2,631 research outputs found
SISTEM KEPENGAWASAN KEDISIPLINAN KERJA DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURABAYA
Fokus masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem kepengawasan kedisiplinan kerja di Kementerian Agama Kota Surabaya. Sebagaimana rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: pertama, terdiri dari apa sajakah unsur-unsur sistem kepengawasan kedisiplinan kerja? kedua, bagaimana sistem kepengawasan kedisiplinan kerja difungsikan? ketiga, apakah batasan dari penerapan sistem kepengawasan kedisiplinan kerja ini?.
Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas secara menyeluruh dan mendalam, maka peneliti menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah wawancara secara mendalam (depth interview), observasi dan dokumentasi. Dalam teknik ini, peneliti tidak ikut aktif berperan dalam kegiatan organisasi. Selain itu untuk menegaskan keabsahan data, maka dilakukan pengecekan melalui triangulasi data, setelah data terkumpul kemudian dianalisis secara mendalam.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa: Kementerian Agama Kota Surabaya telah menerapkan beberapa unsur sistem kepengawasan kedisiplinan kerja yakni Seksi Kepegawaian, Seksi Mapenda, Seksi Peka Pontren, Seksi Penamas,Seksi Urais, Seksi PHU, Penyelenggara zakat dan wakaf, Kasubbag TU, dan Kepala kantor. Unsur-unsur tersebut sangatlah membantu dalam penerapan sistem kepengawasan kedisiplinan kerja di Kementerian Agama Kota Surabaya ini. Unsur-unsur kepengawasan wajib dilaksanakan oleh seluruh anggota lembaga tanpa terkecuali seorang pimpinan. Pemberian pengawasan ini bertujuan agar dapat meningkatkan prestasi kerja dan tujuan dalam sebuah lembaga dapat tercapai. Manfaat adanya penerapan unsur-unsur sistem tersebut ialah agar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Batasan dalam sistem kepengawasan ini adalah sejauh berhubungan dengan tugas dinas kantor dan waktunya sampai dengan jam kerja.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah sistem kepengawasan kedisiplinan kerja di Kementerian Agama Kota Surabaya sudah dapat berjalan dengan cukup baik, karena dalam berjalannya sistem kepngawasan tersebut telah diimbangi dengan adanya unsur-unsur yang saling bekerjasama untuk menciptakan suatu kedisiplinan. Suatu pengawasan akan dapat berjalan ketika ia berlandaskan suatu peraturan. Seperti halnya, penerapan sistem kepengawasan kedisiplinan ini, berlandaskan sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 53. Dengan adanya acuan peraturan tersebut, seorang pimpinan dapat menerapkan bentuk pengawasan yang disesuaikan dengan sumber daya manusia yang ada di kantor tersebut
Direct and Indirect Compliment Responses: A Descriptive Qualitative Study among Indonesians and Americans
Abstract: Indonesians and Americans have the strategies to respond the compliment which came from different culture. The aims of this research were addressing types of strategies and disclosing the direct and indirect response used by the Indonesians and Americans to respond the compliments. The research data consist of English and Indonesian. The data was analyzed by using qualitative method. The Discourse Completion Test (DCT) questionnaire was used to know the differences between compliment response given to Indonesians and Americans. The result of the research showed that the (1) responded category of Holmes (1986) classification of compliment responses strategies (CRs) are using three strategies (accept, reject and evade) among Indonesians and Americans. Indonesians tended to accept, reject and evade compliment by giving some reasons. While Americans tended using three categories by saying, "thank you" due to express of openness and receiving appreciation from the interlocutor. (2) The existence of culture plays an important role in responding compliment towards Indonesians and Americans. The Americans respond to compliments direct response and simple answers to compliments. Meanwhile, Indonesians prefer to respond compliment with indirect responses because they were leaning on the principle known as saving face politeness
Melalui Teknik Stimulating Class Discussion Sebagai Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam/Fisika Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII-C Semester Genap Di SMP Negeri 1 Nguntoronadi, Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2020/2021
