4,132 research outputs found
Multivariate time series analysis for short-term forecasting of ground level ozone (O3) in Malaysia
The declining of air quality mostly affects the elderly, children, people with asthma,
as well as a restriction on outdoor activities. Therefore, there is an importance to
provide a statistical modelling to forecast the future values of surface layer ozone (O3)
concentration. The objectives of this study are to obtain the best multivariate time
series (MTS) model and develop an online air quality forecasting system for O3
concentration in Malaysia. The implementations of MTS model improve the recent
statistical model on air quality for short-term prediction. Ten air quality monitoring
stations situated at four (4) different types of location were selected in this study. The
first type is industrial represent by Pasir Gudang, Perai, and Nilai, second type is urban
represent by Kuala Terengganu, Kota Bharu, and Alor Setar. The third is suburban
located in Banting, Kangar, and Tanjung Malim, also the only background station at
Jerantut. The hourly record data from 2010 to 2017 were used to assess the
characteristics and behaviour of O3 concentration. Meanwhile, the monthly record data
of O3, particulate matter (PM10), nitrogen dioxide (NO2), sulphur dioxide (SO2),
carbon monoxide (CO), temperature (T), wind speed (WS), and relative humidity (RH)
were used to examine the best MTS models. Three methods of MTS namely vector
autoregressive (VAR), vector moving average (VMA), and vector autoregressive
moving average (VARMA), has been applied in this study. Based on the performance
error, the most appropriate MTS model located in Pasir Gudang, Kota Bharu and
Kangar is VAR(1), Kuala Terengganu and Alor Setar for VAR(2), Perai and Nilai for
VAR(3), Tanjung Malim for VAR(4) and Banting for VAR(5). Only Jerantut obtained
the VMA(2) as the best model. The lowest root mean square error (RMSE) and
normalized absolute error is 0.0053 and <0.0001 which is for MTS model in Perai and
Kuala Terengganu, respectively. Meanwhile, for mean absolute error (MAE), the
lowest is in Banting and Jerantut at 0.0013. The online air quality forecasting system
for O3 was successfully developed based on the best MTS models to represent each
monitoring station
Application of membrane separation in biotechnology
Membrane technology emerges as one of the most important separation methods, which have captured the attention of industries, related to biochemical, pharmaceutical, biomedical, and food industries. Due to the current intensive development and expansion, membrane technology is also rapidly gaining market recognition and application in Malaysia. Factors accelerating the positive growth of membrane market in Malaysia include economic factors, technology, support industries and awareness in environmental safety and health. Therefore, this paper seeks to review the separation mechanism, advantages and applications of synthetic polymeric membranes in biotechnology
Kepimpinan instruksional dalam peningkatan pengajaran dan pembelajaran yang berkesan dalam kalangan pensyarah
Kajian ini meneroka amalan kepimpinan instruksional pensyarah sebagai pemimpin
pengajaran dan pembelajaran di Kolej KemahiranTinggi MARA Sri Gading, Kolej
Kemahiran Tinggi MARA Ledang dan Kolej Kemahiran Tinggi Masjid Tanah.
Pensyarah yang dipilih sebagai kepimpinan instruksional adalah terdiri daripada
Timbalan Pengarah HEA, Ketua Jabatan, Ketua Program, Ketua Unit dan
Penyelaras Kursus yang berasaskan empat amalan pengurusan instruksional iaitu
merangka matlamat pengajaran dan pembelajaran, pemantauan kurikulum dengan
pengajaran dan pembelajaran, mengekalkan pemantauan kurikulum dengan
pengajaran dan pembelajaran, dan berdasarkan sokongan pembelajaran dengan
pengajaran dan pembelajaran. Kajian deskriptif ini dijalankan secara tinjauan keatas
108 responden dari tiga lokasi kajian dengan menggunakan borang soal selidik.
Pengumpulan data secara mengedarkan soal selidik mengandungi bahagian
demografi dan 4 bahagian mengandungi 24 item kajian kepada semua responden.
