20 research outputs found

    Respon Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Dengan Pemberian Beberapa Dosis Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks)

    Full text link
    This research aims to determine the influence of four doses of empty palm bunches compost (EPB) on growth and production of onion (Allium ascalonicum L.) and getting the best doses for the growth and yield of onion. This research has been conducted in the experimental field of the Faculty of Agriculture, University of Riau, Pekanbaru for 2 months starting in February 2016 to April 2016. The research was conducted experimentally using a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 5 replications. The treatments applied in this research was : 0, 5, 10, 15 and 20 tones empty palm bunches compost per ha. Parameters those observed were the plant height, harvesting, the number of tubers per clumps sample, fresh weight of tuber per clumps sample and dry weight of tuber per clumps sample. Data were analyzed statistically by anova and Duncan's test at 5% level. The results showed that implementation of empty palm bunches composts with a dose of 5 tones/ha gave the best results on the plant height, yield, the number of tubers per clumps sample, fresh weight of tuber per clumps sample

    Aspek Hukum Dalam Kontrak Pembiayaan Mudharabah Pada Perbankan Syariah Pasca Penerapan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 (Studi Kasus Di Kota Langsa)

    Get PDF
    Lahirnya Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah di Propinsi Aceh telah membawa perubahan terhadap operasional seluruh lembaga keuangan di Propinsi Aceh terutama pada Perbankan Syariah. Qanun ini mewajibkan seluruh perbankan yang beroperasional di Propinsi Aceh menjalankan dengan prinsip syariah. Pada tahun 2021 sesuai amanat qanun ini di Aceh hanya ada perbankan syariah. Konsekuensi dari qanun tersebut maka pihak perbankan hanya dapat menggunakan akad bernuansa syariah dalam setiap transaksi keuangan dan pembiayaan termasuk akad pembiayaan mudharabah. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis pembiayaan mudharabah menurut hukum Islam, Undang-undangn Nomor 21 Tahun 2008 dan Qanun Nomor 11 Tahun 2018; 2) menganalisis bagaimana Implementasi Kontrak Pembiayaan Mudharabah pada Perbankan Syariah pasca penerapan Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah; 3) menganalisis apsek hukum kontrak pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah pasca Penerapan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah. Penelitian ini menggunakan metode normatif-empirisdengan pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus. Data primer adalahWawancara, observasi dan dokumentasi, data sekundernya adalah Al-Qur`an; dan Undang-Undang serta buku/kitab dan artikel jurnal yang relevan.Hasil penelitian adalah pertama pembiayaan mudharabah menurut hukum Islam, Fatwa DSN MUI dan Qanun Lembaga Keuangan Syariah terdapat perbedaan yaitu pada syarat jaminan dan modal yang disalurkan kepada nasabah. Namun terkait rukun tidak ada perbedaan. Kedua Implementasi akad pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di Kota Langsa sangat rendah. Pada umumnya perbankan syariah lebih memilih menggunakan akad pembiayaan musyarakah dan murabahah dalam menyalurkan dana pada nasabahnya. Hal ini disebabkan karena tingginya resiko dari pembiayaan mudharabah; Ketiga, Analisis aspek hukum kontrak pembiayaan mudharabah pada Perbankan Syariah di Kota Langsa dijalankan berdasarkan fatwa DSN-MUI Nomor 7/DSNMUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah. Perbankan syariah memberikan syarat jaminan pada nasabah yang akan mengajukan pembiayaan mudharabah walaupun syarat jaminan menurut fiqih dapat membatalkan akad mudharabah. Demikian juga terkait modal yang diberikan kepada nasabah pihak perbankan memberikannya tidak secara tunai tetapi diberikan sesuai kebutuhan nasabah. Ketentuan jaminan serta modal yang tidak diberikan secara tunai merupakan salah satu kebijakan yang diambil oleh pihak perbankan untuk meminimalisir tingginya resiko dari pembiayaan mudharabah. Sehingga akad mudharabah ini akan memberikan kemaslahatan pada kedua belah pihak

