81 research outputs found

    PENGGUNAAN MASALAH DALAM MODUL PRAKTIKUM SEBAGAI PENUNTUN KEGIATAN LAPANGAN PADA MATAKULIAH EKOLOGI TUMBUHAN DI PRODI P.BIOLOGI TAHUN 2009

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah ekologi tumbuhan di prodi P. Biologi FKIP tahun aJatan 2009 dengan melalui pemanfaatn modul praktikum yang berbasis masalah sebagai penuntun kegiatan di lapangan Tujuan penelitian ini adalah untuk :i. meningkatkan kulaitas berdiskusi dengan indicator pertanyaan yang muncul dari siswa dalam rangka menanggapi modul yang berisi masalah'yang harus dipecahkan melalui data lapangan. Meningkatkan kLralitas pembelajaran seutuhnya yang dikelola oleh psngarrpu kuliah ekologi hrnbuhan. Prosedur penelitian menggunakan proseduir penelitian kualitatip dengan menggunakan tindakan berupa penggunium modul praktikum yang dipergunakan sebagai penuntun kegiatan di lapangan. Analisis tindakanmengikuti aturan Kemmis danTaggafi.. Analisis data menggunakan anlisis i<r'itis. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada'. 1. Ada peningkatkan kulaitas berdiskusi dengan indikator perta"ny€an yang muncul dari siswa dalam rangka menanggapi modul yang berisi masalah yang harus dipecahkan melalui datalaputgan 2. Belum jelas ada peningkatkan kualitas pembelajaran seutuhnya pada mata kuliah ekologi tumbuhan akibat degunkan nya modul praktikum sebagai penuntun kegiatan lapangan. 3. Perlutindakan untuk peningkatan secara keseluruhan dengan tindakan yang melibatkan perkuliahan yang dikelola oleh pengampu kuliah ekologi tumbuhan

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang bersifat teoretis yang telah diterima di perkuliahan. Pada saat PPL ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan teori-teori tersebut sekaligus mencari ilmu secara empirik dan bersifat faktual, tidak sekedar teoritis seperti pada saat di perkuliahan. Kegiatan PPL dapat bertujuan untuk mendapatkan berbagai pengalaman mengenai proses pembelajaran dan kegiatan dalam lingkungan sekolah yang digunakan sebagai bekal menjadi tenaga pendidik yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang digunakan sebagai tenaga pendidik. Kegiatan PPL ini dilaksanakan oleh mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk melaksanakan pembelajaran PPL langsung pada lingkungan sekolah. Sekolah yang digunakan sebagai tempat praktek ini adalah SMP Negeri 6 Yogyakarta, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 14 Juli 2014 hingga tanggal 17 September 2014. Pelaksanaan PPL ini dilakukan dengan mengajar di kelas selama kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pengajaran di kelas pada kegiatan PPL ini diharapkan dapat dilakukan minimal 10 kali pertemuan, namun praktikan dapat melakukan kegiatan pengajaran di kelas sebanyak 15 kali pertemuan dalam dua kelas, yaitu kelas VII F dan VII G. Metode yang digunakan dalam pengajaran di kelas, antara lain diskusi kelompok, eksperimen, presentasi, dan penugasan. Untuk mendukung kegiatan pembelajaran digunakan beberapa media, antara lain video, gambar, animasi, slide power point, LKS beserta alat dan bahan praktikumnya. Banyak kendala dan hambatan selama waktu dilaksanakannya PPL, baik yang bersifat intern maupun ekstern, diantaranya dalam pengelolaan kelas yang sulit untuk dikendalikan, karena peserta didik terlalu ramai. Namun, hal ini merupakan suatu kenyataan bahwa anak usia SMP memang dalam perkembangan seperti itu, dan hal ini merupakan suatu proses untuk menuju yang lebih baik. Dengan adanya kegiatan PPL ini, praktikan mendapat bekal pangalaman dan gambaran nyata tentang kegiatan dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Adanya kerjasama, kerja keras dan kedisiplinan akan sangat mendukung terlaksananya program-program PPL dengan sukses. Dengan terselesaikannya kegiatan PPL ini diharapkan dapat tercipta tenaga pendidik yang professional dan berkualitas

    Rekonstruksi Strategi Pembelajaran Biologi pada Kurikulum 2013

    Full text link
    Abad 21 merupakan abad pengetahuan yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan aplikasinya di semua bidang kehidupan. Makna lain era pengetahuan adalah pemanfaatan otak manusia sebagai sumber daya yang mulai dioptimalkan dalam semua sisi kehidupan, termasuk dalam hal pendidikan. Pemanfaatan otak manusia sebagai sumber daya dalam persaingan global menjadi tantangan yang lebih berat dalam dunia pendidikan karena munculnya berbagai inovasi intelektual, sementara pendidikan yang merupakan bagian tatanan masyarakat dalam suatu negara seringkali menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari politik, kebijakan, tujuan serta semua elemen kekuatan dalam bernegara, tidak terkecuali dengan Indonesia sehingga makna demokrasi dan otonomi dalam pendidikan seringkali menjadi sulit untuk diartikan yang semestiny

