14 research outputs found

    Optimasi Jumlah Kapal Penangkap Ikan Berbasis Potensi Lestari Sumberdaya Ikan: Studi Kasus Penangkapan Ikan Pelagis di Perairan Sumatera Barat

    Full text link
    Data tahun 2016 menunjukkan bahwa trend produksi ikan PPS Bungus meningkat dalam kurun waktu 2007-2015. Hasil tangkapan tertinggi adalah di tahun 2015 sebanyak 5.025,59 ton. Akan tetapi kecenderungan peningkatan produksi tangkapan ini tidak menyebabkan peningkatan pada nilai tangkapannya. Nilai produksi per ton justru memperlihatkan trend penurunan. Pada tahun 2015, nilai produksi ikan per ton adalah Rp. 60.118.000. Nilai produksi ini sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai produksi pada tahun 2012 sebesar Rp. 89.645.000 per ton dengan hasil tangkapan sebanyak 4.155,9 ton. Penurunan nilai produksi ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah tangkapan meningkat namun mutu ikan yang dalam hal ini adalah ukuran ikan yang ditangkap justru semakin mengecil. Ini menandakan bahwa terdapat dugaan bahwa perairan Sumatera Barat tersebut telah terlalu banyak dieksploitasi sehingga menimbulkan kelangkaan sumberdaya ikan tersebut. Untuk menghindari kelangkaan sumerdaya tersebut, maka perlu pengendalian jumlah kapal penangkap ikan. Untuk menentukan jumlah kapal ikan, langkah pertama adalah menentukan jumlah potensi letari sumberdaya ikan (Maximum Sustainable Yield). Potensi lestari sumberdaya ikan dihitung dengan menggunakan metode surplus produksi. Jumlah kapal ikan dihitung dengan metode optimasi dengan kendala asli adalah jumlah tangkapan yang diperbolehkan, dan kendala sasaran adalah jumlah tangkapan masing-masing tipe kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi overfishing di perairan Sumatera Barat sebanyak 2.011,27 ton dari jumlah yang seharusnya diperbolehkan yaitu 3.013,82 ton. Jumlah kapal ikan yang diperbolehkan adalah 31 unit kapal longline dan 146 unit kapal purse sein

    Dinamika Psikologis di dalam Kekurang-Berhasilan untuk Menyusui

    Full text link
    World Health Organization dan Pemerintah Indonesia menyarankan proses menyusui minimal selama enam bulan. Anjuran ini belum mencapai target yang diharapkan. Untuk mendalami penyebabnya dilakukan penelitian kualitatif pada enam ibu yang kurang berhasil menyusui lebih dari enam bulan. Melalui wawancara semi terstruktur, ungkapan para ibu ditranskripkan serta dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka semula sadar-diri tentang keunggulan Air Susu Ibu (ASI). Kemudian terjadi distraksi oleh faktor-faktor internal (stres fisik/psikis, kurang pengalaman, penurunan semangat/niat, insufisiensi ASI, dan kepentingan pribadi) maupun faktor-faktor eksternal (kurang dukungan, godaan susu formula, dan penolakan bayi). Kuatnya distraksi menyebabkan motivasi ibu melemah dan memilih untuk berhenti menyusui sebelum enam bulan. Keadaan ini membawa dua konsekuensi. Pertama, ibu yang merasa diri, anak, maupun keluarga sejahtera dan tidak terimbas oleh penghentian menyusui, membenarkan pilihan dengan alasan yang rasional. Kedua, ibu yang merasa diri, anak, dan keluarga kurang sejahtera sebagai akibat penghentian menyusui, menyesal, dan kemudian sadar-diri kembali tentang keunggulan ASI

    Somatopia - Creative computing through inclusive design

    Get PDF
    The overarching aim of our research has been bridge the gap between emotionally compelling, open source technology innovation and disenfranchised groups who could benefit from the opportunity to engage with such technologies “as themselves”1. We have therefore designed a prototype system, Somatopia, which uses the Raspberry Pi2 computer to create video projections that respond to a variety of gross motor interactions. Our earliest iterations of Somatopia evolved during a series of drama-based workshops with adults with a range of cognitive and physical impairments. Adopting methods that address self-awareness and expressive communication through movement enabled us to participate in activities with the group on an equal basis. The paper describes how the techniques provided a predictable framework for collaboration, which, in turn, directly influenced the design of the interactions

    Role of carboxypeptidases to the free amino acid composition, methylpyrazine formation and sensory characteristic of under- fermented cocoa beans