Analisis data berasaskan perisian SPSS versi 20 dalam bentuk statistik deskriptif
iaitu nilai min, sisihan piawai, ujian-t sampel bebas dan anova satu hala. Hasil
kajian ini semuanya menunjukkan pada tahap tinggi dalam kepimpinan instruksional
berdasarkan pemantauan kurikulum pembelajaran. Ujian-t menunjukkan tidak
terdapat perbezaan yang signifikan antara tahap kepimpinan instruksional dengan
jantina dan ujian anova satu hala menunjuk tidak terdapat pebezaan yang signifikan
antara status jawatan dengan kepimpinan instruksional. Dapatan kajian ini,
menunjukkan bahawa pensyarah KKTM mempunyai pengetahuan dan kemahiran
yang baik dalam kepimpinan instruksional dalam pengajaran dan pembelajaran
The Diversity of Seed Size and Nutrient Content of Lablab Bean from Three Locations in Indonesia
Lablab bean (Dolichos lablab L.) is one of the
legume species that have the potential as an alternative
food source for Indonesian people. The purpose of this
study was to examine the diversity of seed size and
nutritional content of six lablab bean accessions found in
the Madura, Probolinggo, and West Nusa Tenggara
(WNT), Indonesia. Morphological observations of seeds
which included parameters of length, width, thickness,
and seed weight, while the nutrient content of seeds was
obtained from proximate analysis which included assay of
fat, protein, and amylose. Data analysis used in this study
wasa one-way analysis of variance and Pearson Product
Moment test. The results of the analysis showed that the
variety of accessions had a significant effect on all
morphological parameters and nutrient levels studied.
Besides, the results of data analysis also inform that some
morphological parameters and nutrient content have a
significant correlation.The findings of this study also
show that lablab seeds contain high protein and amylose,
so the use of this plant as alternative food in Indonesia is
highly recommended
IMPLEMENTASI STRATEGI SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar IPA pada materi
Pesawat Sederhana melalui implementasi Strategi STM pada siswa kelas V SDN
Pajang III Surakarta Tahun Ajaran 2010/ 2011. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bersifat kolaboratif antara peneliti dan guru
kelas V yang membantu pelaksanaan penelitian. Subyek penelitian yang dikenai
tindakan adalah siswa kelas V SDN Pajang III Surakarta yang berjumlah 43
siswa. Adapun prosedur penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Hasil penelitian mampu menjawab rumusan masalah, mencapai tujuan
penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian, yaitu: “melalui implementasi
strategi STM dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Pesawat
Sederhana bagi siswa kelas V SDN Pajang III Surakarta Tahun Pelajaran
2010/2011”. Dibuktikan dengan hasil belajar IPA yang meningkat, dari hasil
perbaikan pembelajaran pada Siklus I ada 60,46% yang tuntas belajar meningkat
menjadi 76,74% pada Siklus II dan pada Siklus III ketuntasan hasil belajar
meningkat menjadi 97,67%, KKM 65. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran IPA pada materi Pesawat sederhana melalui
strategi STM dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Pajang III
Surakarta
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI SOSIAL MAHASISWA
Penyelenggaraan pembelajaran di perguruan tinggi harus harus relevan dan hasilnya harus dapat
memenuhi standar kebutuhan masyarakat luas. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi diantaranya dengan mengubah paradigma
pendidikan yakni pendidikan bukan hanya sebatas pemahaman singkat mengenai sesuatu, tetapi lebih
merupakan proses penguasaan ilmu pengetahuan yang fungsional berdasarkan kerangka berfikir ilmiah.
Dalam menghadapi dinamika masyarakat dan tuntutan perubahan zaman, perguruan tinggi harus
membekali lulusannya dengan kompetensi kognitif, selain itu kompetensi sosial seperti kemampuan
bekerja sama dan berkomunikasi juga harus ditanamkan pada mahasiswa sejak dini. Dengan penerapan
pendekatan pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan kompetensi kognitif dan sosial lebih
mudah akan tercapai.
Kata Kunci: kooperatif, TGT, kompetensi sosia
PERJUANGAN PETANI KAPLONGAN TERHADAP PENJAJAH JEPANG APRIL 1944
Ahmad Fauzi: Perjuangan Petani Kaplongan Terhadap Penjajah Jepang April 1944
Perjuangan petani Kaplongan terhadap penjajah Jepang pada april 1944 merupakan peristiwa yang penting, karena peristiwa itu menjadi perlawanan yang merambat ke beberapa wilayah lain di Indramayu. Namun, peristiwa ini banyak terlupakan di kalangan masyarakat. Sehingga peristiwa perjuangan itu menarik untuk diteliti.
