30 research outputs found
Analysis of the recovery determinant factors of COVID-19 sufferes
The main factor that affects the recovery of people with COVID-19 is immunity. To increase immunity, sufferers of COVID-19 must be able to regulate their bodies and psychological conditions so they don't get stressed because they reduce immunity very quickly. The purpose of this study was to determine the determinants that affect the recovery of COVID-19 sufferers. This research employed a cross-sectional design. The respondent was 30 patients who recovered from COVID-19. The data collection instruments used questionnaires and interview sheets. Data analysis used Fisher's exact test (a=5%) and calculated the prevalence ratio to determine the determinant factors. The results showed that age (p-value 0.034, PR=0.667) and patient education (p-value 0.023, PR=0.600) showed a significant effect, while gender (p-value 0.687, PR=0.78), occupation (p-value 0.253, PR=0.333), income (p-value 0.520, PR=0.895), and patient origin (p-value 0.393, PR=1.118) did not show a significant effect. The determinants that affect the recovery of COVID-19 sufferers are age and education of the sufferer; while gender, occupation, income, and origin do not have a significant effect on the recovery of COVID-19 sufferers
INTEGRATION ROLE of HEALTH CARE PROVIDERS PADA KINERJA TIM PELAYANAN ANTENATAL TERPADU PUSKESMAS
Kematian Ibu disebabkan karena komplikasi yang terjadi selama hamil
atau 42 hari setelah akhir kehamilannya. Komplikasi ini dapat menimbulkan
kematian, namun dapat dicegah dan ditangani apabila tim Pelayanan Antenatal
care Terpadu Puskesmas (PAcTP) dapat melakukan upaya promotif dan preventif
melalui pemeriksaan antenatal yang berkualitas. Tujuan penelitian adalah
membuktikan bahwa Integration Role of Health Care Provider (IRHCP) yang
dipengaruhi oleh kohesivitas tim, konteks organisasi dan leadership berpengaruh
terhadap kinerja tim PAcTP.
Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan
cross-sectional pada 40 tim PAcTP, teknik sampling dengan random sampling.
Analisis data menggunakan multiple regression dan path analysis. Hasil dan
Kebaruan; Kepuasan klien dipengaruhi oleh kinerja tim PAcTP (p-value=0,001).
Kinerja tim PAcTP dipengaruhi paling kuat oleh IRHCP (ď˘=0,967)). IRHCP
dalam tim dipengaruhi oleh kohesivitas tim, konteks organisasi, dan leadership
(p-value=0,001), dengan leadership sebagai variabel yang memiliki pengaruh
paling kuat (ď˘=0,930). Hasil penelitian menunjukkan bahwa IRHCP juga
memberikan pengaruh terhadap kohesivitas tim (p-value=0,001).
