1,193 research outputs found
What People Revealed through Greetings
Greeting is an important part of communicative competence that each member of speech
community must know hence s/he can be function appropriately in the speech community. It
is culturally bonded that it becomes the first and formemost part of language skill taught to
children in learning in their native language and students in learning their second or
foreign language. The study is aimed at finding out what people may reveal when they
greet each other as well as the kind of greeting they used. The study is conducted to
Indonesian who live in United States, by observing and filming their interactions during a
party. During their interaction, the participants do not only used popular term of greetings
such as ‗hallo‘ or ‗how are you‘ but they also greet each other by other forms such as
giving compliments, hence it suggest more than acknoledging other‘s presence. Beside
verbal greetings, there are also types of body gestures used as greeting suggesting the
different types of background relationships. The most obvious observable fact is that
greeting is consistently used as mark of solidarity with the consistent similar respond,
though it may as well use to reveal power and authority. One of important means of
greeting is that it is used to maintain their cultural identity. Male and female respondents
also show different ways in using verbal greetings and gesture showing that they greet each
other. They also use different ways in giving compliments and in responding toward them
THE IMPORTANCE OF POSITIVE LANGUAGE ATTITUDE IN MAINTAINING JAVANESE LANGUAGE
This study is a library study aimed at figuring out how language attitude plays an
important role in maintaining particular language, by taking a look at the case of
Javanese language. Javanese language is viewed as a case here, as Javanese language is
considered as being endangered though not by the size but by the fact that it has lost its
public function, it is no longer effectively taught to the next generation, and it has
undergone shrinkage in both variety and properties. Language contact, language policy,
and language attitude are seen as the reasons of Javanese language shifted by Bahasa
Indonesia. Javanese positive language attitude is suggested as the key factor in
maintaining Javanese language because the first two factors are inevitable and are
difficult to be changed. Positive language attitude is important in maintaining Javanese
language because once the attitude is enriched with the cognitive and affective aspects of
considering Javanese language as part of the speakers identity – and culture in the
bigger sense – the attitude toward Javanese language will be positive and this will lead to
positive behavior toward Javanese language as well
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA NEGERI 2 WATES
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan latihan kependidikan yang bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan mahasiswa program studi kependidikan. Praktik Pengalaman Lapangan diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa sebagai wahana pembentukan tenaga kependidikan professional yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang siap dalam memasuki dunia pendidikan.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan gelar sebagai sarjana pendidikan selain tugas akhir skripsi di Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam hal ini Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) digunakan sebagai bekal mahasiswa menjadi tenaga pendidik. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu bentuk pendidikan yang memberikan pengalaman mengajar bagi mahasiswa di lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di SMA N 2 Wates, tepatnya di Jl. KH. Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon Progo, Daerah IstimewaYogyakarta, ini dimulai pada tanggal 10 Agustus 2015 dan diakhiri pada tanggal 12 September 2015. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan pembelajaran di Sekolah.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan mahasiswa pengalaman dalam mengajar, pengalaman mengajar ini sangat berguna bagi mahasiswa untuk menjadi seorang guru yang profesional. PPL juga berfungsi untuk memberikan gambaran yang tepat tentang sejauh mana kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan proses mengajar ataupun dalam praktik kependidikan sehingga mahasiswa dapat mengembangkan dengan lebih baik kemampuan dan keterampilannya tersebut
SANTRI’S LANGUAGE ATTITUDE TOWARD JAVANESE LANGUAGE ON PESANTREN TEACHING WITHIN THE CONTEXT OF JAVANESE LANGUAGE MAINTENANCE
The research is conducted with the aims at figuring out Javanese language attitude of
santri studying at tradisional pesantren in Semarang. It will also reveal the positive output
resulted from the attitude in defining Javanese language position within the context of
Javanese language maintenance. The data are taken from 15 pesantren in Semarang by
giving questionnaire to 20 percent of santri studying on each pesantren. Observation is also
conducted to those 15 pesantren with the purpose to observe the use of Javanese language as
the medium of teaching in Kitab classes. The result shows that overall, santri have positive
attitude toward Javanese language. Almost all of the santri are able to use Javanese Ngoko,
and all of them feel the need to use Javanese Krama to communicate with kyai, although they
are also aware of the risk of making mistake in using it. The use of Javanese language is
viewed not just as a neccesity but it is also considered important sentimentally, that is
