741 research outputs found

    THE IMPACT OF DEBT FINANCING AND EQUITY FINANCING ON PROFIT EXPENSE RATIO OF ISLAMIC BANKS IN INDONESIA

    Get PDF
    The purpose of this study is to determine whether Equity Financing and DebtFinancing partially and simultaneously have an impact on Profit Expense Ratio, alsohow the partial effect of each financing systems affect Profit Expense Ratio. Thisresearch is causal research, also called explanatory research is the investigation of(research into) cause-and-effect relationships. The number of taken samples is two, suchas PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI) and PT. Bank Syariah Mandiri (BSM). Thedata used in this research are secondary data from published financial statements ofBMI and BSM. The data analysis technique used is linear regression. The results of dataanalysis in this research is partially contained direct or positive relationship betweenDebt Financing and Equity Financing on Profit Expense Ratio. While the effects ofDebt Financing and Equity Financing as the independent variables (X) simultaneouslyaffect Profit Expense Ratio as the dependent variable (Y) on Islamic banks, it meansthat Debt Financing and Equity Financing simultaneously have significant impacts onProfit Expense Ratio of Islamic banks. The obtained value of coefficient ofdetermination (R2) is 0.516 or 51.6%. It means that the variation of these independentvariables, namely Debt Financing and Debt Financing, contribute effects on ProfitExpense Ratio of Islamic Banks. In accordance with the analysis result of this research,it can be seen that Equity Financing is dominant in affecting Profit Expense Ratio ofIslamic Banks compared to Debt Financing. The researcher suggests management ofIslamic banks to prioritize Equity Financing system, especially Musharaka, because thesaid financing system is the most appropriate with Islamic law to apply to muslims.Keywords : Debt Financing, Equity Financing, Profit Expense Rati

    Pengaruh Penggunaan Media Audio Siniar Terhadap Kemampuan Menyimak Cerita Inspiratif Siswa Kelas IX SMPN 13 Kota Sukabumi Tahun Ajar 2021/2022

    Get PDF
    Media audio siniar bisa dijadikan sebuah media pembelajaran untuk membantu meningkatkan kemampuan menyimak siswa dalam memahami sebuah materi pembelajaran juga untuk menarik minat siswa dalam kegiatan menyimak. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh penggunaan media audio siniar terhadap kemampuan menyimak cerita inspiratif pada siswa kelas IX C di SMPN 13 Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif. Selanjutnya jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu jenis eksperimen. Metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan dengan menggunakan desain One-Group Pretest-Posttest Design yang mana nanti siswa akan diberikan sebuah tes pretest-posttest. Penggunaan media audio siniar untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa dapat dilihat dengan memberikan tes pretes-posttest. Pretest tes yang diberikan kepada siswa kelas IX C sebelum menggunakan media audio siniar sedangkan posttest adalah tes yang diberikan kepada siswa IX C setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media audio siniar. Sehingga setelah tes pretest-posttest didapatkan sebuah nilai rata-rata dari tes pretest yaitu 61.14 sedangkan untuk nilai posttest mendapat nilai rata-rata 88.43. Selanjutnya dilakukan uji N-gain untuk melihat selisih atau peningkatan nilai dari tes pretest-posttest dan hasil dari nilai N-gain yaitu 0.7181 dengan kriteria tinggi. Sedangkan untuk nilai probabilitis mendapatkan hasil 0.00 < 0.05 sehingga nilai H0 ditolak. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio siniar berpengaruh terhadap kemampuan menyimak siswa kelas IX C SMPN 13 Sukabumi dengan selisih peningkatan nilai N-gain 0.7181 dan nhasil nilai probabilitis 0.00<0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.  &nbsp

    KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS V SD DALAM MENYELESAIKAN SOAL LEVEL C4 (MENGANALISIS ) MATERI VOLUME BANGUN RUANG KUBUS (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas V)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal level C4 (menganalisis). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ditentukan melalui purposive sampling dan didasarkan dari tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Subjek yang diambil untuk penelitian ini berjumlah 2 siswa kemampuan tinggi, 2 siswa kemampuan sedang, dan 2 siswa kemampuan rendah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tes soal level C4 dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) subjek berkemampuan tinggi mampu mengusai kemampuan pemecahan masalah pada semua indikator, (2) subjek berkemampuan sedang telah mampu mengusai indikator mampu mengusai indikator pertama sampai kedua kemampuan pemecahan masalah, (3) subjek berkemampuan rendah belum mampu mengusai kemampuan pemecahan masalah pada semua indikator. Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, soal level C4 THE ABILITY OF TROUBLESHOOTING PROBLEM CLASS V SD IN COMPLETING THE PROBLEM LEVEL C4 (ANALYZING) VOLUME MATERIALS AND CUBUS ROOMS (Descriptive Study of Class V Students) ABSTRAC This purpose of the study to determine the ability of students to solve C4 level problems (analyze). The research method used a descriptive qualitative. The research subjects were determined through purposive sampling and based on the level of students' problem-solving abilities, namely high, medium, and low. The subjects taken for this study amounted to 2 high ability students, 2 medium ability students, and 2 low ability students. The Data collection techniques were carried out with C4 level test questions and interviews. Data analysis techniques used are reducing data, presenting data, and drawing conclusions. Based on the results of the study, it can be concluded that (1) high-ability subjects are able to master the problem-solving ability on all indicators, (2) medium-capable subjects have been able to master indicators capable of mastering the first indicator to the second problem-solving ability, (3) low-ability subjects have not been able to problem-solving skills on all indicators. Keywords: problem-solving ability, C4 level questio

    PENGEMBANGAN BUTIR SOAL BERBASIS HIGHER ORDER OF THINKING SKILLS (HOTS) PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SD

    Get PDF
    Ketercapaian kurikulum 2013 ditandai dengan tercapainya kompetensi kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Dalam melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 berbasis HOTS perlu dilengkapi dengan serangkaian perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP dan instrumen penilaian. Faktualnya implementasi HOTS pada kegiatan pembelajaran sudah dilakukan dengan baik namun dalam penilaian kegitan pembelajaran masih belum memenuhi kriteria HOTS. Penelitian ini memfokuskan pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS. Instrumen penilaian yang digunakan yaitu tes objektif pilihan ganda dikarenakan kepraktisan dalam menilai berbagai level kognitif, hal ini sesuai dengan kebutuhan dalam pengembangan butir soal. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengadakan penelitian yang berjudul “Pengembangan Butir Soal Berbasis Higher Order of Thinking Skills (HOTS) pada Pembelajaran IPS Di Kelas V SD”. Jenis penelitian ini menggunakan model D&D menurut Preffers, dkk. Teknik analisis data yang digunakan telaah kualitatif dan rumus Aiken’s V. Adapun hasil dari penelitian ini adalah pengembangan instrumen penilaian berbentuk butir soal berbasis HOTS pada pembelajaran IPS di kelas V SD. Dalam uji validasi instrumen oleh ketiga ahli, terdapat dua hasil yaitu hasil telaah kualitatif yang menunjukkan tingkat kualitas butis soal 100% untuk kesesuaian materi, 85% untuk konstruksi butir soal dan 90% untuk aspek kebahasan. Hasil uji validitas menggunakan rumus Aiken’s V menghasilkan nilai dengan rentang 0,77 sampai 1,00 untuk 20 butir soal, dengan kriteria tingkat valid sebesair 0,70; hal ini menunjukan instrumen penilaian berbentuk butir soal dinyatakan valid. Dalam estimasi reliabilitas menggunakan SPSS 20, hasil yang didapatkan sebanyak 0,75, dengan kriteria minimal reliabel sebesar 0,70. Hal ini menunjukan instrumen dinyatakan reliabel. Maka dapat disimpulkan, instrumen penilaian berbentuk butir soal berbasis HOTS pada pembelajaran IPS dinyatakan valid dan reliabel untuk digunakan sebagai instrumen penilaian. Achievements in the 2013 curriculum were marked by the achievement of higher order thinking skills or HOTS competencies. In implementing the HOTS-based 2013 curriculum learning needs to be equipped with a series of learning tools. Learning tools in the form of syllabus, lesson plans and assessment instrumens. In fact, the implementation of HOTS in learning activities has been carried out well, but in the assessment of learning activities it still does not meet the HOTS criteria. This study focuses on developing HOTS-based assessment instrumens. The assessment instrumen used is a multiple choice objective test due to its practicality in assessing various cognitive levels, this is in accordance with the needs in developing the items. Based on this, the researcher conducted a study entitled "Development of Question Items Based on Higher Order of Thinking Skills (HOTS) in Social Studies Learning in Class V SD". This type of research uses the D&D model according to Preffers, et al. The data analysis technique used was qualitative analysis and Aiken's V formula. The results of this study were the development of an assessment instrumen in the form of HOTS-based items in social studies learning in grade V SD. In the instrumen validation test by the three experts, there are two results, namely the results of a qualitative study that shows the quality level of questions about 100% for material suitability, 85% for item construction and 90% for language aspects. The validity test results using the Aiken's V formula produce values with a range of 0.77 to 1.00 for 20 items, with a valid criteria level of 0.70; This shows that the assessment instrumen in the form of items is declared valid. In estimating reliability using SPSS 20, the results obtained were 0.75, with the minimum reliability criteria of 0.70. This shows that the instrumen is declared reliable. So it can be concluded, the assessment instrumen in the form of HOTS-based items in social studies learning is declared valid and reliable to be used as an assessment instrumen

