1,001 research outputs found

    Strategik Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Kurikulum Merdeka

    Get PDF
    Lembaga pendidikan berupaya melakukan inovasi dengan berbagai strategik untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga mampu mencetak output (lulusan) sumber daya yang berkualitas dan mampu bersaing dalam menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Kurikulum merdeka saat ini merupakan salah satu opsi pilihan bagi lembaga pendidikan untuk memulihkan krisis pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan. Kepala sekolah perlu melakukan strategik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka agar tujuan yang diinginkan dalam kebijakan kurikulum merdeka dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategik kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan berbasis kurikulum merdeka. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data melalui tahap reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategik kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan berbasis kurikulum merdeka dilakukan dengan cara penguatan sumber daya manusia, strategik pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler, strategik membangun komunikasi dan kolaborasi, serta mengimplementasikan kurikulum merdeka sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sekolah. Strategik kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan berbasis kurikulum merdeka dapat memulihkan krisis pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan

    PEMENUHAN KEBUTUHAN KESELAMATAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA BIDANG OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    Get PDF
    This research discusses the fulfillment of safety needs of the students’ activity unit in the area of full body contact sports in Yogyakarta State University. This research study is aimed at investigating the efforts in the fulfillment of safety needs conducted by the students’ activity unit of full body contact sports in order to prevent accidents which can end in injury, physical defect, or even death during the training sessions. This is a descriptive research study involving the safety needs as the only variable. The population involved in this research was the students of Yogyakarta State University who were the members of the students’ activity unit in the area of full body contact sports. The researcher took 100 samples out of 465 members using proportionate stratified random sampling. The instrument to collect the data was in the form of questionnaires. The researcher analyzed the data using the descriptive quantitative method with percentage. The results of this study show that the efforts in fulfilling the safety needs conducted by the students’ activity unit in the area of full body contact sports in Yogyakarta State University were generally good (66%). In details, it can be described that: (1) the efforts in fulfilling the safety needs from the inside of the students’ activity unit were good (64%), (2) the efforts in fulfilling the safety needs from the inside of the students’ activity unit were good (71%), (3) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the health of the students’ activity unit were poor (40%), (4) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the equipment of the students’ activity unit were good (67%), (5) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the foods were good (70%), (6) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the training processes were good (79%), (7) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of tools and facilities were fair (52%), (8) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the regulation were good (75%), (9) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the coaches were very good (86%), and (10) the efforts in fulfilling the safety needs in terms of the weather were good (71%)

    KECELAKAAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    The objective of this research is to determine the types of injury occur caused by accidents happen during the instruction process of physical education in elementary school. In addition, this research is aimed at determining the causes of accidents occur during the physical education process in elementary school. The populations involved in this research were the teachers of state elementary schools in Bantul Regency. The researcher took 50 of 287 physical education teachers as the samples randomly. This is a descriptive research study with one variable, which was accidents. The instruments used to collect the data were questionnaires. To analyze the data, the researcher used descriptive qualitative technique with percentage. The results of this research show that the injuries experienced by the students of state elementary schools in Bantul Regency during the process of physical education instruction were in the forms of: blister and bleeding on leg. Further, the factors which caused the injuries were human factors related to social elements which were: pupils who were not paying attention to the teachers while the teachers explained the materials, and environment factors related to the condition of equipment and facilities, e.g. the condition of the field was not good

    PETUNJUKPRAKTISPENCEGAHANKECELAKAAN DALAMPROSESPEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANIDISEKOLAHMENENGAHPERTAMADAN ATAS

