51 research outputs found
Analisis Kualitas Produk Tungku Kompor Dengan Metode Six Sigma Guna Mengurangi Kecacatan Di PT. XY
PT. XY merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri logam. Produk unggulan dari PT. XY adalah tungku kompor. Pada setiap proses produksi terdapat produk cacat. Produk cacat yang tentu akan merugikan pihak perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi produk cacat dengan memberikan usulan perbaikan menggunakan metode Six Sigma DMAIC. Pada tahap define diketahui terdapat 4 CTQ yaitu bintik-bintik, enamel terkelupas, kaki tungku lepas dan timbulan tidak pas. Pada tahap measure didapatkan nilai DPMO sebesar 19.733 dengan nilai Sigma sebesar 3,80. Pada tahap analyze dapat diketahui cacat bintik-bintik merupakan cacat dominan. Tahap improve dilakukan analisis kegagalan menggunakan FMEA dengan hasil nilai RPN tertinggi yaitu faktor metode sebesar 382. Dari hasil RPN tersebut dikemudian memberikan usulan perbaikan dengan memberikan pengarahan dan pengawasan saat proses oven dan selalu mengevaluasi kinerja operator setiap satu bulan sekali. Pada tahap control memberikan standarisasi aktivitas guna menghindari kesalahan lama terulang kembali
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ
PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur perhiasan emas terbesar di Indonesia.  Sebagai perusahaan besar, PT XYZ sangat berkomitmen dalam menerapkan jaminan kualitas produknya. Berbagai metode produksi dan teknologi yang digunakan dalam produksi semata-mata untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, dengan begitu loyalitas pelanggan dapat terjaga. Pada penelitian ini menggunakan metode FMEA untuk melakukan analisis jenic cacat pada proses patri mesin untuk produk kalung polos. Kemudian dengan diagram pareto akan ditentukan jenis cacat yang dominan. Selanjutnya fishbone diagram digunakan untuk mencari penyebab dari jenis cacat yang dominan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RPN tertinggi dengan nilai 441 adalah untuk  jenis cacat klem nyunyut.   Penyebab utama terjadinya jenis cacat ini lebih pada factor manusia. Yaitu disebabkan oleh operator kurang memperhatikan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Rekomendasi yang diberikan dengan memberikanedukasi pada operator akan pentingnya SOP yang berlaku
ANALISIS RESIKO KESEHATAN LINGKUNGAN UDARA AMBIEN TERHADAP PENGGUNA JALAN DAN MASYARAKAT SEKITAR PADA RUAS JALAN IR. SUKARNO SURABAYA
Keberadaan Jl. Ir. Soekarno atau Merr, Surabaya meningkatkan akses menuju kawasan Surabaya timur yang merupakan area perumahan dan permukiman. Kemacetan lalu lintas pada Jl. Ir. Soekarno Merr, Surabaya semakin meningkat, terutama didominasi oleh kendaraan pribadi, baik roda 2 maupun roda 4 karena belum tersedia angkutan umum. Penelitian dilaksanakan pada ruas Jl. Ir. Soekarno Surabaya, dari peremapatan Stikom hingga perempatan Semolowaru, meliputi volume lalu lintas pada pagi dan sore hari, mengukur CO, Pb, PM10, dan kebisingan, pengumpulan data melalui kuisioner terhadap terhadap populasi beresiko (populasi yang melewati jalan (komuter), populasi yang beraktifitas dan populasi yang bertempat tinggal/bermukim). Kesimpulan penelitian adalah kualitas udara ambien pada ruas Jl. Ir. Soekarno, masih memenuhi baku mutu udara ambien nasional untuk parameter Pb, CO, PM10 dan bising. Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan udara ambien Jl Ir. Soekarno atau Merr terhadap populasi komuter (pengguna jalan yang hanya melintas), populasi road side yaitu pekerja dan penghuni masih aman. Perhitungan karakterisasi resiko (RQ) menunjukkan hasil RQ < 1 untuk karbon monoksida (CO), timbal (Pb) dan partikulat PM10. Intreptasi ARKL untuk ketiga pencemar udara – CO, PM10 dan Pb masih dalam tingkat resiko “Aman” bagi komuter dan populasi road side untuk saat ini
Identifikasi Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Proses Perbaikan Kapal Riset Geomarin III dengan Metode HIRADC
