459 research outputs found
Hubungan Antara Identitas Sosial Dengan Perilaku Mengemudi Agresif Pada Komunitas Motor Rx-king Di Semarang
Identitas sosial merupakan penilaian positif atau negatif seseorang tentang siapa dirinya (termasuk di dalamnya adalah atribut pribadi dan atribut yang dibaginya bersama orang lain), berdasarkan keanggotaannya dalam suatu kelompok sosial seperti kelompok gender, ras, agama, dan kelompok sosial lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara identitas sosial dengan perilaku mengemudi agresif pada komunitas Rx-King di Semarang. Subjek penelitian adalah 100 orang anggota Club of Rx-King Semarang (CORS). Teknik pengambilan sampling dengan menggunakan convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Identitas Sosial (29 aitem valid, α = 0,929) dan Skala Perilaku Mengemudi Agresif (31 aitem valid, α = 0,904). Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi rxy = 0,511 dengan p=0,000 (p<0,001). Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara identitas sosial dengan agressive driving pada komunitas motor rx-king Semarang. Artinya, semakin tinggi identitas sosial, maka semakin tinggi pula perilaku mengemudi agresif yang terlihat, begitupun sebaliknya. Identitas sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 26,1% pada perilaku mengemudi agresif yang artinya perilaku mengemudi agresif tidak selalu terjadi karena identitas sosial masih ada faktor lain sebesar 73,9% yang tidak diukur dalam penelitian ini
IDENTIFIKASI POTENSI KERUSAKAN PADA BOTTOM OUTLET BENDUNGAN PASELLORENG
Bendungan Paselloreng yang terletak di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan di impuonding pada tanggal 01 maret 2021 adalah bangunan sebagai pengendali banjir dan bangunan penyimpan air pada saat musim kering. Bendungan yang didesain dengan fasilitas bottom outlet. Salah satu permasalahan yang dijumpai di lapangan yaitu terkait bottom outlet. Saat pembahasan persiapan pengisian awal waduk, hasil sidang Pleno KKB (Komisi Keamanan Bendungan) merekomendasikan agar bendungan dilengkapi dengan fasilitas bottom outlet yang dibangun pada terowongan pengelak untuk mengantisipasi potensi-potensi rembesan, retakan dan penurunan. Kemudian setelah bendungan sudah beroperasi, bottom outlet direncanakan dapat difungsikan sebagai bangunan pengeluaran tambahan, pembilasan sedimen dan emergency outlet. Namun, hingga saat ini bottom outlet belum dapat difungsikan dengan optimal dikarenakan rumah bottom outlet belum selesai dibangun serta beberapa permasalahan lain. Permasalahan yang terjadi pada operasi bottom outlet umumnya disebabkan oleh kondisi aliran dengan kecepatan yang tinggi, seperti erosi, kerusakan akibat getaran, kavitasi dan disipasi energi yang kurang memadai
Melakukan Wasiat Yang Menyimpang Dalam Terminologi Fiqih Menurut Tokoh Nahdatul Ulama Dan Tokok Muhammadiyah (Studi Kasus Di Kecamatan Tanjung Medan Kabupaten Rokan Hilir)
Allah mensyariatkan bahwa wasiat mengandung hikmah yang besar bagi
hambahambaNya, yaitu merupakan salah satu cara yang dipergunakan manusia
untuk mendekatkan diri kepada Allah serta untuk menambah amal baik dari
kemaslahatan manusia di dunia dan di akhirat. Dalam hukum adat, wasiat adalah
pemberian yang dilaksanakan oleh seorang kepada ahli warisnya atau orang tertentu
yang pelaksanaannya dilakukan setelah orang yang menyatakan wasiat itu
meninggal. Wasiat dibuat karena berbagai alasan yang biasanya adalah untuk
menghindarkan persengketaan atau mengurangi beban si pewasiat ketika ia
meninggal dunia, perwujudan rasa kasih sayang dari orang yang menyatakan wasiat
Oleh karena itu, didalam wasiat terdapat kebaikan dan pertolongan kepada manusia.