Temuan baru dalam penelitian adalah IRHCP yang baik dalam tim dapat
meningkatkan kinerja tim PAcTP sehingga bisa memberikan kepuasan kepada
klien. Pada tim terstruktur, kekuatan kohesivitas tim dipengaruhi oleh seberapa
baik integrasi peran yang terjadi di dalam tim tersebut. Untuk mewujudkan
integrasi yang baik di dalam tim, peran leadership dalam organisasi merupakan
hal yang terpenting. Saran peneliti adalah diharapkan Kepala Puskesmas perlu
melakukan koordinasi untuk menjamin sustainability integrasi peran dalam tim
Evaluation of Subacute Toxicity of Flavonoid from Phaleria Macrocarpa Fruit Extract in Mice
Background: Traditional medicine and supplements including Phaleria macrocarpa or Mahkota Dewa are extensively utilised. Rape fruit of phaleria macrocarpa contains flavonoid as a secondary metabolite that has a beneficial effect on endometriosis treatment and other illnesses. The purpose of this study was to look into the subacute toxicity of flavonoid from phaleria macrocarpa fruit extract on the brain and heart of BALB/c female mice. Method: The BALB/c female mice aged 6-8 weeks with a body weight of 20-30gr were divided into four groups and treated for 28 days. The control group received simply water, whereas the treatment group received flavonoid at doses of 500mg/kg/day, 1000mg/kg/day, and 2000mg/kg/day. At the end of the experiment, the mice were sacrificed and important organs were extracted and assessed. The organ weight was assessed using macroscopy, and the brain and heart were assessed using microscopy (histopathological abnormalities). Result: The BALB/c female mice treated with oral administration flavonoid from phaleria macrocarpa fruit extract showed no clinical abnormalities and no change in organ weight compared to the control groups (p>0,5) in subacute toxicity experiments. There were no abnormalities in the organs of the treated mice at a dose of 500mg/kg/day, according to histopatological testing. Conclusion: As a result, flavonoid had no harmful impact in brain and heart mice after subacute therapy up to a level of 500 mg/kg/ body weight. High doses of 1000 and 2000 mg/kg/day are not recommended for long-term use
The Compliance of Private Midwives in recording and Reproting Maternal and Child Health Services in Districts of Blitar in Province of East Java Year 2009
The Health Office of East Java Province obliges private midwives to report maternal and child health services theyâve provide to the Public Healthcare Center every month. The report consists of the following indicators : the number of first and fourth visit of pregnant women, number of deliveries, postpartum mothers, live birth and stillbirth, new and previous visits of under-five children, immunization given, mothers and children who were referred, and family planning services. These reports would be used to evaluate the health status of an area. By completing and submitting the report timely, data on maternal and child health status status could be assessed for determining the priority of further actions. Thus, the problems could be early detected and controlled. The objective of this study was to investigate the compliance, knowledge, motivation, procedure, and the available facilities in supporting this program. This study was an observational research with survey method and cross-sectional approach. Structured questionnaires were used as an instrument for data collection. The subjects were seventy-five private midwives. Data were analyzed quantitatively using Logistisc Regression method.
The results of this study showed that most of the respondents were young adults (64%), had worked for more than 5 years (90.7%), complied (56.6%), had a good knowledge in reporting (50.7%), good motivation (52%), good perception on reporting procedure (52%), good perception about supervision (54.7%), and poor perception about the provided facilities (66.7%). Based on bivariate analysis, variables of procedures (p = 0.030), motivation (p = 0.0001), and work length (p = 0.039) had a significant association with the compliance of the private midwives (p < 0.05). The results of multivariate analysis using Logistics Regression showed that motivation (p = 0.0001) and procedures (p = 0.004) together influenced the compliance of the private midwives (p < 0.05).
Sumber Utama : www.mikm.undip.ac.i
KEPATUHAN BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAPORAN PENCATATAN PELAYANAN KIA DI KABUPATEN BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2009 (The Obedience of Private Midwives in terms of Recording and Reporting the Maternal and Child Health Services in District of Blitar in Province of East Java Year 2009)
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur mewajibkan Bidan Praktek
Swasta (BPS) mengisi lengkap form yang telah disediakan dan melaporkan
catatan pelayanan KIA ke Puskesmas setiap bulan. Laporan pencatatan ini
meliputi jumlah K1 dan K4 ibu hamil, jumlah persalinan, jumlah kunjungan ibu
nifas, jumlah bayi lahir hidup dan mati, jumlah kunjungan baru dan lama balita,
jumlah imunisasi, jumlah ibu dan bayi yang dirujuk dan jumlah pelayanan KB.