Dalam penelitian ini dirumuskan masalah yang terkait dengan latar belakang di atas, yakni: pertama, Siapa tokoh penggerak perlawanan terhadap Jepang?; kedua, Kenapa masyarakat Kaplongan melakukan perlawanan terhadap penjajah Jepang?; ketiga, Bagaimana peristiwa itu terjadi?
Penelitian ini bertujuan untuk; pertama, mengungkap siapa yang menjadi tokoh penting dalam perjuangan petani terhadap penjajah Jepang, kedua, mengetahui latar belakang yang menyebabkan petani Kaplongan melakukan perjuangan melawanan penjajah Jepang, ketiga, menggambarkan peristiwa perjuangan petani Kaplongan terhadap penjajah Jepang.
Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut menggunakan metode historis, yaitu mencakup empat tahapan; pertama, heuristic (pengumpulan data/sumber), verifikasi (kritik untuk memperoleh keabsahan sumber), interpretasi (pandangan penulis dalam menganalisa), dan historiografi (penulisan).
Dari penelitian ini dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, tokoh yang menjadi penggerak peristiwa perjuangan petani Kaplongan terhadap penjajah Jepang adalah Kiai Sidik dan H. Aksan. Adapun tokoh peredam dalam peristiwa itu adalah Kiai Nasuha dari desa Dukuh Jeruk. Kedua, masyarakat Kaplongan berjuang melawan penjajah Jepang dilatar belakangi karena ketika sedang melakukan pengumpulan padi, mereka meminta izin untuk melaksanakan shalat Jumat terlebih dahulu tetapi tidak diizinkan. Dari situlah mulai terjadinya perjuangan melawan penjajah Jepang. Ketiga, dalam peristiwa April 1944, tidak sampai adu fisik antara petani Kaplongan dengan penjajah Jepang sehingga tidak ada yang jatuh korban dari kedua belah pihak
ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA UNTUK KASUS BEBAN DAN PEGAS PADA POSISI HORIZONTAL DENGAN SPREADSHEET EXCEL
Gerak harmonik sederhana merupakan satu topik penting dalam Fisika
dan ilmu teknik. Pemahaman tentang gerak harmonik sederhana menjadi
suatu kebutuhan bukan saja untuk ilmuwan akan tetapi juga kalangan
insinyur. Hal ini terjadi karena bagi ilmuwan gerak harmonik sederhana
merupakan dasar-dasar memahami berbagai gejala fisika yang lebih
kompleks seperti redaman sedangkan bagi insinyur pemahaman tentang
gerak harmonik sederhana penting sekali sebagai dasar perancangan
berbagai aplikasi gerak harmonik sederhana seperti dalam pegas shock
absorber mobil. Karakteristik gerak harmonik sederhana biasanya
dinyatakan dalam persamaan difJerensial yang secara umum
diselesaikan menurut analisis analitik. Namun demikian tidak semua
persoalan gerak harmonik sederhana dapat diselesaikan dengan
pendekatan analitik. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan analisis numerik.
Pada analisis gerak harmonik sederhana dengan pendekatan numerik
dengan menggunakan metode Euler-Cromer untuk beban dan pegas
pada posisi horizontal disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh dengan
analisis numerik hampimya hampir sama dengan hasil analisis
analitiknya.
Kata kunci: gerak harmonik sederhana, pegas, Euler-Crome
PENGARUH INSENTIF, PENGEMBANGAN KARIR DAN RNKEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJARNSERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAIRN(STUDI KASUS PADA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif, pengembangan karir dan kepemimpinan terhadap motivasi kerja serta dampaknya terhadap kinerja pegawai (studi kasus pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 106 responden yang berstatus pegawai negeri sipil. Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linear berganda dan metode regresi hirarkis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insentif, pengembangan karir kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Kepemimpinan tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja pegawai, namun melalui faktor motivasi kerja sebagai variabel mediator, kepemimpinan berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai (full mediation). Implikasi dari penelitian ini, Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh perlu meningkatkan motivasi kerja pegawai melalui perhatiannya pada faktor insentif, pengembangan karir dan kepemimpinan agar kinerja pegawai dapat meningkat
- …