2,499 research outputs found

    ANALISIS PENGARUH EFESIENSI LAMPU PIJAR, TL, LED DAN LAMPU HEMAT ENERGI TERHADAP KUALITAS DAYA LISTRIK DI RUMAH TANGGA

    Get PDF
    ANALISIS PENGARUH EFESIENSI LAMPU PIJAR, TL, LED DANLAMPU HEMAT ENERGI TERHADAP KUALITAS DAYA LISTRIK DIRUMAH TANGGAOlehMuhammad ZakyAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menentukan efesiensi beban yang optimalantara lampu Pijar, TL, Led, dan Hemat Energi yang dapat meningkatkanefesiensi energy dan kualitas daya listrik tanpa pemasangan alat pengantieksternal.Penelitian ini termasuk dalam deskriptif, kualitatif yang dilaksanakan dirumah tangga. Variable yang diukur antara lain : daya nyata, daya semu, dayareaktif, power factor, arus, dan tegangan. Subjek yang diteliti ialah : 4 buah lampudengan daya yang berbeda-beda dan merek yang sama. Pengambilan datadilakukan dalam tiga tahap yaitu : 1. Data spesifikasi tegangan 2. Data spesifikasiarus 3. Data spesifikasi daya. Ketiga tahap ini dapat menggambarkan efesiensilampu yang optimal meskipun dengan beberapa asumsi.Berdasarkan hasil penelitian yang diuji diperoleh kesimpulan sebagaiberikut : lampu pijar dikombinasikan pada 3 buah lampu seperti TL, Led, danHemat energi dengan daya yang berbeda-beda dan merek yang sama makaterbukti pemakaian yang paling hemat yaitu pada lampu Led dengan pemakaiandaya lebih hemat dan pembayaran lebih murah untuk pemakaian pada rumahtangga.Kata Kunci : Efesiensi Lampu, Kualitas daya listri

    PENGARUH RAGAM DAN INTENSITAS AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOOD

    Get PDF
    Mood dan berpikir kreatif mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Semakin seseorang memiliki mood positif, maka cenderung seseorang itu memiliki kapabilitas kreatifnya meningkat. Banyak cara untuk mengembangkan mood dan berpikir kreatif. Salah satunya dengan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ragam aktivitas fisik dan intensitas terhadap kemampuan berpikir kreatif dan mood. Aktivitas fisik yang dilakukan yaitu berupa aktivitas fisik yang tergolong keterampilan serial dan keterampilan continous. Adapun intensitas aktivitas fisik yang dilakukan oleh siswa berada pada level sedang dan rendah. Penelitian ini menggunakan metode true experimental dengan desain faktorial 2x2. Sampel penelitian adalah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Darul Hufadz. Teknik pengambilan sampel menggunakan Random sampling. sampel berjumlah 80 orang dibagi dalam 4 kelompok yang diberi treatment selama 30 pertemuan. Instrumen yang digunakan adalah The Brunnel Mood Scale dan Tes Kreativitas figural. Hasil perhitungan dan analisis statistik, diperoleh hasil bahwa aktivitas fisik beragam menunjukkan perbedaan pengaruh yang signifikan dibandingkan aktivitas sejenis terhadap kemampuan berpikir kreatif p=0,000. Perbedaan pengaruh intensitas sedang dengan rendah terhadap kemampuan berpikir kreatif p=0,000 dan mood p=0,042 Dan terdapat interaksi antara jenis dan tingkat intensitas aktivitas fisik terhadap kemamapuan berpikir kreatif memperoleh nilai F=8,889 dengan signifikasi p=0.004. Kesimpulan bahwa aktivitas atau latihan fisik yang variatif dan teratur dengan tingkat intensitas sedang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan mood. Hasil penelitian ini disarankan dapat diimplementasikan di sekolah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan mood. ;---Mood and creative thinking serve an important role in daily life. A person who has a positive mood on a particular day will have an increase in his or her creative ability on that day. There are many ways to develop creative thinking and mood; one of them physical activities. The research aims to examine the effect of physical activity variety and intensity on creative thinking ability and mood. Physical activity as skills is classified into serial skills and continuous skills. The intensity of physical activity undertaken by students ranged from the low to moderate level. The research adopted the true-experimental method with a 2x2 factorial design. The samples considered of students of Integrated-Islamic Junior High School Darul Hufadz. The sample taken with random sampling technique was then divided into four random groups with a total of 80 students. The instrument used was the Brunnel Mood Scale and figural creativity test. The results of statistical calculations and analysis show that there was a significant difference in the effects on creative thinking ability between the various physical activities and the similar activities with p = 0.000. The differences on the effects between the medium and low physical activity intensities on creative thinking ability and mood were p = 0,000 and p = 0,042 , respectively. It was also found that there was interaction between types and levels of intensity of physical activity on creative thinking ability F = 8,889 at significance value p = 0.004. In conclusion, physical activity or exercise variety and moderate intensity of physical activity can improve creative thinking ability and increase mood. The results of this research can be made recommendations for schools to improve the creative thinking ability and mood

