862 research outputs found

    ANALISA KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN BUS PO. SRIMULYO JURUSAN SURAKARTA - YOGYAKARTA

    Get PDF
    Bus sebagai salah satu sarana transportasi untuk menunjang kebutuhan pokok masyarakat yang keberadaannya memerlukan penanganan secara baik dan benar. Pelayanan dan penetapan tarif yang tepat sangat diperlukan dalam penyelenggaraan angkutan umum, agar tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kinerja bus jurusan Surakarta-Yogyakarta, khususnya PO. Srimulyo. Secara lengkap penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa kinerja angkutan umum penumpang (bus) Surakarta-Yogyakarta ditinjau dari aspek pelayanan dan aspek ekonomis, antara lain kecepatan, waktu sirkulasi, factor beban (load factor), waktu antara (time headway), BOK, dan tarif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai untuk mendapatkan data sekunder dilaksanakan pada hari Senin,12 Juni 2006 dan Sabtu,17 Juni 2006.Sedangkan data primer dilaksanakan pada hari Senin 2 Juni 2006,.Data primer yang diperoleh adalah jumlah penumpang naik turun, waktu penumpang naik turun, time headway, waktu tempuh, jarak tempuh, waktu berhenti di terminal, jam berangkat dan jam tiba serta tarif di lapangan. Sedangkan data sekunder yang diperoleh adalah rute bus dan jadual pemberangkatan bus jurusan Surakarta ā€“ Yogyakarta dari Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Surakarta, harga satuan komponen Biaya Operasi Kendaraan serta tarif dasar angkutan umum dari DLLAJ. Analisis yang dilakukan didasarkan pada pedoman teknis penyelenggaraan angkutan umum dalam trayek tetap dan teratur. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja bus jurusan Surakarta ā€“ Yogyakarta khususnya PO. Srimulyo belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah apabila ditinjau dari kecepatan rata-rata sebesar 49.83 km/jam, waktu sirkulasi PO. Srimulyo sesuai hasil perhitungan sebesar 206.76 menit, load factor PO. Srimulyosebesar 50%, apabila diukur berdasarkan standar yang ditetapkan sebesar 70% - 100% maka load factor PO. Srimulyo tidak memenuhi standar, time headway PO. Srimulyo di lapangan sebesar 17.11 menit, BOK untuk PO. Srimulyo sebesar Rp 2.958,89/km, tarif/penumpang di lapangan sebesar Rp 8500 tarif sesuai BOK sebesar Rp. 9.040,54.-. Dari hasil analisi tersebut, dapat dilihat bahwa kinerja PO. Srimulyo tidak layak bila ditinjau dari aspek ekonomis perusahaan, karena dengan tarif tersebut pemilik Perusahaan Otobus mengalami kerugian

    Dalihan Na Tolu Sebagai Konsep Dasar Rancangan Jembatan Tano Ponggol (Studi Kelayakan Jembatan Tano Ponggol)

    Get PDF
    Lake Toba National Tourism Strategic Area (NTSA) requires tourism relevant road and bridge to support tourism. For this reason, the road segment for Tele - Pangururan - Nainggolan - Onan Runggu - Lagundi - Tomok - Ambarita - Pangururan was implemented and plans to build the Tano Ponggol Bridge in Pangururan District, Samosir Regency as land access to Samosir Island. The government plans to replace the Tano Ponggol bridge as well as make it a landmark for Pangururan Tourism City. The local wisdom approach to the bridge design is put on the concept of kinship which is owned by all ethnic groups around the Lake Toba area. The principles of the kinship concept in Batak culture are: Dalihan Na Tolu: elek marboru, somba marhula hula, and manat mardongan tubu. These three principles are manifested in the design of a three-legged bridge. The results of the multi-criteria analysis show that the greatest value in alternative 3, namely replacing the main pilon bridge and cable stayed bridge using a concrete box structure 47.5+95+47.5 m (the erection balance cantilever method), the architectural aesthetic concept "Dalihan Na Toluā€ with the construction of three symmetrical parallel pillars as bridge accessories, so that the purpose the bridge design which is also a landmark can still be achieved

