Portal Jurnal Online Kopertais Wilyah IV (EKIV) - Cluster SASAMBO
Not a member yet
    913 research outputs found

    KEDUDUKAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH DALAM INTERNAL AUDITOR BANK SYARIAH

    Get PDF
    The history of banking regulation and supervision in Indonesia cannot be separated from the desire to develop national banking as well as to tackle the accompanying banking crimes. Bank supervision through audits of state banks is carried out in layers by the financial and development supervisory board (BPKP), the financial audit body (BPK), public accounting offices including by the Indonesian bank itself, the sharia supervisory board for Islamic banks.Sejarah pengaturan dan pengawasan perbankan di Indonesia tidak terlepas dari adanya keinginan untuk mengembangkan perbankan nasional sekaligus untuk menanggulangi kejahatan perbankan yang menyertainya. Pengawasan bank melalui audit terhadap bank pemerintah dilakukan berlapis-lapis oleh badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP), badan pemeriksa keuangan (BPK), kantor akuntan publik termasuk oleh bank Indonesia sendiri, dewan pengawas syariah untuk bank Isla

    KETERKUNGKUNGAN INTELEKTUAL ATAU KONTRIBUSI METODOLOGIS PEMBENTUKAN MAZHAB DALAM ISLAM

    No full text
    Artikel ini ditulis untuk mendeskripsikan keterkungkungan intelektual atau kontribusi metodologis dalam pembentukan mazhab. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini ialah kajian literature (library research) yang sumber datanya berasal dari buku, artikel dan sumber literatur lainnya yang terkait dengan topik penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kehidupan umat Islam semakin kompleks sehingga memerlukan solusi terhadapnya. Pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup tidak terlalu mendapatkan kendala dalam menghadapi permasalahan yang ada karena bisa langsung bertanya kepada Nabi Muhammad SAW dan beliau memberikan solusi berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Memasuki masa sepeninggal Rasulullah, persoalan krusial umat Islam muncul satu per satu sehingga dikalangan sahabat berbeda-beda pendapatnya dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Secara kronologis, pada masa setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabat mulai memunculkan berbagai aliran fiqih hingga pada masa tabi’in, tabi’in tabi’in dan seterusnya. Di sisi lain, apakah mazhab fiqh dimaknai oleh umat Islam sebagai tiruan untuk diikuti sehingga tidak ada ruang untuk berpikir. Inilah yang disebut dengan keterkungkungan intelektual. Disisi lain ada segolongan orang yang langsung memutuskan permasalahan dengan langsung menguti dari al-quran dan hadist serta langsung menkajinya.Artikel ini ditulis untuk mendeskripsikan keterkungkungan intelektual atau kontribusi metodologis dalam pembentukan mazhab. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini ialah kajian literature (library research) yang sumber datanya berasal dari buku, artikel dan sumber literatur lainnya yang terkait dengan topik penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kehidupan umat Islam semakin kompleks sehingga memerlukan solusi terhadapnya. Pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup tidak terlalu mendapatkan kendala dalam menghadapi permasalahan yang ada karena bisa langsung bertanya kepada Nabi Muhammad SAW dan beliau memberikan solusi berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Memasuki masa sepeninggal Rasulullah, persoalan krusial umat Islam muncul satu per satu sehingga dikalangan sahabat berbeda-beda pendapatnya dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Secara kronologis, pada masa setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabat mulai memunculkan berbagai aliran fiqih hingga pada masa tabi’in, tabi’in tabi’in dan seterusnya. Di sisi lain, apakah mazhab fiqh dimaknai oleh umat Islam sebagai tiruan untuk diikuti sehingga tidak ada ruang untuk berpikir. Inilah yang disebut dengan keterkungkungan intelektual. Disisi lain ada segolongan orang yang langsung memutuskan permasalahan dengan langsung menguti dari al-quran dan hadist serta langsung menkajinya