    Les serviteurs chez Molière : origines, caractéristiques et évolution

    Get PDF

    PENTINGNYA PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL

    Get PDF
    Peningkatan persaingan global membutuhkan organisasi untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang efektif. Artikel ini membahas tentang pentingnya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan global, dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar yang semakin meningkat. Dalam artikel ini, kami menganalisis peran pelatihan dan pengembangan dalam meningkatkan kompetensi karyawan, mengoptimalkan produktivitas, dan mengurangi biaya pelatihan dan perekrutan. Dengan menerapkan pelatihan dan pengembangan yang efektif, organisasi dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan daya saing dan memperkuat posisi mereka di pasar global. Artikel ini juga membahas beberapa strategi dan praktik terbaik dalam pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang dapat membantu organisasi mencapai tujuan mereka

    Peranan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Ekskaresidenan Banyumas

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui besar laju pertumbuhan dari penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah, untuk menganalisis besar kontribusi pajak daerarah dan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), untuk menganalisis besar efektifitas penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah, dan untuk menganalisis perbedaan laju pertumbuhan, kontibusi, dan efektifitas penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah di Kabupaten eksKaresidenan Banyumas. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yang diperoleh selama periode 2006-2010. Alat analisis yang digunakan antara lain tingkat laju pertumbuhan, kontribusi, efektifitas, dan analisis ANOVA. Hasil penelitian menunjukan, Rata-rata pertumbuhan pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten di eksKaresidenan Banyumas menunjukkan trend peningkatan. Kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah terhadap PAD di Kabupaten eksKaresidenan Banyumas mengalami fluktuasi peningkatan. Efektifitas pajak daerah dan retribusi daerah di Kabupaten eksKaresidenan Banyumas rata-rata mencapai 100%, hal ini berarti Pemerintahan Daerah sudah cukup efektif dalam pemungutan pajak dan retribusi daerah. Setelah dilakukan uji beda menggunakan Analisis ANOVA dapat disimpulkan sebagai berikut, Tidak terdapat perbedaan laju pertumbuhan penerimaan pajak dan retribusi daerah pada Kabupaten di eksKaresidenan Banyumas. Terdapat perbedaan kontribusi penerimaan pajak dan retribusi daerah pada Kabupaten di eksKaresidenan Banyumas.Terdapat perbedaan efektifitas penerimaan pajak namun tidak terdapat beda retribusi daerah pada Kabupaten di eksKaresidenan Banyumas

    An LSTM-based Spell Checker for Indonesian Text

    Get PDF
    A spell checker is a tool for detecting and correcting various spelling errors. While it might be trivial for humans, spell detecting and correcting can be very useful for machines, because machines could not detect spelling errors and correct them automatically. In Natural Language Processing (NLP), detecting and correcting spelling errors is a task that has been widely performed to normalize data, since most raw texts are noisy and have many spelling errors. In recent years, Long Short-term Memory (LSTM) has shown to give an extraordinary result in solving sequential problems, including spelling correction. In this paper, we propose an LSTM model that encodes input word at character level, that also uses word and POS tag contexts as features. We performed the experiment on an artificial dataset based on Indonesian Wikipedia articles that we made by simulating some artificial spelling errors at character level and tested it on real dataset, mostly are Indonesian online news articles. The evaluation on test dataset gives 83.76% accuracy

    Mengoptimalkan Pengembangan Aplikasi Mobile Melalui Perbandingan Metode Pengembangan Perangkat Lunak (Waterfall, Prototype, Mobile-D, Agile, RAD)