    Perkembangan Sekolah Guru B (SGB) di Sumedang Tahun 1950-1961

    Get PDF
    Sekolah Guru B (SGB) adalah salah satu pendidikan guru yang berkembang pada awal kemerdekaan Indonesia. Lamanya pendidikan SGB yaitu 4 tahun setelah SR. Pada dasarnya SGB ini bertujuan untuk menanggulangi kekurangan guru pada tingkat pendidikan rendah. Pemerintah mengadakan bea-siswa ikatan dinas untuk menarik simpati masyarakat agar bersekolah di SGB. Dalam rangka pemerataan untuk menanggulangi kekurangan guru, maka diba-ngunlah SGB di setiap kabupaten di Indonesia, termasuk di Sumedang. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui perkembangan SGB di Sumedang dari awal pembukaannya yaitu tahun 1950 hingga ditutup tahun 1961. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis, dengan metode sejarah meliputi empat langkah. Pertama, heuristik yaitu merupakan tahap pengumpulan data atau sumber-sumber sejarah yang relevan. Kedua, kritik sumber, merupakan tahap pengkajian terhadap otentisitas dan kredibilitas sumber-sumber yang diperoleh yaitu dari segi fisik dan isi sumber. Ketiga, interpretasi yaitu dengan mencari keterkaitan makna yang berhubungan antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna. Keempat, historiografi atau penulisan yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk karya sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi umum, kebijakan pendidikan dan berbagai permasalahan yang muncul di awal kemerdekaan men-dorong diadakannya SGB di Sumedang. Antusias masyarakat pun tinggi sekitar awal pembukaan SGB sehingga untuk menampung banyaknya murid dibangunlah enam SGB di Sumedang secara bertahap. Berbagai kebijakan pun ditempuh untuk kemajuan SGB hingga akhirnya SGB di Sumedang terpilih sebagai Pilot Project. Dampak yang ditimbulkan dari SGB di antaranya penyerapan tenaga kerja, munculnya kos-kosan, meningkatnya stasus sosial para lulusan SGB menjadi priyai guru, munculnya Kursus Guru B (KGB), teratasinya kekurangan guru di Sumedang. Akan tetapi masalah lain yang kemudian muncul di antaranya terjadi-nya surplus guru sehingga beban pemerintah semakin besar untuk menggaji para guru baru lulusan SGB. Kata Kunci: Perkembangan, SGB, Sumedang

    PERUBAHAN GAYA HIDUP SANTRI SEBAGAI DAMPAK MODERNISASI PESANTREN : Studi Deskriptif di PONPES Najaahaan Desa Bayongbong Kabupaten Garut