Melalui metode Stimulating Class Discussion (Teknik yang Merangsang Diskusi Kelas) pada siklus 1, bahwa dari 32 siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam/Fisika Melalui menggunakan metode konvensional (ceramah) dan kemudian dievaluasi, ternyata diperoleh hasil jumlah siswa yang mendapatkan nilai Melalui kategori baik adalah 5 siswa Melalui prosentase 14.29%. Dilihat dari hasil belajar tersebut belum memenuhi kriteria yang diharapkan. Hal ini mencerminkan keadaan yang sesungguhnya kemajuan belajar siswa secara alamiah (tanpa ada tindakan kelas). Berdasarkan pengamatan pada siklus ini suasana kelas belum kondusif, siswa masih kurang aktif, gairah bertanya kurang serta belum ada usaha untuk mendapatkan informasi Melalui menulis atau bertanya kepada teman atau guru. Pada siklus 2 menunjukkan, pengembangan motivasi peserta didik ternyata ada 32 siswa yang mendapat nilai Melalui kriteria baik Melalui prosentase 63%. Berarti membuktikan adanya kenaikan prestasi belajar siswa Melalui kriteria baik sebesar 70% di siklus 1. Pada siklus 3 meningkat menjadi 89,25 (86%). Peningkatan motivasi belajar siswa ini menunjukkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diberikan guru. Prestasi belajar dapat baik bila motivasi belajarnya juga baik. Berdasarkan kenyataan ini peneliti memiliki bukti kuat bahwa ada pengaruh positif dari pelaksanaan Pembelajaran Stimulating Class Discussion. Dengan kata lain pelaksanaan pembelajaran (metode) Stimulating Class Discussion pendekatan pengembangan motivasi peserta didiksangat efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Sehingga dalam kegiatan penelitian dapat dinyatakan Tuntas atau Berhasil
Edukasi Kesehatan Keluarga dalam Melakukan Perawatan dengan Masalah Pengelolaan Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
Ineffective health care is one of the nursing problems. These nursing problems can arise in families or individuals who have chronic illnesses. One of these diseases is gastritis or ulcer and this disease is also prone to attack the elderly. Changes in the lifestyle of the elderly and discomfort can occur due to ulcers. Individuals in the family with a history of ulcer disease need family support in planning treatment. Family support and self-care skills can improve if you receive proper health education. This study aims to determine the descriptive of ineffective health care management by providing health education to families with a history of gastritis. Descriptive research with a management approach or nursing care. Case management begins with an assessment. The results of the assessment are analyzed to be able to establish a nursing diagnosis. Ineffective health care nursing diagnoses given a health education plan to solve the nursing problem. Interventions that are arranged are continued to be implemented and formative and summative evaluations are carried out. Nursing actions taken, can be concluded that the problem of ineffective health care in the family is resolved with health education.Abstrak Pemeliharaan kesehatan tidak efektif merupakan salah satu masalah keperawatan. Masalah keperawatan ini dapat muncul pada keluarga atau individu yang memiliki penyakit kronis. Salah satu penyakit itu adalah gastritis atau maag dan penyakit ini juga rentan menyerang lansia. Perubahan pola hidup lansia dan ketidaknyamanan dapat terjadi karena maag. Individu dalam keluarga dengan riwayat penyakit maag memerlukan dukungan keluarga dalam merencanakan perawatan. Dukungan keluarga dan kemampuan perawatan diri dapat menjadi baik jika mendapat edukasi kesehatan yang tepat. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan pengelolaan pemeliharaan kesehatan tidak efektif dengan pemberian edukasi kesehatan pada keluarga dengan riwayat gastritis. Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan pengelolaan atau asuhan keperawatan. Pengelolaan kasus diawali pengkajian. Hasil pengkajian dianalisa untuk dapat tegaknya diagnose keperawatan. Diagnosa keperawatan pemeliharaan kesehatan tidak efektif diberikan rencana edukasi kesehatan untuk menyelesaikan masalah keperawatan tersebut. Intervensi yang disusun dilanjutkan di implementasikan dan dilakukan evaluasi formatif dan sumatif. Tindakan keperawatan yang dilakukan, dapat disimpulkan masalah pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada keluarga teratasi dengan edukasi kesehatan
Pentingnya Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara
Angka penderita kanker di Indonesia sendiri dapat dibilang meningkat secara fantastis setiap tahunnya. Salah satu kanker yang angka kematiannya tinggi adalah kanker payudara. Kanker payudara sendiri umumnya menyerang perempuan dan merupakan salah satu kanker terbanyak yang terjadi di Indonesia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Jumlah penderita kanker payudara menunjukkan bahwa terdapat peningkatan setiap tahunnya. Angka kematian ibu Tahun 2018 di Desa Kemetul sebanyak 6 ibu yang meninggal karena kanker payudara. Dengan adanya pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri, diharapkan masyarakat terutama remaja dapat melakukan deteksi dini kanker payudara dengan melakukan SADARI. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan dilanjutkan dengan demonstrasi pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pengabdian Masyarakat ini didapatkan hasil bahwa pengetahuan tentang SADARI sebelum diberikan penyuluhan, sebagian besar mempunyai pengetahuan sedang sebanyak 25 responden. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, paling banyak mempunyai pengetahuan baik sebanyak 20 responden. praktik pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) paling banyak yaitu pada kategori tidak pernah (17 responden) dan paling sedikit selalu melakukan SADARI sebanyak (4 responden).