    Get PDF
    The role of carboxypeptidases B (from porcine) and Y (from baker's yeast), applied to under-fermented cocoa beans, on the formation of cocoa-specific aroma precursors, the aroma and sensory quality after roasting was investigated. The application of carboxypeptidases in under-fermented cocoa beans was to overcome the slaty and purple beans with an excessive taste of their bitterness and astringency after roasting, and the lack of cocoa-specific aroma attribute. The 5% carboxypeptidases B and Y were applied separately on the dry-powdered under-fermented cocoa beans at several incubation periods (6, 12, 24, 48 h). The levels of free amino acids, especially hydrophobic amino acids as essential cocoa aroma precursors, were significantly higher in cocoa beans treated with carboxypeptidase B as compared to the control. This led to the higher levels of 2,5-dimethyl-, 2,3,5-trimethyl- and 2,3,5,6-tetramethylpyrazines found in the samples after roasting at 150°C for 15 min. Therefore, carboxypeptidase B was more efficient for the formation of the cocoa-specific aroma compared to carboxypeptidase Y. However, both carboxypeptidase treatments had no significant effect (p>0.05) on flavor attributes of cocoa liquors made from the roasted cocoa beans, eventhough there is a significant correlation between the formation of hydrophobic free amino acids with cocoa-specific flavor attribute and between the methylpyrazines with the flavor attribute (r2 = 0.91 - 0.99)

    IMPLEMENTASI PROGRAM SANITASI AUSTRALIA INDONESIA INFRASTRUCTURE GRANTS FOR SANITATION/SAIIG DI KOTA CIMAHI JAWA BARAT PADA TAHUN 2020-2021

    Get PDF
    Sesuai dengan tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari United Nation nomor sekian tentang “Air Minum dan Sanitasi”, Pemerintah Kota Cimahi melakukan kerjasama dengan Pihak Australia untuk mengimplementasikan pengadaan air bersih yang lebih terstruktur. Kerjasama yang dilakukan oleh kedua pihak ini disebut dengan Infrastructure Grants For Sanitation meliputi drainase, pembangunan sektor limbah, dan juga pentahapan sistem air limbah domestik. Dengan adanya pengimplementasian pengadaan air bersih ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat di Kota Cimahi

    Pengaruh Komisaris Independen, Kompensasi Rugi Fiskal dan Pertumbuhan Aset terhadap Penghindaran Pajak

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari komisaris independen, kompensasi rugi fiskal dan pertumbuhan aset terhadap penghindaran pajak yang dilakukan oleh Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2017.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Berdasarkan teknik tersebut maka diperoleh 39 Perusahaan yang sesuai dengan kriteria pemilihan sampel selama periode 2013-2017. Pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi berganda, kemudian untuk melakukan pengujian hipotesis menggunakan uji F, uji t dan koefisien determinasi (R2) dengan bantuan software SPSS versi 22.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel komisaris independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak, variabel kompensasi rugi fiskal secara parsial berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak dan variabel pertumbuhan aset secara parsial berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak. Sementara secara simultan variabel komisaris independen, kompensasi rugi fiskal dan pertumbuhan aset berpengaruh terhadap penghindaran pajak

    HUKUM ACARA PERDATA

    Full text link
    Hukum acara perdata merupakan salah satu acuan penyelesaian sengketa bagi para pihak yang bersifat mengatur dan memaksa. Hukum acara perdata merupakan ketentuan yang wajib diikuti oleh para pihak yang menyelesaikan sengketa mereka melalui pengadilan. Para pihak yang bersengketa tidak dapat menyimpangi peraturan-peraturan acara perdata yang sengketanya diselesaikan melalui pengadilan. Dan pengadilan dalam menyelesaikan sengketa para pihak tersebut juga mengacu terhadap ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam hukum acara perdata. Dalam hukum acara perdata dikenal beberapa asas hukum, yang meliputi: hakim bersifat menunggu, hakim pasif, sifat terbukanya persidangan, mendengar kedua belah pihak, putusan harus disertai alasan, beracara dikenakan biaya, dan tidak adanya keharusan mewakilkan. Dalam perkara perdata, inisiatif pengajuan gugatan diserahkan sepenuhnya kepada pihak yang memiliki kepentingan. Hakim bersifat menunggu gugatan yang diajukan oleh pihak tersebut. Hakim dalam memeriksa perkara perdata bersifat pasif. Luas atau sempitnya pokok yang disengketakan di tentukan oleh pihak yang berkepentingan, bukan ditentukan oleh hakim. Dalam acara perdata, persidangan dapat dilihat oleh publik. Masyarakat dapat hadir menyaksikan persidangan acara perdata tersebut. Selanjutnya buku ini akan secara komprehensif membahas aspek-aspek lain terkait pelaksanaan hukum acara perdata di Indonesia, sehingga diharapkan buku ini dapat bermanfaat bagi sidang pembaca, terutama bagi kalangan mahasiswa di lingkungan fakultas hukum, fakultas Syariah, praktisi hukum ataupun kalangan akademisi bidang hukum
    corecore