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya modernisasi yang dilakukan oleh Pesantren Najaahaan yang semula berkonsep pesantren tradisional, saat ini sedang mengalami perubahan secara bertahap menjadi pesantren modern. Selain pada aspek fisik perubahan juga terjadi pada aspek non-fisik, salah satunya gaya hidup santri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tugas dan fungsi pesantren di era modern, perubahan gaya hidup santri sebelum dan setelah pesantren mengalami modernisasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari pihak pengelola pesantren, santri, dan masyarakat di sekitar pesantren. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tugas pesantren di era modern adalah mempertahankan eksistensi dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan ilmu agama serta penjaga nilai-nilai dan norma keagamaan masyarakat, sedangkan fungsi pesantren secara umum adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yang dapat berperan aktif di dalam lingkungan masyarakat modern saat ini melalui fungsi pendidikan, religi, sosial serta penambahan fungsi ekonomi pada pesantren. Perubahan gaya hidup santri yang terjadi sebelum dan sesudah pesantren mengalami modernisasi hampir terjadi pada seluruh aspek gaya hidup, mulai dari aspek perilaku atau aktivitas santri (cara berpakaian, cara berbicara, cara bergaul dan barang-barang yang dipakai), minat (orientasi pendidikan, penggunaan waktu luang, pengelolaan keuangan, pemilihan kelompok bergaul dan pilihan makanan), dan opini (reaksi lisan dan tulisan santri terhadap event, isu atau fenomena yang terjadi di dalam masyarakat). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan gaya hidup santri diantaranya modernisasi, kelompok sosial, konflik dan mobilitas sosial.,---This research is motivated by the modernization conducted by islamic boarding school Najaahaan which originally conceptualized traditional islamic boarding school, is currently undergoing a gradual change into modern islamic boarding school. This research is intended to see the duties and functions of islamic boarding school in the modern era, the lifestyle changes of students before and after islamic boarding school experiencing modernization and the factors that influence the lifestyle changes of students. This research is done by using qualitative approach and descriptive study method. The data were collected using observation techniques, interviews, literature studies and documentation studies. The research informants consisted of the management of islamic boarding school, students, and the community around the islamic boarding school. The results of this study indicate that the duties of islamic boarding school in the modern era is to maintain the existence and function as an institution of religious education and maintain the values and norms of society, while the function of the islamic boarding school in general is to create and develop a Muslim personality that can play an active role in the environment of modern society. Currently. Students lifestyle changes that occurred before and during the islamic boarding school experienced modernization that occurred in all aspects of lifestyle, ranging from behavioral aspects or activities of students (how to dress, how to speak, how to get along and goods used), interest (education orientation, use of time Leisure, financial management, sociable group selection and choice of food), and opinions (verbal and students reaction to events, issues or phenomena occurring within society). Factors influencing the lifestyles of modernist government students, social groups, conflict and social mobility

    PENGEMBANGAN MATERI PAI DENGAN ILMU KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN

    Get PDF
    Pendidikan agama Islam secara umum bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agam Islam, sehingga menjadi menjadi manusia muslim yamng beriman dan bertakwa kepada Allah serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dan diantara salah satu cara kita beribadah kepada Allah yaitu dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik dan Halal. Di dalam Islam Allah SWT sangat menganjurkan sekali agar kita mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal agar ibadah yang dilakukan ini dapat diterima oleh Allah dan tentu dapat membantu dalam proses pendidikan. Untuk itu setiap orang yang sedang dalam pembelajaran harus memperhatikan bagaimana kesehatannya. Salah satunya dengan memberikan pemahaman, bagaimana cara mendapatkan, dan mengkonsumsi makanan yang baik dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengembangan Materi Pai Dengan Ilmu Kesehatan Untuk Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif jenis library research atau studi pustaka yakni dengan mencari referensi teori yang relevan dengan permasalahan yang ditemukan. Hasil dari penelitian ini adalah kita dapat memperhatikan gizi yang terdapat pada makanan dan minuman maka kita pun akan peduli terhadap lingkungan. Salah satu kunci kesehatan itu juga adalah kita mampu menjaga lingkungan yang sehat serta bersih. Karena lingkungan ini juga merupakan faktor yang tak kalah pentingnya dalam menjaga stabilitas kesehatan tubuh kita. Dan apabila lingkungan tempat kita tinggal tidak sehat maka akan sangat sulit untuk dapat hidup sehat sekeras apapun kita berusaha untuk hidu sehat jika lingkungannya tidak mendukung.Kata Kunci: Pengembangan materi PAI, Makanan dan minuman halal serta bergizi

    HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS X IPS DI SMA NEGERI 102 JAKARTA