    Konvergensi Pemikiran Yusuf al-Qardhawi dan Fazlur Rahman dalam Hukum Ekonomi Syariah dan Pendidikan Islam: Sebuah Kajian Komparatif

    Get PDF
    This research aims to examine the convergence of thought between two prominent figures in the Islamic world, namely Yusuf al-Qardhawi and Fazlur Rahman, in the context of Sharia economics and Islamic education. This study is comparative in nature, focusing on the analysis of their thoughts related to the principles of Sharia economics and their approaches to shaping Islamic education relevant to contemporary times. The research method employed in this study is a literature review, which includes the analysis of the works of Yusuf al-Qardhawi and Fazlur Rahman, as well as relevant literature studies. The findings of the research indicate that despite their different intellectual backgrounds, there is convergence in their views on Sharia economic principles, such as economic justice, ownership, and the prohibition of usury. Furthermore, both emphasize the importance of inclusive, contextual, and contemporary-relevant Islamic education. This research contributes to understanding the convergence of thought between Yusuf al-Qardhawi and Fazlur Rahman in the context of Sharia economics and Islamic education. These findings can serve as a source of inspiration for the development of more inclusive and relevant Sharia economic thought, as well as Islamic education that aligns with the demands of contemporary times.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konvergensi pemikiran dua tokoh besar dalam dunia Islam, yaitu Yusuf al-Qardhawi dan Fazlur Rahman, dalam konteks hukum ekonomi syariah dan pendidikan Islam. Studi ini bersifat komparatif, berfokus pada analisis pemikiran keduanya terkait dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah, serta pendekatan mereka dalam membentuk pendidikan Islam yang relevan dengan zaman kontemporer. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, yang mencakup analisis teks-teks karya Yusuf al-Qardhawi dan Fazlur Rahman, serta kajian literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun keduanya memiliki latar belakang pemikiran yang berbeda, terdapat konvergensi dalam pandangan mereka terhadap prinsip-prinsip ekonomi syariah, seperti keadilan ekonomi, kepemilikan, dan larangan riba. Selain itu, keduanya juga menekankan pentingnya pendidikan Islam yang inklusif, kontekstual, dan relevan dengan perkembangan zaman. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami konvergensi pemikiran antara Yusuf al-Qardhawi dan Fazlur Rahman dalam konteks hukum ekonomi syariah dan pendidikan Islam. Temuan ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan pemikiran ekonomi syariah yang lebih inklusif dan relevan, serta pendidikan Islam yang sesuai dengan tuntutan zaman kontemporer

    STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA AL-QURAN DENGAN TARTIL DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDATUL HIKAM NW BANYU URIP LOMBOK TENGAH

    Get PDF
    Perubahan paradigma dalam pendidikan pada dasarnya adalah melakukan tindakan yang berbeda berdasarkan pola fikir yang sesuai dengan perkembangan lingkungan. Masalah yang dihadapi sekarang tidak mungkin diselesaikan dengan cara lama yang telah menimbulkan masalah yang yang kita hadapi. Mata pelajaran al-Qur’an merupakan bagian dari mata pelajaran agama Islam di madrasah Thanawiyah yang digunakan untuk mengarahkan pemahaman dan penghayatan siswa terhadap isi kandungan al-Qur’an, yang diharapkan dapat diimplementasikan melalui prilaku yang memancarkan iman taqwa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mata pelajaran al-Qur’an, guru harus memastikan bahwa siswa-siswinya bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.      Hal ini sesuai dengan keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama Nomor 128 tahun 1982 dan Nomor 44 tahun 1982 tentang usaha meningkatkan kemampuan membaca tulis al-Qur’an bagi umat Islam dan dalam rangka penghayatan dan pengamalan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Adapun metode atau pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah masih banyaknya siswa yang belum lancar membaca al-Quran dengan tartil, dan masih kurangnya strategi yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat membca al-Quran  dengan tartil

