16 research outputs found

    Studi analisis hukum Islam terhadap putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo No.202/Pid.B/2009/PN.Sda. tentang kekerasan terhadap anak dibawah umur

    Get PDF
    Skripsi ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan tentang Apa Pertimbangan Hukmn Hakini Dalam Memutuskan Perkara No.2021Pid.B/2009/PN.Sda dan Bagaimana Perspektiff UU No 23 Tahun 2002 Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo No.202/Pid.B/2009/PN.Sda serta Bagaimana Perspektif Hukmn Pidana Islam Terhdap Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo No.202/Pid.B/2009/PN? Data penelitian dihimpun melalui kajian atas isi Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo tentang Kekerasan yang dllakukan terhadap anak dibawah umur. dan docmnenter literature) dan selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif analisis serta kesimpulan diperoleh melalui pola berpikir deduktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa putusan hakim dalam menjatuhkan perkara No.202/PidB/2009/PN .Sda.bagi pelaku kekearasan yang yang dilakukan terhadap anak dibawah mnur deng memvonis 6 (enam) bulan dan membebankan denda Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), selain memenuhi pasal 80 (l) UU Perlindungan Anak juga berdasarkan pada pertimbangan hal-hal yang memberatkan dan pada hal-hal yang meringankan. Menurut UU Perlindungan Anak No 23 Tahw 2002 pasal 80 (l) pelalumya dijatuhi dengan hukmnan penjara paling lama 3 (tiga) tahtm (enam)bulan dan/at au denda paling banyak Rp 72.000.000,-tujuh puluh jut a rupiah). Sedangkan dalam hukmn pidana Islam vonis yang dllakukan sangat bertolak belakang dalam kasus ini,dimana yang semestinya korban berhak menerima sanksi ta'ziroleh seorang muallim (gw'U) yang memang benar-benar mempunyai ahk mtuk menta'zir dalam masalah ini,terutaam untuk mendidik dan meluruskan akhlak yang kurang baik ,dalam kasus ini malah justru sang pendidiklah yang dijadikan tersangka dan dikenai sanksi hukuman.Padahal semata-mata tmtuk tujuan mendidik dan tidak. ada niat sedikitpun untuk malakukan kekerasan. Berdasarkan analisis diatas penulis menyarankan bagi penegak hokum agar dapat lebih bijaksana dalam memutuskan perkara dan lebih bisa meninjau kembali tmtuk agar tercipta keadilan yang seadil-adilnya.Dan bagi orangtua agar bisa mendidik anaknya untuk lebih menghonnati gurunya karena keduduakn guru sama atau disejajarkan dengan orangtua

    TRANSFORMASI MUSIK PATROL DI KABUPATEN JEMBER Studi Kasus Grup Patrol Bhâkoh Kêrrêng Rampak Pandhalungan dan Jember Putra Percussion

    Get PDF
    Musik Patrol merupakan ensembel musik perkusi berbentuk kentongan yang terbuat dari kayu atau bambu. Kesenian ini memiliki keterkaitan dengan kesenian perkusi yang berkembang di Madura yakni tongtong atau dhungdhung. Di Jember, ensembel kentongan ini mayoritas menggunakan kayu sebagai bahan alat musiknya. Kemunculan ensembel kentongan/musik patrol di Jember diawali dari inovasi Misnawar dalam mencari kemungkinan-kemungkinan bunyi dan komposisi baru melalui beberapa tong-tong/kentongan kecil yang sebelumnya digunakan sebagai musik pengiring tradisi totta’an merpati atau kerapan sapi. Pada perkembangan selanjutnya, musik patrol di Jember telah mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian serta mencari bentuk terbaiknya sebagai upaya menjawab tantangan zaman yang terus bergeser ke arah kemajuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perubahan-perubahan dalam musik patrol yang terakumulasi menjadi sebuah transformasi baik secara musikal maupun non-musikal melalui dua grup patrol yang representatif yakni Jember Putra Percussion dan Bhâkoh Kêrrêng Rampak Pandhalungan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Melalui teori transformasi yang ditawarkan oleh Heddy Shri Ahimsa-Putra, ditemukan bahwa proses perubahan musik patrol di Jember tidak terjadi secara keseluruhan (total), namun terjadi secara parsial yakni musikal, bentuk fisik instrumen dan fungsinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa musik patrol di Kabupaten Jember telah mengalami transformasi yang progresif baik dari segi musikal maupun non-musikal. Transformasi tersebut dapat dilihat dari hasil proses kreatif dan inovatif yang dilakukan oleh grup musik patrol Jember Putra Percussion dan Bhâkoh Kêrrêng Rampak Pandhalungan dalam setiap komposisi dan aransemen musik yang dihadirkan

    KONSEP PUSKESMAS BARU DI ERA OTONOMI DAERAH (SUATU KAJIAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PASIR KALIMANTAN TIMUR)