    Get PDF
    ABSTRACT Nenden Pratiwi. Relationship between Social Support of Parents With Learning Independence In Class X Social Science Students In SMA 102 Jakarta. Thesis, Jakarta: Economic Studies Program Concentration of Economic Education Cooperative. Department of Economics and Administration, Faculty of Economics, University of Jakarta 2014. Researchers aims fatherly determine whether there is a relationship between social support parents with learning independence in class X social studies in SMA 102 jakarta. This study was carried out in high school for 3 months starting in April 2014 to June 2014 research method used was a survey. The study population was all students of SMA Negeri 102 Jakarta. The samples used were 150 students using a sample census. In this study the hypothesis there is a positive effect between social support of parents of students with learning independence, higher social support of parents then also increase the independence of student learning. This hypothesis is tested by using analysis of the Pearson product moment correlation and t-test to determine the significance of the correlation between the two variables, and the coefficient of determination to determine the contribution of variable X on variable Y. Test requirements analysis is done by looking for the regression equation obtained was Y = 17.759 + 0,748X. Normality test results Liliefors produce Lhitung = 0 069 while Ltabel for n = 150 at 0.05 significance level is 0.070. Because Lhitung <Ltabel the variables X and Y berditribusi normal. Hypothesis testing with test produce regression of F (824.68)> F (3.92) which means that the regression equation significantly. Linearity test yielding regression of F (0,03) <F (1.45) thus concluded that the linear regression equation. Product moment correlation coefficient test produces rxy = 0.921. coefficient significance test is then performed by using the t-test produces t count (28,717)> t-table (2.64). The results of these studies concluded that there is a positive relationship between Social Support with Self-Reliance Parent Student Learning In Class X SMA 102 IPS in Jakarta. With a coefficient of determination or the determinant test results obtained 84.8% variable independent learning (Y) is determined by the Social Support of Parents (X)

    The Impact of Industrialization on Deviant Behavior Among Adolescents

    Get PDF
    This research is motivated by problems that occur in society caused by industrialization. Industrialization will change the condition that the people in Rancaekek District were an agrarian society to become an industrial society. The theory used in this research is that social change occurs because of changes in elements that maintain the balance of community, such as geographical, biological, economic, or cultural elements. The research method used in this study used a qualitative method and data collection using observation and interviews. The results of this study show that before industrialization, Rancaekek Sub-district was an agricultural area. At the same time, the behavior of adolescents before and after industrial development did not experience such a big change. The impact of industrialization on adolescent deviant behavior becomes hedonism and consumptive, thereby triggering deviant behavior

    Pemahaman Wartawan Galamedia Mengenai Kode Etik Jurnalistik Pasal 4 dan 5 Tahun 2006 (Studi Fenomenologi Pemahaman Kode Etik Jurnalistik Pasal 4 dan 5 tahun 2006)

    Get PDF
    Wartawan dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) merupakan salah satu barometer bagi wartawan dalam menyebarluaskan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada khalayak. Sebagai pedoman, serta tuntutan profesi. Kode Etik Jurnalistik (KEJ) tidak hanya sebagai nilai-nilai yang ideal saja, tetapi harus terkait langsung dengan praktik jurnalistik, meski pada kenyataannya, penerapan Kode Etik Jurnalistik menjadi hal yang kurang diperhatikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman wartawan Galamedia mengenai Kode Etik Jurnalistik dari aspek (pemahaman, pemaknaan, kontruksi). Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi yakni mengetahui dunia dari sudut pandang orang yang mengalaminya secara langsung atau berkaitan dengan sifat-sifat alami pengalaman manusia, dan makna yang ditempelkan padanya. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kontruktivisme yang menjelaskan bahwa aktifitas manusia itu merupakan aktivitas mengkontruksi realitas, dan hasilnya tidak merupakan kebenaran yang tetap, tetapi selalu berkembang terus. Hasil penelitian terbagi menjadi tiga, yakni (1) Aspek Pemahaman wartawan mengenai KEJ pasal 4 dan 5 terbagi menjadi dua kelompok diantaranya, (a) Informan yang memahami Kode Etik Jurnalistik Sebagai Pedoman (b) Informan yang memahami Kode Etik Jurnalistik sebagai batasan. (2) Aspek Pemaknaan wartawan mengenai KEJ pasal 4 dan 5 terbagi menjadi dua kelompok diantaranya, (a) Informan yang merasa dilema ketika harus mentaati KEJ (b) Informan yang merasa dibatasi ketika harus mentaati KEJ. (3) Aspek Kontruksi wartawan mengenai KEJ pasal 4 dan 5 menjadi satu kategori yaitu, informan cenderung mempertahankan Kode Etik Jurnalistik, namun adapun alasan informan mempertahankan Kode Etik Jurnalistik dalam pekerjaannya yaitu (a) Informan mempertahankan Kode Etik Jurnalistik karena menganggap bahwa KEJ adalah pegangan bagi seluruh wartawan, (b) Informan mempertahankan Kode Etik Jurnalistik karena mengganggap bahwa KEJ adalah aturan yang mengikat bagi seluruh wartawan. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah bahwa wartawan di Galamedia memahami dalam pentingnya mentaati Kode Etik Jurnalistik khususnya pada padal 4 dan pasal 5 serta aturan yang ada pada Kode Etik lainnya
    • …
    corecore