    ADAPTASI ETNIS MELAYU TAMIANG DALAM DINAMIKA SOSIAL DAN CULTURE MASYARAKAT ACEH

    Get PDF
    This research examines the presence of the Tamiang Malay ethnic group in Aceh, especially in the classification known as host ethnics, which is decreasing in existence amidst the rampant migration of other tribes, especially the Javanese who inhabit plantation areas in Aceh Tamiang. The purpose of this study is to provide a description of the construction of Tamiang Malay culture in the social and cultural dynamics of the Acehnese people. This study uses qualitative methods by collecting observational data, interviews, and documentation studies. The results of the study show that the existence of the Tamiang Malay ethnicity is divided into two Malay community groups that differ in the use of accents in the pronunciation of the language. The Malay tribe who inhabit the upstream part of the Tamiang daily dialect uses the letter "o" and the downstream Tamiang tribe uses the letter "e". The Tamiang Malay ethnicity continues to experience degradation with the large number of immigrants, especially the Javanese ethnicity, resulting in statistical changes. Currently it is estimated that the remaining 40% of the Tamiang Malay Ethnicity, on average they inhabit the coast or the downstream part of Tamiang which are scattered in several sub-districtsPenelitian ini mengkaji tentang tentang keberadaan suku bangsa Melayu Tamiang di Aceh, terutama pada klasifikasi yang disebut sebagai etnis tempatan (host ethnics) yang semakin berkurang keberdaannya di tengah maraknya migrasi suku lain, terutama suku jawa yang mendiami areal perkebunan di Aceh Tamiang. Tujuan dari penelitian adalah memaparkan deskripsi tentang konstruksi budaya Melayu Tamiang dalam dinamika sosial dan culture masyarakat Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan etnis Melayu Tamiang terpecah menjadi dua kelompok komunitas masyarakat melayu yang berbeda dalam penggunaan logat dalam pengucapan bahasa. Suku melayu yang mendiami bagian hulu Tamiang dialek sehari-hari menggunakan kalimat dengan huruf “o” dan suku Tamiang bagian hilir dialeknya menggunakan huruf “e”. Etnis Melayu Tamiang terus mengalami degradasi dengan banyaknya pendatang, terutama Etnis Jawa, sehingga terjadi perubahan statistik. Saat ini diperkirakan Etnis Melayu Tamiang tersisa 40 %, rata-rata mereka mendiami pesisir atau bagian hilir Tamiang yang tersebar di beberapa kecamatan

    Pelatihan Teknis Peningkatan kemampuan Bahasa Inggris Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

    Get PDF
    Community service as one of the Tri dharmas that must be carried out by lecturers aims to provide knowledge and experience regarding the use of English in the scope of daily activities and the working atmosphere of ASN in the Province of West Sumatra. This training is packaged through a hybrid workshop held during the Covid 19 pandemic which was taken place from 9-18 March 2022. The focus of this training activity is the mastery of spoken English, correspondence, and TOEFL to support the role of ASN as public servants. This material is based on the results of a pre-test conducted a few days before the training day which concluded that most of the selected ASN in the province of West Sumatra is at the Basic to Intermediate level. This service team is STBA Prayoga lecturers who have the duties and functions of a planning and implementing team. The implementation phase included the process of providing material through zoom meetings and Moodle for 3 days and then continuing with the implementation of community service activities for 5 days. The results of the service show that ASN who take part in the training are able to use English actively in the form of presentations, understand how to correspond formally and formally, and increase TOEFL scores

    AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN NAGARI DI NAGARI CUBADAK KECAMATAN LIMA KAUM KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2016