    Get PDF
    Aplikasi mobile telah mengubah dunia menjadi serba teknologi dan juga perubahan cara kita berinteraksi dengan perangkat secara digital. Menurut data dari Statistika pada tahun 2023 terdapat lebih dari 2,59 juta aplikasi yang tersedia di Google Play Store dan lebih dari 1,64 juta aplikasi di Apple App Store akhir tahun 2022. Data ini menunjukkan ekspansi yang luar biasa dari pasar aplikasi mobile, dimana pengguna smartphone dapat memiliki lebih banyak pilihan aplikasi daripada sebelumnya. Menurut laporan dari Standish Group pada tahun 2021, hanya sekitar 30-40% dari proyek pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara konvensional (metode lama seperti metode Waterfall) dapat dianggap sukses. Hal ini menunjukkan bahwa metode pengembangan perangkat lunak yang kurang sesuai dapat berpotensi menyebabkan gagalnya suatu proyek. Dalam hal ini, penting untuk mencari solusi yang tepat untuk mengembangkan aplikasi mobile. Penggunaan metode yang sesuai dapat mengoptimalkan pengembangan aplikasi, mengurangi resiko kegagalan, dan meningkatkan tingkat keberhasilan. Dalam artikel ini, penulis akan membandingkan beberapa metode perancangan dan pengembangan yang biasanya digunakan dalam pengembangan aplikasi mobile, serta memberikan pengetahuan tentang bagaimana pemilihan metode dapat mempengaruhi kesuksesan proyek. Penulis akan membahas metode Waterfall, Agile, Rapid Application Development (RAD), Prototype, dan Mobile D, serta melihat bagaimana metode-metode ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan pengembangan aplikasi mobile yang optimal. Dengan melihat data-data statistik di atas dan tantangan dalam pengembangan aplikasi mobile, penelitian ini bertujuan memberikan panduan yang berguna bagi pengembang dan pemilik proyek dalam mengambil keputusan untuk memilih metode perancangan dan pengembangan yang sesuai untuk kesuksesan proyek aplikasi mobile

    Dampak Aktivitas Bersepeda Terhadap Mood Bekerja

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak dari aktivitas bersepeda terhadap mood bekerja. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi expost facto dengan static group comparison. Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah anggota bike to work kota Bandung sebanyak 35 orang yang memenuhi kriteria dan 35 orang yang bukan anggota bike to work sebagai kelompok pembanding (kontrol). Instrumen mood yang digunakan diadopsi dari The Brunnel Mood Scale (BRUMS) yang dikembangkan oleh Peter C. Terry (2010). Hasil dari penelitian menunjukkan adanya perbedaan mood bekerja antara kelompok bike to work dengan kelompok pembanding dengan t=2,521 dan p=0,014. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa, terdapat pengaruh positif yang signifikan dari aktivitas bersepeda terhadap mood bekerjaThe purpose of this study was to examine the impact of cycling on working mood. The method used in this study was an ex post facto study with a static group comparison. The population and sample in this study were 35 members of the bike to work city of Bandung who met the criteria and 35 people who were not members of the bike to work as the control group. The mood instrument used was adopted from The Brunnel Mood Scale (BRUMS) developed by Peter C. Terry (2010). The results of the study showed a difference in working mood between the bike to work group and the comparison group with t = 2.521 and p = 0.014. The conclusion of this study is that, there is a significant positive effect of cycling on working mood