    Penerapan Integrasi Kano, Kansei dan Servqual ke dalam QFD untuk Meningkatkan Kualitas Layanan di BCA KCP Wlingi, Blitar

    Get PDF
    Pada era globalisasi, kualitas dipandang sebagai hal penting untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan perusahaan pesaing. Kualitas pelayanan yang baik akan menjadi salah satu faktor bagi konsumen untuk menentukan produk atau jasa. BCA sebagai salah satu Bank terbesar yang memiliki 1.062 cabang di seluruh provinsi tentu saja menginginkan pelayanan terbaik bagi para nasabah. BCA KCP Wlingi, Blitar menyadari bahwa kepuasan pelanggan tidak hanya diukur berdasarkan product yang ditawarkan tetapi aspek-aspek yang berhubungan dengan nasabah (pelayanan) menjadi kunci kepuasan nasabah BCA. Dengan adanya layanan yang berkualitas dan memuaskan maka BCA dapat mencapai kepuasan pelanggan sehingga mendapatkan loyalitas pelanggan dan tidak akan kehilangan nasabah akibat persaingan yang semakin ketat. Atas dasar permasalahan yang dialami oleh BCA KCP Wlingi, maka dilakukan penelitian dengan melakukan integrasi 3 metode pengukuran kualitas yakni (i) SERVQUAL, metode yang digunakan untuk mengetahui layanan apa yang sudah atau belum memenuhi kepuasan nasabah; (ii) Kano, metode yang digunakan untuk mengkategorikan atribut layanan ke dalam attractive, one-dimensional, must-be dan indifferent; (iii) Kansei Engineering, metode yang digunakan untuk mengidentifikasikan kebutuhan emosional serta mengukur kepuasan emosional dari nasabah. Untuk memperoleh solusi perbaikan yang tepat, maka digunakan metode (iv) QFD melalui matriks House of Quality. Berdasarkan hasil survei terhadap 100 responden (nasabah) didapatkan bahwa nilai mean harapan terbesar terdapat pada atribut layanan berikut: kemudahan dalam menyampaikan komplain; customer service, teller dan satpam memberikan perhatian penuh dengan tidak bercakap-cakap dengan karyawan lain pada saat melayani nasabah. Nilai mean kenyataan terbesar terdapat pada atribut layanan: penampilan teller yang rapi dan menarik; rasa yakin dan aman saat melakukan transaksi di BCA. Sedangkan nilai mean Kansei Word terbesar terdapat pada Kansei Word ā€œTidak Ributā€. Dari ke-22 atribut layanan SERVQUAL tersebut, terdapat 10 atribut layanan yang memiliki skor kepuasan negatif dan 12 atribut layanan yang memiliki skor kepuasan positif. Berdasarkan analisis model Kano dengan menggunakan Better and Worse analysis didapatkan 3 atribut layanan kategori attractive, 8 atribut layanan kategori one-dimensional, 9 atribut layanan kategori must-be dan 2 atribut layanan kategori indifferent. Dari hasil integrasi yang dilakukan, terdapat 10 atribut layanan yang memiliki skor kepuasan negatif berkategori attractive, one-dimensional dan must-be serta memiliki hubungan signifikan dengan Kansei Word tertentu, kemudian akan dilakukan perbaikan. Solusi perbaikan yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan adalah: pengadaan training untuk karyawan BCA KCP Wlingi; pembuatan SOP pelayanan nasabah oleh teller, customer service dan satpam; melakukan pembuatan pengalokasian karyawan di tempat kerja

    Dalihan Na Tolu Sebagai Konsep Dasar Rancangan Jembatan Tano Ponggol (Studi Kelayakan Jembatan Tano Ponggol)