    Get PDF
    Objective of this research is mainly to develop a concept for new health centers within en~ of the regional autonomy in Pasir District, East Kalimantan. It was the observational cross sectional research in view of developing the concept for the new health centers in comply with employees and stakeholders of the health centers, the needs and expectations of community concerned with the high quality service, availability of resources in health centers and the regional authority in health filed within era of the regional autonomy

    PENGARUH INSENTIF, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA MELALUI SEMANGAT KERJA ANGGOTA SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DI DINAS SATUAN POLISI PAMONGPRAJA KOTA PASURUAN

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan bukti empiris kemampuan insentif  serta pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan kinerja, baik secara langsung maupun melalui mediasi semangat kerja. Pendekatan kuantitatif Partial Least Square (PLS) digunakan untuk menganalisis data 92 Anggota Satuan Perlindungan Masyarakat Dinas Satpol PP Kota Pasuruan, yang diambil menurut formula Slovin. Temuan empiris yang diperoleh bahwa insentif  yang semakin meningkat mampu mendorong peningkatan kinerja, baik secara langsung maupun melalui mediasi semangat kerja. Begitu juga dengan, peningkatan pendidikan dan pelatihan juga mampu mendorong peningkatan kinerja, baik secara langsung maupun melalui mediasi semangat kerja. Temuan ini sekaligus menjelaskan kuatnya peranan semangat kerja sebagai mediasi. Hasil ini didukung oleh statistik deskriptif insentif, pendidikan dan pelatihan, semangat kerja, serta kinerja yang semuanya memiliki nilai rata-rata tinggi. Kata Kunci: insentif, pendidikan dan pelatihan, semangat kerja, kinerja, Satpol PP.   Abstract: The aim of this research is to obtain empirical evidence of the ability of incentives as well as education and training to improve performance, either directly or through mediating morale. The quantitative approach of Partial Least Square (PLS) was used to analyze the data of 92 members of the Public Protection Unit of the Satpol PP Service of Pasuruan City, which were taken according to the Slovin formula. The empirical findings obtained are that the increasing incentives are able to encourage increased performance, both directly and through the mediation of morale. Likewise, increased education and training are also able to encourage increased performance, both directly and through mediation of work spirit. This finding also explains the strong role of morale as mediation. These results are supported by descriptive statistics of incentives, education and training, morale, and performance, all of which have high average scores.  KeyWords: incentives, education and training, morale, performance, Satpol PP

    KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM MENANAMKAN BUDAYA MADRASAH DI PROVINSI JAMBI

    Get PDF
    Pemimpin transformasional menjelaskan bagaimana pemimpin mengubah lembaga dengan menciptakan, mengkomunikasikan dan memberi inspirasi. Melakukan perpindahan perubahan dalam menanamkan budaya madrasah dengan proses belajar mengajar yang baik, pemenuhan dan perbaikan fasilitas, prestasi belajar dan ekstrakurikuler, ibadah keagamaan, disiplin dan kerja sama yang baik internal dan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menemukan konsep kepala madrasah transformasional dalam menanamkan budaya madrasah, peran kepemimpinan transformasional dan keberhasilan peran kepemimpinan transformasional dalam menanamkan budaya madrasah di provinsi Jambi.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman dan Teknik keabsahan data menggunakan triangulasidata.Hasil penelitian, yaitu: Kepala Madrasah memiliki kepribadian muslim sebagaimana Rasulullah SAW, mengetahui kebutuhan anggota, membangun rasa percaya diri dan anggota, membangun komitmen bersama dalam melakukan perpindahan menuju perubahan yang lebih baik, kreatif, produktif dan berinovasi, teladan dan berani menghadapi tantangan, sensitifitas terhadap keluhan dan saran anggota, bermusyawarah dan semangat motivasi. Peran kepemimpinan transformasional Kepala Madrasah sebagai penentu arah (direction setter), agen perubahan (agent of change), juru Bicara (spokesperson), pelatih (coach) yang baik, penggalang dukungan (support-getter), penjamin kesuksesan (succes-guarantor) dan pemandu jalan untuk melakukan perpindahan perubahan yang labih baik(path-finder).Implikasi praktis, yaitu: peran kepemimpinan transformasional Kepala Madrasah dalam menanamkan budaya madrasah dengan menerapkan viiiidealiced influence, inspirational motivation, intelelectual stimulation dan individualized consideration dan pencapaian keberhasilan dengan kepribadian pemimpin yang baik, faktor pendidikan, pengalaman yang tinggi, kerja sama yangbaik

    PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEK KOMUNITAS DAN PASAR BURUNG DI SURABAYA ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN

    Get PDF
    Seiring perkembangan zaman populasi burung semakin lama semakin kecil popusalisanya di alam liar sehinga menjadikan kelangkahan populasinya, mengakibatkan kalangan burung sangat kritis di Indonesia ini. Jika tidak segera ditanggulangi maka kepunahan adalah gambaran yang signifikan bagi populasi burung tersebut. Burung tidak hanya sebagai hewan peliharaan yang dirawat setiap hari, akan tetapi burung  termasuk satwa yang bisa di buat untuk obat dan sarana untuk menyalurkan potensi kita untuk mencintai sesama mahluk hidup. Dengan adanya komplek komunitas dan pasar burung di Surabaya yang berkonsep arsitektur berwawasan lingkungan ini semoga bisa menjadikan ruang untuk penggemar burung dan masyarakat untuk mencintai satwa burung. Dengan fasilitas yang ada di komplek komunitas dan pasar burung seperti mengadakan perlombaan burung seminar jual beli burung pembudiyakan burung dengan berternakan yang baik