Dari hasil pelaporan dan pencatatan pelayanan KIA dapat digunakan untuk
menilai status kesehatan dan derajat kesehatan suatu daerah.Dari pelaporan
pencatatan yang lengkap dan penyerahan laporan yang tepat waktu, maka data
status kesehatan ibu dan anak dapat dinilai dan diintervensi sesuai dengan
keadaan saat itu, sehingga setiap terjadi masalah dapat dideteksi sedini
mungkin dan mendapatkan penanganan yang baik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kepatuhan, pengetahuan, motivasi dan prosedur serta
fasilitas yang mendukung berjalannya program ini. Jenis penelitian
observasional dengan metode survey dan pendekatan crossectional. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner pada 75 BPS. Data penelitian diolah secara
kuantitatif dengan metode univariat, bivariat dan multivariat dengan uji analisa
regresi logistik program SPSS 11.5.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia
dewasa muda (64%), masa kerja > 5 tahun (90,7%), lebih besar presentase
bidan yang patuh (56%), pengetahuan bidan tentang program pelaporan baik
(50,7%), motivasi bidan baik (52%), persepsi prosedur pelaporan baik (52%),
persepsi supervisi baik (54,7%), dan fasilitas yang disediakan puskesmas
kurang memadai (66,7%). Hasil analisis hubungan p value < 0,05 menunjukkan
ada hubungan antara prosedur dengan kepatuhan (p-value = 0,030), motivasi
dengan kepatuhan (p-value = 0,0001), masa kerja dengan kepatuhan (p-value =
0,039). Dari hasil analisis regresi logistik multivariate (p value < 0,05)
didapatkan bahwa motivasi (p-value = 0,0001) dan prosedur (p-value = 0,004)
memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap kepatuhan BPS.
Disarankan kepada Puskesmas agar lebih melengkapi fasilitas guna
meningkatkan motivasi bidan dan mendukung keberhasilan program pelaporan
pencatatan KIA
The Health Office of East Java Province obliges private midwives to fill a
provided form and report it to a health center every month. The report consists
of the following indicators: number of first and fourth visit on pregnant women
group, number of delivery, number of postpartum, number of lifebirth and
deadbirth, number of new and old visit on children under five years group,
number of immunization, number of mother and child who are referred, and
number of family planning services. The result of recording and reporting could
be used to value a health status and health degree at an area. By completing
and submitting the report timely, data of maternal and child health status could
be assessed and observed in accordance with a condition at that time and could
be determined a priority for further action. Finally, each problem could be early
detected and handled well. The objective of this research was to find out more
about the obedience, knowledge, motivation, procedure, and facility for
supporting this program. This was an observational research with survey
method and cross-sectional approach. The research instrument used a
structured questionnaire. Number of sample was seventy-five private midwives.
Data were analyzed quantitatively using the methods of univariate, bivariate,
and multivariate analysis (Logistic Regression Test using software of SPSS
version 11.5.
The result of this research showed that most of the respondents were a
young adult (64%), had a work period more than 5 years (90.7%), were
obedient (56.6%), had a good knowledge about the reporting program (50.7%),
had a good motivation (52%), had a good perception about the reporting
procedure (52%), had a good perception about supervision (54.7%), and had a
poor perception about the provided facilities (66.7%). Based on bivariate
analysis, variables of procedure (p = 0.030), motivation (p = 0.0001), and work
period (p = 0.039) had a significant association with the obedience of the private
midwives (p < 0.05). The result of multivariate analysis using Logistic
Regression Test showed that variables of motivation (p = 0.0001) and
procedure (p = 0.004) together influenced the obedience of the private midwives
(p < 0.05).