    Efek Penggunaan Pembelajaran Inkuiri yang Berulang pada Proses Berpikir

    Full text link
    Inkuiri adalah model pembelajaran yang mengakomodasi research pada topik pelajaran, sedangkan researchdimulai dengan permasalahan atau pertanyaan yang diselesaikan lebih lanjut melalui proses pembelajaran. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek penggunaan model pembelajaran inkuiri yang telah digunakan secara berturut-turut, terhadap proses berpikir yang diukur dengan menghitung jumlah dan mengidentifikasi kualitas pertanyaan peserta didik di SMA. Metode penelitian menggunakan diskriptif kualitatif dengan memban-dingkan jumlah dan kualitas pertanyan di awal dan dia akhir setelah 3 kali berturutan menggunakan serangkaian aktivitas model pembelajaran inkuiri. Sampel menggunakan kelas X di SMA N 3 Surakarta. Hasil penelitian menunjukan, kuantitas pertanyaan yang bertambah belum dapat dipastikan sebagai proses berpikir yang lebih baik, karena merupakan bentuk partisipasi peserta didik yang lebih merata. Kualitas pertanyaan yang mengalami peningkatan pada fase orientasi dan pemecahan masalah, menunjukan sistematik proses pembelajaran inkuiri di semua fase belum berkaitan secara menyeluruh

    PERBEDAAN KETERAMPILAN MENGOBSERVASI DAN MENYUSUN HIPOTESIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 SURAKARTA SEBAGAI EFEK PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PADA MATERI FOTOSINTESIS

    Get PDF
    Guided Inquiry adalah salah satu strategi pembelajaran inkuiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan mengobservasi dan menyusun hipotesis sebagai akibat penggunaan strategi pembelajaran Guided Inquiry. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP N 26 Surakarta. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas. Untuk keperluan analisis dilakukan uji keseimbangan berdasarkan NEM. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan non-equivalent control group design. Alat ukur menyusun keterampilan mengobservasi dan menyusun hipotesis menggunakan penilaian yang dilengkapi dengan rubrik. Analisis data dan uji hipotesis menggunakan Anacova yang secara teknis dilakukan dengan SPSS Window versi 16.00. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan mengobservasi berbeda nyata antara pembelajaran yang menggunakan Guided Inquiry dengan konvensional demikian juga dengan keterampilan menyusun hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian maka Guided Inquiry mempengaruhi keterampilan mengobservasi dan menyusun hipotesis yang merupakan tahapan dari proses pembelajaran menggunakan strategi Guided Inquiry. Kata Kunci: Guided Inquiry, mengobservasi, menyusun hipotesi

    Case: Quality of Student’s Content Writing Through Implementation of Project Based Learning Model in Biology

    Get PDF
    The research aims to improve the quality of student’s content writing in biology through implementation of Project Based Learning model. The research is a Classroom Action Research (CAR) with the subjects of this research were students of class XI MIPA 6 SMA N 4 Surakarta are 32 learners. Research conducted by the cyclical phases: planning, implementation, observation, and reflection. The research data was collected through observation, documentation, and interviews, which are equipped with a writing rubric skills. Data validation method using triangulation techniques. Data were analyzed using qualitative descriptive analysis: reduction, presentation, and verification of data. The results showed an increase in the quality of learners writing the content for the application of the model Project Based Learning in learning biology

    PENINGKATAN KUALITAS PROSES BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN SUPLEMEN HASIL PENELITIAN PADA TOPIK YANG DIAJARKAN PADA SMA TAHUN AJARAN 2009

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Penggunaan suplemen yang merupakan pengembangan topik sebagai hasil penelitian dalam pokok bahasan Limbah dapat meningkatkan keaktifan berdiskusi siswa dalam proses pembelajaran Biologi. 2) Penggunaan suplemen yang merupakan pengembangan topik sebagai hasil penelitian dalam pokok bahasan Limbah dapat meningkatkan respon siswa dalam proses pembelajaran Biologi. di kelas X SMA Al Islam 1, SMA Batik 1 dan SMA N 7 Surakarta dalam pembelajaran Biologi pada materi pelajaran Ekosistem 2008/2009. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X 8 dari tiga SMA di Surakarta, Data penelitian diperoleh melalui penyebaran angket, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Validasi data dengan menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan penggunaan suplemen hasil penelitian pada topik yang diajarkan pada SMA dapat meningkatkan 1) Aktivitas bertanya 2) Aktivitas berdiskus 3) Kerjasama siswa pada proses pembelajaran di kelas X SMA Al Islam 1, SMA Batik 1 dan SMA N 7 Surakarta dalam pembelajaran Biologi pada materi pelajaran Ekosistem. Key Word: kualitas proses, hasil penelitian, performanc

    Discovery Learning untuk Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Pertanyaan dan Pernyataan Siswa SMA pada Pembelajaran Biologi