Pentingnya Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara
Angka penderita kanker di Indonesia sendiri dapat dibilang meningkat secara fantastis setiap tahunnya. Salah satu  kanker yang angka kematiannya tinggi adalah kanker payudara. Kanker payudara sendiri umumnya menyerang perempuan dan merupakan salah satu kanker terbanyak yang terjadi di Indonesia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Jumlah penderita kanker payudara menunjukkan bahwa terdapat peningkatan setiap tahunnya. Angka kematian ibu Tahun 2018 di Desa Kemetul sebanyak 6 ibu yang meninggal karena kanker payudara. Dengan adanya pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri, diharapkan masyarakat terutama remaja dapat melakukan deteksi dini kanker payudara dengan melakukan SADARI. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan dilanjutkan dengan demonstrasi pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pengabdian Masyarakat ini didapatkan hasil bahwa pengetahuan tentang SADARI sebelum diberikan penyuluhan, sebagian besar mempunyai pengetahuan sedang sebanyak 25 responden. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, paling banyak mempunyai pengetahuan baik sebanyak 20 responden. praktik pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) paling banyak yaitu pada kategori tidak pernah (17 responden) dan paling sedikit selalu melakukan SADARI sebanyak (4 responden).Â
ANALISIS FRASA BERDASARKAN GOLONGAN KATA TERHADAP TEKS BERITA “SAAT INTERNET JADI KAMBING HITAM TERHAPUSNYA REKAMAN CCTV TRAGEDI KANJURUHAN”
Syntax is a branch of linguistics that examines grammar, one of which is the focus of researchers on the issue of the types of phrases used in news texts. The method used in this research is descriptive qualitative, where the data is explained or presented systematically. Based on the results of the analysis found 5 verb phrases, 4 prepositional phrases, 5 numeral phrases, 2 pronoun phrases, 2 conjunction phrases, and 5 noun phrases. Based on the distribution equation or word category, there are seven groups, namely: noun phrases, verb phrases, adjective phrases, pronoun phrases, numeral phrases, prepositional phrases, and conjunction phrases. Researchers expect readers to study and understand the results of this analysis and apply them in a good and correct language context.Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang menelaah mengenai tata bahasa, salah satu yang menjadi sorotan peneliti mengenai persoalan jenis penggunaan frasa dalam teks berita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana data dijelaskan atau dipaparkan secara sistematis. Berdasarkan hasil analisis ditemukan 5 frasa verba, 4 frasa preposisi, 5 frasa numeralia, 2 frasa pronomina, 2 frasa konjungsi, dan 5 frasa nomina. Berdasarkan persamaan distribusi atau kategori kata terdapat tujuh golongan, yaitu : Frasa nomina, frasa verba, frasa adjektiva, frasa pronomina, frasa numeralia, frasa preposisi, dan frasa konjungsi. Peneliti mengharapkan kepada pembaca untuk mempelajari dan memahami hasil analisis ini dan menerapkan dalam konteks berbahasa yang baik dan benar
Algoritma Random Forest pada Prediksi Status Kredit Usaha Rakyat untuk Mengurangi Nonperforming Loan Rate
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Dana penyaluran KUR 100% berasal dari dana lembaga keuangan penyalur KUR. Pemerintah memberikan subsidi berupa pembayaran penjaminan kredit yang menjamin kredit sebesar 70% dari nilai total kredit yang ditetapkan dan 30% sisanya ditanggung lembaga keuangan salah satunya adalah bank. Mempertahankan non performing loan (NPL) rate yang rendah sangat penting untuk mencegah terjadinya pembentukan biaya pencadangan kerugian yang akan mengurangi keuntungan bank. Memprediksi variabel yang berpengaruh terhadap macetnya KUR diperlukan untuk mencegah kredit macet terutama pada tahap awal pemberian kredit. Belum terdapat penelitian untuk memprediksi kredit macet pada KUR menggunakan machine learning. Penelitian ini bertujuan agar Bank dapat melakukan prediksi dengan pendekatan machine learning dan mengetahui kontribusi variabel yang mempengaruhi KUR macet. Teknik SMOTE juga digunakan dalam penelitian untuk mengatasi ketidakseimbangan data. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa klasifikasi random forest memberikan akurasi lebih tinggi dari regresi logistik yaitu sebesar 88% pada data uji. Urutan tingkat kepentingan dari kontribusi variabel yang mempengaruhi macet pada KUR adalah status restrukturisasi kredit, ketersediaan debt service payment account, unit operasional pemroses kredit, dan sektor usaha dapat menjadi dasar Bank untuk menganalisis profil resiko proses KUR baru sehingga dapat menurunkan potensi kredit bermasalah kedepannya dan menekan NPL rate
Algoritma Random Forest pada Prediksi Status Kredit Usaha Rakyat untuk Mengurangi Nonperforming Loan Rate
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Dana penyaluran KUR 100% berasal dari dana lembaga keuangan penyalur KUR. Pemerintah memberikan subsidi berupa pembayaran penjaminan kredit yang menjamin kredit sebesar 70% dari nilai total kredit yang ditetapkan dan 30% sisanya ditanggung lembaga keuangan salah satunya adalah bank. Mempertahankan non performing loan (NPL) rate yang rendah sangat penting untuk mencegah terjadinya pembentukan biaya pencadangan kerugian yang akan mengurangi keuntungan bank. Memprediksi variabel yang berpengaruh terhadap macetnya KUR diperlukan untuk mencegah kredit macet terutama pada tahap awal pemberian kredit. Belum terdapat penelitian untuk memprediksi kredit macet pada KUR menggunakan machine learning. Penelitian ini bertujuan agar Bank dapat melakukan prediksi dengan pendekatan machine learning dan mengetahui kontribusi variabel yang mempengaruhi KUR macet. Teknik SMOTE juga digunakan dalam penelitian untuk mengatasi ketidakseimbangan data. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa klasifikasi random forest memberikan akurasi lebih tinggi dari regresi logistik yaitu sebesar 88% pada data uji. Urutan tingkat kepentingan dari kontribusi variabel yang mempengaruhi macet pada KUR adalah status restrukturisasi kredit, ketersediaan debt service payment account, unit operasional pemroses kredit, dan sektor usaha dapat menjadi dasar Bank untuk menganalisis profil resiko proses KUR baru sehingga dapat menurunkan potensi kredit bermasalah kedepannya dan menekan NPL rate
ANALISIS FRASA BERDASARKAN GOLONGAN KATA TERHADAP TEKS BERITA “SAAT INTERNET JADI KAMBING HITAM TERHAPUSNYA REKAMAN CCTV TRAGEDI KANJURUHAN”
Syntax is a branch of linguistics that examines grammar, one of which is the focus of researchers on the issue of the types of phrases used in news texts. The method used in this research is descriptive qualitative, where the data is explained or presented systematically. Based on the results of the analysis found 5 verb phrases, 4 prepositional phrases, 5 numeral phrases, 2 pronoun phrases, 2 conjunction phrases, and 5 noun phrases. Based on the distribution equation or word category, there are seven groups, namely: noun phrases, verb phrases, adjective phrases, pronoun phrases, numeral phrases, prepositional phrases, and conjunction phrases. Researchers expect readers to study and understand the results of this analysis and apply them in a good and correct language context.Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang menelaah mengenai tata bahasa, salah satu yang menjadi sorotan peneliti mengenai persoalan jenis penggunaan frasa dalam teks berita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana data dijelaskan atau dipaparkan secara sistematis. Berdasarkan hasil analisis ditemukan 5 frasa verba, 4 frasa preposisi, 5 frasa numeralia, 2 frasa pronomina, 2 frasa konjungsi, dan 5 frasa nomina. Berdasarkan persamaan distribusi atau kategori kata terdapat tujuh golongan, yaitu : Frasa nomina, frasa verba, frasa adjektiva, frasa pronomina, frasa numeralia, frasa preposisi, dan frasa konjungsi. Peneliti mengharapkan kepada pembaca untuk mempelajari dan memahami hasil analisis ini dan menerapkan dalam konteks berbahasa yang baik dan benar
- …