    Pengaruh Metode Diskusi Langsung (Sharing) terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII MTs NW Montong Mas

    Get PDF
    Abstrak Pada saat sekarang ini metode, strategi, maupun teknik mengajar guru sangat mempengaruhi minat serta keberhasilan pembelajaran siswa dikelas. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan pada sistem pembelajaran oleh guru. Penerapan strategi belajar untuk meningkatkan minat siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam  di Madrasah Tsanawiah (MTs) NW Montong Mas sebagai landasan pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan kehidupan sosial mutlak harus ditingkatkan karena asumsinya adalah jika pendidikan agama yang meliputi Aqidah Akhlak, Qur’an Hadits, Fiqih, Bahasa Arab yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual dilakukan dengan baik, maka kehidupan sosial akan terasa rukun. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa kelemahan dalam belajar Akidah Akhlak terdapat pada kurangnya variasi dalam pembelajaran, misalnya penggunaan metode yang di ulang-ulang dan sifatnya banyak cerita serta membuat jenuh atau bosan yang mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam belajar dan membuat siswa pasif atau tidak aktif dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidak ada pengaruh metode diskusi langsung (Sharing) terhadap minat belajar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII di MTs NW Montong Mas. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, dengan desain eksperimen. Pengumpulan data mengunakan angket, observasi, wawancara dan dokumentasi, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Hasil analisis pos-tes uji t diperoleh sig. 0,000 < 0,05 dan diketahui bahwa t hitung > t tabel. Dari kedua hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan metode diksusi langsung (Sharing) terhadap minat belajar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII di MTs NW Montong Mas tahun pelajaran. Kata kunci: Pengaruh, Metode Diskusi Langsung (Sharing), Minat Belajar, Siswa, Akidah Akhlak

    Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Lembaga Pendidikan Islam

    No full text
    Currently, there are still many teachers who teach lack motivation, discipline and maximum performance in carrying out their duties. So it has a negative impact on the quality of graduation and the quality of education. This is a big challenge for school principals in their leadership. Therefore this study aims to describe and examine the "Influence of Work Discipline and Work Motivation Applied by Principals in Improving the Quality of Educational Institutions". The methods used in this research study were interviews and library research. The literature review is a study that refers to journals, books, and journals related to research studies designated as the main source. Results and Discussion of this study explain the meaning of work discipline, work motivation, and the influence of work discipline and work motivation applied by the Principal. Applying Work Discipline and Work Motivation is expected to improve the quality of effective educational institutions.  Saat ini, masih banyak dijumpai bahwa guru yang mengajar kurang memiliki motivasi, kedisiplinan dan kinerja yang maksimal dalam menjalankan tugasnya. Sehingga berdampak negatif terhadap kualitas kelulusan dan mutu pendidikan. Hal ini merupakan tantangan besar untuk kepala sekolah dalam kepemimpinannya. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan menelaah tentang “Pengaruh disiplin Kerja dan Motivasi Kerja yang Diterapkan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Lembaga Pendidikan”. Metode yang  digunakan  dalam  kajian  penelitian  ini  adalah wawancara dan kajian  pustaka atau library  research. Kajian pustaka adalah kajian yang merujuk pada jurnal, buku, dan jurnal yang berkaitan dengan kajian penelitian yang ditunjuk sebagai sumber utama. Hasil dan Pembahasan penelitian ini menjelaskan pengertian dari disiplin kerja, motivasi kerja, serta pengaruh displin kerja dan motivasi kerja yang diterapkan oleh Kepala Sekolah. Melalui penerapan Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja diharapkan dapat meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang efektif

