daily conversation method at Ma’had Al Jami’ah UIN Raden Intan Lampung had been conducted, in which the tutor created an innovation in teaching based on her style. Daily conversation method at Ma’had Al Jami’ah UIN Raden Intan Lampung was quite effective to improve students speaking ability. There were musyrifah as tutor who guide students to use English as their communication, module as guidance for musyrifah also students for teching learning process. The obstacles in implementation of daily conversation were faced by students themselves. Which was known that students have problem in psychological factor especially in inteligence and motivation aspect which were found that students’ low vocabularies and they were lazy to learn more to keep their English communication

Analisis Kebutuhan Guru Seni Budya di SMP dan MTs di Kabupaten Bone Bolango

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan guru ideal Seni Budaya di SMP dan MTs di Kabupaten Bone Bolango. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh guru Seni Budaya di Sekolah SMP dan MTs di Kabupaten Bone Bolango yang berjumlah 65 guru yang mengajar mata pelajaran Seni Budaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah sekolah di SMP dan MTs di Kabupaten Bone Bolango tahun 2022, yaitu berjumlah 47 sekolah. Jumlah guru Seni Budaya di  SMP berjumlah 54 guru, dan jumlah guru Seni Budaya di MTs yaitu berjumlah 11 guru, dengan jumlah kebutuhan guru ideal yang dibutuhkan di SMP dan MTs, yaitu berjumlah 57 guru, dari 57 orang guru tersebut yang mengajar mata pelajaran Seni Budaya terdapat 5 orang guru yang sudah tersertifikasi dan bisa dikatakan sebagai guru ideal, sedangkan 52 orang guru belum ideal, Ini menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan guru Seni Budaya yang ideal di SMP dan MTs di Kabupaten Bone Bolango masih kurang, dan jumlah guru Seni Budaya yang tidak ideal lebih banyak dibandingkan dengan jumlah guru yang ideal.  Kata Kunci: Analisis, Kebutuhan, Guru, Seni Budaya

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Sds Bahreisy Surabaya

Latar belakang penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA karena ketidaktepatan model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Guru masih merupakan sumber informasi, pembelajaran berpusat pada guru dan guru terpancang pada buku paket sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran. Metode penelitian tindakan kelas menggunakan observasi dan tes. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDS Bahreisy Surabaya. Dengan jumlah siswa 27 anak, 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan Penelitian dilaksanakankan di SDS Bahreisy Surabaya. Data dikumpulkan melalui instrument penelitian , instumen penelitian yang digunakan meliputi observasi dan tes. Untuk mengukur aktivitas guru dan aktivitas siswa digunakan observasi sedangkan untuk siswa menggunakan alat evaluasi dalam bentuk tes. Teknik analisis untuk data observasi dan tes menggunakan teknik kuantitatif. Aktivitas guru telah meningkat dari siklus I dengan persentase 65,4%,pada siklus II dengan persentase 89,3%. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan pada siklus I dengan persentase 66,8% dan siklus II dengan persentase 87,3%. Ketuntasan klasikal siswa pada siklus I sebesar 70,4% dan pada siklus II sebesar 93,3%. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Kata kunci : Kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar Sisw

Model Discovery Learning pada PTMT Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IX-2 SMPN 1 Pasir Penyu

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakter serta kondisi dan inteltual siswa dengan tujuan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini mencobakan penerapan model discovery learning  pada siswa kelas IX-2 SMPN 1 Pasir Penyu pada PTM terbatas. Persoalan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model discovery learning pada PTM terbatas untuk mengatasi rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IX-2 tahun pelajaran 2021/2022?. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA terlihat dari persentase  kenaikan keaktifan  siswa sebesar  7%  dari siklus  1  ke  siklus  2.    b) peningkatkan persentase  jumlah  siswa  yang  KKM pada  kondisi  46,9%,  meningkat  pada siklus 1  menjadi 78,1%, dan pada siklus 2 sudah tercapai ketuntatasan klasikal yaitu siswa tuntas mencapai 87,5%

ANALISIS KEBUTUHAN LITERASI SOSIAL BUDAYA TERHADAP PERKEMBANGAN AKHLAK SISWA

Education is currently expected to be able to produce human resources who have strong communication and collaboration skills, are experts in the use of technology, think creatively and innovatively, and are able to solve all the problems faced in life. One of the things that schools and madrasas must achieve in today's 21st-century education is skills. This study aims to analyze the need for socio-cultural literacy assessment by utilizing social care content and local cultural participation. The results of this needs analysis will be used as a basis for developing socio-cultural literacy instruments in learning aqidah morals. This type of research is descriptive research. Respondents in this study were 80 students of class VIII MTs Yapila Langsa. Data collection was carried out in November 2022. The data collection method used was a questionnaire, which included a questionnaire analyzing the needs of socio-cultural literacy in learning aqidah morals. The needs analysis questionnaire is in the form of an open questionnaire using social care content text and local cultural participation. The data obtained from the questionnaire were then analyzed descriptively. Needs analysis is based on domain analysis. The indicators and aspects that are used as benchmarks for obtaining this needs analysis data are, (1) intellectual skills (2) social sensitivity, ability to control oneself (3) cooperative skills (4) attitudes and social values and (5) ability participate in the local cultural environment

Adversity Quotient Dengan Motivasi Belajar Di Masa Pandemi Covid-19

Akibat pandemi covid-19 siswa mengalami hamabatan dalam belajar dan penurunan motivasi belajar. Untuk menghadapi hambatan tersebut diperlukannya adversity quotient yang baik. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan hubungan adversity quoetient dengan motivasi belajar di masa pandemi covid-19 siswa SMA Negeri 9 Jakarta Timur. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan sample penelitian 205 responden yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner). Berdasarkan Uji hipotesis menggunakan Pearson Correlation Product Moment dengan bantuan IBM SPSS 26 diperoleh nilai signifikansi < 0.05 (0.000 < 0.05), maka berkorelasi dan Ha diterima dengan koefisien korelasi sebesar 0.305 dalam kategori lemah. Uji linearitas diperoleh Deviation from Linearity 0.917 > 0.05 dan R Square 0.296, maka dapat disimpulkan bahwa variabel adversity quotient (X) dan variabel motivasi belajar (Y) terdapat hubungan yang linear dengan tingkat hubungan 29.6%