144 research outputs found

    Language Learning Strategies Used By Learners In Learning Speaking

    Get PDF
    This study is a descriptive study investigating learners' language learning strategies (LLS) in learning speaking and the different strategies used by the high and low achievers of the class. The study used a descriptive method. Since the data for the study are both in the form of words and numbers, a mixed method design has been employed. To collect the data, a modified questionnaire of SILL, score recording, and interviews are used. The findings show that compensation strategies (M=3,48) are the most frequently used strategies employed by all learners. Meanwhile differences in the strategies used by the high and low achievers in speaking are found in terms of the frequency of use, strategy category, and varieties of strategy

    Pelatihan Menghias Kerudung dengan Menggunakan Dua Handout di Panti Asuhan Himmatun Ayat Waru Sidoarjo

    Get PDF
      Pelatihan diberikan sebagai salah satu upaya untuk mendorong orang berwirausaha. Salah satu pelatihan yang dapat diberikan yakni dengan memanfaatkan kain perca seperti halnya pelatihan keterampilan pembuatan hiasan kerudung dari sisa kain perca yang dilaksanakan bagi penghuni di Panti Asuhan Himmatun Ayat Waru Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) aktivitas instruktur (2) waktu yang dibutuhkan peserta untuk menyelesaikan tugas pada hand out (3) kinerja peserta dan, (4) respon peserta pelatihan menghias kerudung di Panti Asuhan Himmatun Ayat Waru Sidoarjo. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode observasi, tes kinerja, dan metode angket. Metode observasi digunakan untuk menilai aktivitas instruktur dan aktivitas peserta pelatihan. Jumlah observer pada pelatihan ini sebanyak lima orang mahasiswa jurusan pendidikan. Tes digunakan untuk menilai hasil pelatihan keterampilan menghias kerudung dengan memanfaatkan sisa kain perca. Sedangkan metode angket digunakan untuk mengetahui respon peserta terhadap pelatihan. Adapun jumlah peserta peserta pelatihan sebanyak 15 orang. Hasil pengambilan data diolah dengan menggunakan prosentase (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh aktivitas instruktur pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga dalam pelatihan terlaksana dengan sangat baik. Aktivitas peserta pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga juga memenuhi kriteria penilaian yang baik, dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur materi secara bertahap yang sudah diberikan oleh pelatih. Hasil pelatihan menghias kerudung ditinjau dari aspek perpaduan jenis bahan maupun warna kain perca, kerataan lekapan kain, jarak tusuk teknik hias, dan kerapian tusuk memenuhi kriteria penilaian sangat baik. Respon peserta terhadap pelatihan keterampilan menghias kerudung hampir semua jawaban positif, namun ada beberapa aspek yang belum terpenuhi jawaban “ya” sempurna yakni aspek materi yang mudah dipahami dan demonstrasi yang mudah dipahami. Hal tersebut menunjukkan bahwa materi yang diberikan cukup sulit bagi peserta namun setelah didemonstrasikan oleh instruktur, peserta lebih memahami. Selain itu juga pelatihan ini relative baru dan menyenangkan bagi mereka dan perlu dikembangkan lebih lanjut.      Kata kunci: Pelatihan, menghias, hasil jadi menghias kerudung.   &nbsp

    Hubungan antara Self Efficiacy dengan Kematangan Karir pada Mahasiswa Tingkat Awal dan Tingkat Akhir di Universitas Surabaya