As a suggestion, Head of the Health Centers should complete facilities
for improving the midwivesâ motivation and for supporting the success of
recording and reporting program regarding on maternal and child health
KEPATUHAN BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAPORAN PENCATATAN PELAYANAN KIA DI KABUPATEN BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2009
The Health Office of East Java Province obliges private midwives to fill a provided form and report it to a health center every month. The report consists of the following indicators: number of first and fourth visit on pregnant women group, number of delivery, number of postpartum, number of lifebirth and deadbirth, number of new and old visit on children under five years group, number of immunization, number of mother and child who are referred, and number of family planning services. The result of recording and reporting could be used to value a health status and health degree at an area. By completing and submitting the report timely, data of maternal and child health status could be assessed and observed in accordance with a condition at that time and could be determined a priority for further action. Finally, each problem could be early detected and handled well. The objective of this research was to find out more about the obedience, knowledge, motivation, procedure, and facility for supporting this program. This was an observational research with survey method and cross-sectional approach. The research instrument used a structured questionnaire. Number of sample was seventy-five private midwives. Data were analyzed quantitatively using the methods of univariate, bivariate, and multivariate analysis (Logistic Regression Test using software of SPSS version 11.5. The result of this research showed that most of the respondents were a young adult (64%), had a work period more than 5 years (90.7%), were obedient (56.6%), had a good knowledge about the reporting program (50.7%), had a good motivation (52%), had a good perception about the reporting procedure (52%), had a good perception about supervision (54.7%), and had a poor perception about the provided facilities (66.7%). Based on bivariate analysis, variables of procedure (p = 0.030), motivation (p = 0.0001), and work period (p = 0.039) had a significant association with the obedience of the private midwives (p < 0.05). The result of multivariate analysis using Logistic Regression Test showed that variables of motivation (p = 0.0001) and procedure (p = 0.004) together influenced the obedience of the private midwives (p < 0.05). As a suggestion, Head of the Health Centers should complete facilities for improving the midwivesâ motivation and for supporting the success of recording and reporting program regarding on maternal and child health.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur mewajibkan Bidan Praktek Swasta (BPS) mengisi lengkap form yang telah disediakan dan melaporkan catatan pelayanan KIA ke Puskesmas setiap bulan. Laporan pencatatan ini meliputi jumlah K1 dan K4 ibu hamil, jumlah persalinan, jumlah kunjungan ibu nifas, jumlah bayi lahir hidup dan mati, jumlah kunjungan baru dan lama balita, jumlah imunisasi, jumlah ibu dan bayi yang dirujuk dan jumlah pelayanan KB. Dari hasil pelaporan dan pencatatan pelayanan KIA dapat digunakan untuk menilai status kesehatan dan derajat kesehatan suatu daerah.Dari pelaporan pencatatan yang lengkap dan penyerahan laporan yang tepat waktu, maka data status kesehatan ibu dan anak dapat dinilai dan diintervensi sesuai dengan keadaan saat itu, sehingga setiap terjadi masalah dapat dideteksi sedini mungkin dan mendapatkan penanganan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan, pengetahuan, motivasi dan prosedur serta fasilitas yang mendukung berjalannya program ini. Jenis penelitian observasional dengan metode survey dan pendekatan crossectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pada 75 BPS. Data penelitian diolah secara kuantitatif dengan metode univariat, bivariat dan multivariat dengan uji analisa regresi logistik program SPSS 11.5. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia dewasa muda (64%), masa kerja > 5 tahun (90,7%), lebih besar presentase bidan yang patuh (56%), pengetahuan bidan tentang program pelaporan baik (50,7%), motivasi bidan baik (52%), persepsi prosedur pelaporan baik (52%), persepsi supervisi baik (54,7%), dan fasilitas yang disediakan puskesmas kurang memadai (66,7%). Hasil analisis hubungan p value < 0,05 menunjukkan ada hubungan antara prosedur dengan kepatuhan (p-value = 0,030), motivasi dengan kepatuhan (p-value = 0,0001), masa kerja dengan kepatuhan (p-value = 0,039). Dari hasil analisis regresi logistik multivariate (p value < 0,05) didapatkan bahwa motivasi (p-value = 0,0001) dan prosedur (p-value = 0,004) memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap kepatuhan BPS. Disarankan kepada Puskesmas agar lebih melengkapi fasilitas guna meningkatkan motivasi bidan dan mendukung keberhasilan program pelaporan pencatatan KI
Analisis Kesintasan 5 Tahun Pengaruh Karakteristik Klinikopatologi Pada Pasien Kanker Serviks Dengan Pembedahan Di Rsud Dr. Saiful Anwar Malang
Kanker serviks merupakan penyakit keganasan terbanyak kedua sesudah kanker
payudara yang disebabkan oleh infeksi HPV (Human Pavilloma Virus). Kanker serviks
merupakan salah satu jenis kanker yang paling mampu dicegah dan disembuhkan dibanding
kasus kanker lain. Ketahanan terhadap kanker serviks dapat diketahui melalui kesintasan.