Sebab dengan wasiat seseorang dapat berbuat baik dan berlaku adil kepada orang
lain dan kerabatnya. Ulama fiqih juga menyebutkan bahwa wasiat merupakan suatu
penyerahan sesuatu yang bisa bermanfaat secara sukarela dari seseorang kepada
pihak lain yang berlaku setelah orang tersebut wafat. Wasiat tersebut sekalipun
akadnya dibuat ketika orang yang berwasiat masih hidup, tetap hukumnya baru
berlaku ketika orang yang berwasiat itu wafat. wasiat yang terjadi di kecamatan
Tanjung Medan Kabupaten Rokan Hilir dimana masyarakatnya melakukan wasiat
tersebut, tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan dalam Islam, serta dalam hukumhukum fiqih lainnya. Berdasarkan wasiat yang dilakukan di kecamatan Tanjung
Medan Kabupaten Rokan Hilir tersebut. Wasiat yang dilakukan masyarakat tersebut
berupa permintaan untuk dipotong jarinya ketika ia sudah m eninggal dunia, dan
wasiat itu pun dilakukan secara turuntemurun. wasiat yang menyimpang seperti
wasiat mengambilan organ tubuh, Pada muktamar Muhammadiyah 32 di Yogyakarta
tahun 1990 perbuatan tersebut dibolehkan, sedangkan pada Mukhtamar nahdlatul
ulama 38 tanggal 25-28 nopember 1989 M di pondok pesantren al-munawwir
krapyak Yogyakarta, yang berisikan bahwa perbuatan tersebut tidak sah atau batal
Alikhanov Legendre–Galerkin spectral method for the coupled nonlinear time-space fractional Ginzburg–Landau complex system
A finite difference/Galerkin spectral discretization for the temporal and spatial fractional coupled Ginzburg-Landau system is proposed and analyzed. The Alikhanov L2-1 sigma difference formula is utilized to discretize the time Caputo fractional derivative, while the Legendre-Galerkin spectral approximation is used to approximate the Riesz spatial fractional operator. The scheme is shown efficiently applicable with spectral accuracy in space and second-order in time. A discrete form of the fractional Gronwall inequality is applied to establish the error estimates of the approximate solution based on the discrete energy estimates technique. The key aspects of the implementation of the numerical continuation are complemented with some numerical experiments to confirm the theoretical claims
Kinerja Pola Operasi Waduk Bili-Bili
Abstrak Waduk Bili-Bili merupakan waduk multiguna terbesar di Propinsi Sulawesi Selatan yang diresmikan penggunaannya pada tahun 1999 berfungsi sebagai pengendalian risiko banjir di bagian hilir akibat luapan air Sungai Jeneberang serta untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya air pada bagian hulu DAS Jeneberang (BBWS Pompengan Jeneberang, 2020). Pada tahun 2004 terjadi bencana berupa runtuhnya dinding kaldera Gunung Bawakaraeng yang merupakan hulu DAS Jeneberang sehingga menyebabkan beberapa bagian dinding kaldera menjadi tidak stabil. Peristiwa longsoran kaldera tersebut menyebabkan berkurangnya kapasitas tampungan Waduk Bili-Bili akibat banyaknya material yang masuk ke waduk (Asrib, 2011). Perubahan kapasitas tampungan Waduk saat desain (tahun 1998) dan tahun 2019 berdasarkan Laporan Bathimetri Bendungan Bili-Bili tersaji.Kapasitas tampungan Waduk Bili-Bili mengalami pengurangan kapasitas sebesar 99,72 juta m3 selama 20 tahun waduk beroperasi. Pada desain awal, kapasitas waduk sebesar 347,81 juta m3 berkurang menjadi 248,09 juta m3 pada tahun 2019.Kebutuhan air Waduk Bili-Bili rerata setiap tahun sebesar 27,24 juta m3. Kebutuhan terbesar berada pada bulan Juni sampai dengan Agustus dengan rerata kebutuhan sebesar 39,3 juta m3 Berdasarkan perhitungan unjuk kinerja waduk, keandalan Waduk Bili-Bili dalam memenuhi kebutuhan air sebesar 80,92% yang berarti waduk mampu memenuhi kebutuhan air sebesar 80,92% dari keseluruhan kebutuhan airKata kunci : Kapasitas Tampungan, Kebutuhan, Ketersediaan AbstractBili-Bili Reservoir is the largest multipurpose reservoir in South Sulawesi Province which was inaugurated in 1999 to function as a flood risk control in the downstream due to overflow of the Jeneberang River and to optimize the management and utilization of water resources in the upstream part of the