The application of K3 according to standards will help workers feel safe at work and can avoid potential work accidents. Lack of awareness of the application of K3 during work can result in the emergence of hazard risks for workers. The purpose of this study is to determine the types of work activities that are at risk and determine the application of work accident control efforts in the repair process on the GEOMARIN III research ship. The method used is HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control). The identification results from the deck department and machinery department obtained 13 potential hazards with risk analysis where 4 risks included in the low risk category and 9 risks included in the medium risk category. Risk control that can be done to minimize work accidents is to inspect and maintain work equipment regularly and the use of personal protective equipment (PPE) according to standards and complete consisting of safety helmets, safety shoes, safety googles, safety gloves, ear plugs and masks. This research provides concrete recommendations on how to identify and mitigate K3 risks in the repair of research vessels, as well as contributes to the development of knowledge on the application of the HIRADC method in the shipping industry
Koordinasi Supply Chain Satu Pabrik-Satu Distributor pada Model Penentuan Harga dan Keputusan Produksi
Competition and global market induce enterprises to meet their customer needs on product/ service in considerably cheap price, in acceptable quality and within short lead time. This leads to the fact that coordination in a supply chain is extremely important. This research compare an one manufacturer-one distributor supply chain coordination scenarios in a model joint pricing and production/order decisions. Model joint pricing and production/order decisions is based on Non Linear Programming with objective function to maximize its supply chain profit.
Pricing scheme is initiated when the manufacturer determines its selling price. A supply chain coordination scenario and supply chain without coordination scenario will compare in this research. Experiment by employing a set of numerical example is performed to evaluate the model performance. Moreover, sensitivity analysis is done to explore the effect of capacity’s and price to demand sensitivity-parameter’s changes to the objective function of proposed model
Critical Barriers in Reverse Logistics Implementation: Case Study on Construction Machinery Remanufacturing Company in Indonesia
Increasing customer awareness of environmental issues, including awareness of the decreasing capacity of landfills for final disposal, requires industries puts more thought into the reverse logistics (RL) process. Implementing this process requires an in-depth study, especially on barriers to implementing an effective RL system. Based on these problems, this study aims to analyze the RL system's barriers, especially in Indonesian construction machinery remanufacturing companies. In general, the barriers to implementing an effective RL system are categorized as internal and external barriers. Data gathering was carried out to identify internal and external barriers to implementing an effective RL system in construction machinery remanufacturing companies. This step was carried out through literature studies, interviews with academics and practitioners in the field of RL systems, and distributing questionnaires. Furthermore, the Analytical Hierarchy Process (AHP) approach ranks the barriers to implementing the RL system, which is a priority for construction machinery remanufacturing companies. This research contributes to a compilation of RL system barriers, especially in the construction machinery remanufacturing industry. The result analysis using AHP showed that the priority score of criteria activity front-end is the biggest
INTEGRASI METODE FMEA DAN TOPSIS UNTUK MENGANALISIS RISIKO KECELAKAAN PADA PROSES FRAME AND FORK WELDING
PT. Insera Sena, produsen sepeda merk Polygon, telah mendunia dengan berbagai macam
sepeda produksinya seperti city bikes, trekking, MTB, full-suspension, hard-tail bikes, downhill, BMX dan
masih banyak lagi. Dalam proses produksinya, proses frame and fork welding adalah proses dimana
berpotensi tinggi terjadi risiko kecelakaan. Hal ini dikarenakan terdapat banyak mesin yang digunakan
pada proses frame and fork welding yang dapat membahayakan tenaga kerja. Risiko kecelakaan adalah
bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap aktivitas perusahaan, sehingga cara terbaik yang dapat
dilakukan adalah mengantisipasi dan melindungi diri terhadap risiko yang berpotensi besar terjadi pada
perusahaan. Saat ini PT. Insera Sena sedang melaksanakan proyek pembentukan tim safety yang
memiliki fungsi yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja tenaga kerja. Dalam rangka
mencegah terjadinya kecelakaan dan timbulnya biaya yang tinggi akibat risiko kecelakaan maka
diperlukan evaluasi dan analisis untuk memperbaiki atau menghilangkan kegagalan sebelum kinerja
sistem menurun.