    Get PDF
    Lake Toba National Tourism Strategic Area (NTSA) requires tourism relevant road and bridge to support tourism. For this reason, the road segment for Tele - Pangururan - Nainggolan - Onan Runggu - Lagundi - Tomok - Ambarita - Pangururan was implemented and plans to build the Tano Ponggol Bridge in Pangururan District, Samosir Regency as land access to Samosir Island. The government plans to replace the Tano Ponggol bridge as well as make it a landmark for Pangururan Tourism City. The local wisdom approach to the bridge design is put on the concept of kinship which is owned by all ethnic groups around the Lake Toba area. The principles of the kinship concept in Batak culture are: Dalihan Na Tolu: elek marboru, somba marhula hula, and manat mardongan tubu. These three principles are manifested in the design of a three-legged bridge. The results of the multi-criteria analysis show that the greatest value in alternative 3, namely replacing the main pilon bridge and cable stayed bridge using a concrete box structure 47.5+95+47.5 m (the erection balance cantilever method), the architectural aesthetic concept "Dalihan Na Toluā€ with the construction of three symmetrical parallel pillars as bridge accessories, so that the purpose the bridge design which is also a landmark can still be achieved

    PENERAPAN INTEGRASI KANO, KANSEI DAN SERVQUAL KE DALAM QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DI BCA KCP WLINGI, BLITAR

    Get PDF
    Pada era globalisasi, Kualitas dipandang sebagai hal penting untuk mencapai keunggulan kompetitif  dengan  perusahaan pesaing. Kualitas pelayanan yang baik akan menjadi salah satu faktor bagi konsumen untuk menentukan produkatau jasa. BCA KCP Wlingi, Blitar menyadari bahwa kepuasan pelanggan tidak hanya diukur berdasarkanproduct yang ditawarkan tetapi aspek-aspek yang berhubungan dengan nasabah (pelayanan) menjadi kunci kepuasan nasabah BCA. Atas dasar permasalahan yang dialami oleh BCA KCP Wlingi, maka dilakukan penelitian dengan melakukan integrasi 3 metode pengukuran kualitas yakni (i) SERVQUAL, metode yang digunakan untuk mengetahui layanan apa yang sudah atau belum memenuhi kepuasan nasabah;(ii) Kano, metode  yang digunakan untuk mengkategorikan atribut layanan kedalam attractive,  one-  dimensional, must-be  (iii) Kansei Engineering, metode yang digunakan untuk mengidentifikasikan kebutuhan emosional serta mengukur kepuasan emosional dari nasabah. Untuk memperoleh solusi perbaikan yang tepat, maka digunakan metode (iv) QFD melalui matriks House of Quality. Berdasarkan hasil survey terhadap 100 responden (nasabah) didapatkan bahwa nilai mean harapan terbesar terdapat pada atribut layanan berikut : kemudahan dalam menyampaikan komplain; customer service, teller dan satpam memberikan perhatian penuh dengan tidak bercakap-cakap dengan karyawan lain pada saat melayani nasabah. Sedangkan nilai mean Kansei Word terbesar terdapat pada Kansei Word ā€œTidak Ributā€. Terdapat 10 atribut layanan yang memiliki skor kepuasan negatif. Berdasarkan analisis  model Kano dengan menggunakan Better and Worse analysis didapatkan 3 atribut layanan kategori attractive, 8 atribut layanan kategori one- dimensional, 9 atribut layanan kategori must ā€“ be dan 2 atribut layanan kategori indifferent. Dari hasil integrasi yang dilakukan, terdapat 10 atribut layanan yang memiliki skor kepuasan negatif berkategori attractive , one-dimensional dan must-be serta memiliki hubungan signifikan dengan Kansei Word tertentu, kemudian akan dilakukan perbaikan. Solusi perbaikan yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan adalah : pengadaan training untuk karyawan BCA KCP Wlingi; pembuatan SOP pelayanan nasabah oleh teller, customer service dan satpam; melakukan pembuatan pengalokasian karyawan di tempat kerja

    ANALISIS BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) SEPEDA MOTOR ELEKTRIK DAN PERAHU MOTOR DALAM PERKEMBANGAN EKONOMI PEMBANGUNAN DI KABUPATEN ASMAT