    ANALISIS PERBANDINGAN PERKUATAN TANAH ANTARA CERUCUK BAMBU DENGAN MATRAS BAMBU

    Get PDF
    Tanah lempung sangat lunak memiliki nilai kuat geser dan daya dukung tanah yang sangat kecil sehingga pada saat menerima beban luar akan mengalami penurunan yang besar dapat membahayakan bangunan diatasnya. Untuk mengatasi masalah tersebut tanah lempung sangat lunak dapat diperkuat dengan menggunakan material bambu yang bisa dibuat menjadi sistem matras atau cerucuk. Perilaku matras bambu sama dengan perilaku raft foundation sedangkan perilaku cerucuk bambu sama dengan perilaku pondasi dalam. Pada matras bambu untuk modulus elastisitas yang bekerja baik adalah modulus elastisitas lentur sedangkan pada cerucuk adalah modulus elastisitas tekan. Penelitian ini akan dimodelkan secara fisik dengan pembebanan menggunakan alat hidraulik dan analisis menggunakan Finite Element Method (FEM) dengan menggunakan software Plaxis 2D. Bambu yang digunakan adalah bambu ater berdiameter 0.5cm. Pada pemodelan fisik untuk matras akan menggunakan 2 lapis, 3 lapis dan 4 lapis dengan penyusunan antar lapis saling tegak lurus dan pada cerucuk akan menggunakan panjang 5cm, 7.5cm dan 15cm dengan jarak antar cerucuk 4.2857d, 3.75d dan 3d. Untuk mendapatkan nilai daya dukung ultimit, grafik yang akan dicari adalah grafik penurunan berbanding daya dukung yang selanjutnya grafik tersebut akan dicari daya dukung ultimitnya dengan metode beban kritis. Dari hasil penelitian menunjukkan semakin banyak lapis matras yang digunakan maka akan mereduksi penurunan tanah dan meningkatkan daya dukung. Pada perkuatan cerucuk semakin panjang dan semakin dekat jarak antar cerucuk maka semakin kecil penurunan dan semakin besar daya dukung tanah. Penggunaan cerucuk lebih efektif daripada penggunaaan matras untuk mereduksi penurunan dan menginkatkan daya dukung tanah ultimit.; Very soft clay has a poor shear strength and soil bearing capacity when recive a big load. It will caused a big settlement and threatened a building above. For settle this problem, very soft soil needs some reinforcement and in this reseacrh it used bamboo as materials for matrasses and small piles system. Matrasses behaviour is the same as a raft foundation whereas small piles behaviour is the same as a driven piles. At the mattresses system, modulus of elasticity it will works good on the flexible strength. It totally different when used small piles system, the modulus of elasticity it will works good on the stress strength. In this reaserch are modeling with physical models and using finite element method with Plaxis 2D software. It used ater bamboo with 0.5cm on diameter for analysis physic and numerical. In the models of mattresses it is used a few combination with amount of layer. The combination are used 2 laminars, 3 laminars and 4 laminars which the installation of interlayer used perpendicular plane. In the models of small piles are used combination at the length and distance between small pile. The combination are used length 5cm, 7.5cm and 5cm and for distance between small pile are 4.2857d, 3.75d and 3d. For the gain a ultimite bearing capacity it can used the graph between settlement and bearing capacity and then you are using critical load method to get interpretation for ultmite bearing capacity value. The results of this research shown when using matrasses, the increasing of layer number it can be reduce the settlement and advance the ultimite bearing capacity. When using small piles the increasing of length and more closer distance between small pile it can reduce the settlement and advance the ultimite bearing capacity. Small piles are better than mattresses for reducing settelement and increasing ultimite bearing capacity

    Interfacility Transfer of Pediatric Patients to a Comprehensive Children\u27s Hospital

    Get PDF
    Practice Problem: Secondary transfers to pediatric centers have increased by 25% due to the regionalization of specialty care. Low pediatric volume and the lack of access to pediatric subspecialty confounds the need for transfer requests to comprehensive children’s hospitals. Referring hospitals rely on pediatric teams to determine the level of service and mode of transportation decisions due to a lack of comfort in caring for and managing pediatric patients. PICOT: This project was guided by the following question. In pediatric patients transferring from other healthcare facilities to a comprehensive children’s hospital (P), does the implementation of a nurse-led pediatric illness severity scoring tool (I) versus traditional phone triage (C), increase recognition and notification of ICU level patients (O) in 8-weeks (T)? Evidence: Triage transport tools have been studied in the pediatric population and are relied on to determine acuity and predict admission needs. Acuity tools allow for consistent resource allocation and improved transfers by removing the subjectiveness of physical findings and converting the assessments into objective metrics needed to make safe transport and admission decisions. Intervention: A pediatric transport acuity tool was implemented to standardize the reporting framework and was scored to identify high-acuity patients requiring transport for definitive care. Outcome: Improved identification of ICU-level patients requiring transport to a pediatric hospital from 63% pre-intervention to 97% post-intervention. Conclusion: This project increased recognition of ICU-level pediatric patients through use of the TRAP tool and also identified a broader impact, which is exposing referring hospitals to a triage tool that assists outside providers in identifying acutely ill pediatric patients
    • 

    corecore