    Get PDF
    Abstract Accidents are not desirable. It makes someone lose their time, their wealth, and it can cause injury, cripple and even death. It can happens anywhere, at anytime, on anyone. Accident can happen on student when the sport lesson held. Sport lesson compared with other lessons, considering the characteristic, are accidentprone. Taking into account the level of physical and technique of junior and senior high school pupils, the likelihood of the accident increased. To prevent those accident and the effects afterward, the teacher must identify the sources. Accident in sport lesson can be caused by internal factor (intrinsic), e.g. exhausted, harumscarum, lack of skill and not having adequate pre-game warm-up and stretching. Other possibilities are came from outside factors (extrinsic), e.g. poor equipment and facilities, bad weather, terrible location, inadequate referee. Keyword: accident, sport lesson, Junior and senior high school. PENDAHULUAN Mata pelajaran pendidikan jasmani (penjas) mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya dan ini membawa konsekuensi pada perbedaan dalam proses pembelajarannya. Aktivitas fisik yang menjadi media utama proses pembelajaran penjas, alat, fasilitas, dan arena tempat berlangsungnya proses pembelajaran penjas mengandung risiko terjadinya kecelakaan yang tinggi. Bermain, olahraga, dan bentukbentuk aktivitas fisik lainnya yang dilakukan di lapangan terbuka atau tertutup potensial sekali mendatangkan kecelakaan. Kemungkinan terjadinya kecelakaan makin ter- buka lebar ketika proses pembelajaran itu berlangsung di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Dalam uraian selanjut- nya digunakan istilah sekolah menengah (SM) untuk menyebut keduanya. 72 JPJI, Volume 5, Nomor 1, April 2006 -- Petunjuk Praktis Pencegahan Kece/akaan da/am Proses Pembe/ajaran Pendidikan Jasmani d~Seko/ah Menengah Pertama dan Atas 8iswa-siswa 8M masih tergolong muda dengan usia berkisar antara 13-18 tahun. Kemampuan fisik dan tekniknya masih sangat terbatas, karena mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Pada masa ini hormon laki-Iaki belum cukup untuk menimbulkan hipertrofi otot secara nyata dan pusat per- tumbuhan tulang (epiphyseal growth centre) masih lemah. Karena tulang, otot, tendo, dan ligamen mereka sedang berkembang, mereka menjadi lebih rentan terhadap cedera (Congeni, 2002: 4). Muller (2004: 4) dalam penelitiannya melaporkan sebanyak 22 orang siswa sekolah menengah mengalami cedera ka~astropik langsung selama mengikuti football musim gugur tahun 2002. Dari 22 orang yang mengalami cedera katast~opik langsung, 3 orang meninggal dunia, 6 orang mengalami ketidakmampuan fungsional permanen, dan 11 orang lainnya mengalami cedera yang amat serius. Kecelakaan dalam proses pembelajaran penjas dapat mengakibatkan siswa mengalami kerugian materi, kehilangan waktu, cedera, cacat, atau bahkan kematian. Kerugian materiel akibat kecelakaan yang harus dialami oleh siswa sangat besar jumlahnya. Jumlah itu, bahkan menjadi tidak ter- hitung besamya kalau cacat fisik dan mental yang bersifat permanen, seperti: kehilangan tangan, kehilangan kaki, dan kehilangan ingatan diper- hitungkan sebagai bagian dari biaya kecelakaan. Kendatipun banyak keuntungan yang dapat dipetik dari program penjas di sekolah, tetapi tidak sedikit orang tua yang mengajukan somasi agar program kegiatan tersebut dikurangi atau dihilangkan sama sekali (Moeslim, 1974: 35). Pendapat mereka tentu bukan tanpa alasan, namun terasa emosional dan tidak rasional. Berbagai kasus kecelakaan yang terjadi di dalam praktik pembelajaran penjas beserta akibatnya menjadi pendorong mereka membuat pemyataan seperti itu. Dari hasil survai Gunanto (1998: 9) diperoleh informasi bahwa angka kecelakaan dalam proses pembelajaran penjas cukup tinggi dan ini dapat memperkuat tuntutan mereka. Memberikan jaminan keselamatan dengan eara membatasi atau bahkan meniadakan program penjas bukan merupakan tindakan yang bijaksana dan jelas tidak akan menyelesaikan masalah. Yang lebih utama adalah mencari akar permasalahannya, yaitu penyebab terjadinya kecelaka-an dalam proses pembelajaran penjas dan memberikan solusinya. KECELAKAAN DALAM PENJAS Penjas merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk memper- baiki kinerja dan meningkatkan perkembangan manusia dengan mengguna- kan media aktivitas jasmani yang terpilih untuk merealisasikannya (Wuest dan Bucher, 1995: 6). Banyak macam dan bentuk aktivitas jasmani yang dapat digunakan sebagai media bagi proses pembelajaran penjas di sekolah, seperti: bermain, berbagai cabang olahraga, dan aktivitas jasmani lainnya. 8emua cabang olahraga yang dijadikan sebagai media pembelajaran penjas di sekolah mempunyai potensi menimbulkan kecelakaan yang tinggi. Besar-kecilnya risiko cedera yang ditimbulkan oleh kecelakaan bergantung pada jenis olahraga yang dilakukan dan pihakpihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut, yakni guru dan murid (Healey, 1996: 98). JPJI, Volume 5, Nomor 1,Apr1l200

