7 research outputs found
SWOT Analysis of Batik Semarangan Competitiveness in The Disruption Era
The unique feature of batik semarangan lies in the concept of colour according to the characteristic of Semarang. This study aims to analyze the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of the batik semarangan competitiveness in the era of disruption. A research method is a qualitative approach using primary data, namely data obtained directly from the object under study through procedures and data collection techniques in the form of observation and structured interviews. The data analysis technique used is SWOT analysis (strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats). The validity test of the data includes the credibility test (internal validity) and the triangulation of sources. The results showed that (1) the strengths are the quality of batik, a very strategic location and support from the government to improve its business, and good relations with suppliers; (2) the weaknesses are the production process with simple technology, the lack of marketing for batik products, as well as elderly human resources with common knowledge; (3) the opportunity is that marketing is still extensive and can be done online; (4) the threat is the lack of regeneration of batik craftsmen, batik printing at lower prices. Business actors should increase their skills and creativity, improve product quality, and develop online marketing to increase competitiveness. This study also revealed several managerial implications, which are 1) policymakers must be present and participate in decision making, 2) ease of access to information, promotion and collaboration with batik business actors in big cities, 3) training and assistance to increase innovation and creativity, and 4) encouraging improved branding of batik semarangan.
Keywords: disruption era, batik semarangan, competitiveness, SWO
PKM Usaha Kecil Bandeng Presto di Kelurahan Mlatibaru Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang
The focus of the implementation of this PKM is the development of small-scale presto milkfish businesses in Mlatibaru Village, East Semarang District, Semarang City so that it can grow with improvements in business management. In accordance with the problems faced, the solution given to partners is to improve business management including: 1. Production aspects, 2. financial aspects, 3. Marketing aspects. The solution given is the use of tools with larger capacities, from a financial point of view, the application of simple bookkeeping using the Microsoft Excel application, and from a marketing aspect, the use of online media and attractive packaging. The method in this PKM activity consists of training activities and workshops. The training activities carried out include 1) basic accounting and bookkeeping training 2) bookkeeping training with the Microsoft Excel application 3) Online marketing training. The main activities of this community service include basic financial training and excel bookkeeping, online marketing, product packaging, web creation, addition of appropriate technology to support the production process. MSME players get new insights, know and are motivated to run a business through simple bookkeeping and recording with excel. Business actors also understand that online marketing is currently very important in product marketing, so they inevitably have to keep up with the times if they want their business to grow
SEGMENTATION AND MARKETING STRATEGY OF USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) PRODUCTS IN THE NEW NORMAL ERA
UMKM are one of the pillars and have a significant role for the economy in Indonesia. In the era of the Covid-19 pandemic, UMKM are facing various kinds of problems. This condition is a challenge in itself in seeking UMKM to be able to survive and rise in the era of the Covid-19. The purpose of this study was to analyze the impact of the Covid-19 on tempe businessman in the Sendangguwo, Semarang. Qualitative method through in-depth interviews with key informants, the entrepreneurs in the Sendangguwo, Semarang. The results of the study concluded that the tempe product segmentation is very attached to the people in Indonesia, especially in Java so that all levels of society can be classified as able to accept the product for consumption both in terms of price and product quality. The marketing strategy for tempe products can be carried out in various levels of society according to the target market segment and good price competition
ANALISIS GAYA HIDUP SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA PERILAKU KONSUMTIF BELANJA ONLINE