    Get PDF
    Dalam melakukan pengambilan keputusan karir diperlukan adanya perencanaan yang matang terkait dengan karir yang diminatinya. Perencaan karir termasuk di dalam salah satu unsur pembangun kematangan karir. Kematangan karir saat ini telah menjadi tinjuaun tersendiri. Hal ini dikarenakan proses kematangan karir seseorang akan mempengaruhinya dalam melakukan pengambilan keputusan terkait karir yang diminatinya. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan perbedaan kekuatan hubungan serta keterkaitan hubunagn antara self efficacy dengan kematangan karir pada mahasiswa angkatan 2010 dan mahasiswa tingkat akhir.  Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional antara variabel tergantung kematangan karir dengan variabel bebas self efficacy. Subjek penelitian adalah mahasiswa tingkat akhir dan mahasiswa angkatan 2010 Universitas Surabaya. Sample penelitian berjumlah 273 orang. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini yaitu angket terbuka dan tertutup untuk variabel kematangan karir dan self efficacy. Data dianalisis dengan korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan adanya hubungan antara self efficacy dengan kematangan karir pada mahasiswa tingkat akhir, sementara pada mahasiswa angkatan 2010, menunjukkan adanya hubungan antara self efficacy dengan kematangan karir, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,205. Saran yang diajukan terkait dengan hasil penelitian yaitu membantu dan memfasilitasi mahasiswa untuk dapat meningkatkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya, sehingga mahasiswa dapat mengarahkan tindakannya secara tepat dalam melakukan pengambilan keputusan karir sesuai dengan minat dan potensi yang dimilikinya

    Pengaruh Kualitas Auditor terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bei Tahun 2009-2011)

    Full text link
    This study aims to analyze the association between the magnitude of earnings management and auditor quality. The information asymmetry motivates management to execute manipulate performance with earnings management. Auditor quality use industry specialist auditor and big four auditor. The Modified Jones Model is used to measure discretionary accruals (the proxy for earnings management). The sample used in this research was the secondary data from annual report of non financial companies which listed on Bursa Efek Indonesia in 2009-2011. The sample was taken using the method of purposive sampling, and those meeting the selection criteria were also taken. The sample used counts of 756 companies. The statistic method used was multiplied analysis linear regression with hypothesis testing of statistic t and F test. The results provide evidence that industry specialist auditor significantly influence the earnings management. Nonetheless, big four auditor wasn\u27t significant influence to the earnings management

    Kajian Penyediaan dan Pemanfaatan Pelayanan Transportasi Publik di Kota Bekasi

    Full text link
    Kota Bekasi saat ini mengalami Laju Pertumbuhan Penduduk yang pesat yakni 3,48% pertahun pada tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik transportasi publik, penyediaan pelayanan transportasi publik oleh pihak pemerintah dan swasta, pemanfaatan pelayanan transportasi publik oleh masyarakat dan mengetahui kebijakan pengembangan layanan transportasi publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui hasil kuesioner dan indepth interview secara aksidental di terminal, halte, pasar dan pusat kegiatan lainnya dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53,3% responden berpendapat bahwa kualitas pelayanan transportasi publik di Bekasi sudah cukup baik. Terdapat moda transportasi yang beragam, frekuensi lewat angkutan yang terbilang cepat serta trayek yang menjangkau seluruh wilayah. Guna meningkatkan pelayanan transportasi, pemerintah membuat kebijakan manajemen transportasi dengan penyediaan Bus Rapid Transit sehingga pelayanan transportasi dapat lebih terintegrasi dengan jaringan transportasi yang lebih luas

    Tema Elektrik pada Pusat Apresiasi Musik dan Tari Kontemporer

    Full text link
    Pengajuan tema sebagai awal perancangan adalah salah satu kemungkinan dari sekian banyak kemungkinan pendekatan perancangan. Pada dasarnya suatu hasil perancangan dengan sendirinya akan mengandung tema. Menentukan tema pada awal proses perancangan sama halnya dengan menentukan arahan, pedoman serta batasan bagi seorang perancang dalam menentukan dan menetapkan hasil rancangan yang akan ditampilkan, yang tentu saja sesuai dengan fungsi bangunan yang hendak dirancang. Tema ‘Elektrik' dipilih karena dilatarbelakangi oleh objek bangunan itu sendiri. Objek bangunan adalah pusat apresiasi musik dan tari kontemporer yang berarti musik dan tari yang kekinian, salah satu genre musik dan tari yang kekinian ditambah kecanggihan teknologi adalah electric, yang kemudian menjadi dasar transformasi tema elektrik pada pusat apresiasi musik dan tari kontemporer dan akan dibahas secara deti