    Get PDF
    Penelitian bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas pertanyaan dan pernyataan siswa melalui penerapan discovery learning pada pembelajaran biologi SMA. Penelititan dilakukan selama 3 siklus, dengan subjek penelitian adalah 28 siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 5 Surakarta. Data diperoleh dari observasi proses pembelajaran, wawancara, dan dokumentasi. Validasi data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Analisa pertanyaan dan pernyataan menggunakan rubrik Taksonomi Bloom terevisi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kuantitas dan kualitas pertanyaan dan pernyataan siswa pada pembelajaran biologi dengan penerapan discovery learning. Peningkatan kuantitas merupakan pertambahan jumlah pertanyaan dan pernyataan dari baseline sebanyak 65 pertanyaan dan 157 pernyataan. Masing-masing siklus ditunjukkan dengan pertambahan pertanyaan dan pernyataan dari baseline yang diperoleh dari hasil observasi sebanyak 29 pertanyaan dan 56 pernyataan menjadi 84 pertanyaan dan 213 pernyataan di siklus 1, 88 pertanyaan dan 157 pernyataan di siklus 2, serta 94 pertanyaan dan 208 pernyataan di siklus 3. Peningkatan kualitas  merupakan pertambahan tingkat kognitif yang ditunjukkan dengan pergeseran proses berpikir dari C2 menjadi C5, serta pergeseran dimensi faktual menjadi dimensi pengetahuan di siklus 1, siklus 2, dan siklus 3. Kesimpulan dari penelitian adalah penerapan model discovery learning mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pertanyaan dan pernyataan siswa SMA pada pembelajaran biologi

    Efek Penggunaan Pembelajaran Inkuiri yang Berulang pada Proses Berpikir

    Get PDF
    Inkuiri adalah model pembelajaran yang mengakomodasi research pada topik pelajaran, sedangkan researchdimulai dengan permasalahan atau pertanyaan yang diselesaikan lebih lanjut melalui proses pembelajaran. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek penggunaan model pembelajaran inkuiri yang telah digunakan secara berturut-turut, terhadap proses berpikir yang diukur dengan menghitung jumlah dan mengidentifikasi kualitas pertanyaan peserta didik di SMA. Metode penelitian menggunakan diskriptif kualitatif dengan memban-dingkan jumlah dan kualitas pertanyan di awal dan dia akhir setelah 3 kali berturutan menggunakan serangkaian aktivitas model pembelajaran inkuiri. Sampel menggunakan kelas X di SMA N 3 Surakarta. Hasil penelitian menunjukan, kuantitas pertanyaan yang bertambah belum dapat dipastikan sebagai proses berpikir yang lebih baik, karena merupakan bentuk partisipasi peserta didik yang lebih merata. Kualitas pertanyaan yang mengalami peningkatan pada fase orientasi dan pemecahan masalah, menunjukan sistematik proses pembelajaran inkuiri di semua fase belum berkaitan secara menyeluruh. 

    PENGGUNAAN MASALAH DALAM MODUL PRAKTIKUM SEBAGAI PENUNTUN KEGIATAN LAPANGAN PADA MATA KULIAH EKOLOGI TUMBUHAN DI PRODI P. BIOLOGI TAHUN 2009

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah ekologi tumbuhan di prodi P. Biologi FKIP tahun ajaran 2009 dengan melalui pemanfaatan modul praktikum yang berbasis masalah sebagai penuntun kegiatan di lapangan.Tujuan penelitian ini adalah untuk :1. meningkatkan kulaitas berdiskusi dengan indikator pertanyaan yang muncul dari siswa dalam rangka menanggapi modul yang berisi masalah yang harus dipecahkan melalui data lapangan. Meningkatkan kualitas pembelajaran seutuhnya yang dikelola oleh pengampu kuliah ekologi tumbuhan.Prosedur penelitian menggunakan prosedur penelitian kualitatif dengan menggunakan tindakan berupa penggunaan modul praktikum yang dipergunakan sebagai penuntun kegiatan di lapangan. Analisis tindakan mengikuti aturan Kemmis danTaggart. Analisis data menggunakan analisis kritis.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada: 1. Ada peningkatkan kualitas berdiskusi dengan indikator pertanyaan yang muncul dari siswa dalam rangka menanggapi modul yang berisi masalah yang harus dipecahkan melalui data lapangan. 2. Belum jelas ada peningkatkan kualitas pembelajaran seutuhnya pada mata kuliah ekologi tumbuhan akibat digunakannya modul praktikum sebagai penuntun kegiatan lapangan. 3. Perlu tindakan untuk peningkatan secara keseluruhan dengan tindakan yang melibatkan perkuliahan yang dikelola oleh pengampu kuliah ekologi tumbuhan.1) Penelitian Teaching Grant pada Hibah PHK A2 tahun 20092) Dosen program studi P. Biologi - P. MIPA - FKIP -UN
    • …
    corecore