Kemajuan teknologi informasi telah mempengaruhi perubahan kebiasaan belanja masyarakat, beralih dari belanja tradisional ke online. Pergeseran perilaku belanja berdampak pada semua generasi, termasuk Generasi Z dan akan menjadi konsumen terbesar dalam waktu dekat. Generasi Z berperilaku berbeda dibandingkan generasi sebelumnya, Generasi Z gemar melakukan belanja online. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku konsumtif belanja online yang dimediasi gaya hidup. Populasi penelitian generasi Z di kota Semarang. Sampel penelitian Generasi Z pada rentang usia 18-24 tahun atau generasi yang berada pada tingkat perguruan tinggi dengan status mahasiswa, menggunakan Instagram sebanyak 102 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan skala likert. Analisis data menggunakan Partial Least Squares (PLS) dengan aplikasi SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) literasi keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku belanja online. Literasi keuangan memiliki dampak besar pada kebiasaan pembelian online, memahami literasi keuangan dapat membantu generasi Z menghindari pengeluaran berlebihan. 2) gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku belanja online konsumtif. Gaya hidup hedonis sebagai sarana untuk memuaskan keinginan dan keinginannya secara instan, generasi ini tergoda melakukan pembelian impulsif karena strategi pemasaran yang menawarkan pengalaman baru 3) literasi keuangan berpengaruh positif terhadap gaya hidup hedonis. Dengan literasi keuangan yang baik dapat membantu generasi ini untuk tidak terpengaruh belanja barang yang tidak dibutuhkan, dan 4) gaya hidup hedonis dapat memediasi literasi keuangan pada perilaku belanja online yang konsumtif. Sangat penting bagi Generasi Z memiliki financial literacy agar dapat mengetahui dampak dari gaya hidup dan perilaku konsumtif Generasi Z terhadap keuangan pribad
Pelatihan Pembuatan Stik Sehat Ikan Kakap untuk Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Kelurahan Mlatiharjo Semarang
Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah, memiliki 16 kecamatan dan 177 kelurahan, dimana 62 kelurahan pada 15 kecamatan diidentifikasi sebagai kawasan kumuh. Berbagai upaya untuk mewujudkan Kota Semarang yang bersih dan bebas dari kawasan kumuh, salah satunya dengan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggali potensi masyarakat yang mempunyai nilai jual tinggi. Salah satu kelurahan yang masuk dalam kategori kumuh di Kota Semarang yakni Kelurahan Mlatiharjo Semarang. Beberapa kendala yang dijumpai di kelurahan Mlatiharjo Semarang yakni:1) tingkat penghasilan yang rendah, sehingga perlu kegiatan penambah pendapatan untuk membantu meningkatkan penghasilan, 2) tingkat pendidikan yang rendah, sehingga perlu suatu kegiatan yang dapat digunakan untuk menambah penghasilan disesuaikan dengan pendidikan yang dimiliki, 3) belum ada pendampingan untuk meningkatkan kreatifitas. Kegiatan pelatihan membuat suatu produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi melalui pembuatan camilan sehat berupa stik berbahan baku ikan kakap dan pengemasannya sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan mampu memotivasi peserta untuk berwirausaha, peserta antusias mengikuti pelatihan
MODEL PEMBUKUAN SEDERHANA UKM BAKSO KLASTER SEMI MODERN DI WILAYAH KOTA SEMARANG
Pembukuan keuangan akan menghasilkan suatu laporan keuangan yang lebih informatif agar dapat memberikan informasi yang lengkap pada pihak ke tiga. Namun pada prakteknya pemilik UKM tidak mampu memberikan informasi keuangan karena tidak adanya laporan keuangan. Kualitas SDM yang rendah dan kurangnya pemahaman tentang laporan keuangan menjadi alasan pemilik UKM untuk tidak membuat laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pembukuan keuangan yang selama ini dilakukan dan mendesain model pembukuan keuangan sederhana untuk pemilik UKM bakso klaster semi modern di wilayah kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam yang dilakukan pada key informan. Informan dalam penelitian ini adalah pemilik UKMbakso di wilayah kota Semarang. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Hubermans dengan tahapan mencakup: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification). Sedangkan uji keabsahan data menggunakan uji kredibilitas melalui perpanjangan pengamatan dan trianggulasi
Pemberdayaan Melalui Edukasi Kewirausahaan Dan Pembukuan Keuangan Bagi UKM Gerai Kopimi Kelurahan Mlatiharjo Semarang
Community service for Gerai Kopimi UKM in the Kelurahan Mlatiharjo Semarang focuses on providing counseling on entrepreneurship, financial management, and simple bookkeeping to increase knowledge, creativity, and innovation so they can produce unique products, increase profits and maintain business continuity. According to the problems faced by partners, namely 1) The lack of knowledge about entrepreneurship properly. 2) The problem of weak human resources regarding financial knowledge, especially related to financial management. 3) weak business management, especially the rules for recording/bookkeeping. 4) The lack of business actors accessing government policies in small business development programs. Methods of this activity include discussions, training, business management support, and simple financial bookkeeping. The results of Community Service activities show that Gerai Kopimi UKM Partners are able to absorb knowledge related to entrepreneurship that is provided properly, understand financial business records, separate personal finances, and finances, and make good decisions for the sustainability of implementation