18 research outputs found

    Digital Skill Confirmation Factor Analysis on the Use of Mobile Banking Services in the City of Surakarta

    Get PDF
    This study conducted in Surakarta, Indonesia aimed to examine the relationship between digital skills and mobile banking usage using Confirmatory Factor Analysis. The study revealed that operational mobile skills, information navigation skills, creative skills, and social skills were the factors that influenced mobile banking usage. However, despite the rapid development of mobile banking, there was still a digital divide. The study recommends modifying the index through Exploratory Factor Analysis for future research. The findings emphasize the significance of digital skills in mobile banking and can be useful for policymakers, mobile banking service providers, and users in Surakarta, Indonesia. This study contributes to the understanding of the relationship between digital skills and mobile banking usage and highlights the need for digital skill development in accessing mobile banking services in Surakarta, Indonesia

    ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TOEFL DENGAN NILAI MATA KULIAH BAHASA INGGRIS MAHASISWA Studi Kasus Mahasiswa Telkom Economics and Business School, Telkom University

    Get PDF
    Saat ini Test of English as A Foreign Language (TOEFL) telah menjadi tren di dunia akademis. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia, baik swasta maupun pemerintah, menerapkan skor TOEFL sebagai salah satu syarat untuk lulus ujian tesis. Selain itu, pentingnya bahasa Inggris di perguruan tinggi ditunjukkan dengan adanya mata pelajaran bahasa Inggris sebagai Mata Kuliah Umum atau Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang biasanya diberikan dalam dua semester. Di Sekolah Ekonomi dan Bisnis Telkom, Telkom University, bahasa Inggris umumnya diberikan di setiap semester, ganjil dan genap, di tahun pertama. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan nilai TOEFL mahasiswa, nilai mata kuliah General English, dan nilai mata kuliah English for Business. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan di antara ketiga nilai/skor tersebut dan mengetahui apakah perbedaan tersebut bersifat signifikan atau tidak. Uji sampel berpasangan dan analisis varians (ANOVA) digunakan dalam penelitian ini sebagai teknik analisis untuk mengetahui apakah perbedaan antara ketiga nilai itu signifikan atau tidak. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Telkom Economy and Business School, Telkom University yang telah lulus TOEFL, Bahasa Inggris I (General English), dan Bahasa Inggris II (English for Business). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif ada perbedaan yang signifikan antara ketiga nilai tes bahasa Inggris. Kata kunci : TOEFL, General English, English for Business, nilai, perbedaan Recently, Test of English as A Foreign Language (TOEFL) has become a trend in the academic world. Some universities in Indonesia, both private and state, apply TOEFL score as one of the requirements to pass thesis examination; in addition, the importance of English in higher education is shown by the existence of English subjects as general subjects or Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) which are commonly given in two semesters. In Telkom Economics and Business School, Telkom University, English is generally given in each semester, odd and even, of the first year. This research is conducted to compare students' scores in TOEFL, General English subject, and English for Business subject. The aim of the research is to find out whether there is a difference between the three scores, and to figure out the significance of the difference. Paired Sample Test and Varians Analysis (ANOVA) were used in this research as the analysis techniques to find out whether the differences of the three scores were significant or not. Population of the research were students of Telkom Economics and Business School, Telkom University who had passed the TOEFL, Bahasa Inggris I (General English subject ), and Bahasa Inggris II (English for Business subject). The result of the research shows that there is a significant difference between the three scores of the English tests. Keywords : TOEFL, General English, English for Business, score, differenc

    ANALISIS MINAT MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN LAYANAN E-MONEY DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MODIFIKASI UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE TECHNOLOGY 2 (UTAUT 2)

    Get PDF
    Saat ini di beberapa negara telah mulai dikembangkan produk pembayaran elektronis yang dikenal sebagai Electronic Money (e-money) begitu pun dengan Negara Indonesia. Namun, masyarakat di Indonesia masih banyak yang mem-ilih melakukan pembayaran secara tunai atau transfer lewat ATM sehingga penggunaan e-money masih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan layanan e-money di Indonesia. Model penelitian yang digunakan adalah model modifikasi Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2). Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden penelitian ini yaitu sebanyak 277 responden yang tersebar di lima kota di Indonesia yaitu kota Bandung, Jakarta, Surabaya, Me-dan dan Makassar. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan Struc-tural Equation Modeling (SEM) dengan software WarpPLS versi 4.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepercayaan yang dirasakan (Perceived Trust) merupakan faktor utama yang mempengaruhi minat masyara-kat untuk menggunakan layanan e-money