    Low Fiber Intake Increase Risk of Diabetes Mellitus in Overweight People

    Full text link
    Background: A diet with unbalanced foods and low in fiber among others are the causes of Diabetes mellitus (DM). The purpose of this paper was to assess the risk of low fiber intake and several other factors on DM in overweight people in Indonesia. Methods: As part of Riskesdas 2007 data, we assessed and were overweight [body mass index (BMI) ≥ 23] and aged ≥ 15 years old among subjects who had laboratory test. They were divided into 2 groups based on reference value of the Indonesian Endocrinology Associations (Perkeni) in 2006: Non DM=<200 mg/dl; DM=≥ 200 mg/dl, Results: Out of 7,807 who underwent laboratory for glucose tests, 2.550 subjects were overweight and aged 15 years or over. Furthermore, 201 (7,9%) had DM dan 2.349 (92,1%) did not have DM. Compared to those with sufficient fiber intake, those with low fiber intake had a 2-fold risk for DM (adjusted odds ratio (ORa)=2.02; 95% confidence interval (CI)=1.00-4.08). Risk of DM increased along with increased of age. Compared to those in the 15-39 years age group, those in the ≥56 years age group had a 4.9-fold risk for DM (ORa=4.88; 95% CI=3.18-7.49), whereas the 40-55 age group had a 2.4-fold risk for DM (ORa=2.42, 95% CI=1.66-3.51). In term of hypertension, those with hypertension had 57% more for DM (OR=1.57, 95% CI=1.15-2.16). Compared with those with no/sometimes/never smoking, daily smokers had a 40% less risk for DM (ORa=0.60, 95% CI=0.4-0.91). Conclusion: In overweight people, low fiber intake, older age, and hypertension may increase the risk of DM. (Health Science Indones 2011;2:28-33

    An analysis of Teaching Pyramid Model for early childhood education and Character-Based Holistic Education

    Get PDF
    Early Childhood Education becomes a strategic institution in organizing character education. This is so because in addition to children being in the sensitive period, the inculcation of characters from an early age will be much more effective than when entering adolescence or adulthood. Two character-education models that have been developed and implemented in Indonesian early childhood institutions, include TPM Kurtilas (stands for Teaching Pyramid Model- Indonesian Curriculum 2013 for early childhood education) and CBHE (Character-Based Holistic Education). However, the unique characteristics of both models have not been studied in-depth. So, this article explains an analysis of both models, based on the character values promoted, the strategies used, and the instructional media of each model. Using literature study as the research method, this article describes the uniqueness of the two models, and the findings show that the two models are different in terms of the foundation of character value development, the strategy focus applied, and the instructional media used. It is expected that this article can be made a reference for evaluation and consideration in implementing the models

    Pemanfaatan Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Unit Pelayanan Informasi Dan Keluhan (Upik) Di Kelurahan Suryatmajan, Kota YOGYAKARTA

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) di Kota Yogyakarta, mendeskripsikan pemanfaatan dan persepsi masyarakat terhadap UPIK di Kelurahan Suryatmajan. Metode yang digunakan adalah metode kualititif dan data primer dikumpulkan dengan wawancara mendalam terhadap Pemerintah Kota Yogyakarta dan semua ketua RW di Kelurahan Suryatmajan sebagai representasi warga. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa UPIK bertujuan sebagai sarana komunikasi yang berbasis pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi pemerintah dan masyarakat seputar Kota Yogyakarta. Layanan ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat Kelurahan Suryatmajan yang berkaitan dengan informasi dan keluhan seputar kinerja pelayanan, sarana dan prasarana, serta sosial kemasyarakatan, namun, belum semua masyarakat mengetahui layanan tersebut. Hasil lainnya menunjukan bahwa persepsi masyarakat Kelurahan Suryatmajan terhadap UPIK beragam, ada masyarakat yang menyambut positif layanan ini, namun ada juga lainnya yang tidak menyambut positif
    • …
    corecore