57 research outputs found

    Policy on Access, Quality and Competitiveness Islamic Education

    Get PDF
    1945 Constitution explicitly mandates that every citizen has the right to education because education is the main instrument to build a culture and civilization both the Islamic nation and Nor. Even Indonesian government has committed Internationally to achieve the target of increasing the quality of education for all by 2015, there are still many issues concerning education in addition to the issue of access to education. Included in these issues is a matter of fairness and quality of education. To address these issues, the recommendations need to be provided based on evidence gathered from painstaking research in order to be relied upon by the government, to be used as a basis of an access, power quality competitiveness of education in the era of competition. Effective policy formulation process must pay attention to harmony between the agenda of policy proposals and strategies (grand design) government. The government also is not the sole actor in increasing accessibility of education. Communities also have an important role in improving the quality of life of their own

    PERAN NABI DALAM PROSES PEWAHYUAN ; Studi Kitab al-Naba’u al-'Azim Karya Muhammad ‘Abdullah Darraz

    Get PDF
    “Alquran is like a diamond shining over all the surface”. That is well-known quote from Muhammad Abdullah Darraz in illustrating Alquran. From that statement, it is able to be summarized that he had provided a new paradigm of Alquran through his work, Al-Naba’u Al-‘Azim, Nazratun Jadidah fi Alquran. This paper will focus on several views in his book including the meaning of Alquran, hadis al-qudsi, h}adis al-nabawi, wahyu al-nash, wahyu al-ma’na, ta’lim bi al-Ibtida’I, and ta’lim bi al-Iqrar or naskh Intiha’i. Furthermore, this paper will analyze the theory of hadis al-qudsi I h}adis al-nabawi and the consequences of classifiying Alquran, Hadis al-Qudsi, and Hadis al-Nabawi, including the role of the prophet in revelation methode. Based on Darraz’s view, Alquran is not able to be defined. The definition of Alquran which has been commonly known is only the efforts of traditional muslim scholars to approach the essential charachters of Alquran. The clearest differences among Alquran, hadis al-qudsi, and hadis al-nabawi are possible to be seen from three aspects. Those are, the way of revelation imparting (wahyu al-nash and wahyu al-ma’na), textual indication (nash syar’i), and revelation purpose (ta’abbud bi tilawatih and tahaddi (challenging). The principal philosophy of differentiating among Alquran, hadis al-qudsi, hadis al-nabawi is abridging the human to perform the religious obligation. The role of prophet Muhammad in revelation process is simply passive

    Womenpreneurship: Aktualisasi Peran Perempuan Melalui Pemberdayaan Kewirausahaan di Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap aktualisasi perempuan dalam berwirausaha di Kelurahan Lembeyan Kulon, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, dalam mengembangkan potensi pertanian berupa tanaman buah jambu mede sebagai oleh-oleh destinasi wisata Telaga Sarangan Magetan. Produksi jambu mede yang  menyentuh angka lima belas ton per empat bulan ini dijual dengan nilai rendah sehingga petani di Desa Lembeyan sering mengalami kerugian dan akibatnya terkadang buahnya hanya dijadikan pakan ternak. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus guna mendeskripsikan data secara menyeluruh dan utuh mengenai aktualisasi peran perempuan melalui pemberdayaan kewirausahaan. Analisis data dilakukan peneliti dengan tahapan kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, dengan teknik keabsahan data kredibilitas dan konfirmbality. Pemberdayaan perempuan desa melalui pelatihan pengolahan abon jambu  mede  diharapkan dapat mendorong semangat berwirausaha perempuan di Kelurahan Lembeyan serta nantinya melahirkan womenpreneur desa yang berkontribusi terhadap nilai tambah hasil pertanian jambu mede dan menambah pendapatan keuangan keluarga. [This study aims to reveal the actualization of women in entrepreneurship in Lembeyan Kulon Village, Lembeyan District, Magetan Regency, empowering women in developing agricultural potential in the form of cashew fruit plants as souvenirs for the tourist destination of the Magetan Sarangan Lake. Cashew nut production reaches fifteen tons per four months, the harvest has been sold at a low value so that farmers in Lembeyan village often experience losses and as a result sometimes the fruit is only used as animal feed. This study describes the data as a whole and in its entirety regarding the actualization of the role of women through entrepreneurial empowerment. Data analysis was carried out by matching the data obtained, systematized, interpreted logically for the validity and credibility of the data obtained. Empowerment of village women through training on processing cashew floss is expected to encourage women's entrepreneurial spirit in Lembeyan Village and later contribute to the added value of cashew agricultural products and increase family financial income.