    DIGITAL DIVIDE AND MOBILE BANKING UTILIZATION IN MEDAN CITY : AN EMPIRICAL INVESTIGATION

    Get PDF
    Perkembangan TIK saat ini mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia, dikarenakan telah menggantikan proses manusia dalam berkomunikasi serta membawa pada era informasi, dimana saat ini informasi menjadi suatu kebutuhan dasar. Pemasaran pada sisi teknologi menjadi sumber utama dikarenakan terus mengalami perubahan, seperti mobile banking bertindak sebagai saluran perbankan yang dapat pengguna lakukan dalam berbagai transaksi keuangan. Berkembangnya aktivitas pada transaksi digital perlu diimbangi dengan keseimbangan digital agar terhindar dari kesenjangan digital. Penelitian ini bertujuan guna menganalisis pengaruh  digital divide terhadap penggunaan  mobile banking di Kota Medan. Penelitian ini menerapkan teknik analisis SEM-PLS. Terdiri dari 3 tahapan yaitu uji outer model, inner model  serta selanjutnya uji hipotesis dengan menggunakan sofware WarpPLS 8.0 untuk peroses pengolahan data. Hasil survei terhadap 327 responden menjelaskan hal tersebut terdapat empat tahapan pada pengenalan teknologi digital mobile banking, yakni dimulai dari motivation, physical and material access, mobile banking skill, dan usage berdampak positif serta signifikan. Artinya , tidak ada kesenjangan digital berlangsung dalam proses implementasi teknologi digital mobile banking di Kota Medan. Namun terdapat perbedaan cara mengadopsi masyarakat Kota Medan dalam sisi variabel moderator seperti, gender, age, education, dan location terhadap variabel konstruk yang diteliti

    Jeux sérieux numériques : origine, présent et perspectives d’un domaine en émergence

    Get PDF
    Le jeu n’est pas un nouveau domaine en éducation. Depuis des centaines d’années, le jeu est formateur et offre la possibilité d’améliorer des compétences. Cependant, depuis les années 1970, la méthode scientifique ainsi que des objectifs clairement définis, jumelés à la révolution informatique, ont structuré le domaine des jeux sérieux numériques. Le jeu, comme phénomène social, s’insère de plus en plus dans différentes sphères de la vie quotidienne, dont l’éducation et la formation. Il est alors pertinent de se demander, au-delà du phénomène de mode, où sont les avantages de l’utilisation des jeux sérieux numériques, et où cela pourrait nous mener dans les prochaines années

    Manajemen Risiko Pada Pemasaran Kartu Seluler

    Full text link
    Indosat merupakan salah satu Perusahaan terbesar di Indonesia yang menyediakan jasa layanan telekomunikasi, dengan tiga bidang USAha yaitu Cellular, Fixed Telecom dan MIDI. Diantara ketiganya, bidang bisnis Celullar memberikan kontribusi terbesar pada pendapatan Indosat secara keseluruhan. Diantara produk selularnya, Mentari merupakan salah satu produk utama yang terus dikembangkan oleh Indosat. Dinamisnya industri selular serta meningkatnya persaingan menimbulkan risiko-risiko dalam pemasaran Mentari, yang dapat menghambat tujuan Perusahaan. Tingginya tingkat peralihan jumlah pelanggan (churn rates) di Bandung Raya menunjukkan rendahnya tingkat loyalitas pelanggan Mentari. Hal tersebut merupakan salah satu risiko pemasaran yang sedang dihadapi oleh Indosat saat ini. Manajemen risiko Perusahaan merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut. Manajemen risiko Perusahaan merupakan suatu siklus yang dimulai dari proses identifikasi, pengukuran risiko, penanganan risiko sampai dengan proses pengawasan yang kemudian kembali pada proses identifikasi selanjutnya. Risiko pemasaran yang berkaitan dengan tingkat peralihan jumlah pelanggan (churn rates), citra Mentari dan loyalitas pelanggan selular di Indonesia (khususnya pada daerah Bandung, Yogyakarta, Batam dan Pakanbaru), diidentifikasi dan dinilai dari persepsi pelanggan melalui penyebaran kuesioner. Analisis faktor dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi pelanggan dalam melakukan peralihan dari kartu Mentari, serta faktor-faktor utama pembentuk citra Mentari. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi loyalitas pelanggan kartu selular dan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan pelanggan dan Switching Barrier terhadap loyalitas pelanggan. Penilaian risiko-risiko tersebut kemudian dipetakan dalam matriks probabilitas dan dampak, untuk menentukan risiko-risiko utama pemasaran Mentari. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa faktor utama yang menjadi alasan pelanggan Mentari di Bandung Raya dalam melakukan peralihan adalah struktur tarif (pricing structures), sedangkan faktor utama yang mempengaruhi citra Mentari adalah layanan bernilai tambah (value-added services) . Faktor utama yang mempengaruhi loyalitas pelanggan kartu selular di Bandung Raya pun adalah layanan bernilai tambah (value-added services). Kepuasan pelanggan dan switching barrier memiliki keterkaitan yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu selular di Bandung, Yogyakarta, Batam dan Pakanbaru. Matriks probabilitas dan dampak menunjukkan risiko utama dalam pemasaran kartu Mentari di Bandung Raya adalah risiko strategi akuisisi, risiko strategi retensi, risiko penentuan segmen,target dan posisi, risiko struktur tarif, risiko kualitas layanan, risiko pindahnya pelanggan lama dan risiko persaingan merupakan risiko utama dalam pemasaran Mentari. Peninjauan kembali segmen, target dan posisi Mentari, peningkatan kualitas layanan melalui perbaikan infrastruktur, serta penentuan struktur tarif berdasarkan pasar dan penguatan citra melalui asosiasi merek, merupakan usulan-usulan yang diharapkan dapat mengurangi dampak dan peluang terjadinya risiko-risiko utama dalam pemasaran kartu Mentari di Bandung, Yogyakarta, Batam dan Pakanbaru

