816 research outputs found
Bacillus as Siderophore and Iron-bioremoval Bacteria
ome Bacillus strains can produce siderophore. Siderophore is a chelating agent for ferric iron as a response to low iron environment. Bacillus has ability as iron bioremoval. The aim of this research was to get siderophore Bacillus strain which could resist to iron and to know the ability of its bioremoval. This research used Bacillus isolated from Kalimas Surabaya ie: A6, DA11, and SS19. The strains were screened for siderophore bacteria in Fe-CAS agar medium. Ferric bioreduction was analysed on medium contained FeCl3.6H2O 50; 100; and 150 mg/L. Ferric bioremoval was measured by Atomic Absorption Spectroscopy method. Bacillus A6, DA11, and SS19 could produce siderophore and also stand to media containing 150 mg/L FeCl3.6H2O. Bacillus DA11 had the highest ability of ferric bioremoval, which was 26.841 mg/L from 33.365 mg/L concentration, with efficiency 80.5%
Pelatihan Pengelolaan Limbah Medis Padat
Pengelolaan Kesehatan lingkungan rumah sakit adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan. baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun social. Upaya yang dilakukan rumah sakit dalam rangka pengelolaan kesehatan lingkungan yaitu menyelenggarakan pelayanan sanitasi rumah sakit, salah satunya adalah pengelolaan limbah. Pengelolaan limbah merupakan salah satu aspek strategis dari rumah sakit, karena dengan pengelolaan limbah yang baik dan benar akan menekan biaya pengolahan, mencegah infeksi dan menciptakan citra yang baik bagi rumah sakit. Pengelolaan limbah medis padat di mulai dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, transportasi dan berakhir di tempat penyimpanan sementara untuk menunggu pembakaran. Timbulan Jumlah limbah medis padat seperti : bekas perban, sisa-sisa kapas, jarum suntik, infus set, ampul/vial obat, kaca preparat dan lain-lainnya sebanyak ± 16 - 55 kg per hari, yang dihasilkan dari unit rawat jalan dan rawat inap selanjutnya akan disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Medis Padat. Adapun lokasi Tempat Penyimpanan Sementara limbah medis padat di Rumah Sakit Azra berada dalam satu ruangan dengan mesin insenerator dan ruangan petugas limbah medis. tempat penyimpanan sementara limbah medis padat yang ada di Rumah Sakit AZRA Bogor disarankan terpisah dengan ruangan petugas sanitasi. Petugas sanitasi sebaiknya mendapatkan ruangan tersendiri,dan tidak menjadi dalam satu ruangan dengan mesin insenerator, limbah medis padat dan limbah B3
Overview of metal contacts technology on semiconductor
Over the past decades, researcher confronts new difficulties and breakthrough due to semiconductor innovation and these chances are evident in the endeavours that have been laid by semiconductor and optoelectronic devices. Semiconductor defined as a material which conducts electricity conditionally, hence making it useful in controlling for optoelectronic devices. It possesses intermediate conductivity, ranging between a conductor and an insulator. The superiority of metal-semiconductor plays a significant role in the performances of semiconductor devices and it is a powerful tool for improving performance in many areas of modern life
ANALISI KEUNTUNGAN DAN SRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PERTERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR
Penelitian ini di lakukan di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar tujuan penelitian ini, untuk mengetahui keuntungan rata-rata usaha yang diperoleh pengusaha peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar dan untuk mengetahui strategi pengembangan usaha peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar ditinjau dari analisis SWOT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Dalam analisis ini digunakan asumsi-asumsi yaitu harga bahan baku dan sarana produksi berdasarkan harga standar yang berlaku pada saat penelitian dilakukan. harga jual hasil usaha berdasarkan harga yang berlaku pada saat penelitian dilakukan. Perumusan pilihan strategi pengembangan usaha usaha dan pemasaran ayam ras petelur di Kecamatan Indrapuri dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terlibat dalam sebuah usaha. bahwa rata-rata keutungan yang diterima pada usaha peternakan ayam ras petelur adalah Rp. 22.218.002/siklus. Dari analisis hasil SWOT strategi usaha yang baik diterapkan usaha peternakan ayam ras petelur di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar yaitu strategi SO yaitu berupaya memenuhi kapasitas usaha peternakan ayam ras petelur dengan menambah hasil produksi. Untuk menambah hasil produksi sangat diperlukan adanya penambahan modal sehingga peminjaman modal atau melakukan investasi sangat diperlukan
GAMBARAN SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP TANPA DIET KHUSUS DI RUMAH SAKIT AZRA BOGOR
Sisa Makanan adalah jumlah makanan yang tidak dimakan oleh pasien dari yang disajikan oleh rumah sakit menurut jenis makanannya. Berdasarkan Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit tahun 2013 dalam Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Sisa Makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien (20%). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Gambaran Sisa Makanan Makan Siang Pasien Rawat Inap Tanpa Diet Khusus di Rumah Sakit Azra Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kuantitatif dengan pendekatan penelitian Crossectional survei Sampel penelitian ini sebanyak 22 pasien rawat inap yang diambil dengan Teknik Accidental Sampel. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar pengukuran sisa makanaan. Hasil analisis univariat dengan distribusi frekuensi diperoleh rata-rata sisa makanan responden adalah sebanyak 20,23%. Persentase responden yang tidak menghabiskan makanannya 20% mencapai 31,8%. Sebaiknya rumah sakit menanyakan jenis makanan yang disukai dan tidak disukai oleh pasien dan memotivasi pasien agar mau mengkonsumsi makanan yang telah disediakan
Hubungan Lama Waktu Tunggu Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Di Poli Umum Klinik Relof Tahun 2022
Kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan sangat penting untuk diperhatikan karena dapat menggambarkan kualitas pelayanan di tempat pelayanan kesehatan tersebut. Waktu tunggu pasien adalah salah satu komponen potensial yang mempengaruhi ketidakpuasan. Waktu tunggu merupakan masalah yang sering menimbulkan keluhan pasien di beberapa fasilitas kesehatan . Waktu tunggu yang lama mencerminkan bagaimana klinik mengatur manajemen pelayanan sesuai oleh situasi dan harapan pasien, pasien merasa tidak puas apabila waktu tunggu tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu ≤ 60 menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama waktu tunggu dengan kepuasan pasien di poli umum klinik relof tahun 2022. Metode penelitian menggunakan analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini 305 responden dengan jumlah sampel 75 responden, menggunakan simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil analisa menyatakan hasil Odds Ratio sebesar 12.250 dengan CI (4.789 - 31.333) artinya responden yang menyatakan waktu tunggu 60 menit (lama) berpeluang 12.250 kali untuk tidak puas dengan pelayanan dibandingkan dengan responden yang menyatakan waktu tunggu 60 menit (tidak lama). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa adanya hubungan waktu tunggu dengan kepuasan pasien adalah semakin cepat pelayanan pasien atau waktu tunggu yang tidak lama maka pasien akan semakin puas dengan pelayanan yang diterima. Sedangkan semakin lama waktu tunggu maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan pasien dalam memperoleh pelayanan, sehingga menimbulkan ketidakpuasanKata Kunci : waktu tunggu, kepuasan pasie
Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan Pada Anak Jalanan Akur Kurnia Kramat Jati Jakarta Timur
Anak jalanan belum sepenuhnya memahami mengenai pentingnya personal hygiene meskipun ada pemberian beberapa informasi dari volunteer save street child namun pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari belum diterapkan sepenuhnya hal tersebut ditunjukan dengan sikap acuh tak acuh anak jalanan dalam menjaga personal hygiene. Berdasarkan hasil kajian tersebut maka anak jalanan memiliki peluang yang besar terinfeksi virus corona dan media penyebaran virus corona. Metode: kegiatan yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan edukasi protokol kesehatan dan demontrasi cara mencuci tangan, cara menjaga jarak, cara menggunakan masker dan etika batuk. Hasil: Anak-anak jalanan yang mengikuti penyuluhan dan demontrasi memahami tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan selama masa pandemi dan mampu mendemontrasikan ulang. Kesimpulan: kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan dimasa pandemi covid-19 sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci: Penerapan Protokol Kesehatan
Microfinancing Influence on Micro-Entrepreneurs Business Growth: Mediating Role of Psychological and Social Capital
This paper is set out to uncover the phenomena of micro-enterprises business growth by hypothesizing microfinancing, social and psychological capital as factors. This research is important due to the fact that the paucity of information on how microfinancing, social and psychological capital relate to micro-enterprises business growth would obscure the ways in which they survive. In Malaysia, microfinance is used as one of the tools to alleviate poverty, as well as to improve the livelihood and standards of living of the poor and those who are financially excluded. However, almost three decades after the introduction of microfinancing programmes, the performance of microfinancing recipients’ i.e. micro-enterprises in Malaysia is not satisfactory. Besides providing loans to these micro-entrepreneurs, other aspects of facilitation, including the inculcation of the entrepreneur’s intangible resources, need to be addressed. Therefore, this research examines the mediating effect of micro-entrepreneurs’ psychological and social capital on the relationship between microfinance provisions and the business growth of micro-enterprises. The samples are identified from two microfinance providers, i.e., Amanah Ikhtiar Malaysia (AIM) and the National Entrepreneur Group Economic Fund (TEKUN) micro credit financing scheme recipients’ databases. A total of 250 useable survey questionnaires was collected and analysed to test the hypothesised relationship. The data was analysed using Partial Least Square-SEM and the structural model was examined to test the hypotheses. The findings show that micro-entrepreneurs’ psychological and social capital have a significant mediating effects on the relationship between provision of microfinance and the business growth of micro-enterprises in Kelantan. This research offers the practical implication that the effects of micro finance provision on the business growth of micro-enterprises are better exerted through micro-entrepreneurs’ psychological and social capital. This theoretically supports the applicability of the Resource-based View (RBV) theory to explain the mediating effect of psychological and social capital on the relationship between microfinance provisions and business growth.
Research paper
Keywords: Micro-enterprise, Business growth, Psychological capital, Social capital, Mediation, Microfinance institutions
Reference to this paper should be made as follows: Nordin, N., Siti-Nabiha, A.K., & Kamalia, Z. (2019). Microfinancing Influence on Micro-Entrepreneurs Business Growth: Mediating Role of Psychological and Social Capital, Journal of Entrepreneurship, Business and Economics, 7(2), 130–161
EtnografĂa del deseo: Bases teĂłricas
Zulaika propone adentrarse en los mecanismos simbĂłlicos de la materia etnográfica. Situar el deseo en el centro al abordar la tarea de estudiar aspectos expresivos y emergentes de la cultura es ciertamente innovador; Zulaika se ubica firmemente en el terreno de la antropologĂa simbĂłlica y cognitiva, y recoge aspectos teorizados por Sperber y que están en deuda con la semiĂłtica y el psicoanálisis
- …