Kesintasan adalah kemampuan seseorang dalam bertahan hidup. Kesintasan pasien kanker
serviks merupakan salah satu parameter yang dapat dinilai guna mengetahui perkiraan lama
hidup pasien setelah terdiagnosis kanker serviks. Penilaian kesintasan atau survival rate
merupakan data yang lebih akurat diperlukan dalam memperkirakan ketahanan suatu
kejadian menurut waktu kondisi ibu dengan keganasan serviks, serta sebagai upaya
peningkatan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam penatalaksanaan kanker serviks
sehingga menurukan morbiditas dan mortalitas akibat keganasan serviks.
Kesintasan atau ketahanan hidup pasien dengan kanker serviks perlu dinilai karena
kanker serviks merupakan penyakit mematikan yang mengancam wanita. Karakteristik
klinikopatologi dan faktor risiko kanker serviks berkaitan kuat dengan penanganan (terapi)
dan prognosis pasien kanker serviks. Penanganan atau pemberian terapi kanker serviks
antara lain pembedahan, radiasi, kemoterapi, atau kombinasi. Pemberian terapi kanker
serviks bergantung pada kondisi klinik pasien. Diketahui terapi kanker serviks dengan
pembedahan (radikal histerektomi) merupakan terapi definitif dan berpotensi untuk terjadi
kekambuhan dibandingkan dengan terapi lanjutan atau lainnya. Peneliti berupaya menilai
ketahanan hidup pasien kanker serviks secara non invasif dan aman melalui riwayat rekam
medis sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui kesintasan atau
survival rate 5 tahun pasien kanker serviks dengan pembedahan di RSUD dr. Saiful Anwar
Malang dan mengetahui pengaruh karakteristik klinikopatologi dan faktor risiko terhadap
kesintasan.
Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan jenis kohort
retrospektif. Peneliti mencoba mencari kesintasan atau survival rate 5 tahun pasien kanker
serviks dengan pembedahan dan mencari pengaruh karakteristik klinikopatologi dan faktor
risiko terhadap kesintasan. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan studi
retrospektif, yaitu dari bulan Januari 2017 sampai dengan Desember 2017 yang kemudian
diikuti perkembangan 5 tahun berikutnya di ruangan Poliklinik Onkologi Obstetri Ginekologi
dan ruang penelitian rekam medis Rumah Sakit Saiful Anwar. Sampel penelitian rekam
medis didapatkan sebanyak 144 setelah disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Kemudian data rekam medis diisi dalam lembar pengumpulan data, setelah semua data
terkumpul dilakukan analisa data untuk menilai pengaruh karakteristik klinikopatologi dan
faktor risiko terhadap kesintasan dengan uji Log Rank, Kaplan Meier, dan Cox Regresi
melalui Software SPSS sehingga diketahui variabel-variabel yang berpengaruh signifikan
terhadap kesintasan.