    Peran Pesantren dalam Mengatasi Kemerosotan Moral Era 5.0

    Get PDF
    Pesantren education has existed in Indonesia since before independence. Pesantren is one of the most famous Islamic educational institutions to date. There are so many roles of pesantren in producing a great Islamic generation that can compete in the world arena. In the current era, moral education is something that is a concern to overcome. To overcome this, pesantren education can be a step of change to produce a young generation with Islamic morals. Moral decay in this modern era can be a trigger for negative things to happen in the surrounding environment, so it is very important to instill moral education early on to the nation's next generation.Pendidikan pesantren telah ada di Indonesia sejak masa sebelum kemerdekaan. Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan islam yang sangat terkenal hingga saat ini. Banyak sekali peran pesantren dalam mencetak generasi islami yang hebat dan dapat bersaing di kancah dunia. Di era sekarang pendidikan moral adalah sesuatu yang menjadi perhatian untuk diatasi. Untuk mengatasi hal itu pendidikan pesantren dapat menjadi langkah perubahan guna mencetak generasi muda yang berakhlak islami. Kerusakan moral di era modern ini dapat menjadi pemicu terjadinya hal hal negatif di lingkungan sekitar, untuk itu sangat penting menanamkan pendidikan moral sejak dini kepada generasi penerus bangsa

    Implementasi Pembelajaran Diferensiasi di Madrasah Ibtidaiyah Raudatut Taufiq

    Get PDF
    Diferensiasi pembelajaran merupakan program lama di dunia pendidikan di indonesia namun penerapanya masih sangat baru sehingga masih sedikit sekolah yang menerapkannya. Madrasah Ibtidaiyah Raudhatut Taufiq Jl. Parit Jaya Sui Raya Kubu Raya yang sudah dalam satu tahun ini sudah menjalan sistem pembelajaran berdiferensiasi. Akan tetapi dalam implementasinya, masih ditemukan beberapa  problem. Penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada guru kelas di kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah Raudhatut Taufiq Jl.Parit Jaya Sui Raya Kubu Raya dan apa saja factor yang menjadi penghambat dalam penerapnya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.  Data dikumpulkan melalui teknik obsevasi,  wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa langkah-langkah dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi di Madrasah Ibtidaiyah Raudhatut Taufiq ditempuh melalui pemetaan, perencanaan, dan evaluasi. Peran kepala Madrasah Ibtidaiyah Raudhatut Taufiq juga sudah cukup baik yang ditandai dengan kerjasama dengan para orang tua, komite, dan Kementerian Agama, dukungan sumber belajar, dan penyediaan sarana dan prasarana. Hal utama yang menjadi penghambat pembelajaran berdiferensiasi di Madarsah Ibtidaiyah Raudhatut Taufiq ialah kemampuan guru yang masih minim dalam memahami pembelajaran berdiferensiasi mengingat mereka masih kurang pengalaman

    Kiprah Tuan Guru dalam Mengembangkan Pondok Pesantren di Pulau Lombok

    No full text
    Abstract: Tuan Guru is a figure who has religious knowledge in spreading Islam on the island of Lombok . Tuan means pilgrimage and guru means a figure where to gain knowledge or a figure who preaches Islam in Lombok . Another definition, Tuan means exalted person, or Tuan means noble. Meanwhile, the teacher is interpreted as a person who gives the teachings of knowledge to other people, or the teacher also means one who is imitated and patronized. Tuan Guru is a title given by the community to someone who has an understanding of Religion who becomes a leader in a Islamic boarding school in Lombok. The existence of Tuan Guru in a pesantren is like the heart of human life. The existence of Tuan Guru is so important, not only as a religious figure, but also as a pioneer, founder, manager, caretaker, leader, and even the owner of a pesantren. The term Tuan Guru which developed among the people of Lombok is synonymous with the term Kyai Haji which developed in Islamic society. He is an Islamic religious figure who is seen as very knowledgeable about Islamic teachings in all aspects.   Abstract: Tuan Guru adalah tokoh yang memiliki ilmu pengetahuan agama dalam penyebaran Islam di Pulau Lombok. Tuan artinya haji dan guru artinya tokoh tempat menimba Ilmu atau tokoh yang mendakwahkan agama Islam di Lombok. Definisi lain, Tuan berarti orang yang dimuliakan, atau tuan berarti yang mulia. Sedangkan guru dimaknai sebagai orang yang memberikan ajaran ilmu kepada orang lain, atau guru juga berarti yang ditiru dan digurui. Tuan Guru merupakan gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang yang memiliki pemahaman Ilmu Agama yang menjadi pemimpin dalam sebuah Pondok Pesantren di Lombok. Keberadaan Tuan Guru dalam sebuah pesantren adalah laksana jantung bagi kehidupan manusia. Begitu penting keberadaan Tuan Guru, tidak hanya sebagai tokoh agama, juga sebagai perintis, pendiri, pengelola, pengasuh, pemimpin, dan bahkan juga pemilik sebuah pesantren. Istilah Tuan Guru yang berkembang di kalangan masyarakat Lombok identik dengan sebutan Kyai Haji yang berkembang pada masyarakat Islam. Ia adalah tokoh agama Islam yang dipandang sangat menguasai ajaran agama Islam dalam segala aspek

    IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA MASYARAKAT PERBATASAN RI-MALAYSIA DI DESA SUNGAI LIMAU KECAMATAN SEBATIK TENGAH KABUPATEN NUNUKAN

    Get PDF
    Moderasi merupakan sebuah sikap untuk memberikan jarak terhadap kekerasan atau keeskstriman prilaku seseorang, juga menggunakan sikap pertengahan dalam menyikapi berbagai persoalan yang berlebihan, dengan kata lain moderasi beragama merupakan cara pandang atau perilaku untuk selalu memposisikan diri di tengah-tengah dan bertindak adil serta berimbang. Moderasi beragama adalah bagian dari strategi bangsa ini dalam merawat Indonesia sebagai bangsa yang sangat beragam. Sejak awal para pendiri bangsa sudah berhasil mewariskan satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang telah nyata berhasil menyatukan semua kelompok agama, etnis, bahasa, dan budaya. Penelitian ini, bertujuan untuk mengungkap permasalahan yang telah dirumuskan yaitu: Apakah moderasi beragama benar telah diterapkan di Desa Sungai Limau, lalu Bagaimana Implementasi Nilai-nilai Moderasi Beragama di Desa Sungai Limau? Bagaimana Strategi Implementasi Nilai-nilai Moderasi Beragama di Desa Sungai Limau? dan Bagaimana Dampak Implementasi Nilai-nilai Moderasi di Desa Sungai Limau? Upaya mendapatkan Jawaban alamiah dari pertanyaan penelitian, maka digunakan metode penelitian jenis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi serta penentuan sumber data melalui purposive sampling dan snowball sampling, sedangkan analisis data menggunakan model fenomenologis yang dikembangkan oleh Creswell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Implementasi Nilai-nilai Moderasi Beragama di Desa Sungai Limau tampak terlihat pada praktek seperti; a) Komitmen kebangsaan, b) toleransi, c) anti kekerasan, d) akomodatif terhadap budaya lokal. 2) Strategi Implementasi Nilai-nilai Moderasi Beragama di Desa Sungai Limau, dilakukan melalui tiga tahapan dan delapan kegiatan pembelajaran yaitu: a) Peran Aktif Pemerintah Desa Sungai Limau. b) Dibentuknya Om Joko (Orang Muda Berjoko). c) Dukungan dari Lembaga dan Stakholder terkait, diantaranya; (1) Kementeriana Agama, melalui Penyuluh agama Non PNS memberikan edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya menjaga kebersamaan. (2) Kampung Sadar Kerukunan Umat Beragama, dalam upaya tetap dapat menjaga keharmonisan dalam beragama khususnya sebagai wilayah beranda depan NKRI. (3) Lembaga Pendidikan di Desa Sungai Limau Kecamatan Sebatik Tengah, terdapat dua sumber daya keagamaan lokal yang cukup aktif dalam meningkatkan nilai-nilai moderasi masyarakat, khususnya generasi muda. Pertama adalah Yayasan Ar-Rasyid, dari Agama Islam dan kedua adalah LKSA Protagente dari Umat Katholik. 