    Confirmatory factor analysis of digital skills on the use of mobile banking services in Subang district

    No full text
    The research aimed to identify and validate the digital skills required to use mobile banking services in Subang Regency. The study used non-probability and purposive sampling techniques to survey 350 banking customers who use mobile banking services in the Subang Regency. The results of the digital skills factor analysis showed that the indicators of each latent variable, including operational mobile skills, information navigation skills, social skills, and creative skills, were valid and able to represent their respective constructs. However, the model fit value did not meet the criteria, indicating that modifications were necessary to obtain a fit model. This study provides a starting point for further research to explore the model using the Exploratory Factor Analysis (EFA) analysis method or make modifications using the Confirmatory Factor Analysis (CFA) method to obtain a fit model that can contribute as a medium to confirm relevant and valid factors representing their construct

    Analisis Pengaruh Digital Divide terhadap Penggunaan Mobile Banking di DKI Jakarta

    No full text
    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat berdampak pada lingkungan bisnis khususnya pada industri keuangan pada perbankan. Indutrsi perbankan salah satu yang memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut dengan memberikan layanan dan fasilitas yang diberikan untuk nasabah. Berdasarkan dari fenomena Gap atau kesenjangan di Indonesia yang memperlihatkan bahwa setiap individu yang mengakses internet kurang dari total pengguna smartphone di Indonesia, serta kecilnya angka dalam mengakses konten mobile banking. Pemilihan subjek pada penelitian ini yaitu di DKI Jakarta yang merupakan ibu kota Indonesia yang memiliki tingkat per kapita tertinggi dan didukung dengan keadaan infrastruktur serta kemudahan layanan akses internet yang sangat memadai, tetapi memiliki angka tamatan sekolah yang rendah dengan literasi digital yang rendah. Penelitian ini berusaha untuk memprediksi apakah pada kota tersebut masih terdapat kesenjangan digital khususnya pada penggunaan mobile banking. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis SEM-PLS pada model struktural untuk melihat hubungan antar variable laten dengan total sampel sebanyak 305 responden yang merupakan pengguna mobile banking, penelitian ini menggunakan software WarpPLS 7.0 untuk membantu dalam menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 variabel tahapan dalam penggunaan teknologi mobile banking mulai dari motivation, physics and material access, mobile banking skill dan usage saling berpengaruh positif dan signifikan pada penggunaan mobile banking di DKI Jakarta. Mobile banking skill sebagai prediktor paling kuat pengaruhnya pada usage dalam penggunaan mobile banking Kata Kunci : Mobile Banking, Digital Divide, Usage, WarpPLS7.

    Analisis Faktor-Faktor Yang Membentuk Digital Skill Pada Penggunaan Mobile Banking Di Kota Medan

    No full text
    Penelitian ini mengambil obyek pada pengguna mobile banking di kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang membentuk digital skill pada pengguna mobile banking khususnya di kota Medan. Sampel yang diambil sebanyak 348 responden dengan menggunakan metode non-probability sampling dimana hanya sebagian populasi yang dijadikan sampel dengan laki-laki dan perempuan berusia >18 yang menggunakan mobile banking serta berdomisili di kota Medan. Alat analisis data menggunakan teknik Exploratory Factor Analysis (EFA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat 5 faktor yang dapat membentuk digital skill pada penggunaan mobile banking di kota Medan. Faktor-faktor tersebut adalah Mobile Operational Skill, Information Navigation Skill, Operational Skill, Creative Skill, dan Social Skill. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, faktor Mobile Operational Skill merupakan faktor yang paling dominan dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor Mobile Operational Skill merupakan faktor utama yang membentuk digital skill pada penggunaan mobile banking khususnya di kota Medan. KataKunci:  Consumer Behavior, Digital Skills, Mobile BankingAbstractThis research took the object of mobile banking users in the city of Medan. This study aims to find the factors that shape digital skills in mobile banking users, especially in the city of Medan. The sample taken was 348 respondents using the non-probability sampling method where only part of the population was sampled  with men and women aged >18 who used mobile banking and were domiciled in the city of Medan. The data analysis tool uses the Exploratory Factor Analysis (EFA) technique. The test results show that there are 5 factors that can form digital skills in the use of mobile banking in the city of Medan. These factors are Mobile Operational Skill, Information Navigation Skill, Operational Skill, Creative Skill, and Social Skill.  Based on the results of the analysis carried out, the Mobile Operational Skill factor is the most dominant factor compared to other factors, so it can be concluded that the Mobile Operational Skill factor is the main factor that forms digital skills in the use of mobile banking, especially in the city of Medan. Keywords: Consumer Behavior, Digital Skills, Mobile Bankin
    corecore