Javanese language is considered as part of their identity. The use of Javanese language is
also considered important in term of continuing pesantren’s tradition. These views reflect the
instrumental attachment toward Javanese language as well, that is Javanese language will
continue be used as medium of instruction in Kitab teaching, and therefore santri who wish to
establish their on pesantren/teaching will feel the need to keep on usi ng Javanese language in
their teaching for the future generation
LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 3 MAGELANG
Tujuan kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) adalah sebagai wahana
pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang professional. Ssedangkan
misi dari kegiatan PPL adalah: 1) menyiapkan dan menghasilkan calon guru atau
tenaga kependidikan yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan
professional; 2) mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah
dikuasainya kedalam praktik keguruan dan atau praktik kependidikan;
memantapkan kemitraan UNY dan sekolah serta lembaga pendidikan; serta 4)
mengkaji dan mengembangkan praktik keguruan dan praktik kependidikan
Praktik Pengalaman Lapangan di SMKN 3 MAGELANG dimulai sejak
tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 11 September 2015. Sebelum
melaksanakan PPL, mahasiswa mengadakan observasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang ada di SMKN 3 MAGELANG. Observasi tersebut
dilaksanakan pada Juli 2015. Selain mengadakan observasi terhadap pembelajaran
di kelas, mahasiswa juga berusaha mencari informasi dari guru mengenai kondisi
dan potensi siswa, fasilitas pendukung dalam KBM, dan juga faktor penghambat
yang sering ditemui ketika KBM berlangsung. dari hasil observasi tersebut,
mahasiswa melakukan konsultasi terhadap dosen pembimbing mikro untuk
kemudian ditindaklanjuti dengan membuat RPP dan program kerja yang sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Pada kegiatan PPL ini, praktikkan
mendapat tugas untuk mengajar XI Boga 3. Adapun program kerja yang dilakukan
oleh praktikan untuk mendukung kegiatan pembelajaran adalah; 1) pengadaan
media pembelajaran power point, papan mind map; 2) pembuatan modul dan 3)
pembuatan RPP dan perangkat pembelajaran
Dari keseluruhan program, hampir semua terlaksana dengan baik. Dalam
kegiatan PPL, praktikan telah melakukan praktik mengajar sebanyak 12 kali tatap
muka di kelas dan dengan pembuatan silabus, program tahunan, program smester,
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta mempelajari materi yang
akan diajarkan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain
melakukan kegiatan PPL, praktikan juga melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana baik yang diselenggarakan
sekolah maupun kegiatan di luar sekolah
PERBANDINGAN HUKUM PEMBUKTIAN ANTARA KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) DAN RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (RUU KUHAP) SERTA UNDANG-UNDANG PIDANA DI LUAR KUHAP
ABSTRAKDWI WULANDARI,2014PERBANDINGAN HUKUM PEMBUKTIAN ANTARA (KUHAP) DAN (RUU KUHAP) SERTA UNDANG-UNDANG PIDANA DI LUAR KUHAPFakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(iv, 66), pp., bibl.(IDA KEUMALA JEUMPA, S.H.,M.H)Hukum Acara Pidana bertujuan untuk mencari kebenaran secara materil. Pada proses pembuktian dalam menemukan kebenaran materil terdapat beberapa aspek pembuktian. Pembuktian dalam KUHAP sekarang sudah tidak layak untuk di gunakan dikarenakan alat bukti yang semakin berkembang dan juga semakin sulitnya cara untuk membuktikan suatu tindak pidana. Kemajuan ilmu dan teknologi yang membawa perubahan, tentu saja membutuhkan penyesuaian terhadap KUHAP, salah satunya mengenai ketentuan penyadapan yang tidak diatur dalam KUHAP, tetapi dalam kenyataannya digunakan untuk proses pembuktian. Dalam KUHAP, ketentuan tentang alat bukti diatur dalam Pasal 184 ayat (1) dan tidak di cantumkan tentang penyadapan akan tetapi penyadapan diatur dalam RUU KUHAP yang merupakan rancangan Undang-Undang formil yang diharapkan dapat menyatu dengan perkembangan alat bukti dan bagaimana cara untuk membuktikan suatu tindak pidana. Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan pengaturan hukum pembuktian dalam KUHAP, menjelaskan pengaturan alat bukti dalam berbagai undang-undang pidana di luar KUHAP, dan menjelaskan perbandingan pengaturan pembuktian dalam KUHAP dan RUU KUHAP di Indonesia.Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif komperatif. Pendekatan perbandingan ini merupakan salah satu cara yang digunakan dalam penelitian-penelitian normatif untuk membandingkan salah satu hukum dengan hukum yang lainnya.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam pembuktian tindak pidana yang di atur dalam Undang-Undang Umum (KUHAP) dan Undang-Undang khusus seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Perpu Nomor 1 Tahun 2002 /Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Terorisme, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika tetap sama. Berbeda dengan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang menambahkan penyadapan dalam pembuktian. Perbedaan ini disesuaikan dengan sulitnya cara untuk membuktikan suatu tindak pidana.Disarankan kepada DPR agar pembuktian dalam KUHAP dapat di amandemen guna dapat mengikuti perkembangan alat bukti, mempertegas azas lex specialis derogat lex generalis dan mengundangkan RUU KUHAP
ENRICHING VOCABULARY INTAKE THROUGH BOOK FLOOD PROJECT
The aim of this study is find out the possibility of retaining vocabularies through book flood project.