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sering munculnya persoalan dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa atau nagari terlebih pasca implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Dalam rangka mewujudkan akutanbilitas pengelolaan keuangan nagari yang baik, Pemerintah Nagari Cubadak menetapkan berbagai kebijakan dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dan berlandaskan pada aturan hukum yang berlaku. Berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Nagari Cubadak dalam mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan nagari yang baik di tahun 2016, namun masih terdapat adanya temuan dan persoalan saat proses pertanggungjawaban keuangan nagari. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling, juga dokumentasi dengan mengumpulkan dokumen pengelolaan keuangan nagari di Nagari Cubadak tahun 2016. Teori yang digunakan adalah teori akuntabilitas publik Ellwood dalam Mardiasmo yang melihat akuntabilitas publik dari 4 dimensi akuntabilitas publik. Lalu data yang didapat dianalisis menggunakan analisis interaktif Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas pengelolaan keuangan nagari di Nagari Cubadak tahun 2016 belum sepenuhnya berjalan dengan maksimal. Pada akuntabilitas hukum dan peraturan, belum berjalan dengan maksimal karena pada sub indikator peraturan yang ditetapkan, masih ada terdapat adanya temuan yang membuat Pemerintah Nagari Cubadak belum sepenuhnya taat pada aturan. Untuk akuntabilitas proses, sudah berjalan dengan baik karena tidak adanya bentuk mark up anggaran dan pungutan maupun bentuk inefisiensi anggaran. Untuk akuntabilitas program, belum sepenuhnya memenuhi kriteria variabel karena pada indikator pencapaian tujuan yang ditetapkan, masih terdapat beberapa program yang belum direalisasikan dengan maksimal. Untuk akuntabilitas kebijakan, juga dinilai belum sepenuhnya memenuhi kriteria variabel karena pada pelaksanaan akuntabilitas ke atas, ke bawah, dan ke luar, masih terdapat persoalan. Namun, dengan adanya perwujudan akuntabilitas ke luar kepada masyarakat berbasis kearifan lokal, maupun adanya bentuk keterbukaan informasi publik dengan media lainnya, maka aktivitas ini patut diapresiasi dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik yang baik. Kata Kunci: Akuntabilitas Publik, Pengelolaan Keuangan Nagari

    Complete Heart Block In Pregnancy : A Case Report

    Get PDF
    Background: Complete heart block occurs due to various pathological conditions that cause an infiltration, fibrosis, or lose the connection from a part of the cardiac conduction system. Complete heart  block in pregnancy is often caused by congenital anomalies. Around 30% cases, complete heart block remain asymptomatic and not detected until adulthood and may present in pregnancy state and puerperium. When the reversible cause of the AV Block cannot be found, the permanent pacemaker or temporary pacemaker may be indicated when the patients show the symptoms. Case Illusration: A-21 year old female, G2P0A1 preterm pregnancy (27-28 weeks) with bradycardia. From electrocardiograph examination revealed Total AV Block with junctional escape rhytym. Transthoracic echocardiogram shows massive tricuspid regurgitation, early phase of peripartum cardiomyopathy and ejection fraction 36-40%. Caesarean section was peformed due to PPROM. A male baby was born with birth weight of 1100 grams, 32 centimeters of body length and APGAR score of 7/9. The baby was died in NICU on day care 4th, with suspected respiratory problem. Conclusion: Complete heart block in pregnancy is a rare condition. This condition could remain asymptomatic and not detected until pregnancy. Multidisciplinary approach, close monitoring of the symptoms and cardiac functions are needed for patients with CHB.Latar Belakang : AV Blok diakibatkan dari berbagai keadaan patologis yang menyebabkan infiltrasi, fibrosis, atau kehilangan koneksi dari suatu bagian sistem konduksi. AV Blok dalam kehamilan sering disebabkan oleh kelainan kongenital. Sekitar 30% kasus, AV Blok kongenital dapat asimptomatik dan tidak terdeteksi sampai masa dewasa dan dapat muncul pada kehamilan dan masa nifas. Apabila penyebab reversibel dari AV Blok tidak ditemukan, maka pacu jantung permanen atau penggunaan pacu jantung temporer dapat diindikasikan apabila pasien memiliki gejala.  Ilustrasi Kasus : Wanita 21 tahun, G2P0A1 gravid preterm (27-28 minggu) dengan bradikardi. Pada pemeriksaan elektrokardiografi dijumpai Total AV Blok dengan irama junctional escape. Pada pemeriksaan echokardiografi menunjukan regurgitasi tricuspid masif, peripartum kardiomiopati, dan fraksi ejeksi 36-40%. Dilakukan seksio sesarea atas indikasi KPD. Lahir bayi laki-laki, BBL 1100 gram, panjang badan 32 sentimeter, Apgar Skor 7/9. Bayi meninggal pada hari keempat rawatan di NICU dengan dugaan permasalahan pernafasan. Kesimpulan: Blok jantung dalam kehamilan merupakan kondisi yang langka. Kondisi ini dapat asimptomatik dan tidak terdeteksi hingga mengalami kehamilan. Pendekatan multidisiplin, pemantauan ketat gejala dan fungsi jantung diperlukan untuk pasien dengan Blok Jantung