    Pengembangan pembelajaran Alogritma pemograman dengan mengunakan Aplikasi scratch untuk meningkatkan pemahaman pada siswa kelas VII SMP 8 Salatiga

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana penggunaan aplikasi Scracth dalam pembelajaran algoritma pemrograman dan menjawab bahwa penggunaan penggunaan aplikasi,Scratch sebagai sarana pengembangan pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa,terhadap materi algoritma pemrograman. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, dengan, subjek penelitian yaitu peserta didik kelas VII SMP Negri 8 Salatiga yang berjumlah 32 siswa. Penelitian.diawali dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas. Kemudian dirancang suatu tindakan untuk mengatasinya dalam sebuah siklus tindakan. Pada penelitian ini pemberian tindakan berlangsung. dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Pembelajaran juga dilangsungkan dengan memakai media powerpoint selain pemanfaatan Scracth. Teknik. pengumpulan data dilakukan melalui post-test dan observasi kegiatan pembelajaran. Hasil test itulah yang. menunjukkan pemahaman siswa. Observasi untuk melihat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Analisa terhadap data dilakukan menggunakan teknik analisis kuantitatif dan membandingkan hasil siklus. 1 dan siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan aplikasi Scratch dapat meningkatkan,hasil pemahaman siswa terhadap materi algoritma pemrograman yang diukur melalui hasil belajar siswa,Hasil belajar siklus 1 menunjukkan persentase hasil belajar siswa sebesar 81.5% siswa ada pada kategori,tinggi dan 9,3% siswa ada pada kategori sedang dan rendah. Pada siklus 2 menunjukkan hasil bahwa,sebanyak 84,3% siswa ada di kategori tinggi. Sedangkan pada kategori sedang dan rendah ada 6,2% siswa,Hasil ini memperlihatkan bahwa jumlah siswa pada kategori tinggi meningkat, sedangkan jumlah siswa pada kategori rendah menurun. Pemakaian scratch sebagai bagian dari pengembangan pembelajaran berhasil meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelajaran algoritma pemrograman.This study aims to explain the use of Scratch application in learning programming algorithms and, answer that the use of Scratch application as a means of learning development can improve, students' understanding of programming algorithm material. This research is a Classroom Action, Research, with the subject of the research is class VII students of SMP Negri 8 Salatiga, totaling, 32 students. The research begins with identifying problems that occur in the classroom. Then an, action is designed to overcome it in an action cycle. In this study, the action took place in two, cycles. Each cycle consisted of planning, implementation, observation, and reflection. Learning, also took place using powerpoint media in addition to the use of Scracth. Data collection, techniques were carried out through post-test and observation of learning activities. The test, results showed students' understanding. Observation to see student activeness in the learning, process. The results showed that the utilization of Scratch application can improve students', understanding of programming algorithm material as measured through student learning, outcomes. Cycle 1 learning results showed the percentage of student learning outcomes of 81.5%. 10, of students in the high category and 9.3% of students in the medium and low categories. In cycle, 2, the results showed that 84.3% of students were in the high category. While in the medium and, low categories there were 6.2% of students. This result shows that the number of students in the, high category increased, while the number of students in the low category decreased. The use of, scratch as part of the learning development succeeded in improving students' understanding of the, subject matter of programming algorithms., Keywords: Learning outcomes, Scratch, Classroom action resear

    PENDAMPINGAN PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN LARVA BLACK SOLDIER FLY (BSF) GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI SIRKULAR