Jeneberang watershed (BBWS Pompengan Jeneberang, 2020 ). In 2004 a disaster occurred in the form of the collapse of the caldera wall of Mount Bawakaraeng which is the upstream of the Jeneberang watershed, causing some parts of the caldera wall to become unstable. The caldera avalanche event caused a reduction in the storage capacity of the Bili-Bili Reservoir due to the large amount of material entering the reservoir (Asrib, 2011). Changes in reservoir storage capacity during design (1998) and in 2019 based on the Bili-Bili Dam Bathymetry Report presented.The storage capacity of the Bili-Bili Reservoir has decreased by 99.72 million m3 for 20 year the reservoir operates. In the initial design, the reservoir capacity of 347.81 million m3 was reduced to 248.09 million m3 in 2019. The water demand for the Bili-Bili Reservoir is on average 27.24 million m3 annually. The biggest demand is from June to August with an average demand of 39.3 million m3. Based on the calculation of reservoir performance, the reliability of the Bili-Bili Reservoir in meeting water needs is 80.92%, which means the reservoir is able to meet water needs of 80.92%. of the total water demandKeywords: Storage Capacity, Need, Availabilit
On the Rothe-Galerkin spectral discretisation for a class of variable fractional-order nonlinear wave equations
In this contribution, a wave equation with a time-dependent variable-order
fractional damping term and a nonlinear source is considered. Avoiding the
circumstances of expressing the nonlinear variable-order fractional wave
equations via closed-form expressions in terms of special functions, we
investigate the existence and uniqueness of this problem with Rothe's method.
First, the weak formulation for the considered wave problem is proposed. Then,
the uniqueness of a solution is established by employing Gr\"onwall's lemma.
The Rothe scheme's basic idea is to use Rothe functions to extend the solutions
on single-time steps over the entire time frame. Inspired by that, we next
introduce a uniform mesh time-discrete scheme based on a discrete convolution
approximation in the backward sense. By applying some reasonable assumptions to
the given data, we can predict a priori estimates for the time-discrete
solution. Employing these estimates side by side with Rothe functions leads to
proof of the solution's existence over the whole time interval. Finally, the
full discretisation of the problem is introduced by invoking Galerkin spectral
techniques in the spatial direction, and numerical examples are given
Bacterial assessment of effluents from selected abattoirs into adjoining water bodies in Kaduna Metropolis
Abattoir effluents discharged into water bodies have high health implications. The study was carried within Mar to September 2019, to isolate and characterize bacteria from effluents discharged into water bodies from three Local Government Area Kaduna South (Kakuri), Chikun (Sabo-Tasha) and Kaduna North (Kawo) abattoirs within Kaduna metropolis. Three hundred of water samples were collected during the period of study. The samples were analyzed for bacterial content using standard Spread plate technique. The water samples collected content the mixture of blood, urine, piece of bone, faeces, etc. The result obtained from the water samples from the three abattoirs showed a bacterial high means count of 3.5 x 103CFU/mL Kakuri abattoirs showed means bacterial count of 2.40x103CFU/mL, Sabo abattoirs showed means count of 2.20 x103CFU/mL and Kawo abattoir showed means of 1.90 x 103 CFU/mL Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Klebsiella sp., Salmonella sp., Enterobacter sp., Shigella sp. and Preteus sp. were isolated from waste water samples obtained from the three abattoirs. Analysis of the water sample obtained from the three abattoirs were observed to have a high numbers of bacterial that are harmful to human like E. coli. There is need to study the ecological implication of these bacteria.
Keywords: Abattoirs, Bacterial Content, Characterize, Effluent and Metropolis
- …