    Get PDF
    Kabupaten Asmat, berada pada dataran rawa, dipengaruhi oleh pasang surut air sungai. Konstruksi jalan dari hasil kajian teknis, adalah jalan melayang Ā± 2 m di atas permukaan tanah dasar. Permukaan jalan berupa slab papan kayu atau slab beton, didukung kolom kayu atau beton bertulang dan didirikan diĀ  atas struktur fondasi tiang pancang. Jalan direncanakan melayani beban lalu lintas ringan, yakni sepeda motor elektrik, sepeda motor roda 3, dan gerobak barang. Tujuan analisis manfaat ekonomi untuk menaksir kelayakan proyek dari aspek ekonomi, untuk itu dilakukan analisis manfaat ekonomi pada ruas jalan di Distrik Agats yang menggunakan slab beton lebar 4 m, panjang 3 km. Penghematan BOK dengan membandingkan BOK with project dengan BOK without project. Setelah dibangun jalan, perjalanan dari asal ke tujuan dapat menggunakan sepeda motor elektrik, yang sebelumnya menggunakan perahu motor. Dalam penelitian ini dikembangkan BOK sepeda motor elektrik dan BOK perahu motor. Metodologi dalam menganalisis parameter-parameter kelayakan, yaitu: NPV, BCR, dan IRR. Dari hasil perhitungan: BOK 1 unit sepeda motor elektrik per tahun = Rp. 19.470.000,- dan BOK perahu motor pertahun= Rp. 32.400.000,- Nilai penghematan BOK berdasarkan umur rencana selama 23 tahun=Rp.252.809.551.559,- Biaya Kontrak dan pemeliharaan= Rp.113,419,883,758,-; BCR=2,01; NPV=Rp.23.015.691.841; IRR=10,61,31%

    PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT.TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA BANDUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu organisasi, instansi atau perusahaan tanpa aspek manusia sulit kiranya organisasi untuk mengemban misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan juga apabila faktor manusia tersebut tidak ada maka organisasi yang bersangkutan juga tidak ada karena pelaku atau objek yang hendak dituju oleh suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan baik secara simultan maupun parsial. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif dengan jumlah populasi 49 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan menyebarkan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier ganda, analisis korelasi berganda dan analisis koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan, motivasi kerja dan prestasi kerja karyawan di PT.TASPEN (persero) Kantor Cabang Utama Bandung dapat dikatakan baik. Pelatihan dan motivasi kerja memberikan pengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan yaitu: 85,1%. Pengaruh variabel independen yang dominan adalah motivasi kerja dengan koefisien sebesar 64,9%. Sedangkan pelatihan koefisiennya sebesar 20,2%. Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi Kerja dan Prestasi Kerja Karyawa

    Sistem Log Berbasis Identifikasi Wajah dan TAG RFID pada Sistem Akses Ruangan

    Get PDF

    ANALISIS LAYANAN DAN BAURAN PEMASARAN KLINIK TELEKONSULTASI GIZI RUMAH SAKIT IZZA KARAWANG DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Klinik Gizi Rumah Sakit Izza Karawang sebagai layanan unggulan harus beradaptasi dengan situasi pandemi COVID-19, dalam hal ini transformasi menjadi virtual atau Klinik Telekonsultasi Gizi. Klinik Telekonsultasi Gizi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai sarana konsultasi tentang pola diet yang sehat. Tujuan penelitian untuk menganalisis pemasaran layanan Klinik Telekonsultasi Gizi menggunakan metode STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dan bauran pemasaran dengan konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion).Ā  Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan kuesioner kepada 100 orang responden, pasien yang berobat ke Instalasi Rawat Jalan RS Izza. Hasil analisis segmentasi geografis pasien RS Izza mayoritas dari Kabupaten Karawang (85%), waktu tempuh perjalanan 50 (41%), berjenis kelamin Perempuan (61%), bekerja mengurus rumah tangga (50%). Penetapan target pelanggan potensial adalah pasien berusia diatas 20 Tahun dengan kelas ekonomi menengah
    • ā€¦
    corecore