This library study is targetted on defining vocabulary intake, the reading on foreign language, by focusing on
what kinds of reading that may create comprehensive input, the book flood project, and how the project may
halep retaining vocabularies. The discussions suggest that book flood project indeed help learners’ proficiency in
language, though it may take longer time, as the vocabularies are learn incidentally; that is through reading in a lot of context. Another positive result form book flood project is that it helps develop literacy by creating reading habits. This is way, through this project not only learners will develop proficiency on foreign language (target language) but they will also develop proficieny on first language as well
PENGGUNAAN METODE SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 03 WONOREJO KEC. JATIYOSO KAB. KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009 / 2010
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui adanya peningkatan
kreatifitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPS kelas V SDN 03 Wonorejo
melalui metode snowball throwing, (2) Untuk mengetahui dampak kreatifitas
belajar siswa terhadap peningkatan hasil belajar siswa SDN 03 Wonorejo.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research/CAR) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya focus terhadap kualitas
pembelajaran yang meliputi proses dan hasil pembelajaran di kelas. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 03 Wonorejo tahun ajaran
2009/2010. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas V yang berjumlah 25 siswa.
Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif yaitu
metode snowball throwing.
Data yang digunakan sebagai pembanding adalah nilai ulangan harian
pada mata pelajaran IPS semester II tahun ajaran 2009/2010. Pada kelas yang
dilakukan tindakan pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan
metode observasi dan metode tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas didapatkan hasil : (1)
Pembelajaran IPS menggunakan metode snowball throwing dapat meningkatkan
kreatifitas belajar siswa. (pra siklus = 37,3%, siklus I = 52%, siklus II = 68,67%,
siklus III = 76,67%) (2) Adanya dampak peningkatan tingkat kreatifitas belajar
siswa terhadap peningkatan hasil belajar siswa (pra siklus = 52%, siklus I = 60%,
siklus II 68%, siklus III = 88%).
Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa (1) Penggunaan metode
snowball throwing pada pokok bahasan usaha ekonomi di Indonesia dapat
meningkatkan kreatifitas belajar siswa. (2) Peningkatan kreatifitas belajar siswa
berdampak pula pada peningkatan hasil belajar siswa
ANALISIS RISK PROFILE PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), TBK. PERIODE 2007-2011 DITINJAU DARI RISIKO LIKUIDITAS
This study aims to determine liquidity risk in BNI period 2007-2011, which refers to theattachment 13/24/DPNP Bank of Indonesia Number 25 October 2011. This research usesdescriptive quantitative method with secondary data from published financial statements PT BNITbk period 2007-2011. The results showed that channeling funds for operational activities inliquid assets BNI increased from year to year, but the rate of return of their funding ratiosrelative decline, so the magnitude of the risks must be borne by BNI on bad debt level (NPL) arealso getting bigger. However on the approach of total liabilities of commitment andcontigencies, BNI increased significantly, which indicates that the operational activities of theBNI increased.Keywords: Non Performing Loan, Liquidity, Liquidity Risk
ANALISIS KESULITAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR (Penelitian Studi Kasus Analisis Kesulitan Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas II di SDN 05 Kec.Tebing Tinggi Kab. Empat Lawang Sumatera Selatan)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kesulitan membaca permulaan dikelas 2 SDN 05 Tebing Tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kesulitan membaca permulaan (2) faktor penyebab kesulitan membaca permulaan (3) solusi untuk mengatasi kesulitan membaca pernulaan pada 2 orang siswa kelas II SDN 05 Tebing Tinggi. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus kualitatif. Subjek penelitian ini adalah dua orang siswa kelas II SDN 05 Tebing Tinggi.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi, display dan verifikasi sedangkan validitas data penelitian menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, dua siswa kelas II SDN 05 Tebing Tinggi yang bernama AN dan NI mengalami kesulitan membaca permulaan. Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil tes, wawancara dan dokumentasi yang telah dianalisis, hasilnya yaitu AN dan NI (1) belum mampu mengenal huruf (2) belum mampu membaca suku kata (3) belum mampu membaca huruf digraf (4) menghilangkan huruf (5) pemfrase yang salah.
This research is motivated by the difficulty of the beginning reading of class II SDN 05 Tebing Tinggi. This research aims to figure out (1) the difficulty of beginning reading (2) causetive factor difficulty of beginning reading (3)a solution for resolve of beginning reading to the two students of class II SDN 05 Tebing Tinggi. This research uses a case study method with a qualitative research approach. The research subjects were the two male students of class II SDN 05 Tebing Tinggi 2019/2020 school year in the second semester. The data collection techniqueare tests, interviews and documentation. Data analysis uses reduction, display and verification while the validity of research data uses data triangulation.The result shows that the two male studentsof the second grade of Elementary School 5 Tebing Tinggi with the initial AN and NI having difficulity beginning reading.This can be proven through the results of tests and interviews that have been analyzed AN and NI are still difficult(1) recognize letters (2) have not been able to read syllables (3) have not been able to read letters in a graph (4) eliminate letters and (5) incorrect framing.
Keywords: Beginning Reading, difficulties, primary school, cause
- …