    Konsep “Al-Fathu” dalam Al-Quran untuk ebuah Pencapaian dan Pendidikan

    Get PDF
    Kata ‘al-fathu’ berasal dari Bahasa Arab ‘fataha’ yang berarti kemenangan atau rizki. Dalam Bahasa Indonesia sering diartikan sebagai buka, atau pembuka, yang mana arti tersebut mengacu kepada makna sifat. Adanya penerjemahan sebuah kata ke dalam Bahasa lain sudah tentu menyebabkan distorsi makna, termasuk makna al fathu ini sendiri. Kebanyakan orang hanya akan memahami makna al-fathu ini cukup sebagai makna sifat saja, dan melupakan hakikat makna dari kata serapan tersebut. Kehidupan manusia takkan pernah lepas dari sebuah usaha, yang mana usaha tersebut yang akan mengarahkan pada sebuah pencapaian, atau hasil dari apa yang telah diusahakan. Pada dasarnya, pencapaian tidak semudah yang dibayangkan, banyak sekali tahapan yang harus dipikirkan dan ditata agar setiap individu dapat menuju kepada suatu hal yang kita sebut “pencapaian”. Pun suatu pencapaian akan mudah didapatkan dengan usaha keras dan do’a, entah hasil tersebut berwujud atau hanya sekedar rasa yang dapat kita nikmati setelah jeda waktu yang dibutuhkan. Pada dasarnya seluruh umat manusia khususnya umat islam akan selalu diiringi oleh Allah SWT untuk menggapai suatu kemenangan atau pencapaian tersebut, tergantung seberapa banyak do’a yang dipanjatkan dan seberapa keras usaha yang dikerahkan. Kalimat al-Fathu tertulis sebanyak 8 kali dalam Al-Quran, yang mana jika disandingkan dengan semua kalimat yang ada seluruhnya tertuju kepada satu makna, yaitu kemenangan. Salah satu contoh yang dapat kita ambil adalah waqiah ghazwah khandaq, yang mengandung banyak sekali hikmah kehidupan di dalamnya. Berkat teladan yang Rasulullah SAW contohkan dan ajarkan, persatuan, kegigihan, serta tekad yang kuat yang tertanam dalam tiap diri umat islam, menjadikan kemenangan yang telah dijanjikan terwujud

    Konsep Pengembangan Program Unggulan di Lembaga Pendidikan Islam

    Get PDF
    Pendidikan merupakan salah satu unsur penilaian dalam indeks pembangunan manusia (human development index) yang dikembangkan oleh United Nations Development Programs (UNDP).Untuk itu seluruh potensi pendidikan hendaknya diarahkan pada pencapaian tingkat kemajuan pembangunan pendidikan yang berkualitas, baik secara kuantitatif maupun kualitatif melalui serangkaian program unggulan yang harus dikelola secara professional. Program Unggulan adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang dilaksanakan dengan urutan tertentu untuk mencapai keunggulan dalam keluaran (output) pendidikannya. Keunggulan dalam keluaran yang dimaksud meliputi kualitas dasar(daya pikir, daya kalbu, dan daya phisik) dan penguasaan ilmu pengetahuan, baik yang lunak (ekonomi, politik, sosiologi dan sebagainya) termasuk penerapannya yaitu teknologi (konstruksi, manufaktur, komuniksi dan sebagainya). maka salah satu upaya yang sangat perlu dilakukan adalah rekonstruksi ulang program sekolah mulai dari konsep kurikulum terpadu yang kaitannya dengan standar isi, peningkatan mutu pembelajaran misalnya melalui program akselerasi dimana hal tersebut berkaitan dengan standar proses, dan yang tak kalah penting adalah adanya program yang mampu membentuk multiple intelegence peserta didik melalui kegiatan diluar kelas, misalnya ekstrakulikuler

    PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA; PENDEKATAN HUMANISME ETHIC

    Get PDF
    The data is published by the world economic forum’s global competitiveness report 2014-2015. Stated that human resources in ASEAN member states have not reached the top ten yet. Malaysia and Indonesia are the largest Moslem country which has more responsibility in human resources competency development. Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas diagnoses that the lack of human resources competition due to there is no good attitude of Islam within the Islamic ummah against sciences. This article offers the concept of human resources development by using a humanism sufisktik approach. Humanism focuses award and the development potential of human nature, so manifest psychologically stable growth to the level of self – actualization. Sufi enhance the role of moral and psychological motivated by value al fadilah kamal an-nafs based on Islam. Sufistik humanism implies that the translation of humanizing meaning it must always be related to theological moral manners. By this approach, the expected Moslem human resources are able to competitive until becoming the leader who is not only in ASEAN but also on the scale of international.Keywords: Pengembangan SDM, Humanisme, Sufisti

    NIKAH MUHALIL MENURUT IMAM HANAFI

    Get PDF
    Nikah muhallil pada prinsipnya adalah merupakan suatu pernikahan yang dilarang dan mendapat kecaman keras dari Rasulallah SAW bagi pelakunya. Nikah muhalil menurut mayoritas ulama Mujtahid, seperti Maliki, Syafi’i, dan Hambali merupakan suatu pernikahan yang tidak sah (batal). Namun berbeda dengan Imam Abu Hanifah yang menganggap sah pernikahan muhallil ini. Pandangan Imam Abu Hanifahpun didukung dengan dalil-dalil baik dari Al Qur’an maupun hadits. Untuk mengetahui pandangan ini, penyusun tertarik untuk meneliti “NIKAH MUHALLIL MENURUT IMAM ABU HANIFAH“. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum nikah muhallil menurut Imam Abu Hanifah, dan untuk mengetahui landasan pemikiran Abu Hanifah dalam menetapkan hukum nikah muhallil. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data data primer yaitu kitab kitab sumber yang berhubungan dengan masalah yang di kaji seperti Al-Mabsuth karangan Syamsuddin Asy-Syarakhsi, Badaii as-Shanaii, karangan A’la ud-Dhin Abi Bakar bin Mas’ud. Dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi perpustakaan (library reseach) dan kitab-kitab yang membahas tentang fiqih munakahat diantaranya adalah kitab, al-Muwattha’ oleh Imam Malik, fiqih Mazahib al-Arba’ah, oleh Abdurrahman al-Jaziri, fiqih sunnah oleh Sayid Sabiq, dan beberapa referensi fiqih lainnya serta yang berkenaan dengan Abu Hanifah, data tertier yaitu data yang berupa kumpulan dan kompilasi sumber primer dan skunder. Misalnya majalah, jurnal, artikel dan karya ilmiyah lainnya Dalam hukum positif di Indonesia tentang Undang-undang Perkawinan, penulis belum menemukan Undang-Undang yang mengatur tenntang nikah muhallil ini.sedangkan ini bukan suatu hal yang mustahil terjadi dikalangan masyarakat. Sementara dalam fiqh, terdapat perbedaan pendapat yaitu bahwa Imam Abu Hanifah membolehkan nikah muhallil ini. Dalam hal ini dasar yang digunakan Imam Abu Hanifah yang pertama ialah berdasarkan keumuman ayat surat Al-Baqarah ayat : 230, “ Hingga dia kawin dengan suami yang lain” kemudian sunnah Rasulallah SAW, dan istihsan beliau mengatakan hadist nabi yang melarang nikah muhallil bukanlah suatu hal yang batal dilakukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam permasalahan nikah muhallil, pernikahan tidaklah batal menurut Imam Abu Hanifah walaupun jumhur ulama mengatakan batal
    • 

    corecore