3) Dampak Implementasi Nilai-nilai Moderasi di Desa Sungai Limau, meliputi; a) Hindari Perpecahan b) Menjalin Persahabatan juga Merangkul Perbedaan. c) Memperkuat Keyakinan. d) Maju di setiap Bidang dalam kehidupan. e) Kehidupan Yang DamaiModerasi merupakan sebuah sikap untuk memberikan jarak terhadap kekerasan atau keeskstriman prilaku seseorang, juga menggunakan sikap pertengahan dalam menyikapi berbagai persoalan yang berlebihan, dengan kata lain moderasi beragama merupakan cara pandang atau perilaku untuk selalu memposisikan diri di tengah-tengah dan bertindak adil serta berimbang. Moderasi beragama adalah bagian dari strategi bangsa ini dalam merawat Indonesia sebagai bangsa yang sangat beragam. Sejak awal para pendiri bangsa sudah berhasil mewariskan satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang telah nyata berhasil menyatukan semua kelompok agama, etnis, bahasa, dan budaya. Penelitian ini, bertujuan untuk mengungkap permasalahan yang telah dirumuskan yaitu: Apakah moderasi beragama benar telah diterapkan di Desa Sungai Limau, lalu Bagaimana Implementasi Nilai-nilai Moderasi Beragama di Desa Sungai Limau? Bagaimana Strategi Implementasi Nilai-nilai Moderasi Beragama di Desa Sungai Limau? dan Bagaimana Dampak Implementasi Nilai-nilai Moderasi di Desa Sungai Limau? Upaya mendapatkan Jawaban alamiah dari pertanyaan penelitian, maka digunakan metode penelitian jenis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi serta penentuan sumber data melalui purposive sampling dan snowball sampling, sedangkan analisis data menggunakan model fenomenologis yang dikembangkan oleh Creswell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Implementasi Nilai-nilai Moderasi Beragama di Desa Sungai Limau tampak terlihat pada praktek seperti; a) Komitmen kebangsaan, b) toleransi, c) anti kekerasan, d) akomodatif terhadap budaya lokal. 2) Strategi Implementasi Nilai-nilai Moderasi Beragama di Desa Sungai Limau, dilakukan melalui tiga tahapan dan delapan kegiatan pembelajaran yaitu: a) Peran Aktif Pemerintah Desa Sungai Limau. b) Dibentuknya Om Joko (Orang Muda Berjoko). c) Dukungan dari Lembaga dan Stakholder terkait, diantaranya; (1) Kementeriana Agama, melalui Penyuluh agama Non PNS memberikan edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya menjaga kebersamaan. (2) Kampung Sadar Kerukunan Umat Beragama, dalam upaya tetap dapat menjaga keharmonisan dalam beragama khususnya sebagai wilayah beranda depan NKRI. (3) Lembaga Pendidikan di Desa Sungai Limau Kecamatan Sebatik Tengah, terdapat dua sumber daya keagamaan lokal yang cukup aktif dalam meningkatkan nilai-nilai moderasi masyarakat, khususnya generasi muda. Pertama adalah Yayasan Ar-Rasyid, dari Agama Islam dan kedua adalah LKSA Protagente dari Umat Katholik. 3) Dampak Implementasi Nilai-nilai Moderasi di Desa Sungai Limau, meliputi; a) Hindari Perpecahan b) Menjalin Persahabatan juga Merangkul Perbedaan. c) Memperkuat Keyakinan. d) Maju di setiap Bidang dalam kehidupan. e) Kehidupan Yang Dama

    723

    full texts

    913

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Portal Jurnal Online Kopertais Wilyah IV (EKIV) - Cluster SASAMBO is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