Penelitian ini memanfaatkan integrasi metode FMEA dan TOPSIS untuk mengetahui tingkat
terjadinya risiko kecelakaan yang terjadi pada proses frame and fork welding PT. Insera Sena, melalui
nilai RPI. Kemudian dengan menggunakan diagram pareto akan ditentukan risiko kecelakaan yang
potensial terjadi pada proses frame and fork welding.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko kecelakaan yang potensial terjadi pada proses frame
and fork welding PT. Insera Sena ada 5 yaitu : tergores mesin gerinda dengan nilai RPI sebesar 0,928,
mata terkena gram pada proses polishing dengan nilai RPI sebesar 0,668, mata terkena percikan gerinda
dengan nilai RPI sebesar 0, 661, mata terkena gram pada proses cutting dengan nilai RPI sebesar 0, 657
dan mata terkena gram pada mesin champer/taper dengan nilai RPI sebesar 0, 641. Berikut adalah
usulan kepada PT. Insera Sena yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya risiko
kecelakaan potensial, yaitu : memberikan pelatihan pada pekerja, memperketat peraturan, memberikan
APD dan pengaman pada mesin yang ada.
Kata kunci : risiko kecelakaan, risk priority index (RPI), Failure Mode Effect and Analysis (FMEA),
TOPSI
Analisis Pengaruh Purchase Intention dan Keputusan Pembelian Produk Laptop Recovery dengan Metode Structural Equation Modeling
Beberapa dekade terakhir konsumsi konsumen terhadap produk elektronik konsumsi cenderung terus meningkat, khususnya dalam penggunaan produk elektronik konsumsi. Produk elektronik konsumsi seperti laptop, kulkas, TV, HP, dan sebagainya. Berdampak pada meningkatnya limbah elektronik (e-waste) di seluruh dunia, tidak saja hanya di negara berkembang. Sampah elektronik ini muncul karena telah habisnya masa penggunaan produk atau berakhirnya siklus hidup produk. Suatu tempat jual beli produk elektronik bekas yang dapat menampung limbah elektronik, salah satunya yaitu produk laptop. Dengan berbagai merek dapat dikelola atau diperbaiki kembali menjadi produk laptop recovery memiliki nilai jual kembali. Tujuan dalam penelitian ini adalah menentukan pengaruh ekuitas merek, persepsi harga, kesadaran lingkungan terhadap keputusan pembelian laptop recovery melalui purchase intention. Analisis data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan melibatkan 111 responden yang diperoleh dari metode purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekuitas merek dan persepsi harga berpengaruh negatif dan kesadaran lingkungan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada produk laptop recovery melalui purchase intention. Variabel kesadaran lingkungan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk laptop recovery melalui purchase intention
Linkages analysis risk factors of the return process in logistics fast moving consumer goods
This study analyzed the linkage of risk factors in the return process of fast-moving consumer good (FMCG) logistics systems. The risk of returning products due to expired, near expiration, order errors and bad stock (damaged) haunts sustainable supply chains in the industry. In four business processes, warehousing, transport/distribution, productÂion/supply and order processing identified twenty-two risk factors that cause the return process. The decision-making and trial evaluation laboratory (DEMATEL) method helps decision-makers simplify causal relationships between twenty-two complex risk factors. Through the depiction of the matrix and the network relationship map, twelve risk factors entered the dispatcher group, namely risk factors that can affect other risk factors that impact the return process on the FMCG logistics system. The result becomes a reference for decision makers to prioritize risk factors management that have a relationship with other risk factors, because the impact obtained will be maximal
- …