    Genetic Diversity and Phylogenetic of Longtail Tuna (Thunnus tonggol) Landed in Pabean Fish Market, Surabaya

    Get PDF
    Indonesia is the biggest tuna exporter in Southeast Asia. With a high number of tuna catch, it is worried that the catch will decrease tuna population, specifically longtail tuna. To anticipate the decrease, there needs to be a conservation program to protect longtail tunas from scarcity. One method used to protect longtail tuna is by genetic conservation. The aim of this research is to understand the genetic and phylogenetic variety of the longtail tuna in Pabean Surabaya Fish Market. The polymerase chain reaction was used to amplify segment of the mitochondrial control region gene from members of these sample, used forward primer CRK 5’-AGCTC AGCGC CAGAG CGCCG GTCTT GTAAA-3’ and reverse primer CRE 5’-CCTGA AGTAG GAACC AGATG-3’. Based on the sequencing process, 28 out of 29 samples longtail tuna  were analyzed successfully. The results of the 28 sample analysis of longtail tuna based on its genetic variety and phylogenetic tree reconstruction showed a haplotype variety (Hd) score of 1,00000, and nucleotide (π) variety of 0,1939. Genetic variety value showed that longtail tuna has great adaption capabilities toward environmental changes time to time. Phylogenetic tree reconstruction results showed 7 clades with a genetic range of 0,005 – 0,035, which shows that all samples are closely related. The results of this study can be used as basic information in forming regulations on longtail tuna sustainable management and genetic conservation

    Molecular Identification of Wedgefishes Stingrays (Rynchobatus sp.) at PPI Rigaih, Aceh Jaya Regency by using COI Gene

    Get PDF
    Indonesia is one of the largest shark and ray producing countries in the world. Based on FAO (Food and Agriculture Organization) data, Indonesia is the top country which produce plenty of sharks and rays every year. One of the stingray shark caught by the fishermen called ikan pari kekeh (kekeh stingray), data from the IUCN( International Union for Conservation of Nature and Natural Resources)  this ray is included in Red List and categorized in Appendix II CITES (Convention on international trade of endangered species) due to excessive fishing. In most cases, the identification of kekeh ray is not easy because the information and conservation data are very limited. This study was conducted to identify the species of kekeh stingray landed at Rigaih Fish Landing Port, Aceh Jaya Regency using the COI gene (Cytochrome c oxidase subunit I) molecular analysis.  Sampling was carried out in June 2021 and then analysed at Indonesian Biodiversity Foundation (BIONESIA) laboratory. The analysis results were adjusted to GenBank data via BLAST (Basic Local Alignment Search Tools). The results of the analysis found per value. The ident of 10 samples ranged around 99-100% each and the query qover value each sample is 100%. The farthest genetic distance value is 0.34. The phylogenetic tree managed to classify species from each sample and form a cluster together with the data obtained from the NCBI genban
    corecore