Penilaian menghasilkan kesintasan atau survival rate 5 tahun pasien kanker serviks
dengan pembedahan di RSSA Malang yakni sebesar 90%. Dalam hasil penelitian diketahui
ada pengaruh karakteristik klinikopatologi terhadap kesintasan pasien kanker serviks dengan
pembedahan di RSSA Malang pada variabel stadium, histopatologi, derajat diferensiasi, dan
metastasis KGB. Dari semua karakteristik klinikopatolgi tersebut, derajat diferensiasi memiliki
vii
pengaruh yang paling kuat terhadap kesintasan. Dalam penelitian juga menemukan ada
pengaruh faktor risiko terhadap kesintasan pasien kanker serviks dengan pembedahan di
RSSA Malang pada variabel usia, paritas, status riwayat marital, pendidikan, jenis pekerjaan,
riwayat menstruasi, jenis KB, dan jenis terapi. Dari semua faktor risiko tersebut, usia dan
pendidikan memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap kesintasan.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Instalasi Onkologi
untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien kanker
serviks. Dalam penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap
prosedur penatalaksanaan kanker serviks dengan pembedahan yang selama ini diterapkan
di banyak rumah sakit di Indonesia agar kedepannya dapat meningkatkan keberhasilan
terapi pada kanker servik
The Experiential Marketing to Increase Brand Trust and Loyalty of Non-Insurance Patients in the Outpatient Unit of the Army Hospital in Malang East Java, Indonesia
Purpose: The aim of this study is to determine how experiential marketing and brand trust affect general patient loyalty in the outpatient section of the Army Hospital in Malang.
Â
Theoretical Framework: The competitiveness of the health industry is increasing so that hospitals must make marketing efforts to create loyal patients, which is expected to affect visit rates. Patient impressions and experiences, as well as consumer trust in hospital brands, are important considerations.
Â
Design/methodology/approach: An analytic observational design with a cross-sectional study approach was used to analyze data collected at the Outpatient Unit from April to May 2022 involving outpatient unit patients as participants. By using convenience sampling, 255 people were selected. SmartPLS 3.0 is given to assess the results of research data.
Â
Findings: The results of the study revealed a positive and significant effect of experiential marketing on loyalty (dc 0.225), a positive and significant effect of brand trust on loyalty (dc 0.686), a positive and significant effect of experiential marketing on brand trust (dc 0.819), and a positive and significant effect of experiential marketing on general patient loyalty via a brand trust (ic 0.562).
Â
Research, Practical & Social implications: The implicative suggestion from this study is that that hospitals must always improve marketing, increase the competence and experience of human resources so that the trust and loyalty of non-insured patients in the Army Hospital outpatient unit will increase.
Â
Originality/value: The value of this study focuses on analyzing the factors that are considered relevant to influence the decision to visit, namely marketing management, experience, and patient trust. The novelty in this study lies in the object study are in non-insurance patients, and the research site the Army Hospital, using the Structural Equation Modeling (SEM) approach with the Partial Least Square (PLS) method. The results of this study are expected to contribute to the development of marketing science, especially in the field of hospital management
Hubungan Karakteristik Bidan Desa Dan Letak Geografis Polindes Dengan Kualitas Pelayanan Antenatal Care Di Kabupaten Sumba Barat Daya
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu Provinsi yang
mengalami peningkatan AKI sejak tahun 2019. Jumlah kasus kematian ibu untuk
Kabupaten Sumba Barat Daya mengalami kenaikan pada tahun 2019 yaitu 10 kasus,
tahun 2020 sebanyak 9 kasus dan per oktober tahun 2021 AKI ibu menjadi 14 kasus. Salah
satu upaya penting untuk dapat menurunkan AKI dan AKB adalah dengan kunjungan
antenatal yang optimal. Komponen dalam pelayanan ANC meliputi deteksi dini dan
pengelolaan penyakit yang berhubungan dengan kehamilan atau penyakit yang terjadi
bersamaan, serta pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi ibu hamil. Terdapat
faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja bidan dalam pemberian layanan
ANC. Pada faktor internal terdapat indikator karakteristik bidan yang meliputi usia, lama
bekerja, pengetahuan dan status bekerja. Faktor eksternal yang berpengaruh yaitu
geografis tempat tinggal ibu hamil yang kurang mendukung, serta jarak tempuh yang jauh
dapat mempersulit akses untuk menuju ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Tenaga bidan perlu dipersiapkan dengan sebaik mungkin untuk dapat
menjalankan pekerjaan sesuai standar operasional prosedur yang ditetapkan. Salah
satunya yaitu dengan peningkatan dimensi kualitas pelayanan meliputi kompetensi
teknis (technical competence), akses terhadap pelayanan (access to service), efektivitas
(effectiveness), efisiensi (efficiency), kontinuitas (continuity), keamanan (safety),
kenyamanan (amenities),informasi (information), ketepatan waktu, dan hubungan antar
manusia (interpersonal relations).
Penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh bidan desa yang berjumlah 173 orang. Sampel
responden sebanyak 120 bidan desa dan 120 ibu hamil diambil menggunakan teknik
cluster random sampling menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dengan
membagikan kuesioner pengetahuan bidan dengan standar pelayanan pemeriksaan
antenatal care dan pengisian checklist untuk menggali dimensi kualitas pelayanan bidan
dan kenyamanan pasien dalam melakukan kunjungan ANC. Data dianalisis dengan
menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (p<0.05).
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 120 bidan yang menjadi responden
memiliki karakteristik umur rata-rata kurang dari 30 tahun dan berada pada usia produktif
dan umur menjadi salah satu ciri kedewasaan fisik serta kematangan kepribadian yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan. Sebagian besar bidan bekerja selama lebih
dari 4 tahun, sehingga dapat berkaitan dengan banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh
bidan. Tingkat pengetahuan yang dimiliki bidan desa baik, sehingga bidan mampu
memberikan pelayanan Antenatal Care dengan 10T yang berkualitas. Status pegawai
bidan desa adalah ASN dan pada dasarnya status pegawai tidak terlalu berpengaruh
dalam hal pelaksanaan pelayanan Antenatal Care. Hal ini dikarenakan, status pegawai
tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas kompetensi maupun pengalaman klinis
yang dimiliki tenaga kesehatan seperti bidan.
Berdasarkan hasil uji chi-square, didapatkan hasil tingkat pengetahuan dengan
kualitas pelayanan ANC p-value 0.000, jarak polindes dan rumah pasien dengan
kunjungan ANC p-value 0.001, kunjungan ANC dengan kualitas pelayanan ANC p-value
0.004, jarak polindes dan rumah pasien dengan kualitas pelayanan ANC p-value 0.027.
Sedangkan terdapat hubungan yang tidak signifikan pada variabel berikut ini yaitu
karakteristik umur dengan kualitas pelayanan ANC (nilai p = 0.545), karakteristik lama
bekerja dengan kualitas pelayanan ANC (nilaip = 0.357 ), dan karakteristik status pegawai
dengan kualitas pelayanan ANC (nilai p = 0.300).
vii
Pengetahuan klinis tentang Antenatal Care menjadi modal dasar yang harus
dimiliki bidan untuk berkontribusi secara profesional dalam praktik kebidanan terutama
untuk meningkatkan kualitas pelayanan Antenatal Care. Pengetahuan yang dimiliki oleh
bidan akan menentukan kinerja bidan selama melaksanakan Antenatal Care sesuai
standar operasional yang telah ditentukan. Jauh dekatnya jarak antara rumah tinggal ibu
hamil dengan fasilitas kesehatan akan berpengaruh dengan frekuensi kunjungan ANC
yang dilakukan. Apabila jarak fasilitas kesehatan dari tempat tinggal ibu hamil semakin
jauh serta akses menuju fasilitas kesehatan semakin sulit tentunya dapat menurunkan
motivasi ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC. Layanan antenatal berkualitas
apabila pelaksanaannya sudah sesuai dengan standar minimal dan prosedur operasional
yang telah ditetapkan (10 T) dengan standar minimal kunjungan pemeriksaan kehamilan
yaitu minimal dilakukan sebanyak 6 kali sehingga pelayanan tersebut dapat berperan
dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kelainan atau penyakit pada ibu hamil beserta
janinnya