    Slénco

    Get PDF
    Disleksia merupakan gangguan spesifik dalam membaca, yaitu berupa kesulitan untuk memisahkan kata dari sekelompok kata dan fonem (bunyi huruf) untuk setiap kata. Istilah tersebut jarang sekali didengar di kalangan umum, karena fenomena ini terjadi pada anak-anak, dan sedikit orang tua yang mau tahu akan disleksia. Disleksia dalam ranah karawitan direpresentasikan melalui penggarapan karya komposisi karawitan yang fokusnya mengarah pada persoalan komunikasi atau ketidaknyambungan komunikasi yang selanjutnya berjudul ‘Slénco’. ‘Slénco’ merupakan karya komposisi karawitan yang dibentuk melalui eksperimen garap baik vokal maupun musikal dengan metode karawitan Jawa dan musik Barat dalam penyusunan melodi dan ritmisnya. Metode yang digunakan antara lain harmoni kempyung, permainan sukat, ritmis syncope, dan inversi melodi

    Studi analisis hukum Islam terhadap putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo No.202/Pid.B/2009/PN.Sda. tentang kekerasan terhadap anak dibawah umur

    Get PDF
    Skripsi ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan tentang Apa Pertimbangan Hukmn Hakini Dalam Memutuskan Perkara No.2021Pid.B/2009/PN.Sda dan Bagaimana Perspektiff UU No 23 Tahun 2002 Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo No.202/Pid.B/2009/PN.Sda serta Bagaimana Perspektif Hukmn Pidana Islam Terhdap Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo No.202/Pid.B/2009/PN? Data penelitian dihimpun melalui kajian atas isi Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo tentang Kekerasan yang dllakukan terhadap anak dibawah umur. dan docmnenter literature) dan selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif analisis serta kesimpulan diperoleh melalui pola berpikir deduktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa putusan hakim dalam menjatuhkan perkara No.202/PidB/2009/PN .Sda.bagi pelaku kekearasan yang yang dilakukan terhadap anak dibawah mnur deng memvonis 6 (enam) bulan dan membebankan denda Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), selain memenuhi pasal 80 (l) UU Perlindungan Anak juga berdasarkan pada pertimbangan hal-hal yang memberatkan dan pada hal-hal yang meringankan. Menurut UU Perlindungan Anak No 23 Tahw 2002 pasal 80 (l) pelalumya dijatuhi dengan hukmnan penjara paling lama 3 (tiga) tahtm (enam)bulan dan/at au denda paling banyak Rp 72.000.000,-tujuh puluh jut a rupiah). Sedangkan dalam hukmn pidana Islam vonis yang dllakukan sangat bertolak belakang dalam kasus ini,dimana yang semestinya korban berhak menerima sanksi ta'ziroleh seorang muallim (gw'U) yang memang benar-benar mempunyai ahk mtuk menta'zir dalam masalah ini,terutaam untuk mendidik dan meluruskan akhlak yang kurang baik ,dalam kasus ini malah justru sang pendidiklah yang dijadikan tersangka dan dikenai sanksi hukuman.Padahal semata-mata tmtuk tujuan mendidik dan tidak. ada niat sedikitpun untuk malakukan kekerasan. Berdasarkan analisis diatas penulis menyarankan bagi penegak hokum agar dapat lebih bijaksana dalam memutuskan perkara dan lebih bisa meninjau kembali tmtuk agar tercipta keadilan yang seadil-adilnya.Dan bagi orangtua agar bisa mendidik anaknya untuk lebih menghonnati gurunya karena keduduakn guru sama atau disejajarkan dengan orangtua

    Slenco

    No full text
    Disleksia merupakan gangguan spesifik dalam membaca, yaitu berupa kesulitan untuk memisahkan kata dari sekelompok kata dan fonem (bunyi huruf) untuk setiap kata. Istilah tersebut jarang sekali didengar di kalangan umum, karena fenomena ini terjadi pada anak-anak, dan sedikit orang tua yang mau tahu akan disleksia. Disleksia dalam ranah karawitan direpresentasikan melalui penggarapan karya komposisi karawitan yang fokusnya mengarah pada persoalan komunikasi atau ketidaknyambungan komunikasi yang selanjutnya berjudul ‘Slénco’. ‘Slénco’ merupakan karya komposisi karawitan yang dibentuk melalui eksperimen garap baik vokal maupun musikal dengan metode karawitan Jawa dan musik Barat dalam penyusunan melodi dan ritmisnya. Metode yang digunakan antara lain harmoni kempyung, permainan sukat, ritmis syncope, dan inversi melodi
    corecore