    Get PDF
    Peternakan burung puyuh merupakan salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat khususnya di Desa Besuk Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh mitra peternak burung puyuh yaitu pemanfaatan limbah kotoran burung puyuh yang belum memiliki nilai ekonomis, mahalnya harga dan terbatasnya konsentrat untuk burung puyuh, serta belum adanya teknologi tepat guna dalam pengembangan produk samping dari peternakan burung puyuh secara berkelanjutan. Salah satu upaya penyelesaian permasalahan yang dihadapi adalah melakukan pengembangan ekonomi sirkular secara sinergis melalui pendampingan biokonversi limbah kotoran ternak dengan memanfaatkan larva black soldier fly (BSF). Tujuan kegiatan pendampingan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melakukan penanganan limbah kotoran burung puyuh berbasis larva BSF dan upaya pemanfaatan larva BSF sebagai bahan tambahan pakan ternak burung puyuh afkir. Kegiatan pendampingan dikemas dalam Program Kuliah Kerja yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa tingkat sarjana dari Jurusan Teknik Pertanian Universitas Jember. Tahapan pendampingan terdiri atas praktik budidaya larva BSF menggunakan media tumbuh kotoran burung puyuh, pemberian larva BSF untuk pakan ternak tambahan, dan kalkulasi pemberian pakan ternak berbasis larva BSF terhadap produksi telur burung puyuh afkir. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penanganan limbah kotoran burung puyuh menggunakan larva BSF mudah diaplikasikan serta mampu memberikan nilai tambah terhadap kegiata peternakan puyuh yaitu mengurangi pemakaian pakan ternak buatan, serta kotoran maggot dapat dimanfaatkan sebagai campuran pupuk organik.  Adapun produksi telur puyuh afkir yang menggunakan pakan buatan dan pakan maggot BSF tidak menunjukkan perbedaan signifikan. Secara umum, penggunaan larva BSF pada peternakan puyuh mampu mendukung penerapan ekonomi sirkular sebagaimana yang diinginkan sesuai tujuan pendampingan ini

    MENELUSURI RELIGIOSITAS MASYARAKAT

    Get PDF
    Dilihat dari banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia, masyarakat Indonesia bisa digolongkan sebagai masyarakat majemuk. Dengan sendirinya pada masyarakat demikian bisa ditemukan berbagai aktivitas dalam kehidupan yang berhubungan dengan religiositas masyarakat yang bersangkutan. Selain itu dalam skala nasional, pemerintah Indonesia telah menetapkan pada tanggal-tanggal tertentu sebagai hari libur. Di antara hari libur yang ditetapkan itu adalah hari-hari yang terkait dengan hari besar agama tertentu. Selain aktivitas hari-hari keagamaan dalam masyarakat bisa dijumpai berbagai perayaan yang sifatnya lokal, yaitu perayaan atau aktivitas yang terkait dengan adat-istiadat masyarakat yang bersangkutan. Perayaan yang bersifat tradisional itu sangat boleh jadi berhubungan dengan sistem kepercayaan masyarakat setempat. Artikel ini akan mengulas bagaimana fenomenologi ataupun pendekatan fenomenologis dimanfaatkan untuk menelusuri berbagai aktivitas (perayaan) masyarakat baik yang bersumber dari agama-agama maupun yang bersumber dari kepercayaan masyarakat setempa

    CNN Based Posture-Free Hand Detection

    Full text link
    Although many studies suggest high performance hand detection methods, those methods are likely to be overfitting. Fortunately, the Convolution Neural Network (CNN) based approach provides a better way that is less sensitive to translation and hand poses. However the CNN approach is complex and can increase computational time, which at the end reduce its effectiveness on a system where the speed is essential.In this study we propose a shallow CNN network which is fast, and insensitive to translation and hand poses. It is tested on two different domains of hand datasets, and performs in relatively comparable performance and faster than the other state-of-the-art hand CNN-based hand detection method. Our evaluation shows that the proposed shallow CNN network performs at 93.9% accuracy and reaches much faster speed than its competitors.Comment: 4 pages, 5 figures, in The 10th International Conference on Information Technology and Electrical Engineering 2018, ISBN: 978-1-5386-4739-

    Ilmu tegangan pertumbuhan dan peneresan pohon sebagai satu wujud teknologi kayu berbasis kearifan lokal Budaya Jawa

    Get PDF
    Tulisan ini diharapkan agar dapat digunakan sebagai sarana pemahaman bagi para pelestari BCB, sehingga para pelestari ini memiliki sikap tidak ragu-ragu di dalam melakukan tradisi penerasan, terutama ketika harus mengadakan kayu sebagai bahan pengganti bagi komponen bangunan yang terpaksa harus diamputasi atau bahkan diganti sepenuhnya pada proses pemugaran benda cagar budaya berbahan kayu
    • …
    corecore